Jakarta, ICMES: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku memiliki bukti-bukti kuat bahwa Barat menyokong kelompok teroris ISIS.
Relawan Irak al-Hashd al-Shaabi (Mobilisasi Rakyat), Karim al-Nuri, menyatakan lebih dari 50 desa berhasil dibebaskan dari pendudukan ISIS di provinsi Nineveh, Irak utara.
Rusia menyatakan serangan udaranya menewaskan 30-an anggota Jabhat al-Nusra, dan sebanyak 25 anggota Harakat Nour al-Din al-Zenki tewas terkena ledakan bom mobil.
Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) mendekati kota Raqqah sejarak 26 km.
Berita selengkapnya:
Erdogan Tuding Barat Dukung ISIS
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku memiliki bukti-bukti kuat bahwa Barat menyokong kelompok teroris takfiri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dalam pernyataannya usai pertemuan dengan dengan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif di Islamabad, ibu kota Pakistan, Kamis (17/11/2016) Erdogan memastikan bahwa organisasi-organisasi teroris seperti al-Qaeda dan ISIS digunakan sebagai alat untuk memerangi Islam.
“Kami terlibat dalam perang besar melawan ISIS di Turki, sebagaimana kami melanjutkan perang ini di dalam wilayah Suriah dan Irak,” katanya.
Bukan rahasia lagi semua atau sebagian besar teroris asing yang masuk ke Suriah datang melalui wilayah Turki sendiri, sebagaimana juga diketahui semua orang bahwa Turki setidaknya menyokong, melatih dan mempersenjatai kelompok-kelompok pemberontak Suriah.
Dalam pernyataan lain di parlemen Pakistan Erdogan mengatakan, “Kami bertekad memerangi ISIS dan melanjutkan perang ini. Tak ada kaitan antara ISIS dan Islam, dan tak ada yang lebih merugikan Islam daripada ISIS. Agama kita tidak memberikan hak kepada siapapun untuk membunuh orang.”
Dia menyoal, “Siapa yang berpihak kepada mereka (ISIS)? Yang berpihak kepada mereka adalah Barat. Kami telah membuktikan bahwa di tangan mereka terdapat senjata-senjata buatan Barat. Segala sesuatu di arahkan terhadap Islam.”
Sejak awal banyak orang menyebut ISIS sebagai kelompok teroris buatan Amerika Serikat – Zionis. Kelompok teroris paling brutal dan kejam ini juga menganut faham Salafi/Wahabi yang sangat kaku serta dianut dan disebar luaskan oleh negara-negara Arab Teluk Persia, terutama Arab Saudi.
Relawan Irak Ungkap Capaiannya Dalam Penumpasan ISIS
Anggota dewan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi (Mobilisasi Rakyat), Karim al-Nuri, Kamis (17/11/2016) menyatakan lebih dari 50 desa berhasil dibebaskan dari pendudukan kelompok teroris takfiri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di provinsi Nineveh, Irak utara.
Dia mengatakan bahwa dalam sebuah pertempuran untuk pembebasan sebuah desa saja di distrik Tal Afar, barat Mosul, relawan yang terdiri atas berbagai kelompok rakyat Irak bersenjata ini berhasil menghabisi puluhan anggota ISIS.
Rabu kemarin sempat dilaporkan bahwa mereka berhasil membebaskan secara total Bandara Tal Afar, tapi al-Nuri mengatakan pembebasan itu belum total, melainkan sebagian besar bagian bandara yang berhasil dibebaskan dan mereka masih terus berjuang menumpas para teroris ISIS di bagian kecil yang tersisa.
Kemenhan Irak dalam statemennya menyatakan bahwa Kamis kemarin pasukan udara telah mengawal gerak maju pasukan kepolisian federal dan melancarkan serangan hebat hingga menewaskan 57 teroris ISIS, menghancurkan lima sarang dan tujuh perahu mereka di sisi selatan Mosul.
