Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 9 Mei 2022

Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji Suriah atas prestasinya di kancah politik dan militer, dan menyebut Suriah sebagai kekuatan regional.

Pasukan keamanan Israel mengumumkan keberhasilan mereka meringkus dua orang Palestina yang Kamis lalu telah membunuh tiga orang Israel dengan senjata kapak dalam serangan di kota Elad.

Dua warga Palestina gugur syahid diterjang peluru orang Zionis Israel.

Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 11 tentara Mesir, satu di antaranya perwira, di Sinai.

Berita Selengkapnya:

Ditemui Al-Assad, Ayatullah Khamenei: Suriah Kini Disegani dan Menjadi Kekuatan Regional

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji Suriah atas prestasinya di kancah politik dan militer, dan menyebut Suriah sebagai kekuatan regional.

“Suriah sekarang tak sama dengan Suriah sebelum perang, meskipun kehancuran (akibat perang) tidak ada pada waktu itu, tapi Suriah sekarang menikmati tingkat penghormatan dan penghargaan yang lebih tinggi dan semua negara memandangnya sebagai kekuatan, ”ungkap Ayatullah Khamenei saat ditemui Presiden Suriah Bashar al-Assad di Teheran, Ahad (8/5).

Sembari menyebut Presiden Assad dan rakyatnya sekarang dihormati oleh semua negara kawasan, Ayatullah Khamenei menyindir beberapa negara Arab sekitar yang malah bermesraan dengan Rezim Zionis Israel.

 â€œBeberapa pemimpin negara yang bertetangga dengan kami dan Anda, memiliki hubungan dan ngopi bareng dengan para pemimpin rezim Zionis. Namun, orang-orang dari negara yang sama turun ke jalan pada Hari Quds dan meneriakkan slogan-slogan anti-Zionisme, dan ini adalah realitas kawasan saat ini,” ujarnya.

Ayatullah Khamenei menilai ada berbagai faktor yang berpengaruh dalam perlawanan dan kemenangan Suriah dalam perang yang melibatkan berbagai pihak di kawasan dan dunia.

 â€œSalah satu faktor terpenting adalah tingginya moral Anda sendiri dan, insya Allah, Anda akan dapat merekonstruksi kerusakan akibat perang dengan semangat yang sama, karena Anda memiliki pekerjaan besar yang harus dilakukan,” katanya kepada Al-Assad.

Menyinggung kiprah martir besar Iran mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Jenderal Qassem Soleimani, dia mengatakan, “Syahid terhormat itu menyimpan semangat khusus untuk Suriah dan berkorban dalam arti kata yang sebenarnya. Perangainya di Suriah tidak berbeda dengan perangainya selama delapan tahun Pertahanan Suci di Iran.”

Di pihak lain, Bashar Al-Assad berterima kasih kepada bangsa dan pemerintah Iran atas dukungan mereka kepada Suriah.

 â€œKetabahan Iran dan pendiriannya yang teguh dalam empat dekade terakhir pada isu-isu regional, terutama pada masalah Palestina, telah menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa jalan Iran adalah jalan yang benar dan berprinsip,” tutur Assad.

Dia menambahkan bahwa kerusakan akibat perang dapat direkonstruksi, sedangkan jika prinsip hilang maka tak dapat direkonstruksi.

“Keteguhan bangsa Iran pada prinsip-prinsip dan dasar-dasar yang diletakkan oleh (pendiri Republik Islam) Imam Khomeini, yang terus berlanjut melalui tekad Anda, telah membuka jalan bagi kemenangan besar bangsa besar Iran dan rakyat regional, terutama bangsa Palestina,” lanjutnya.

Presiden Suriah menyebut hubungan strategis antara Iran dan Suriah sebagai faktor utama yang mencegah rezim Zionis mendominasi seluruh kawasan sekitar.

Ayatullah Khamenei dan Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengadakan pertemuan terpisah dengan Bashar Al-Assad di Teheran pada hari Ahad, dan Al-Assad lantas meninggalkan Iran setelah pertemuan tersebut.

Kunjungan Al-Assad ke Iran ini tercatat sebagai yang kedua kalinya sejak Suriah terlibat dalam perang dilanda krisis pemberontakan dan terorisme pada 2011. (fna)

Pasukan Israel Tangkap Pelaku Serangan Mematikan di Elad

Pasukan keamanan Israel mengumumkan keberhasilan mereka meringkus dua orang Palestina yang Kamis lalu telah membunuh tiga orang Israel dengan senjata kapak dalam serangan di kota Elad, yang dihuni oleh kaum Yahudi ultra-Ortodoks.

