Jakarta, ICMES: Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan sepakat untuk memulai serangan rudal dari laut ke berbagai kota Yaman tanpa menggunakan jet tempur.
Menhan AS Jim Mattis dalam kunjungan ke Riyadhmemuji peranan Saudi di Timteng dan menegaskan tekad negaranya untuk menghadang sepak terjang Iran untuk “mengacaukan stabilitas” regional.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan tidak mengetahui kabar adanya penangkapan al-Baghdadi, sementara Kepolisian Irak mengumumkan bahwa orang terdekat al-Baghdadi tewas terkena serangan udara terhadap sebuah markas ISIS di Mosul barat.
Satu pemuda Palestina gugur ditembak tentara Zionis Israel di sebuah persimpangan di Tepi Barat.
Berita selengkapnya;
AS Dan Saudi Sepakat Merudal Yaman Dari Laut
Lembaga pemberitaan Yaman yang berafiliasi dengan kubu mantan presiden Ali Abdullah Saleh, Rabu (19/4/2017), melaporkan bahwa Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk memulai serangan rudal dari laut ke berbagai kota Yaman tanpa menggunakan jet tempur.
Sumber-sumber diplomatik papan atas menyebutkan bahwa dua negara musuh Yaman itu sepakat menghentikan penerbangan jet tempur Saudi di Yaman. Mereka mengatakan keduanya menyetujui serangan terhadap para pejuang Ansarullah Yaman dilakukan melalui laut seperti yang belum lama ini dilakukan AS dari Laut Mediteranian terhadap lanud militer Shayrat milik Suriah.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis berkunjung ke Saudi dan mengadakan pertemuan dengan Raja Salman bin Abdulaziz Rabu (19/4/2017). Pada kesempatan itu dia mengatakan, “Arab Saudi merupakan mitra AS, dan AS bertujuan mendorong berbagai kelompok Yaman supaya memulai perundingan secepatnya di bawah pengawasan PBB.”
Dia juga menekan keharusan menghentikan serangan rudal Ansarullah terhadap Saudi.
“Perang Yaman telah berkepanjangan, dan rudal-rudal Houthi (Ansarullah) telah menjatuhkan korban jiwa di wilayah Saudi, dan kami akan berusaha mendesak semua pihak agar berunding,” katanya.
Setelah dari Saudi dia juga berencana berkunjung ke Mesir, Qatar, Palestina pendudukan, dan Djibouti.
Sementara itu, Rabu kemarin rakyat Yaman memulai unjuk rasa di depan kantor perwakilan PBB di Sanaa, ibu kota Yaman, mengutuk blokade terhadap pelabuhan Hudaydah. Para demonstran rencananya akan terus bergerak hingga mencapai pelabuhan tersebut dalam jangka waktu 5-6 hari. (irna)
Berkunjung Ke Riyadh, Menhan AS Tegaskan Tekadnya Membendung Aksi Iran
Menhan AS Jim Mattis dalam kunjungan ke Riyadh, ibu kota Arab Saudi, memuji peranan Saudi di Timteng dan menegaskan tekad negaranya untuk menghadang sepak terjang Iran untuk “mengacaukan stabilitas” regional.
“Ke mana saja kalian melihat di Timteng, di mana ada problematika di situ selalu ada Iran,” katanya usai pertemuan dengan Raja Salman dan wakil putera mahkota Mohammad Bin Salman, Rabu (19/4/2017) .
Mengenai Saudi sendiri, Mattis memuji peranan Saudi dan menyebutnya sebagai negara yang berusaha “memulihkan stabilitas di kawasan vital dunia ini.”
“Merupakan interes kami adanya angkatan bersenjata dan intelijen yang kuat bagi Saudi,” lanjutnya.
Mengenai perang Yaman, tanpa menyinggung apakah AS akan meningkatkan dukungan militernya kepada Saudi dalam invasi militer ke Yaman, Mattis mengatakan, “Tujuan kami ialah mendorong konflik ini kepada perundingan yang diprakarsai PBB agar konflik ini bisa segera berakhir.”
Dia juga menuding Iran berusaha menciptakan Hizbullah baru di Yaman.
