Rangkuman Berita Utama Timteng, Jumat 11 November 2016

iran-mayjen-hossein-baqeriJakarta, ICMES:  Petinggi militer Iran menyebut Trump “berbicara lebih besar daripada mulutnya,” sementara Presiden Rusia, Presiden Suriah, dan Presiden Mesir diuntungkan oleh terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Pasukan Irak mulai melancarkan operasi pembebasan kota kuno Nimrud, 30 km selatan Mosul.

Tentara Suriah berhasil menghalau kawanan teroris dari kawasan Dahiya al-Assad di bagian barat Aleppo.

Berita selengkapnya:

Jenderal Iran: Trump Cuma Omong Besar

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Hossein Baqeri  dalam sebuah acara mengenang pahlawan Iran Hassan Tehrani di Masyhad, Iran, menyebut Trump “berbicara lebih besar daripada mulutnya.”

Baqeri menyatakan bahwa Iran dalam perang melawan Irak pada tahun 1980-an tidak memiliki rudal dan bahkan tidak ada negara yang bersedia menjual rudalnya kepada Iran, tapi belakangan  Iran bahkan bisa membangunkan pabrik rudal di Suriah dan digunakan oleh Hizbullah dalam perang 33 hari melawan Israel pada tahun 2006.

Dia menambahkan, “Dengan dukungan Pemimpin Besar (Ayatullah Ali Khamenei), kekuatan rudal kita sekarang sudah sedemikian hebat sehingga musuh tak berani mengambil keputusan untuk menyerang. Orang segila perdana menteri Rezim Zionis Israelpun mengaku sudah berulangkali berada pada batas akan menyerang, tapi dicegah oleh para penasehatnya. Mereka mengatakan bahwa kesudahan perang ini tak jelas.”

Dia juga mengatakan,”Kita sudah melihat apa yang telah terjadi dalam perang 33 hari (Hizbullah vs Israel), dan itulah hasil perang (Israel) melawan salah satu sekutu Iran. Padahal, kekuatan Hizbullah tak dapat dibandingkan dengan kekuatan angkatan bersenjata Iran. Dalam perang 33 hari, hingga saat terakhirpun Hizbullah tetap gencar meluncurkan rudal-rudalnya ke Israel dan memberikan pukulan-pukulan telak terhadap rezim ini. ”

Menyinggung terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS, Mayjen Hossein Baqeri  mengatakan, “Orang yang baru berkuasa ini berbicara lebih besar dari mulutnya. Dalam kampanye dia terlalu banyak ‘makan gula’. Dia pernah mengatakan, ‘Seandainya saya ada (berkuasa) ketika para marinir (AS) ditangkapi oleh Iran di Teluk Persia, maka saya pasti bertindak lain terhadap Iran.’

Ditujukan kepada Trump, Baqeri melanjutkan,“Coba tanyakan kepada para komandan angkatan laut Anda, apa yang dilakukan oleh para marinir itu di atas kapal-kapalnya ketika ditangkap oleh Korps Garda Republik Islam (IRGC)? Mengancam Iran di Selat Hormuz hanyalah main-main saja.”

Kemenangan Trump Untungkan Rusia, Suriah dan Mesir

Presiden Rusia Vladimir Putin dan sejawatnya di Suriah, Bashar al-Assad, diuntungkan oleh terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Demikian dinyatakan oleh Abdel Bari Atwan, pemimpin redaksi situs berita online Rai al-Youm yang berbasis di London, Inggris, dalam editorialnya, Kamis (10/11/2016).

“Trump adalah orang yang sangat salut kepada Putin, memandangnya sebagai orang yang berperang melawan para ‘jihadis’ di Suriah, dan karena itu Trump akan ikut memerangi mereka dan berada di satu kubu dengan Putin. Dia tidak akan memerangi Presiden al-Assad, melainkan memerangi IS (ISIS), dan dia menolak mengecam serangan Rusia di Aleppo dan lain-lain,” tulis Atwan.

Dia juga menyebutkan bahwa Trump menentang pendudukan AS atas Irak, menolak campurtangan NATO di Libya, dan tidak menghendaki “ekspor” demokrasi AS dan suksesi di negara-negara Timteng sehingga menguntungkan sejumlah rezim, terutama rezim Bashar al-Assad yang selama ini diperangi oleh banyak negara.

Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, menurut Atwan, juga merupakan pihak yang paling diuntungkan. Trump menjanjikan perbaikan hubungan dengan Mesir jika menang dalam pilpres, dan mengritik kebijakan Obama mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin.

Pasukan Irak Mulai Operasi Pembebasan Kota Kuno Nimrud

Komandan operasi pembebasan Mosul, Irak utara, Mayjen Abdul Amir Rashid Yarallah, menyatakan  pasukan Irak mulai melancarkan operasi pembebasan kota kuno Nimrud, 30 km selatan Mosul, Kamis (11/10/2016).

Dia menjelaskan bahwa tentara Irak Divisi 9 bersama pasukan adat provinsi Nineveh sejak dini hari Kamis memulai operasi pembebasan desa Abbas Rajab dan desa al-Numaniyah untuk kemudian bergerak menuju Nimrud.

Kota kecil dan kuno Nimrud diduduki ISIS sejak 2014 dan mengalami banyak kerusakan serius akibat vandalisme gerombolan teroris takfiri pimpinan al-Baghdadi tersebut.

Secara militer, bahaya ISIS di Nimrud sudah terkontrol oleh pasukan Irak sejak beberapa minggu lalu, dan diharapkan kota ini dapat dibebaskan tanpa ada perlawanan yang berarti dari ISIS.

Seperti diketahui, tentara dan polisi Irak yang didukung pasukan Kurdi Peshmerga, relawan al-Hashd al-Shaabi, dan pasukan adat Nineveh melancarkan operasi pembebasan Mosul, ibu kota Nineveh, Irak utara sejak 17 Oktober lalu.

TV Dajla milik Irak, Kamis, melaporkan bahwa pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di hari yang sama mengumumkan sebanyak 1363 teroris ISIS tewas sejak operasi pembebasan Mosul dimulai.

Laman Shafaq News yang juga milik Irak melaporkan 14 anggota ISIS tewas di tangan Peshmerga ketika sedang bergerak kabur dari distrik Bashiqa di timur laut Mosul, Kamis.

Ketua parlemen Irak Salim al-Jibouri menyebut operasi penumpasan ISIS di Mosul akan dapat mengatasi semua problematika yang selama ini mendera Negeri 1001 Malam.

Pasukan Suriah di Aleppo Bebaskan Kawasan Dahiya al-Assad

Tentara Suriah berhasil menghalau kawanan teroris dari kawasan Dahiya al-Assad di bagian barat Aleppo. Sumber-sumber di lapangan, Kamis malam (10/11/2016) menyebutkan bahwa tentara Suriah dan kelompok-kelompok bersenjata pendukungnya menguasai penuh kawasan permukiman itu setelah terlibat pertempuran hebat melawan para teroris.

Pasukan Suriah memasuki Dahiya al-Assad dari arah tenggara setelah melakukan strelisasi terhadap puluhan apartemen.

Dalam beberapa hari terakhir ini, tentara Suriah dan sekutunya berhasil memukul mundur kawanan teroris Jaish al-Fateh dari berbagai kawasan selatan dan barat daya Aleppo hingga berhasil membebaskan kawasan Tel al-Rakhm, Tel Mutah, dan Sekolah al-Hikmah. (farsnews/rayalyoum/irna)