Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 7 November 2022

Jakarta, ICMES. Syeikh Ahmad Al-Thayyib, Imam Besar Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, melalui akun resmi Al-Azhar di Twitter, Jumat (4/11), menyerukan dialog Sunni dan Syiah demi mengatasi perpecahan umat Islam.

Kementerian Pertahanan Iran meluncurkan versi upgrade sistem rudal permukaan-ke-udara Bavar-373 buatannya, dan meresmikan jalur produksi rudal jarak jauh Sayad B4.

Warganet Arab memviralkan kecaman Dahi Khalfan, tokoh ternama mantan Kepolisian Dubai, UEA, via Twitter terhadap penyelenggaraan acara Halloween di Arab Saudi.

Berita Selengkapnya:

Imam Besar Al-Azhar Serukan Dialog Sunni-Syiah, Ini Beragam Tanggapan Sejumlah Tokoh dan Aktivis

Syeikh Ahmad Al-Thayyib, Imam Besar Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, melalui akun resmi Al-Azhar di Twitter, Jumat (4/11), menyerukan dialog Sunni dan Syiah demi mengatasi perpecahan umat Islam.

“Syeikh Al-Azhar mengajak Muslimin Syiah kepada dialog dengan ‘hati terbuka’ demi melampaui lembaran silam dan memperkuat kedudukan Islam,” bunyi seruan itu.

Al-Azhar menambahkan, “Syeikh Al-Azhar mengajak seluruh para ulama Muslimin kepada dialog serius Islam-Islam demi pendekatan dan pencampakan perpecahan.”

Seruan ini tak pelak mengundang beragam reaksi dan komentar dari warganet Arab.

Diplomat ternama Mesir Dr. Abdullah Al-Ash’al menyambut gembira seruan itu “demi mengandaskan konspirasi musuh-musuh agama yang satu dan mendamaikan fikih Syiah dan Sunni”.

Al-Ash’al mengaku yakin kepada komitmen Al-Azhar pada perannya memimpin Dunia Islam, memastikan bahwa perpecahan Sunni-Syiah merupakan konspirasi terhadap Islam dan Muslimin, dan mengingatkan bahwa Al-Azhar di era keemasannya merupakan rumah bagi Islam.

“Memang, Al-Azhar dibangun oleh (dinasti Syiah) Fatimiyyah pada tahun 969 M untuk menjadi titik tolak fikih Syiah, namun Al-Azhar kemudian menjadi basis bagi semua mazhab Islam yang sahih,” lanjutnya.

Al-Ash’al berharap Iran menyambut baik ajakan Syeikh Al-Thayyib, apalagi seruan itu, menurutnya, disampaikan dari Bahrain, dan merupakan jalan pintas untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Yaman, Irak, Lebanon dan lain-lain.

Jurnalis Arab Abdul Latif Al-Manawi juga berkomentar dengan menyebutkan bahwa inisiatif itu penting karena berasal dari tokoh Syeikh Ahmad Al-Thayib dalam kapasitasnya sebagai kepala lembaga keagamaan Sunni terpenting di seluruh Dunia Islam.

Al-Manawi menambahkan bahwa inisiatif Syeikh Al-Tayyib juga penting karena dipresentasikan di  hadapan Raja Bahrain, Hamad bin Isa bin Salman Al Khalifa, yang mensponsori Forum untuk Dialog Antaragama, dan Bahrain pun merupakan negara multi-sekte dan orientasi, di mana Syiah “membentuk kehadiran yang besar”.

Al-Manawi memastikan seruan dialog Sunni-Syiah itu serius dan luhur, yang jika ditanggapi di bawah naungan Yayasan Al-Azhar maka  tujuannya akan tercapai.

Penulis Arab Qassem Hussein berkomentar bahwa seruan demikian pada dasarnya sudah ada dalam berbagai forum dan konferensi pendekatan antar-mazhab Islam, namun terkendala oleh problematika politik.

Dia menambahkan bahwa sudah selayaknya semua orang untuk menanggapi seruan tersebut.

“Saya berharap semua orang yang dapat mendukung inisiatif ini akan berusaha keras demimenyelamatkan semua orang,” ungkapnya.

Aktivis Arab Sayid Hamzah menanggapi dengan menyatakan bahwa pendekatan antarmazhab sudah menjadi “kebutuhan mendesak dan tak bisa dihindari lagi”. Dia menyebutkan, “Syiah adalah umat yang besar dan memerlukan uluran tangan, dan mereka lebih berhak untuk ini daripada pihak-pihak lain.”

Sayid Hamzah menambahkan bahwa Al-Azhar adalah “sayyid” (pemuka) untuk proyek pendekatan antarmazhab, karena Syiah juga menghargai Al-Azhar.

“Proyek demikian seharusnya sudah ada sejak dulu, kontinyu, dan tanpa frustasi, sebagai satu bentuk ibadah karena Allah,” tulisnya.

Namun demikian, di tengah beragam komentar dengan nada teduh dan damai itu, ada pula tanggapan yang masih cenderung menyudutkan Syiah.

