Rangkuman Berita Utama Timteng, Kamis 16 Maret 2017

iran mahmoud alaviJakarta, ICMES: Iran telah menyebar peralatan canggih di Suriah untuk memantau markas-markas kawanan teroris .

Teroris kembali beraksi di Damaskus dengan meledakkan bom di sebuah gedung pengadilan hingga mengakibatkan sedikitnya 31 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Menlu Pakistan Khawaja Mohammad Asif menepis keras rumor bahwa negaranya mengirim pasukan ke Arab Saudi untuk terlibat dalam konflik Saudi-Yaman.

Kapal perang AL Iran dan armada tamunya berupa kapal perang AL Pakistan akan mengadakan latihan tempur bersama di dekat perairan Iran selatan.

Berita selengkapnya;

Iran Sebar Peralatan Canggih Di Suriah Untuk Memantau Markas Teroris

Menteri Keamanan Iran Mahmoud Alawi menyatakan pihaknya telah menyebar peralatan canggih di Suriah untuk memantau secara cermat markas-markas teroris di negara ini.

Dalam sebuah forum yang membahas mengenai pemilu presiden Iran mendatang, Selasa (14/3/2017), Alawi menyatakan keamanan yang dinikmati oleh negaranya menjadi anugerah yang sangat istimewa, mengingat negara-negara lain di sekitarnya terdera oleh krisis keamanan dan stabilitas.

“Keamanan yang dominan di Republik Islam Iran merupakan hak bangsa negara ini, dan menjamin keamanan rakyat tentu sudah menjadi kewajiban pemerintah ,” katanya.

Dia menambahkan bahwa komoditas yang diekspor Iran adalah “komoditas keamanan.”

“Dewasa ini tim-tim Kementerian Keamanan Iran memasang sarana-sarana terkuat di Suriah uuntuk memantau secara akurat markas-markas para teroris melalui penyediaan data-data yang diperlukan,” terangnya.

Mengenai pilpres Iran, Alawi menegaskan keharusan partisipasi aktif rakyat karena dengan partisipasi ini Iran dapat menangkal serangan dari luar.

“Semakin besar partisipasi rakyat semakin besar pula pengaruhnya,” tegasnya.

Dia juga menegaskan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin memantau keadaan dan menjaga keamanan demi suksesnya pemilu ini. (raialyoum)

Ledakan Bom Terjang Gedung Pengadilan Damaskus, 31 Orang Terbunuh

Serangan teror kembali menerjang Damaskus, Ibu kota Suriah. Rabu kemarin (15/1/2017) teroris takfiri meledakkan bom di sebuah gedung pengadilan di distrik Hamidiyah, Damaskus, mengakibatkan sedikitnya 31 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Sumber pengadilan mengatakan bahwa pelaku meledakkan diri di sebuah koridor setelah pasukan keamanan melarangnya memasuki gedung. Senada dengan ini, sumber Komando Polisi Damaskus mengatakan pelaku telah meledakkan bom sabuk yang dikenakannya. Pasukan keamanan lantas memblokir lokasi ledakan.

Tak lama kemudian, satu bom lagi meledak di dalam sebuah restoran di area al-Rabweh, sebelah barat gedung pengadilan tersebut, menjatuhkan beberapa korban.

Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas dua serangan ini.

Beberapa hari lalu Jabhat Fateh al-Sham, cabang al-Qaeda di Suriah, menyatakan bertanggungjawab atas dua ledakan bom yang menyasarkan bus rombongan peziarah dari Irak di Damaskus. Serangan ini menjatuhkan korban meninggal sebanyak 71 orang yang sebagian besar di antaranya adalah warga negara Irak.

Kelompok pejuang Hizbullah Lebanon mengecam serangan teror yang “telah menggugurkan dan melukai puluhan hakim, pengacara dan petugas keamanan sipil”.

“Kejahatan teror ini terjadi pada momen peringatan dimulainya konspirasi yang menyasar pemerintah dan rakyat Suriah pada tahun 2011,” ungkap Hizbullah.

Menurut Hizbullah, serangan ini direncanakan oleh pihak asing namun dieksekusi oleh kalangan internal Suriah sendiri dengan tujuan mematahkan tekad Suriah dan memaksa negara ini menyerah kepada para agresor.

Kecaman juga dilontarkan oleh Jubir Kemlu Iran Behram Ghasemi.

