Rangkuman Berita Utama Timteng, Jumat 4 November 2016

menag-tunisia-abdul-jalil-bin-salimJakarta, ICMES:  Menteri Agama Tunisia menyebut faham Salafi/Wahabi sumber  terorisme dan radikalisme, dan menyerukan kepada para pemuka agama Arab Saudi agar segera melakukan reformasi keagamaan.

Pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi berhasil memutus jalur suplai ISIS antara Mosul dan Tal Afar, dan sebanyak 84 anggota ISIS menemui ajal. Di pihak lain, pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, menyerukan kepada para pengikutnya agar terus bertempur mempertahankan Mosul.

Konferensi para ulama Yaman menyebut klaim pasukan Yaman serang Mekkah dusta belaka dan ditujukan untuk menutupi kejahatan agresi Saudi dan sekutunya terhadap Yaman.

Berikut ini rangkuman berita selengkapnya;

Menag Tunisia Sebut Salafi/Wahabi Biang Kerok Takfiri dan Radikalisme

Menteri Agama Tunisia Abdul Jalil Bin Salim melontarkan pernyataan pedas terhadap kaum Salafi/Wahabi dan menyebut faham ini sebagai ajaran yang bertanggungjawab atas tersebarnya terorisme dan radikalisme, dan karena itu dia menyerukan kepada para pemuka agama di Kerajaan Arab Saudi agar segera melakukan reformasi keagamaan.

Pernyataan keras tanpa tedeng aling-aling terhadap Wahabisme dan Saudi itu dia kemukakan dalam sidang Komisi HAM dan Kebebasan parlemen Tunisia, Kamis (3/11/2016).

“Saya katakan kepada duta besar Saudi dan sekjen para menteri Arab yang juga merupakan orang Saudi; ‘Benahilah ajaran kalian, karena para teroris secara historis adalah alumni kalian.’ Saya mengatakan ini dalam kapasitas saya sebagai ulama dan intelektual. Takfir (pengkafiran) tidak keluar dari faham lain dalam Islam kecuali faham Hanbali dan faham Wahabi, maka benahilah akal kalian.”

Abdul Jalil melanjutkan bahwa di kalangan akademisi Saudi sendiri sekarang sudah mulai terjadi introspeksi dan ada pengakuan dari mereka bahwa para penganut Wahabi memang biang malapetaka di Dunia Islam.

“Kitalah penyebab problematika dan krisis, pikiran dan faham kitalah yang melahirkan teroris, dan faham ini pula yang merepotkan lembaga politik di Kerajaan Arab Saudi,” kata Abdul Jalil, menirukan pengakuan kalangan tersebut.

Menteri Agama Tunisia menambahkan, “Radikalisme dan terorisme yang kita lihat di dunia Islam berpangkal pada faham ini, yang berniat baik maupun yang berniat buruk. Faham ini, secara epistemologis maupun metodologis, tidak menghasilkan apa-apa kecuali radikalisme.”

Relawan Irak Berhasil Putus Jalur Suplai ISIS Mosul – Tal Afar

Pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi dalam kelanjutan operasi ganyang ISIS dan pembebasan distrik Tal Afar di barat Mosul, Irak utara, berhasil memutus jalur suplai kelompok teroris takfiri tersebut antara Mosul dan distrik Tal Afar, Kamis (3/11/2016).

Al-Hashd al-Shaabi dalam statemennya menyebutkan bahwa jalur tersebut merupakan jalur terpenting ISIS yang menghubungkan Mosul dengan Tal Afar di barat Mosul.

“Al-Hashd al-Shaabi berhasil memutus semua jalur suplai dan transportasi para teroris ISIS dari Tal Afar menuju Mosul,” bunyi statemen itu.

Pasukan relawan besar Irak ini terus bergerak maju dan berhasil membebaskan sedikitnya tiga desa di barat Mosul melalui pertempuran sengit melawan ISIS.

Di bagian lain, pasukan pemerintah Irak membebaskan Jl. 30 di kawasan al-Intisar di tenggara Mosul serta dua desa lagi di selatan Mosul dan dua desa lain di barat laut kota ini.