“Kita harus mencegah tindakan Iran mengacaukan stabilitas Yaman dan membuat milisi baru seperti Hizbullah di Lebanon,” katanya. (rayalyoum)
Rusia Tanggapi Kabar Penangkapan Abu Bakar al-Baghdadi
Belakangan ini beredar kabar bahwa gembong kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi telah ditangkap oleh tentara Rusia dan Suriah di wilayah Suriah. Namun demikian, kabar tersebut akhirnya dibantah oleh pemerintah Rusia.
Seperti dilansir Kamis (19/4/2017) oleh situs Vetogate dan Rudaw, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan pihaknya tidak mengetahui kabar adanya penangkapan al-Baghdadi.
“Kementerian ini tidak mengetahui mengenai kabar yang tersiar tentang penangkapan Abu Bakar al-Baghdadi di Suriah utara,” katanya.
Seperti pernah diberitakan, beberapa media Rusia, termasuk harian resmi Rossiyskaya Gazeta, Sputnik, dan TV Live News, Selasa (18/4/2017), memuat laporan bahwa pemimpin besar kelompok teroris ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tertangkap ketika dalam perjalanan kabur dari Irak dan masuk ke wilayah Suriah. (vetogate/rudaw)
Orang Terdekat al-Baghdadi Tewas Terkena Serangan Udara Di Mosul
Kepolisian Irak mengumumkan bahwa orang terdekat pemimpin besar ISIS tewas terkena serangan udara terhadap sebuah markas ISIS di Mosul barat.
Kpala kepolisian Irak Raid Shakir Jaudat dalam keterangan pers, Rabu (19/4/2017), menyatakan, “Polisi federal telah membunuh asisten pertama pemimpin kelompok teroris ISIS yang memiliki julukan Abu Abdurrahman dengan serangan udara yang menyasar markas mereka di distrik al-Zanjili, Mosul barat.”
Dia menambahkan, “Pasukan kepolisian federal juga telah membunuh Abu al-Walid al-Tunisi, salah satu petinggi ISIS dan empat orang yang menyertainya. Mereka terbunuh akibat serangan udara terhadap markas mereka dekat Masjid Jami’ di kota lama.”
Dia juga mengatakan bahwa pasukan kepolisian dan pasukan reaksi cepat bergerak maju menuju distrik al-Thaura dan al-Zanjili.
Sementara itu, dinas rahasia AS di hari yang sama menyatakan satu petinggi intelijen ISIS tewas terkena serangan udara pasukan koalisi di Mosul barat. Disebutkan bahwa petinggi teroris ISIS bernama Ahmad Khalid Najmuddin alias Abu Ubaidah itu tewas terkena serangan udara pasukan koalisi internasional.
Seorang perwira polisi Irak, Karim Dhayyab, mengatakan bahwa polisi dan pasukan reaksi cepat telah memperkuat kekuasaannya pada sebagian besar jalan utama kota lama Mosul, dan kemarin mereka mengevakuasi penduduk setempat ke kawasan lain yang aman. (rayalyoum)
Satu Pemuda Palestina Gugur Ditembak Tentara Israel
Satu pemuda Palestina gugur ditembak tentara Zionis Israel di sebuah persimpangan di Tepi Barat, Kamis (19/4/2017). Otoritas Israel mengklaim pemuda itu terpaksa ditebak karena menyerang dengan cara menabrakkan mobil yang dikemudikannya terhadap beberapa orang di sebuah halte bus di lokasi kejadian.
Dilaporkan bahwa seorang pria berusia 60 tahun menderita luka ringan akibat penabrakan yang terjadi di persimpangan dekat permukiman Zionis Ghus Etzion tersebut, dan dia lantas dilarikan ke rumah sakit di kota Baitul Maqdis untuk mendapat perawatan.
Departemen Kesehatan Palestina, tanpa memberikan keterangan rinci, mengaku telah menerima berita “kesyahidan seorang warga Palestina akibat tembakan tentara Israel di persimpangan Ghus Etzion di selatan Bethlehem.
Tercatat sebanyak 261 orang Palestina dan 41 orang Israel tewas dalam konflik antara keduanya sejak 1 Oktober 2015 sampai sekarang. Selain itu, dua warga negara Amerika Serikat, dan empat lainnya yang masing-masing warga negara Yordania, Eritrea, Sudan, dan Inggris juga tewas akibat konflik tersebut.
Menurut otoritas Israel, sebagian besar di antara korban tewas Palestina itu terbunuh ketika menyerang orang Israel dengan cara menikankan senjata tajam, atau menembak dengan senjata api, atau menebrakkan mobil. (rayalyoum)