Seorang perwira Irak mengatakan sebanyak 31 warga sipil, tujuh di antaranya anak kecil, terbunuh akibat serangan ISIS ke rumah-rumah warga sipil di sisi timur Mosul. Pasukan Irak kemudian meminta penduduk agar meninggalkan kawasan itu dan pindah ke lokasi yang lebih aman.
Dalam perkembangan terbaru, pasukan Irak berhasil membebaskan kawasan al-Tahrir di Mosul dan mengibarkan bendera negara ini di sana.
Lembaga Human Right Watch (HRW) Rabu lalu melaporkan bahwa ISIS telah membantai 300 mantan polisi Irak yang mereka tawan di Nineveh dan mengubur jenazah mereka secara massal di sebuah lokasi di selatan Mosul.
Para saksi mata menyatakan ratusan korban itu dihabisi oleh ISIS pada Oktober lalu dan diduga kuburan massal mereka berada di lokasi yang berjarak 30 km dari Mosul. Mereka dieksekusi ketika pasukan Irak bergerak mendekati Mosul.
Sedikitnya 16 orang yang sebagian besar adalah warga sipil tewas dan lebih dari 30 lainnya luka-luka terkena ledakan bom mobil yang ditujukan kepada sebuah acara resepsi pengantin distrik Amiriyah, Fallujah, provinsi Anbar, Irak barat. Sejauh ini belum ada kelompok yang bertanggungjawab atas serangan teror keji ini.
30-an Anggota Jabhat al-Nusra dan 25 Anggota al-Zenki Tewas di Suriah
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan 30-an anggota kelompok teroris Jabhat al-Nusra tewas di Idlib, Suriah, dihantam serangan udara jet tempur Su-33 milik Rusia yang meluncur dari kapal induk Admiral Kuznetsov, Kamis (17/11/2016). Bersamaan dengan dengan 25 anggota kelompok teroris Harakat Nour al-Din al-Zenki tewas terkena ledakan bom mobil di kota Azaz.
Jubir kementerian ini, Igor Konashenkov, menjelaskan bahwa data-data intelijen memastikan sebanyak lebih dari 30 anggota Jabhat al-Nusra yang merupakan cabang jaringan teroris al-Qaeda di Suriah tewas terkena serangan udara tersebut. Beberapa di antara mereka adalah komandan teroris, termasuk Mohammad Hilal, Abu Jabir, dan Abu Baha al-Asfari yang telah menyatukan kawanan bersenjata Jabhat al-Nusra di Aleppo dan Hama.
Sementara itu, tak kurang dari 25 teroris anggota Harakat Nour al-Din al-Zenki tewas terkena ledakan bom mobil yang ditujukan terhadap markas kelompok ini di kota Azaz, provinsi Aleppo, dekat perbatasan Suriah-Turki.
Kelompok ini memublikasi foto-foto jajaran kantung plastik warna hitam berisi jenazah para korban. Harakat Nour al-Din al-Zenki adalah bagian dari aliansi Jaish al-Fath dan aktif terutama di provinsi Aleppo.
Pasukan Demokrasi Suriah Dekati Kota Raqqah
Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) dilaporkan terus bertempur dan menyerang kawanan teroris ISIS di distrik Saluk serta mendekati kota Raqqah yang menjadi markas besar ISIS di Suriah.
SDF Kamis kemarin (17/11/2016) membersihkan desa Thuluth Khaniz dari bom dan bahan-bahan peledak yang ditinggal oleh para kombatan ISIS.
Pasukan koalisi Kurdi-Arab Suriah yang didukung Amerika Serikat ini juga merangkak maju di kawasan Ain Issa dan berhasil menguasai kawasan permukiman Tal Saman setelah terlibat pertempuran hebat yang menewaskan puluhan kombatan ISIS.
Sejauh ini SDF sudah mendekati kota Raqqah sejarak 26 km. Dua pekan lalu, pasukan ini mengumumkan dimulainya operasi pembebasan Raqqah dengan bantuan AS. (mm/farsnews)
(rt/sputnik/alsumarianews/raialyoum/alalam/afp/irna)