Jakarta, ICMES: Proses evakuasi kawanan bersenjata dan keluarga mereka dari Aleppo timur dikabarkan masih berlanjut, sementara 45 anggota ISIS tewas diserang pasukan dukungan Turki di sekitar kota al-Bab.
Rusia meminta Arab Saudi ikut berpartisipasi dalam upaya bersama Rusia, Iran dan Turki mencarikan solusi damai untuk krisis Suriah.
Pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi menemukan landasan terbang darurat misterius di pedalaman wilayah Hamrin.
Berita selengkapnya;
Proses Evakuasi di Aleppo Dikabarkan Belum Selesai
Pejabat tinggi keamanan Suriah menyatakan proses evakuasi kawanan bersenjata dan keluarga mereka dari Aleppo timur masih berlanjut dan belum selesai.
Pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan itu, Rabu (21/12/2016), mengatakan kepada DPA, “Sekira 1500 kawanan bersenjata dan keluarga mereka masih berada di Aleppo timur, dan bisa jadi mereka akan dievakuasi Kamis besok bersamaan dengan keluarnya empat bus (yang mengevakuasi warga pendukung pemerintah) dari distrik Kafriya dan al-Fu’ah, provinsi Idlib.”
Menurutnya, tidak benar kabar yang menyebutkan bahwa semua kawanan bersenjata sudah angkat kaki dari Aleppo timur.
Namun demikian, lembaga Observatorum Suriah untuk HAM di hari yang sama melaporkan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad sekarang sudah menguasai penuh Aleppo setelah dilakukan tahap terakhir evakuasi kawanan bersenjata dari kota ini.
Komite Palang Merah Internasional menyatakan semua orang yang sakit telah dievakuasi dari Aleppo timur bersama orang-orang lain yang membutuhkan perawatan kedokteran segera.
“Rumah sakit terakhir di Aleppo sekarang kosong,” tulis komite ini halaman Twitternya. (raialyoum)
45 Anggota ISIS Tewas Digempur Pasukan Turki di Suriah
Sumber militer oposisi Suriah, Rabu (21/12/2016), menyatakan bahwa kawanan pemberontak Pasukan Kebebasan Suriah (FSA) yang didukung oleh tentara Turki telah menguasai sebuah gunung strategis di sekitar kota al-Bab di bagian timur provinsi Aleppo.
Komandan militer “Divisi Sultan Murad” kepada DPA mengatakan, “Pasukan pemberontak pagi ini berhasil menguasai Gunung Aqil yang strategis serta rumah sakit al-Hikmah di barat kota al-Bab setelah terlibat pertempuran sengit melawan kawanan bersenjata Negara Islam (ISIS), dan dengan terkuasainya gunung ini maka kota al-Bab sudah jatuh secara militer.”
Komandan yang meminta identitasnya dirahasiakan itu menambahkan, “Para pemberontak juga menguasai jalur Aleppo – al-Bab di barat kota Manbij setelah dibantu secara optimal oleh pasukan artileri Turki.”
Observatorium Suriah untuk HAM menyebutkan bahwa gempuran sengit Turki telah menjatuhkan banyak korban tewas dan luka.
Militer Turki sendiri menyatakan sedikitnya 45 kombatan ISIS tewas dan 47 sasaran milik ISIS hancur diterjang serangan udara dan darat Turki terhadap kota al-Bab dalam operasi bersandi “Perisai Furat.”
Dijelaskan bahwa pertempuran sengit terus berlangsung di al-Bab, dan pasukan artileri Turki terus menggempur ISIS menyusul serangan udara Turki.
Dalam data awal militer Turki tercatat sedikitnya 45 anggota ISIS tewas, dan delapan mobil bak terbuka yang dilengkapi senjata berat serta 47 sasaran lain berupa tempat persembunyian dan posisi persenjataan ISIS hancur.
