Jakarta, ICMES: Lembaga pemberitaan FNA milik Iran perlihatkan peta pertempuran tentara Suriah melawan ISIS di Deir ez-Zor, Suriah timur, dan laporkan perkembangan terbaru perang tentara Suriah melawan kawanan teroris lainnya untuk memperebutkan sumber air di kawasan Wadi Barada, provinsi Damaskus.
Pasukan Irak mengumumkan pembebasan Mosul timur secara total, dan menyatakan optimis bahwa operasi pembebasan Mosul akan lebih mudah.
PBB menyatakan Iran konsisten pada perjanjian nuklirnya yang sudah berusia satu tahun.
Berita selengkapnya;
Peta Perang SAA vs ISIS di Deir ez-Zor
Kelompok teroris ISIS dalam satu minggu terakhir ini melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut berbagai kawasan yang dikuasai oleh Pasukan Arab Suriah (SAA) di kota dan bandara Deir ez-Zor.
Menurut Fars News Agency (FNA) milik Iran, berbagai laporan yang ada mengenai perkembangan situasi pertempuran di kawasan timur Suriah ini terlalu berlebihan dalam memberitakan tekanan ISIS terhadap SAA karena bersumber pada keterangan pihak-pihak teroris dengan tujuan melemahkan nyali SAA dan kelompok-kelompok bersenjata pendukungnya.
Namun demikian, FNA menunjukkan peta pertempuran di kota Deir ez-Zor. Di situ terlihat terpisahnya bandara dari wilayah permukiman di kota ini, dan dengan tanda anak panah merah terlihat pula dari arah mana saja ISIS melancarkan serangan. Dalam peta ini ISIS ditandai dengan bendera Israel berwarna hitam.
Untuk peta perang itu dijelaskan lima poin sebagai berikut;
- Di poros bandara dan bagian timur, ISIS melancarkan serangan terhadap posisi SAA dari arah kawasan al-Jafrah al-Mari’iyyah.
- Di bagian barat dan perbukitan al-Thardah ISIS berusaha bergerak maju ke berbagai kawasan yang dikuasai SAA.
- Di bagian utara ISIS menyerang terutama dari kawasan al-Ummal dan area pemakaman.
- Israel berencana melancarkan serangan di poros keempat melalui daerah Huwaijah Saqar dan kawasan industri setempat.
- Di poros barat dan barat daya, ISIS berusaha menyerang kawasan al-Banurama dan Pangkalan 137 yang merupakan poros atau sumbu kelima pertempuran.
Disebutkan bahwa sejauh ini ISIS berhasil menduduki area pemakaman dan kawasan al-Ummal sehingga hubungan bagian kota dengan bandara menjadi terputus “untuk sementara waktu” dan bantuan untuk penduduk kota dari jalur bandara menjadi terhalang.
FNA menambahkan bahwa posisi-posisi teroris di kawasan itu belum solid, tapi bandara terkepung dan SAA terus berusaha memecah kepungan sehingga pertempuran sengit terus berlanjut di wilayah pemakaman, perbukitan al-Thardah, kawasan al-Ummal, permukiman al-Muhandisin, dan Tel Karum.
Dewasa ini SAA dapat mengirimkan perlengkapan dan bantuan ke kota dan bandara Deir ez-Zor dengan menggunakan fasilitas helikopter. (fna)
“Perang Air” Terus Berlanjut, SAA Dekati Sumber Ain al-Fijah
Pasukan Arab Suriah (SAA) di kawasan Wadi Barada sisi barat Provinsi Damaskus terus mendesak kawanan teroris dan bergerak maju mendekati sumber air strategis di kota kecil Ain al-Fijah.
Awal Januari lalu sempat dilaporkan oleh Rai al-Youm bahwa SAA sudah berhasil menguasai Ain al-Fijah, namun SAA sendiri belum mengumumkannya secara resmi, dan rupanya SAA belakangan terpukul mundur lagi dari daerah tempat sumber utama suplai air untuk penduduk Damaskus, ibu kota Suriah, tersebut.
Rabu kemarin (18/1/2016) dilaporkan Fars News bahwa para sniper teroris bertebaran di kawasan ini sehingga SAA bergerak relatif lamban, namun pergerakan terus dilakukan oleh SAA dengan berbagai taktik dan pengalaman tempur mereka selama ini untuk mematahkan pertahanan pihak lawan.
Ain al-Fijah menjadi daerah yang kerap diberitakan belakangan ini karena di bagian barat kota kecil ini terdapat sumber air yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan penduduk Damaskus. Dewasa ini SAA dan kelompok bersenjata pendukungnya telah memasuki daerah ini dan sedang dalam proses razia teroris dari rumah ke rumah.
