Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyematkan bintang jasa “Penaklukan” kepada Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh, komandan Divisi Dirgantara IRGC.
Tentara Israel mengumumkan pihaknya telah memantau peluncuran 15 rudal dari Lebanon selatan menuju wilayah Carmel dan Teluk di pusat kota Haifa (utara), untuk pertama kalinya sejak 8 Oktober 2023. Bersamaan dengan ini, terjadi serangan penembakan dan penikaman di wilayah selatan Israel, yang menyebabkan dua orang Israel tewas.
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah menyatakan pihaknya telah menyerang 193 kapal yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat (AS), dan Inggris, dan telah meluncurkan lebih dari seribu rudal dan drone dalam operasinya untuk mendukung Gaza sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza setahun yang lalu.
Berita selengkapnya:
Usai Serangan terhadap Israel, Ayatullah Khamenei Sematkan Bintang Jasa Tertinggi kepada Jenderal Hajizadeh
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei pada hari Ahad (6/10) telah menyematkan bintang jasa “Penaklukan” kepada Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh, komandan Divisi Dirgantara IRGC.
Pemberian penghargaan yang biasanya disematkan kepada para pejuang pencapai kemenangan dramatis itu dilakukan setelah Iran meluncurkan 180 rudal balistik ke pangkalan militer dan intelijen Israel di wilayah Tel Aviv pada hari Selasa pekan lalu.
“Pemberian penghargaan tersebut sebagai pengakuan atas Operasi Janji Setia yang brilian,” ungkap kantor berita Iran.
Bintang jasa itu terdiri atas gambar tiga daun palem di atas masjid agung Khorramshahr di barat daya Iran sebagai simbol perlawanan, bendera Iran, dan tulisan Fath yang berarti pembebasan atau penaklukan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan balasan Iran terhadap Israel sebagai “salah satu yang terbesar dalam sejarah.”
Operasi militer bersandi Janji Setia adalah operasi serangan balasan Iran terhadap Israel pada tanggal 13 April dan 1 Oktober.
Pada bulan April, Iran meluncurkan ratusan pesawat nirawak dan rudal terhadap Israel, dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan balasan atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah.
Pada hari Selasa, Korps Garda Revolusi Islam IIRGC) Iran meluncurkan 180 rudal balistik ke dua pangkalan udara Israel yang menampung pesawat tempur F-35 dan F-15 serta markas besar Mossad sebagai balasan atas pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah serta seorang komandan tinggi IRGC.
Sementara itu, Iran menyatakan sudah “sepenuhnya siap” menanggapi serangan balik yang mungkin akan dilancarkan Isral terhadap Iran dalam waktu dekat ini.
Kantor berita Tasnim mengutip pernyataan sumber anonim bahwa Iran memiliki “bank target” di wilayah Palestina pendudukan (Israel), dan bahwa lingkup pembalasan Iran bergantung pada sifat tindakan Israel.
“Rencana untuk tanggapan yang diperlukan terhadap kemungkinan tindakan Zionis sudah sepenuhnya siap, dan jika Israel mengambil tindakan, tidak akan ada keraguan dalam pelaksanaan serangan balik Iran,” ungkap sumber itu.
Dia menambahkan, “Dalam rencana Iran, ada beberapa jenis serangan balasan dan khusus, dan tergantung pada jenis tindakan yang mungkin dilakukan Zionis, keputusan segera akan dibuat terkait penerapan satu atau beberapa di antaranya.”
Sumber itu juga mengatakan, “Operasi Janji Setia II menunjukkan bahwa kami dapat menghancurkan tempat mana pun yang kami inginkan.” (presstv)
Pertama Kalinya, Rudal Hizbullah Guncang Haifa
Tentara Israel pada Minggu malam (6/10) mengumumkan pihaknya telah memantau peluncuran 15 rudal dari Lebanon selatan menuju wilayah Carmel dan Teluk di pusat kota Haifa (utara), untuk pertama kalinya sejak 8 Oktober 2023. Bersamaan dengan ini, terjadi serangan penembakan dan penikaman di wilayah selatan Israel, yang menyebabkan dua orang Israel tewas.
