Rangkuman Berita Utama Timteng, Kamis 17 November 2016

hashd-al-shaabi-balik-bendera-isisJakarta, ICMES: Pasukan relawan Irak merebut bandara Tal Afar di barat Mosul, Irak utara. Relawan ini menanggapi permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad agar mereka ikut berperang melawan teroris di Suriah.

OKI akan menggelar sidang darurat untuk membahas klaim bahwa milisi Ansarallah (Houthi) telah meluncurkan rudal balistik ke arah kota suci ini.

Mufti Besar Arab Saudi Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah al-Sheikh mengutuk serangan Rusia di Aleppo.

Amerika Serikat (AS) akan memulihkan kerjasama dengan Rusia di Suriah, terutama untuk menumpas kelompok teroris ISIS.

Berita selengkapnya:

Relawan Irak Kuasai Bandara Strategis Tal Afar

Pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi, bergerak cepat dan menyerbu posisi-posisi ISIS di barat Mosul, Irak utara,dan merebut bandara Tal Afar.

“Setelah terlibat pertempuran sengit dengan musuh yang terdiri atas para anggota ISIS, kami berikan kabar gembira kepada rakyat Irak bahwa Bandara Tal Afar sudah bebas secara total,” ungkap Ahmad al-Asadi, juru bicara al-Hashd al-Shaabi, Rabu malam (16/11/2016).

Bandara itu terletak di 6 km selatan kota Tal Afar, dan 5 km barat Mosul.

“Dewasa ini sedang dilakukan operasi pengejaran kantung-kantung ISIS yang bersembunyi dalam bandara, dan pasukan al-Hashd al-Shaabi akan segera melakukan operasi pembersihan dalam beberapa jam mendatang,” lanjut al-Asadi.

Beberapa jam sebelumnya tersiar beberapa statemen bahwa sebagian besar teroris ISIS di bandara itu dan kawasan sekitarnya secara mental sudah jatuh sehingga memilih meninggalkan posisi-posisi mereka.

Pembebasan bandara ini menjadi pintu masuk untuk operasi selanjutnya, yaitu pembebasan kota Tal Afar.

Al-Assad Minta Relawan Irak Ikut Bertempur di Suriah

Pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi menanggapi permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad agar relawan yang berkiprah besar dalam pembebasan berbagai wilayah Irak dari cengkraman ISIS ini ikut berperang melawan teroris di Suriah.

“Keterlibatan al-Hashd al-Shaabi dalam perang di luar wilayah Irak harus berada dalam kerangka undang-undang, dan harus mendapat persetujuan dari panglima tertinggi angkatan bersenjata Irak,” ujar juru bicara al-Hashd al-Shaabi, Ahmad al-Asadi, Rabu (16/11/2016).

Hadi al-Amiri, kepala Organisasi Badar yang merupakan salah satu komandan senior al-Hashd al-Shaabi di hari yang sama mengatakan pihaknya telah menerima surat permintaan dari Presiden al-Asad agar kelompok relawan ini ikut berpartisipasi dalam perang melawan terorisme di wilayah Suriah.

“Pemerintah Suriah meminta para komandan al-Hashd al-Shaabi agar membantu Suriah berperang melawan terorisme usai operasi pembebasan Mosul nanti,” kata al-Amiri.

Sebelumnya, jubir al-Hashd al-Shaabi juga mengatakan kelompok ini siap berperang melawan terorisme di mana saja selagi berpayung hukum dan mendapat persetujuan dari Perdana Menteri Irak selalu panglima tertinggi angkatan bersenjata Irak.

“Jika perlu, kami siap memerangi memburu teroris bahkan di wilayah Suriah,” tegasnya.

OKI Rapatkan Isu Serangan Rudal Yaman ke Mekkah

Sekretaritas Jenderal OKI mengeluarkan statemen resmi bahwa organisasi negara-negara Islam ini akan menggelar “sidang darurat” tingkat menteri luar negeri hari ini, Kamis (17/11/2016) di kota suci Mekkah al-Mukarramah. Isu yang diangkat dalam sidang ini adalah klaim Saudi bahwa milisi Ansarallah (Houthi) dan sekutunya di Yaman telah meluncurkan rudal balistik ke arah kota suci Mekkah pada akhir Oktober lalu.