Beberapa saat sebelumnya, militer Turki menyatakan empat anggotanya tewas dan 15 lainnya cidera dalam operasi Perisau Furat akibat kontak senjata dengan ISIS di sekitar al-Bab. (raialyoum)
Rusia Minta Saudi Ikuti Pendirian Segi Tiga Rusia, Iran dan Turki
Rusia meminta Arab Saudi ikut berpartisipasi dalam upaya bersama Rusia, Iran dan Turki mencarikan solusi damai untuk krisis Suriah.
Menlu Rusia, Iran dan Turki mengadakan pertemuan di Moskow, ibu kota Rusia, Selasa lalu hingga menghasilkan statemen bersama mengenai upaya penyelesaian konflik yang sudah berkepanjangan di Suriah.
Menurut Churkin, tiga negara ini antara lain menyiapkan kekuatan oposisi “untuk bernegosiasi dengan pemerintah, dan menempatkan mereka di meja yang sama dengan pemerintah, sehingga mereka dapat mengembangkan beberapa pengaturan yang akan memajukan proses politik. ”
“Bagi saya, terlihat sangat penting bagi Saudi untuk mengambil pendirian serupa dan bekerja di arah yang sama,” katanya kepada channel Rossiya 24, Rabu (21/12/2016).
Belum ada tanggapan resmi dari Riyadh terhadap statemen diplomat Rusia tersebut.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, melaporkan delapan poin dalam kesepakatan yang telah dicapai dalam pertemuan segi tiga Rusia, Iran dan Turki. Satu di antaranya ialah bahwa mereka menyatakan siap memfasilitasi dan menjamin kesepakatan yang akan dijalin antara pemerintah Suriah dan oposisi, dan mengajak negara-negara lain yang berpengaruh di Suriah agar berbuat hal yang sama.
Ketiganya juga menegaskan mendukung penuh mereka kepada kedaulatan dan integritas Suriah sebagai negara yang majemuk dan demokratis, dan memastikan bahwa krisis di negara ini tak dapat diselesaikan dengan cara militer. (rt/raialyoum/irna)
Relawan Irak Temukan Landasan Udara Misterius
Pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi menemukan landasan terbang darurat misterius di pedalaman wilayah Hamrin di timur laut Baquba, ibu kota provinsi Diyala, Irak. Demikian dikatakan Hadidar Ali al-Haidari, Komandan Brigade 110 yang merupakan salah satu elemen al-Hashd al-Shaabi, sembari menyebutkan bahwa pihaknya telah mencapai kawasan-kawasan yang belum pernah dijangkau oleh pasukan keamanan sejak tahun 2003.
“Pasukan Brigade 110 dalam al-Hashd al-Shaabi telah melancarkan operasi khusus serbuan ke lebih dari 30 km kedalaman daerah Pegunungan Hamrin dari arah kawasan Qazlaq (114 km timur laut Baquba), dan telah menemukan landasan terbang misterius di Pegunungan Hamrin berupa lapangan beton di atas gunung tinggi dan tampaknya digunakan sebagai helipad,” ungkap al-Haidari kepada al-Sumaria News.
Dia menjelaskan bahwa pasukannya yang melancarkan operasi ini berdasarkan data-data intelijen juga telah menemukan tempat-tempat persembunyian ISIS yang terpencar di sekitar landasan terbang itu, dan sebagian di antaranya terlihat baru didirikan karena faktor perkembangan situasi lapangan.
“Para pejuang brigade ini berhasil mencapai daerah-daerah terpencil yang belum pernah dicapai oleh pasukan keamanan sejak 2003 dan sebagian di antaranya menjadi tempat perlindungan sel-sel teroris yang sangat berbahaya,” lanjutnya.
Menurutnya, pasukan brigade ini telah melancarkan lebih dari 10 operasi khusus dalam jangka waktu delapan minggu terakhir di empat kawasan, termasuk Hamrin, dengan tujuan mencegah kelompok-kelompok ekstrimis bersenjata membuat sarang di kawasan perbatasan provinsi Diyala.
Brigade 110 merupakan salah satu brigade al-Hashd al-Shaabi yang aktif di provinsi Diyala dan tersebar di berbagai kawasan terpencil, terutama Pegunungan Hamrin. (alsumarianews)