Dia menegaskan bahwa setiap kali para teroris kalah di medan tempur dan di gelanggang politik mereka selalu berusaha meningkatkan ketegangan dengan cara melancarkan serangan bunuh diri secara membabi buta.  (presstv/raialyoum/alalam)

Pakistan Tegaskan Tak Akan Kirim Pasukan Ke Perbatasan  Yaman

Menlu Pakistan Khawaja Mohammad Asif menepis keras rumor bahwa negaranya mengirim pasukan ke Arab Saudi untuk terlibat dalam konflik Saudi-Yaman.

“Tak satupun personil militer (Pakistan) dikirim ke Arab Saudi dalam perspektif konflik Arab Saudi-Yaman,” tegasnya dalam menjelaskan isu ini di Majelis Nasional Pakistan, Islamabad, Rabu (15/3/2017).

Para anggota parlemen Pakistan mengangkat isu tersebut karena beredar laporan dan posting-posting di media sosial yang menyebutkan bahwa satu brigade militer Pakistan telah dikirim ke Arab Saudi.

Asif mengatakan, “Adalah kebijakan kita untuk tidak terlibat dalam konflik Arab Saudi-Yaman.  Kalaupun ada keputusan yang diambil maka itu mengalir melalui parlemen.”

Dia menambahkan bahwa seperti yang sudah pernah di bahas dan disetujui di parlemen, pemerintah Pakistan tidak akan berperan partisan.

“Akan menjadi usaha kami agar peran kami tidak partisan, melainkan kita akan memainkan peran mendamaikan,” tuturnya.

Bersamaan dengan tersebarnya rumor tersebut, Menlu Yaman pada pemerintahan Mansour Hadi, Abdul Malik al-Mekhlafi, Senin lalu berkunjung ke Pakistan dan menemui beberapa pejabat tinggi Pakistan.

Menurut laporan media resmi Pakistan, dalam pertemuan dengan al-Mekhlafi Presiden Pakistan Mamnoon Hussain menyatakan Islamabad memandang Abd Rabbuh Mansour Hadi sebagai presiden Yaman yang sah.

Kunjungan al-Mekhlafi ke Pakistan dilakukan menjelang peringatan tahun kedua invasi Arab Saudi ke Yaman.

Sekira dua tahun silam, ketika memulai invasi itu Saudi secara resmi meminta Pakistan ikut berpartisipasi dalam serangan ke Yaman, namun parlemen Pakistan segera bertindak dan mencegah keterlibatan Pakistan dalam invasi ke Yaman. (app/irna)

AL Iran Dan Pakistan Gelar Latihan Perang Bersama

Kapal perang AL Iran dan armada tamunya berupa kapal perang AL Pakistan akan mengadakan latihan tempur bersama di dekat perairan Iran selatan.

Komandan Zona I Laut Iran Laksamana Hossein Azad mengatakan bahwa armada Pakistan yang terdiri atas kapal Angkatan Laut Tippu Sultan dan PNS Jurrat serta satu helikopter, Rabu (15/3/2017), meninggalkan pelabuhan Bandar Abbas, Iran selatan, menuju kawasan timur Selat Hormuz di mana latihan tempur akan digelar .

Dia menambahkan bahwa kapal perusak Jamaran serta satu unit kapal peluncur rudal dan helikopter akan menyusul dan bergabung dengan armada Pakistan tersebut.

Dia mencatat sekitar 800 personil AL Iran dan Pakistan akan berpartisipasi dalam latihan perang ini.

Armada Pakistan berlabuh di Bandar Abbas pada hari Minggu lalu dan diterima secara resmi oleh para petinggi AL Iran.

Dalam kata sambutannya pada seremoni penyambutan, Laksamana Azad mengatakan kunjungan armada Pakistan ini sejalan dengan upaya peningkatan kerjasama keamanan Teheran – Islamabad.

Di pihak lain, komandan armada AL Pakistan pada acara yang sama mengatakan kunjungan ini membawa pesan perdamaian, mengikat hubungan persaudaraan antara Iran dan Pakistan, dan berusaha untuk memperkuat hubungan AL kedua negara bertetangga ini.

Pada 27 September 2016, armada tempur AL Iran juga berlabuh di Karachi untuk mengikuti latihan penyelamatan bersama AL Pakistan.

Kemudian, pada April 2016, dua kapal perang AL Pakistan juga berlabuh di Bandar Abbas selama empat hari. (tasnim)