Beberapawarganet Arab misalnya menyatakan bahwa Syiah adalah pihak yang harus lebih dulu memulai iktikad baik dengan keluar dari Yaman.

Mereka juga mengulang klaim-klaim klise – yang selalu dibantah oleh para ulama representatif Syiah – bahwa Syiah menghujat sahabat Nabi dan istri Nabi saw Aisyah ra, meyakini bahwa risalah seharusnya turun kepada Sayyidina Ali ra namun malaikat Jibril as keliru mengembankan risalah kepada Nabi saw. Mereka menyatakan bahwa Syiah harus berhenti berkeyakinan dan bersikap demikian. (raialyoum)

Iran Pamerkan Sistem Rudal Bavar-373 Versi Upgrade

Kementerian Pertahanan Iran meluncurkan versi upgrade sistem rudal permukaan-ke-udara Bavar-373 buatannya, dan meresmikan jalur produksi rudal jarak jauh Sayad B4.

“Sistem Bavar-373 pada awalnya mampu menghancurkan target pada jarak 200 kilometer, dan sekarang sistem yang ditingkatkan ini bertujuan menyerang target pada jarak yang sangat jauh, (termasuk) rudal balistik, jet tempur, dan pesawat pengebom, dan dapat menghancurkan target pada jarak 300 kilometer,” ungkap Menteri Pertahanan Iran Brigjen Mohammad Reza Ashtiani dalam upacara pembukaan,  Ahad (6/11).

Menurutnya, sistem rudal ini dapat menyerang dan menghancurkan hingga enam target sekaligus, dan banyak negara berteknologi maju ingin memiliki sistem seperti ini.

Dilaporkan bahwa dalam uji jarak jauh sistem Bavar-373, target stasioner terdeteksi pada jarak lebih dari 450 kilometer oleh radar yang dioptimalkan dari sistem Bavar 373, dan dilacak pada kisaran sekitar 405 kilometer, serta dihancurkan pada jarak lebih dari 300 kilometer.

Jangkauan deteksi radar sistem Bavar-373 disebutkan telah meningkat dari 350 menjadi  450 kilometer, sedangkan jangkauan tempurnya bertambah dari 260 menjadi 400 kilometer.

Jangkauan rudalnya meningkat dari 200 menjadi 300 kilometer, dan ketinggian tempurnya meningkat dari 27 menjadi 32 kilometer.

Dilaporkan pula bahwa lini produksi rudal Sayad B4 telah diluncurkan, dan bahwa rudal jarak jauh, yang berjalan dengan propelan padat, dievaluasi secara operasional untuk pertama kalinya.

Sistem Bavar-373 secara diresmikan dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh mantan Presiden Iran Hassan Rouhani pada 22 Agustus 2019. Saat itu dilaporkan bahwa sistem mobile itu dapat mendeteksi target atau pesawat pada jarak lebih dari 300 kilometer, menguncinya di sekitar 250 kilometer, dan menghancurkannya di 200 kilometer.

Iran untuk pertama kalinya menggunakan sistem pertahanan rudal Bavar-373 dalam latihan pertahanan udara gabungan bersandi  ‘Guardians of Velayat Sky-99’, pada akhir Oktober 2020. (presstv)

Saudi Adakan Halloween, Dahi Khalfan: Pukulan bagi Arab dan Islam

Warganet Arab memviralkan kecaman Dahi Khalfan, tokoh ternama mantan Kepolisian Dubai, UEA, via Twitter terhadap penyelenggaraan acara Halloween di Arab Saudi.

Dalam postingan Sabtu (5/11), Khalfan mencuit; “Memperkenankan Muslimin menyelenggarakan festival Halloween merupakan tragedi moral yang menghantam kedalaman norma-norma kita sebagai umat Arab dan Islam.”

Turki Shalhoub, aktivis dan penulis asal Saudi membagikan postingan Khalfan sembari berkomentar; “Dahi Khalfan mengecam rezim (Putra Mahkota Saudi, Mohamed) Bin Salman, menudingnya berusaha menghantam nilai-nilai Arab dan Islam, dan menyebut festival Hallowen sebagai restival setan.”

Shalhoub menambahkan, “Mari kita tunggu reaksi lalat-lalat, orang-orang yang berlagak nasionalis, dan orang-orang ‘Emirat Saudi’”.

Seperti diketahui, masyarakat dunia Arab dan bahkan warganet Indonesia geger ketika Saudi menyelenggarakan festival Halloween pada pekan lalu. Pasalnya, Saudi selama ini dikenal sebagai negara yang “nyar’i” sehingga melarang perayaan demikian, namun sekarang malah menyelenggarakannya dengan sedemikian mencolok serta menjadikannya sebagai bagian Riyadh Season.

Warganet itu juga menyayangkan karena Saudi yang melarang Maulid dengan dalih bid’ah malah dengan entengnya menyelenggarakan festival Hallowen yang jelas-jelas bercorak kafir dan mubazir.

Festival Halloween itu dijuluki “Scary Weekend” dan berlangsung pada Kamis dan Jumat pekan lalu di Boulevard Riyadh. Warga Saudi berdatangan ke pesta itu mengenakan beragama kostum seram dan pakaian mewah. (alalam)