Serangan mematikan itu merupakan serangan terbaru dalam gelombang serangan para pejuang Palestina sejak  terjadi lonjakan kekerasan baru-baru ini antara Israel dan Palestina hingga memicu kekhawatiran akan pecahnya kembali konflik yang lebih luas.

“Dua teroris yang membunuh tiga warga sipil Israel dalam serangan mematikan di kota Elad telah ditangkap,” ungkap polisi, dinas keamanan internal Shin Bet dan tentara Israel dalam sebuah pernyataan bersama, Ahad (8/5).

Polisi Israel telah melancarkan operasi pengejaran secara intensif sejak dua buronan melarikan diri dari kota yang berjarak 15 kilometer dari Tel Aviv tersebut. Menurut Israel, dua pelaku itu berasal dari wilayah pendudukan Tepi Barat.

Surat kabar Israel Maariv melaporkan bahwa keduanya ditemukan bersembunyi di semak-semak dekat kota Elad di mana operasi itu dilakukan, dan lantas dibawa untuk penyidikan.

Sebelumnya, sumber-sumber keamanan Israel menyatakan bahwa para pelaku serangan di Elad masih berada di dalam wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948) dan belum mencapai Tepi Barat.

Dalam pemburuan kedua pelaku itu Israel mengerahkan pasukan militer, polisi dan pasukan khusus, sementara kepala Dewan Elad meminta para pemukim Zionis tinggal di rumah mereka karena dikhawatirkan akan serangan lagi manakala para pelaku masih berada di daerah sekitar. (railayoum)

Dua Orang Palestina Gugur Ditembak Zionis

Dua warga Palestina gugur syahid diterjang peluru orang Zionis Israel, Ahad (8/5).

Militer Israel menyatakan, “Menyusul laporan insiden keamanan di kota Tekoa (permukiman Zionis di bagian selatan Tepi Barat), seorang Palestina bersenjatakan pisau memasuki area kota ini dan dibunuh oleh seorang warga sipil.”

Militer Israel menambahkan,”Pasukan militer Israel bergegas ke lokasi dan sekarang mencari lebih banyak tersangka di daerah itu.”

Kementerian Kesehatan Palestina mengaku telah menerima laporan dari penghubung Palestina mengenai “kesyahidan remaja berusia 17 tahun, Mutasim Muhammad Thalib Atallah, di permukiman Tekoa, timur Betlehem”.

Kementerian iitu juga menyebutkan bahwa remaja itu adalah penduduk daerah Harmala di provinsi Betlehem.

Sebelumnya di hari yang sama Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan “kesyahidan pemuda itu, Mahmoud Sami Khalil Aram, setelah pasukan pendudukan menembakinya di dekat pos pemeriksaan Jabara di Tepi Barat utara.”

Sementara itu, tentara Israel dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa pasukannya telah menembak seorang Palestina yang tinggal “secara ilegal”, setelah ia terlihat di dekat “Khirbet Jbara” dekat kota Tulkarm, Tepi Barat utara.

Tentara Israel mengaku telah menembak dan kemudian menangkap pria itu kemudian membawanya untuk dirawat, namun setelah itu Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematiannya.

Saluran resmi Israel Kan melaporkan bahwa warga Palestina penduduk Jalur Gaza itu mencoba menyusup ke Israel melalui tembok pemisah di Tepi Barat utara. (raialyoum)

Serangan Teror Tewaskan 11 Tentara Mesir, ISIS Mengaku Bertanggungjawab

Kelompok teroris ISIS pada Ahad malam (8/5) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 11 tentara Mesir, satu di antaranya perwira, di Sinai.

Reuters melaporkan bahwa ISIS melalui saluran Telegramnya menyatakan “bertanggung jawab atas serangan mematikan yang menewaskan seorang perwira dan 10 tentara Mesir di Semenanjung Sinai Mesir,” tanpa rincian lebih lanjut.

Seorang juru bicara militer Mesir menyebutkan bahwa pasukan keamanan telah “menggagalkan serangan teroris” di stasiun pengangkat air Terusan Suez di timur Mesir.

Lima personel keamanan juga terluka dalam serangan itu. “Anasir teroris dikejar dan dikepung di salah satu daerah terpencil di Sinai,” tambah juru bicara itu dalam sebuah pernyataan, Sabtu.

Presiden Abdel Fattah el-Sisi dalam sebuah posting Facebook menyatakan berduka cita atas peristiwa berdarah itu, dan bersumpah akan  terus memerangi pemberontak dan memberantas terorisme.

Militer Mesir tidak memberikan rincian lebih lanjut atau lokasi tepatnya serangan itu, namun dua penduduk Sinai utara mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan itu terjadi di kota Qantara di provinsi Ismailia, yang membentang ke arah timur dari Terusan Suez. (alalam/aljazeera)