Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 31 Juli 2023

Jakarta, ICMES. Sedikitnya 44 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan bunuh diri di sebuah tempat pertemuan politisi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, barat laut Pakistan.

Sedikitnya enam orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam bentrokan di kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon dekat kota pelabuhan selatan Sidon, kata pejabat Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Sekjan Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrallah, untuk tidak menjajal kemampuan tentara Israel.

Berita Selengkapnya:

Inna Lillahi, Bom Bunuh Diri Tewaskan 44 Orang di Pakistan

LiputanIslam.com –   Sedikitnya 44 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan bunuh diri di sebuah tempat pertemuan politisi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, barat laut Pakistan, Ahad (30/7).

Ledakan itu ditujukan terhadap partai Jamiat Ulema-e-Islam-F  (JUI-F)  , mitra koalisi pemerintah yang dipimpin oleh seorang ulama penghasut yang berpengaruh,  ketika lebih dari 400 anggota dan pendukungnya berkumpul di bawah tenda di kota Khar, dekat perbatasan dengan Afghanistan, kata para pejabat  Khar di bekas kawasan suku Bajaur.

“Tenda itu roboh di satu sisi, menjebak orang-orang yang mati-matian berusaha melarikan diri,” kata Abdullah Khan, yang berusaha menolong para korban.

“Ada kebingungan total, dengan daging, anggota tubuh, dan bagian tubuh manusia tersebar di seluruh area, di samping tubuh tak bernyawa.”

Menteri Kesehatan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Riaz Anwar , Minggu malam mengatakan kepada AFP bahwa 44 orang telah dipastikan tewas dan setidaknya 120 terluka.

Ketua JUI-F Maulana Fazlur Rehman menuntut Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan ketua menteri sementara Khyber Pakhtunkhwa melakukan penyelidikan atas ledakan Bajaur.

“Seorang pemimpin senior dari partai itu akan menyampaikan pidato pada acara tersebut, tetapi sebelum kedatangannya, terjadi ledakan bom,” kata inspektur jenderal polisi  provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Akhtar Hayat Gandapur, kepada AFP.

Dia mengatakan ledakan itu menargetkan konvensi JUI-F.

Sabeeh Ullah, seorang pendukung partai berusia 24 tahun yang lengannya patah akibat ledakan itu, mengatakan tingkat cederanya sangat mengerikan.

“Saya menemukan diri saya terbaring di samping seseorang yang telah kehilangan anggota tubuhnya. Udara dipenuhi dengan bau daging manusia,” katanya kepada AFP melalui telepon.

Pakistan dibayangi aksi-aksi serangan militan sejak tahun lalu ketika gencatan senjata antara Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dan pemerintah di Islamabad gagal.

TTP berjanji setia kepada militan Taliban Afghanistan. Pemerintah Pakistan menuduh pemerintah Taliban menyediakan tempat persembunyian bagi militan TTP di dekat perbatasan.

Sementara itu, Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengutuk serangan teroris tersebut. Dalam sebuah pesan kepada Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Presiden Raisi menyatakan turut berduka cita.

“Kami percaya bahwa tindakan tidak manusiawi dan kriminal seperti itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain memalukan bagi para pelakunya,” kata Raisi.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian turut  mengutuk serangan brutal itu dan menyampaikan belasungkawa kepada sejawatnya, Bilawal Bhutto Zardari, serta pemerintah dan rakyat Pakistan serta keluarga para korban.

Dia mengatakan, “Perang efektif melawan terorisme dan ekstremisme adalah masalah keamanan bersama bagi kedua negara.Terorisme adalah fenomena yang tidak menyenangkan di zaman kita.” (presstv)

Kontak Senjata di Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan Enam Orang

Sedikitnya enam orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam bentrokan di kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon dekat kota pelabuhan selatan Sidon, kata pejabat Palestina.

Faksi Palestina Fatah dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (30/7) mengkonfirmasi kematian komandan Ashraf al-Armouchi dan empat “rekannya” dalam “operasi keji” pihak lawan, namun laporan terbaru menyebutkan korban tewas bertambah menjadi enam orang, sementara korban luka 15 orang.

Dia mengutuk “kejahatan keji dan pengecut” yang bertujuan merusak “keamanan dan stabilitas” kamp-kamp Palestina di Lebanon.

