[Commentary] Ini Daftar Penyesatan Informasi Charles Lister

Tulisan ini merupakan tanggapan dari intisari dari jurnal yang dimuat dalam Jurnal Survival: Global Politics and Strategy yang berjudul Assessing Syria’s Jihad 56:6, 87-112, DOI: 10.1080/00396338.2014.985439 yang dipublikasikan secara online di tautan ini: http://dx.doi.org/10.1080/00396338.2014.985439, dan intisarinya telah dimuat di tautan ini: http://ic-mes.org/military/jurnal-memahami-jihad-suriah/

ISIS vs Al NusraCharles Lister memulai jurnalnya dengan mendeksripsikan pejuang jihad di Suriah sebagai ‘kelompok Sunni’, dan ini merupakan gaya khas yang digunakan oleh analis/ pakar pro Barat dan Arab. Penyebutan kelompok jihad ini sebagai ‘Sunni’ dan bukan ‘Wahabi ekstremis’ pernah dikritik keras oleh Prof. Kevin Barret, pakar Arab dan Islamologis yang terkenal di Amerika Serikat. [1] Menurut Barret, Sunni adalah ‘orang-orang yang mengikuti tradisi Nabi dan para sahabatnya (ahl as-sunnah wa l-jamaah)’. Tradisi Nabi Muhammad Saw adalah salah bertoleransi, saling menghormati, dan membina hubungan diantara orang-orang dari suku dan agama yang berbeda. Komunitas Muslim asli, tercermin dalam Piagam Madinah, yang mana umat Kristen, Yahudi dan Muslim hidup bersama dan berbagi kekuasaan dan kewajiban secara adil.

Tradisi lainnya, berpegang pada musyawarah/ dialog, dan menjadikan kekerasan sebagai pilihan terakhir. Nabi Muhammad Saw dan keluarga beserta sahabatnya melakukan dakwah damai selama 12 tahun, meskipun mereka mendapatkan penyiksaan yang kejam, hingga akhirnya Allah “mengizinkan” mereka untuk melakukan perlawanan.

Dan apakah tradisi-tradisi tersebut dilakukan oleh ISIS, Al Nusra, dan segenap faksi jihad lainnya di Suriah dan Irak? Tidak. Mereka mempertontonkan kebrutalan yang sangat mengerikan seperti eksekusi potong leher, dijatuhkan dari gedung tinggi, dibakar hidup-hidup, dan dilindas dengan buldoser. Kelompok jihadis ini juga membunuhi warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, memaksa dan memperbudak para gadis, juga menjualnya bagaikan barang dagangan. Semua itu sama sekali bukan tradisi yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw.

Selanjutnya, Charles hanya menyebut kelompok-kelompok Islamis sebagai jihadis. Sementara kelompok FSA dan sejenisnya, disebut ‘pejuang moderat’. Sepertinya, Charles sengaja menutupi fakta bahwa aksi-aksi FSA dan ‘pejuang moderat’ lainnya tidak ada bedanya dengan faksi Islamis lainnya. Apakah bisa disebut moderat, ketika ada anggota FSA bernama Abu Sakkar membelah dada dan memakan jantung tentara Suriah yang telah tewas? Apakah bisa disebut moderat, padahal FSA meledakkan masjid yang digunakan untuk beribadah? [2] Bagaimana bisa kelompok ini disebut moderat, padahal FSA membunuh, memenggal dan menebarkan ketakutan kepada warga sipil? [3] Faksi-faksi jihad di Suriah maupun Irak, apapun nama ataupun julukan yang diberikan oleh media, pada hakikatnya berasal dari pohon yang sama, memiliki akar ideologi yang sama yaitu Wahabi ekstremis.

Charles juga ‘merestui’ intervensi militer yang dilakukan AS dan koalisinya di Suriah. Namun sayang sekali, Charles luput membeberkan fakta bahwa intervensi yang dilakukan Koalisi AS sama sekali tidak berkoordinasi dengan pemerintah Suriah yang sah, dan Presiden Suriah Bashar Al Assad menyebut bahwa intervensi Koalisi AS adalah tindakan yang ilegal.

Selain itu, Charles juga tidak mengungkapkan bahwa dalam intervensi ini, pesawat AS ‘melakukan kesalahan’ dengan mengirimkan pasokan senjata dan logistik kepada ISIS. AS mengklaim senjata itu hendak diberikan kepada pejuang Kurdi, namun selalu dijatuhkan di dekat kamp ISIS. Kenapa Charles tidak mempertanyakan keganjilan ini? Sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia dan armada canggih yang mereka miliki, wajarkah pesawat tempur AS melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang kali? Bahkan keledai yang bodoh pun tidak akan jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. [4]

[1] http://liputanislam.com/analisis/dan-kini-muslim-sunni-pun-difitnah/
[2] https://www.youtube.com/watch?v=mj2Q0yJw8Aw
[3] http://www.liveleak.com/view?i=82d_1356701119
[4] http://liputanislam.com/terorisme/lagi-isis-dapat-kiriman-senjata-dari-tuannya/