Rangkuman Berita Utama Timteng, Kamis 13 April 2017

rusia di dewan keamanan pbbJakarta, ICMES:  Rusia memveto draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang menekan Suriah terkait dengan heboh dugaan serangan bom kimia di Idlib.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) memburuk sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS.

Wakil tetap Suriah di PBB Bashar Jaafari, Rabu (2/4/2017), menyatakan bahwa gas sarin telah diselundupkan dari Libya ke Suriah melalui wilayah Turki.

Pasukan Irak menyatakan pihaknya menyerbu distrik al-Abar dan al-Tanak, Mosul Barat, dan sebanyak 15 anggota ISIS tewas terkena serangan udara Irak.

Berita selengkapnya;

Rusia Veto Resolusi Dewan Keamanan PBB Anti Suriah, Cina Abstein

Rusia memveto draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak pemerintah Suriah agar bersikap kooperatif untuk penyelidikan mengenai dugaan serangan bom kimia di kota Khan Sheikhoun , provinsi Idlib, Suriah, Rabu (12/4/2017).

Ini merupakan penjatuhan veto yang kedelapan kalinya oleh Rusia terhadap draf resolusi anti sekutunya, Suriah, sejak negara pimpinan Presiden Bashar al-Assad ini dilanda perang saudara dan terorisme.

Mengenai dugaan bom kimia Idlib, negara-negara Barat kompak menyatakan pemerintah Suriah bertanggungjawab atas penggunaaan senjata terlarang yang telah menewaskan sedikitnya 87 orang, 31 di antaranya anak kecil, pada 4 April lalu tersebut. Inggris, Perancis dan Amerika Serikat (AS) lantas mengajukan draf resolusi untuk menekan Damaskus terkait kejadian itu.

Cina sebagai anggota tetap Dewan Keamanan dan juga memiliki hak veto memilih abstein, sebagaimana halnya Kazakhstan dan Ethiopia, sementara Bolivia menyatakan “tidak”, dan 10 negara anggota lainnya mendukung draf resolusi.

Rusia menggunakan hak vetonya tak lama setelah Menlu AS Rex Tillerson usai pembicaraan dengan sejawatnya di Moskow, Sergey Lavrov, menyebut kepercayaan antara AS dan Rusia berada di level rendah.

Draf resolusi itu mengutuk serangan di Khan Seikhoun dan mencanangkan penyelidikan atas dugaan serangan bom kimia ini oleh Organisasi Larangan Senjata Kimia (OPCW). Draf ini mendesak Damaskus agar memberikan informasi yang memadai mengenai operasi serangan udaranya pada tanggal 4 April lalu, termasuk dengan menyerahkan nama para pilotnya, dan membiarkan tim penyelidik PBB memeriksa pangkalan-pangkalan udara Suriah.

Penjatuhan hak veto Rusia segera mendapat kecaman dari Presiden Perancis François Hollande dan Menlu Inggris Boris Johnson.  (afp/cnn)

Putin: Hubungan Rusia-AS Memburuk Sejak Trump Jadi Presiden

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) memburuk sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS.  Hal ini dinyatakan Putin, Rabu (12/4/2017), ketika menlu kedua negara sedang mengadakan pembicaraan di Moskow terutama mengenai konflik Suriah.

Menlu Rusia Sergey Lavrov dan sejawatnya dari Amerika Rix Tillerson mengadakan perundingan selama beberapa jam di sebuah gedung milik Kemlu Rusia di Moskow.

“Dapat kita katakan bahwa taraf kepercayaan dalam hubungan kerja di antara kami, terutama di bidang militer, tidak membaik, dan malah merosot,” ungkap Putin saat di tanya channel Mir-24 mengenai hubungan Moskow-Washington.

Belakangan ini kedua negara terlibat perang kata ihwal dugaan serangan bom kimia di kota Khan Sheikhoun, provinsi Idlib, yang kemudian direaksi secara gegabah oleh AS dengan serangan rudal jelajah Tomahawk terhadap pangkalan udara militer Suriah Shayrat.

Serangan rudal ini mengejutkan karena merupakan yang pertama kalinya AS melancarkan serangan langsung terhadap tentara Suriah selama perang yang sudah berlangsung enam tahun di Suriah.

Kedatangan Tillerson ke Moskow tercatat sebagai kunjungan pejabat tinggi pertama pemerintahan Presiden AS Donald Trump ke Rusia. Dia datang ke Rusia untuk membangun prinsip-prinsip “normalisasi” hubungan bilateral.