Juru bicara Komando Operasi Gabungan pasukan Irak Brigjen Yahya Rasool Jumat malam mengumumkan sebanyak 84 anggota ISIS menemui ajal, dan satu lainnya tertangkap. Selain itu pasukan Irak telah menghancurkan puluhan bom mobil, bom-bom lain serta senjata, peralatan tempur dan pangkalan ISIS.

Sementara itu, salah satu jembatan di dalam kota Mosul hancur dihantam serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Jembatan bernama “al-Khamis” itu dibom dengan dalih di atasnya terdapat tiga mobil kawanan ISIS yang sedang melintas, dan tiga mobil itupun hancur bersama para petempur ISIS yang ada di dalamnya.

Penghancuran jembatan akan sangat menyulitkan perburuan ISIS oleh pasukan Irak dalam perang kota, apalagi sebelumnya juga sudah terbetik kabar bahwa ISIS mengaktifkan bom di bawah semua jembatan di Mosul untuk mereka ledakkan ketika mereka dikejar oleh pasukan Irak.

ISIS Terdesak, Al-Baghdadi Adu Domba Sunni-Syiah Sembari Kutuk Ikhwanul Muslimin

Kekalahan demi kekalahan ISIS dalam perang Mosul melawan pasukan Irak membuat pemimpin kelompok teroris Wahabi takfiri itu, Abu Bakar al-Baghdadi, angkat bicara menyerukan kepada para pengikutnya agar tetap sabar berjuang “menegakkan Islam di muka bumi.”

Melalui rekaman suara yang dirilis oleh Muassasah al-Furqan yang berafiliasi dengan ISIS, Kamis (3/11/2016), al-Baghdadi dalam pesannya mengingatkan penduduk Mosul dan para kombatan ISIS, terutama brigade pasukan Inghimasi (berani mati/bom bunuh diri)  berjuang membendung serangan dan bahkan memulai serangan balik.

“Perang ini adalah perang kalian, ubahlah malam orang-orang kafir menjadi siang, dan tumpahkan darah mereka agar menjadi aliran-aliran sungai,” serunya.

Al-Baghdadi kemudian mengadu domba Sunni dengan Syiah sembari menyerukan kepada kaum Sunni Irak agar meninggalkan partai-partai dan para pemimpin mereka untuk bergabung dengan ISIS. Dia mengatakan bahwa kaum Sunni Irak masih bungkam meskipun “dihina oleh pemerintah Irak.”

Gembong teroris nomor wahid ini juga mengutuk kelompok Ikhwanul Muslimin dan menyebutnya “Ikhwan al-Sayathin” (saudara-saudara syaitan) yang telah “diperalat oleh kaum Salibis untuk memerangi kekhalifahan.”

Konferensi Ulama Yaman Kecam Fitnah Rudal Yaman Sasar Mekkah

Para alim ulama Yaman kembali angkat bicara mengenai isu dan klaim paling sensitif yang ditebar belakangan ini oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, yaitu bahwa para pejuang Ansarullah Yaman bermaksud menyerang kota paling suci di muka bumi, Mekkah al-Mukarramah.

Kamis kemarin (3/11/2016) para ulama Yaman dari berbagai golongan menggelar konferensi di Sanaa, ibu kota negara ini, dan merilis statemen yang menegaskan bahwa klaim yang menyudutkan komite-komite rakyat Yaman itu dusta belaka dan ditujukan untuk mengalihkan perhatian khalayak dunia dari kejahatan agresi “Saudi-Amerika’ terhadap Yaman.

“Gelombang propaganda palsu dan klaim bahwa Mekkah al-Mukarramah menjadi sasaran serangan tidak dapat menutupi kejahatan Saudi-Amerika di Yaman,” bunyi statemen mereka.

Mereka mengimbau para tokoh di Dunia Islam agar tidak termakan oleh agitasi rezim Saudi.

Sebelumnya, pernyataan dan seruan serupa juga ditegaskan oleh organisasi Ikatan Ulama Yaman, Rabitah al-Ulama al-Yaman.

Mereka membantah klaim Saudi tersebut dan menegaskan tidak mungkin bangsa Yaman yang dikenal arif, santun dan beriman melakukan tindakan sebodoh itu.

(rayalyoum/almasalah/almayadeen/anadolu/almanar/almasirah)