Jakarta, ICMES. Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa negaranya bisa saja meringankan serangan balasannya terhadap Rezim Zionis Israel, namun dengan syarat tertentu.
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami dalam pernyataan terbaru memperingatkan bahwa AS dan Israel akan menerima “balasan yang sangat keras” dari kelompok perlawanan regional.
Media militer Hizbullah pada hari Ahad (3/11) menyiarkan video serangan telaknya terhadap pasukan Zionis Israel di suatu lokasi yang terletak di antara dua kota perbatasan di Lebanon selatan.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah Brigjen Yahya Saree menyatakan bahwa perusahaan pelayaran Israel menjual aset mereka atau mendaftarkannya dengan nama –nama lain sebagai bagian dari upaya mereka “menghindari” serangan Yaman.
Berita selengkapnya:
Presiden Iran Sebutkan Syarat untuk Meringankan Balasan Iran terhadap Israel
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa negaranya bisa saja meringankan serangan balasannya terhadap Rezim Zionis Israel, namun dengan syarat tertentu.
“Jika mereka (Israel) mengubah perilaku mereka, menerima gencatan senjata, dan berhenti membunuh orang-orang yang tertindas dan tidak bersalah di kawasan maka ini dapat memengaruhi jenis dan intensitas balasan kami,” kata Pezeshkian tentang syarat itu dalam sidang kabinet, Ahad (3/11).
Namun, dia juga menegaskan, “Tidak ada agresi terhadap kedaulatan dan keamanan Iran yang tidak dibalas“, dan karena itu Israel bagaimanapun juga akan menerima respon “yang menghancurkan” atas “kesalahannya”.
Seperti diketahui, pada tanggal 26 Oktober, jet-jet tempur Israel menggunakan wilayah udara yang dikendalikan AS di Irak untuk menyerang instalasi militer di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam di Iran.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengonfirmasi bahwa sejumlah besar rudal berhasil dicegat, dan pesawat tempur Israel terblokir untuk memasuki wilayah udara Iran.
Iran berulang kali memastikan akan menanggapi serangan itu, dan tidak akan mengabaikan haknya.
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Seyyed Ali Khamenei pada hari Sabtu menegaskan bahwa AS dan Israel akan menerima “tanggapan yang menghancurkan” atas ulah mereka.
Pernyataan IRGC
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami dalam pernyataan terbaru memperingatkan bahwa AS dan Israel akan menerima “balasan yang sangat keras” dari kelompok perlawanan regional.
“Kami memperingatkan musuh nomor wahid bangsa Iran (AS) dan anjing gila rezim teroris dan kriminal bahwa kubu perlawanan Islam di kawasan, dengan pertolongan Allah dan berkat keberanian para pejuang yang mempertahankan keunggulan di medan militer saat ini, akan memberikan respon yang menghancurkan terhadap garis depan kejahatan,” tegas Salami dalam orasinya di depan masyarakat Iran yang menggelar pawai dan rapat akbar yang menandai peringatan Hari Perlawanan terhadap Imperialis Dunia di Teheran, Ahad.
Senada dengan ini, Wakil Panglima IRGC Brigjen Ali Fadavi memastikan Iran akan melancarkan serangan lain terhadap Israel
“Rinciannya belum bisa didiskusikan, tapi pasti akan dilakukan,” tegasnya.
Dia menambahkan bahwa Iran secara historis harus membela pihak yang benar, dan bahwa masyarakat dunia pun menyadari bahwa mereka telah dibohongi selama 76 tahun, sehingga terus terjadi gelombang demonstrasi anti-Israel di jalan-jalan di 91% negara di dunia. (alalam/presstv)
Hizbullah Siarkan Video Serangan Telaknya terhadap Kerumunan Pasukan Zionis
Media militer Hizbullah pada hari Ahad (3/11) menyiarkan video serangan telaknya terhadap pasukan Zionis Israel di suatu lokasi yang terletak di antara dua kota perbatasan di Lebanon selatan.
Video itu merekam pemantauan cermat terhadap pergerakan tentara Israel di sekitar rumah-rumah di antara kota perbatasan Kafr Kila dan Deir Mimas pada tanggal 30 Oktober lalu, dan pantauan itu disusul dengan penembakan peluru anti-personil ke kerumunan tentara Israel, dan tepat mengena mereka.
Dalam video itu terlihat serangan itu menimbulkan ledakan dan kebakaran, dan sejumlah tentara Zionis yang ada di sekitarnya berhamburan, hingga mereka kemudian melepaskan bom asap untuk menutupi pemandangan agar mereka dapat segera mengevakuasi rekan-rekan mereka yang bergelimpangan.
Kamis lalu, Hizbullah mengumumkan terbunuhnya lebih dari 95 tentara dan perwira Israel, dan terlukanya sekira 900 lainnya sejak dimulainya serangan Israel ke Lebanon selatan pada lebih dari sebulan yang lalu.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan menjelaskan bahwa para pejuangnya juga telah menghancurkan 42 tank Merkava, 4 buldoser militer, dua kendaraan Hummer, sebuah kendaraan lapis baja dan pengangkut pasukan, serta menembak jatuh 5 drone Israel.
Pada hari Ahad, Hizbullah mengumumkan pihaknya juga telah menyerang 3 pangkalan militer dan 14 permukiman di Israel utara, sebagai bagian dari 27 serangan yang dilakukan sejak dini hari.
Sejak tanggal 23 September, Israel memperluas perangnya terhadap Hizbullah hingga mencakup sebagian besar wilayah Lebanon, termasuk ibu kota, Beirut, melalui serangan udara dengan skala kekerasan dan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Israel juga memulai serangan darat ke wilayah selatan dengan mengandalkan 5 divisi militer yang beroperasi di sepanjang wilayah perbatasan dengan Lebanon. (raialyoum)
Sanaa Menengarai Israel Putar Otak untuk Menghindari Serangan Yaman
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah Brigjen Yahya Saree menyatakan bahwa perusahaan pelayaran Israel menjual aset mereka atau mendaftarkannya dengan nama –nama lain sebagai bagian dari upaya mereka “menghindari” serangan Yaman.
“Informasi intelijen menyatakan bahwa banyak perusahaan-perusahaan yang beroperasi di bidang pelayaran laut dan berafiliasi dengan musuh, Israel, berupaya menjual aset mereka dan mengalihkan properti mereka dari kapal pelayaran dan angkutan laut ke perusahaan lain, atau mendaftarkannya atas nama pihak lain,” ungkap Saree pada Ahad malam (3/11).
“Hal ini dilakukan demi menghindari hukuman yang diambil oleh Yaman (Houthi) terhadap kapal dan perusahaan tersebut,” sambungnya.
Saree kemudian memastikan pihaknya “tidak akan memperhitungkan perubahan kepemilikan atau bendera kapal Israel.”
“Semua pihak yang berkepentingan tidak boleh berurusan dengan perusahaan atau kapal-kapal ini karena mereka akan dikenai hukuman dan dilarang melintasi wilayah operasi angkatan bersenjata Yaman yang telah ditentukan,” terangnya.
Jalur Gaza terus menghadapi aksi genosida Israel yang telah menjatuhkan koran gugur dan luka sebanyak lebih dari 145,000 orang Palestina sejak 7 Oktober 2023. Sebagai bentuk solidaritas dengan Gaza, pasukan Yaman menyerang kapal-kapal kargo Israel atau yang terkait dengannya di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudra Hindia. Mereka juga melancarkan serangan dengan rudal dan drone terhadap Israel, termasuk Tel Aviv. (raialyoum)