Tentara Israel dalam sebuah statemennya menyatakan, “Setelah sirene berbunyi di daerah Carmel dan Al-Khaleej (pusat kota Haifa), terdeteksi sekitar 15 peluncuran roket yang melintasi dari Lebanon. Beberapa di antaranya berhasil dicegat, sementara yang lain dipastikan jatuh di area tersebut.”
Badan penyiaran resmi Israel menyebutkan bahwa serangan rudal itu menyebabkan kerusakan material.
Meskipun banyak wilayah di sekitar Haifa menjadi target serangan rudal, namun baru kali ini pusat kota tersebut menjadi sasaran, menurut pemantauan kantor berita Turki Anatolia.
Front Dalam Negeri Israel mengatakan bahwa sirene terdengar di beberapa daerah di sebelah barat Danau Tiberias di Galilea Bawah.
Media Israel melaporkan bahwa sebuah rudal mendarat tepat di sebuah restoran di kota Haifa, kru darurat bergegas ke tempat kejadian, dan ada sejumlah korban luka serius akibat misil tersebut.
Pada dini hari Minggu, jet-jet tempur Israel melancarkan lebih dari 30 serangan di berbagai daerah di pinggiran selatan Beirut.
Kantor Berita resmi Lebanon melaporkan, “Pinggiran selatan Beirut mengalami malam paling kejam sejak awal agresi Israel setelah menjadi sasaran pesawat tempur Israel dengan lebih dari 30 serangan.”
Menurut pernyataan tentara Israel, lima rudal terdeteksi diluncurkan ke arah Haifa. Tentara mencatat bahwa upaya telah dilakukan untuk mencegatnya, dan terlihat jatuh di daerah tersebut, dan insiden itu sedang diselidiki.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa 15 rudal diluncurkan ke arah Galilee Atas, sebagian dicegat, dan sebagian lainnya terpantau jatuh.
Sementara itu, Badan Penyiaran Israel melaporkan bahwa dua wanita Israel, salah satunya adalah tentara wanita, tewas dan lainnya terluka dalam penembakan di Beersheba.
Radio militer Israel melaporkan beberapa orang terluka dalam serangan penikaman dan penembakan di stasiun pusat di Beersheba, di bagian selatan wilayah pendudukan, dan pasukan keamanan membunuh pelaku.
Sumber-sumber Israel mengkonfirmasi dua orang yang tewas dalam operasi Beersheba adalah tentara penjaga perbatasan. (raialyoum)
Sayid Al-Hoouthi: Yaman Telah Menyerang 193 Kapal Terkait dengan Israel dan Sekutunya
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah menyatakan pihaknya telah menyerang 193 kapal yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat (AS), dan Inggris, dan telah meluncurkan lebih dari seribu rudal dan drone dalam operasinya untuk mendukung Gaza sejak dimulainya perang Israel di Jalur Gaza setahun yang lalu.
Hal itu disampaikan dalam pidato pemimpin Ansarullah Yaman Sayid Abdul-Malik al-Houthi pada hari Ahad (6/10) dalam rangka memperingati setahun Operasi Badai Al-Aqsa, yang memicu invasi militer Israel di Jalur Gaza.
“Di front Yaman, kami akan melanjutkan pendirian kami yang berprinsipkan kemanusiaan, moral, agama dan keimanan untuk membela rakyat Palestina,” ungkapnya.
“Angkatan bersenjata kami telah menyerang 193 kapal yang terkait dengan Israel, AS dan Inggris selama satu tahun ini,” sambungnya.
Pemimpin Ansarullah juga menyebutkan bahwa pasukan Yaman telah “menembak jatuh 11 drone bersenjata MQ9 AS dalam waktu satu tahun.”
Dia lantas menegaskan, “Front militer kami terus mengembangkan kemampuan, dan kami berupaya untuk mencapai yang lebih besar.” (raialyoum)