Dikutip AP, seorang pejabat anonim Palestina mengatakan kontak senjata pecah di kamp Ein el-Hilweh setelah seorang pria bersenjata tak dikenal yang mencoba membunuh anggota kelompok bersenjata Mahmoud Khalil, malah membunuh temannya.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menyebutkan jumlah korban tewas enam orang,  sementara kantor berita Lebanon, NNA, melaporkan korban luka antara lain dua bocah kecil.

Tentara Lebanon dalam sebuah pernyataan menceritakan bahwa mortir menghantam barak militer di luar kamp dan melukai seorang tentara.

Ein el-Hilweh dikenal kerap diwarnai aksi pelanggaran hukum dan kekerasan.

PBB mengatakan sekitar 55.000 orang tinggal di kamp tersebut, yang didirikan pada tahun 1948 untuk menampung para pengungsi Palestina yang terusir oleh agresi pasukan Israel dalam Tragedi Nakba.

Pada hari Minggu, faksi-faksi di sana terlibat kontak senjata dan menggunakan senapan serbu dan peluncur granat berpeluncur roket dan granat tangan yang dilemparkan ke kamp ketika mobil ambulan  yang meluncur melalui jalan-jalan sempitnya untuk membawa korban luka ke rumah sakit.

Pertempuran berhenti selama beberapa jam di pagi hari, meski media pemerintah mengatakan masih ada tembakan penembak jitu secara sporadis. Tapi pertempuran meletus lagi setelah terjadi pembunuhan jenderal Palestina dan pengawalnya.

Sejumlah warga di lingkungan Sidon dekat kamp itu terpaksa mengungsi dari rumah mereka saat  peluru nyasar   menghantam bangunan dan menghancurkan jendela serta etalase. Rumah Sakit Umum Sidon mengevakuasi staf dan pasiennya. (aljazeera/alalam)

Netanyahu Minta Sekjen Hizbullah Tak Jajal Kemampuan Militer Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Sekjan Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrallah, untuk tidak menjajal kemampuan tentara Israel.

Dikutip saluran TV  7 Israel, Ahad (30/7),  Netanyahumengomentari ancaman Nasrallah terhadap Israel dengan mengatakan bahwa pemimpin kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon selatan itu tidak seharusnya mencoba menguji Tel Aviv.

“Pada hari ujian, dia akan menemukan orang Israel berdiri bersama bahu membahu,” ujarnya.

Menurut saluran tersebut,  Netanyahu mengaku tidak terkejut dengan pernyataan terbaru Sekjen Hizbullah, dan mengklaim bahwa Nasrallah tahu bahwa menguji Israel tidak akan menguntungkan bagi Nasrallah sendiri maupun bagi Libanon.

Di bagian lain pernyataannya, Netanyahu mengatakan bahwa negaranya akan bekerja untuk menghubungkan Arab Saudi dan Semenanjung Arab ke negaranya melalui jalur kereta api.

Surat kabar Israel  Haaretz, Ahad, mengutip pernyataan Netanyahu  mengenai apa yang dilaporkan di surat kabar AS tentang kemajuan negosiasi tentang kemungkinan kesepakatan dengan Arab Saudi, bahwa Israel akan dapat berkomunikasi dengan Arab Saudi dan Semenanjung Arab melalui kereta api.

Haaretz menyebutkan bahwa Netanyahu menyatakan demikian dengan latar belakang apa yang disebutkan dalam laporan AS mengenai kemajuan dalam pembicaraan AS-Saudi, dan upaya untuk maju di jalur normalisasi antara Israel dan Arab Saudi.

Presiden AS, Joe Biden, Sabtu lalu mengatakan, “Kesepakatan mungkin sedang dalam proses dengan Arab Saudi, setelah pembicaraan yang diadakan penasihat keamanan nasionalnya dengan pejabat Saudi di Jeddah dengan tujuan mencapai normalisasi hubungan antara kedua negara Saudi dan Israel.”

“Pemulihan hubungan mungkin sedang berlangsung,” lanjut Biden kepada kontributor kampanye pemilihannya kembali tahun 2024 di sebuah acara, tanpa memberikan rincian kesepakatan potensial. (raialyoum)