Klaim itu sudah dibantah keras oleh Ansarullah. Milisi ini bersumpah tidak akan pernah bertindak gila membidik tempat paling suci di muka bumi. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Partai Kongres pimpinan mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang bersekutu dengan Ansarullah. Sumber-sumber Inggrispun memastikan bahwa rudal itu ditujukan ke Bandara King Abdullah Aziz di Jeddah di wilayah Laut Merah.

Rai al-Youm berkomentar, “Menuduh mereka (Ansarullah) merudal Mekkah al-Mukarramah jelas tak masuk akal, tidak logis sama sekali. Sebab, sebodoh-bodoh Ansarullah dan Saleh tidak mungkin menyatakan perang terhadap satu setengah miliar umat Islam. Dan yang lebih penting lagi, mereka adalah Muslim dan bertauhid. Houthi bahkan terhubung dengan Ahlul Bait (keturunan Nabi Muhammad saw).”

Rai al-Youm menambahkan, “Jika ada orang yang berpikir bahwa banyak pemerintah yang bodoh di negara-negara Islam, maka rakyat bangsa-bangsa Muslim atau setidaknya sebagian besar mereka tidaklah bodoh sehingga tidak mungkin percaya bahwa Sayyid Abdul Malik al-Houthi menjelma menjadi Abrahah, dan Ali Abdullah Saleh menjadi Qurmuthi abad ke-21`.”

Mufti Besar Saudi Kutuk Serangan Rusia di Aleppo

Mufti Besar Arab Saudi Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah al-Sheikh, Rabu (16/11/2016), mengutuk serangan Rusia di Aleppo, dan menyerukan penerapan wajib militer untuk para pemuda Saudi.

Hal ini dia kemukakan dalam pertemuan mingguannya yang disiarkan oleh Radio Nida al-Islam dari kota suci Mekkah al-Mukarramah dan diberitakan pula oleh kantor berita negara ini, SPA.

“Rusia menghantam Aleppo siang malam dengan senjata-senjata mematikan, menghancurkan bangunan, rumah sakit, sekolah dan tempat tinggal, membunuhi orang-orang tertindas tanpa ada yang mengutuk, mencegah dan membendungnya, tak ada pencegahan internasional,” ujarnya.

Sebelumnya, Al-Sheikh juga menyerukan wajib militer para pemuda negaranya.

“Langkah ini (wajib militer) penting bagi para pemuda kita dalam agama mereka dan untuk melindungi negeri mereka agar kita senantiasa siap melawan musuh,” katanya dalam sebuah khutbah Jumat.

Pada Agustus 2014 Menteri Garda Nasional Arab Saudi Pangeran Mutaib bin Abdullah bin Abdulaziz menepis kabar bahwa negara ini berniat menerapkan wajib militer.

Kerjasama Rusia Dengan AS Melawan Teroris di Suriah Akan Pulih Dan Menguat

Amerika Serikat (AS) sejak dua bulan lalu menghentikan kerjasamanya dengan Rusia di Suriah, namun pemerintah AS di bawah kepresiden Donald Trump dikabarkan akan memulihkan kerjasama ini, terutama untuk menumpas kelompok teroris ISIS.

RT milik Rusia dalam laporannya tentang ini Rabu (16/11/2016) menyebutkan bahwa usai pelantikan Trump nanti dia akan mengagendakan serangan udara bersama Rusia terhadap sarang-sarang teroris ISIS.

Sebelum terpilih sebagai presiden AS, Trump berulangkali menegaskan dirinya berbeda kebijakan dengan presiden incumbent AS Barack Obama. Dia mengaku bahwa jika dia terpilih sebagai presiden maka Washington akan mengutamakan penumpasan ISIS dan kelompok-kelompok teroris lain di Suriah.

Dalam percakapan telefon Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Trump Selasa lalu keduanya telah membicarakan persoalan hubungan bilateral AS-Rusia, isu internasional, perkembangan situasi Suriah dan mekanisme penyatuan persepsi dan upaya bersama memerangi terorisme. (raialyoum/irna/shafaqnews/anadolu)