Normalisasi ini memang pernah dijanjikan Trump di masa kampanye pilpres AS, tapi hubungan kedua negara memburuk dan terlibat perang dingin akibat heboh bom kimia Idlib dan serangan rudal AS ke Shayrat.  (rayalyoum)

Gas Sarin Diselundupkan Ke Suriah Dari Libya Melalui Turki

Wakil tetap Suriah di PBB Bashar Jaafari, Rabu (2/4/2017), menyatakan bahwa gas sarin telah diselundupkan dari Libya ke Suriah melalui wilayah Turki. Dia juga menegaskan bahwa pasukan koalisi internasional dan Israel telah memberikan bantuan militer secara langsung kepada dua kelompok teroris besar Jabhat al-Nusra dan ISIS.

Hal tersebut dia kemukakan dalam sidang Dewan Keamanan PBB mengenai draf resolusi anti Suriah terkait dugaan serangan bom kimia di kota Khan Sheikhoun, provinsi Idlib, yang menewaskan puluhan orang pekan lalu.

“Bantuan militer secara langsung dan pantauan udara untuk kepentingan para teroris dilakukan bukan hanya oleh pasukan koalisi internasional, melainkan juga oleh Israel yang memberikan bantuan langsung kepada al-Nusra dan ISIS,” ungkapnya .

Mengenai penyelundupan gas sarin ke Suriah dia menjelaskan bahwa gas sarin sebanyak dua liter telah diselundupkan dari sebuah kota di Libya ke Suriah melalui Turki oleh seorang  warga negara Suriah bernama Haytham al-Kassar.

“Bagaimana bisa diterima tuduhan bahwa pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia sementara ia tidak memilikinya, dan organisasi internasionalpun mengaku telah memusnahkannya secara total,” lanjut  Jaafari.

Dia juga menegaskan, “Dalam menghadapi tipu daya ini pemerintah negara saya telah melayangkan surat kepada Ketua Organisasi Larangan Senjata Kimia supaya mengirim tim pencari fakta ke Suriah dan berkunjung ke Khan Sheikhun dan bandara Shayrat, karena kami ingin mengetahui siapa yang menggunakan senjata kimia.” (rayalyoum)

Pasukan Irak Serbu Dua Distrik Lagi Di Mosul Barat

Pasukan Irak menyatakan pihaknya menyerbu distrik al-Abar dan al-Tanak, Mosul Barat, Rabu sore 912/4/2017), menyusul pertempuran sengit melawan kelompok teroris ISIS. Pasukan udara Irak menyatakan 15 anggota ISIS, beberapa di antaranya berstatus komandan, tewas di provinsi Nineveh.

Abdul Ghani al-Asadi, komandan Pasukan Kontra-Terorisme Irak menyatakan pasukan elitnya kemarin memulai serbuan ke distrik Abar dan Tanak, Mosul barat.

“Hasil-hasil awal proses operasi militer ini positif, ISIS menderita kehancuran setelah tertimpa kerugian jiwa dan perlengkapan pada jam-jam pertama konfrontasi… Para komandan Pasukan Kontra-Terorisme memantau langsung proses kontak senjata melawan organisasi teroris Daesh (ISIS)… Faktor waktu tidaklah penting untuk pencapaian kemenangan, demi keselamatan penduduk dan meminimalisasi jumlah korban di antara mereka,” ungkap al-Asadi.

Dia menambahkan bahwa ISIS sudah tidak lagi berhadapan langsung dalam kontak senjata dengan pasukan kontra terorisme Irak akibat kekurangan jumlah kombatan teroris.

“Mereka mulai mengandalkan sekelompok sniper yang naik ke atap-atap bangunan rumah dan menghambat gerak maju pasukan Irak, namun pasukan Irak sudah membuat rencana dalam menyiasati mereka,” lanjut al-Asadi.

Sementara itu, angkatan udara Irak menyatakan pihaknya berhasil menghabisi 15 anggota ISIS, beberapa di antaranya berstatus komandan, di distrik al-Khidr, provinsi Nineveh.

Mosul, kota terbesar kedua Irak yang dibelah oleh Sungai Tigris menjadi dua bagian timur dan barat , ini diduduki ISIS sejak 9 Juni 2014. Pasukan Irak sudah berhasil membebaskan bagian timurnya melalui operasi yang dimulai pada Oktober 2016. Selanjutnya, pada 19 Februari lalu pasukan Irak memulai operasi pembebasan Mosul barat. (anadolu)