Sumber di lapangan mengatakan bahwa 60 persen daerah Ain al-Fijah sekarang sudah lepas dari kendali teroris, dan SAA dan sekutunya sudah mencapai bagian barat kota ini.
Kelompok-kelompok teroris menduduki sumber air Ain al-Fijah sejak 22 Desember lalu kemudian melakukan sabotase air sebagai senjata untuk menekan pemerintah Damaskus dengan cara merusak instalasi pompa air.
Pendudukan dan sabotase terjadi ketika gencatan senjata sudah diterapkan, tapi para teroris balik mengklaim kerusakan terjadi adalah akibat serangan udara SAA sendiri. SAA lantas mengirim tim insinyur untuk melakukan perbaikan sesuai kesepakatan dengan para teroris, tapi para teroris ternyata malah membunuh Ahmad al-Ghadban, perunding pemerintah Suriah dengan oposisi, yang datang bersama tim itu ke lokasi fasilitas pompa air. (fna)
Komandan Irak: Mosul Timur Bebas, Pembebasan Bagian Barat Jadi Mudah
Kepala organisasi pemberantasan terorisme Irak Letjen Talib Saghati menyatakan bahwa Mosul timur sudah bebas sepenuhnya dari pendudukan ISIS, dan dia optimis bahwa dengan keberhasilan ini pasukan Irak selanjutnya akan menjadi lebih mudah dalam operasi pembebasan Mosul barat.
“Pasukan militer telah menyapu bersih bagian timur kota Mosul dari elemen ISIS, dan bagian ini sudah mereka bebaskan secara total. Pembebasan bagian barat kota ini akan menjadi lebih mudah dan cepat, sebab jumlah warga sipil di sana lebih sedikit, dan banyak anggota ISIS yang tertangkap dan atau tewas… Pasukan militer dapat menguasai bagian timur melalui suatu aksi dan operasi yang spektakuler dan belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya dalam jumpa pers, Rabu (18/1/2017).
Dia menambahkan, “Dalam operasi ini 3300 anggota ISIS tewas, lebih dari 300 unit bom mobil hancur, dan banyak aksi serangan bunuh diri (ISIS) gagal.”
Menurutnya, pasukan Irak menghabiskan waktu tiga bulan untuk pembebasan Mosul, dan perilaku mereka kepada penduduk setempat sangat bersahabat.
“Pasukan militer memiliki informasi rahasia dan akurat mengenai titik-titik keberadaan ISIS untuk ditangkap atau dibasmi,” imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa kawasan Nabi Yunus as sudah berhasil dibebaskan sepenuhnya, meskipun banyak sekali kubu dan barikade yang dibuat ISIS untuk menghalangi gerak maju pasukan Irak, dan sayangnya, di situ ISIS sudah menghancurkan secara total bangunan makam Nabi Yunus as.
Sementara itu, Brigade Asyura, salah satu komponen pasukan relawan al-Hashd al-Shaabi di kawasan al-Khidir di selatan Mosul telah menahan serangan ISIS, dan dalam peristiwa ini enam anggota ISIS, termasuk Abu Faris al-Iraqi, penduduk Tal Afar yang menjadi salah satu komandan ISIS, tewas. (alfuratnews/irna)
PBB Nyatakan Iran Konsisten Pada Perjanjian Nuklirnya
NewYork, LiputanIslam.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan pemerintah Iran konsisten kepada prinsip-prinsip yang tertuang dalam perjanjian nuklir yang diteken Teheran satu tahun silam dengan enam negara besar dunia, yaitu lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, Cina) dan Jerman.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Politik Jeffrey Feltman dalam laporannya kepada Dewan Keamanan PBB, Rabu (18/1/2017), mengenai resolusi 2231 yang mendukung perjanjian nuklir Iran yang dinamai JCPOA (The Joint Comprehensive Plan of Action) tersebut. Karena itu dia menyerukan kepada komunitas internasional agar terus mendukung dan berkontribusi untuk implementasi JCPOA.
“(PBB) belum menerima laporan apapun, juga tidak mengetahui adanya informasi sumber terbuka mengenai adanya pasokan, penjualan atau pengiriman ke Iran barang terkait nuklir yang dilakukan secara bertentangan dengan ketentuan resolusi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa PBB juga tidak mendapat informasi apapun bahwa Iran melakukan aktivitas terkait dengan rudal balistik yang menyalahi resolusi, dan perjanjian ini menjadi “contoh yang baik” kekuatan diplomatik dalam penyelesaian “persoalan-persoalan yang sangat rumit”.
Perjanjian itu dijalin pada 14 Juli 2015, dan diumumkan implementasinya pada 16 Januari 2016 dengan mencabut sanksi internasional terhadap Iran, dan kesediaan Iran membatasi program nuklirnya dengan pengawasan Batan Energi Atom Internasional (IAEA). (unewscentre/alalam)