Rangkuman Berita Utama Timteng  Senin 31 Agustus 2020

asyura di irak 08 2020Jakarta, ICMES. Jutaan umat Islam di berbagai negara memperingati hari duka cita kesyahidan Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib ra, cucunda Nabi Muhammad saw, pada Hari Asyura (10 Muharram) , Ahad (30/8/2020) .

Pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyatakan bahwa kedutaan besar asing dan negara-negara Arab Teluk Persia telah menggelontorkan dana puluhan miliar dolar kepada media agar menyudutkan Hizbullah melalui berita-berita hoax.

Publikasi Rusia Avia.pro memublikasi citra satelit terkait dengan apa yang mereka klaim sebagai sistem pertahanan udara Iran yang dikerahkan di daerah dekat perbatasan Suriah-Lebanon.

Berita selengkapnya:

Jutaan Umat di Berbagai Negara Peringati Kesyahidan Imam Husain bin Ali ra

Jutaan umat Islam di berbagai negara memperingati hari duka cita kesyahidan Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib ra, cucunda Nabi Muhammad saw, pada Hari Asyura (10 Muharram) , Ahad (30/8/2020).

Di Irak, berbagai kota dan daerah diwarnai oleh peringatan tragedi yang terjadi di padang Karbala pada tahun 61 Hijriah/680 Masehi tersebut.

Di Karbala, misalnya, yang kini sudah menjadi kota dan juga merupakan tempat dimakamkannya Imam Husain, ratusan ribu orang  berduyun mendatangi pusara sang imam sehingga terjadi kerumunan meskipun diberlakukan upaya penerapan protokol pencegahan inveksi virus Covid-19.

Kota-kota lain Irak yang diwarnai peringatan ini antara lain ialah Najaf, Kadhimiah, dan Samarra. Penduduk mendatangi majelis-majelis dukacita di masjid-masjid ataupun posko dan tempat khusus yang disebut “husainiyah”.

Negara lain yang tenggelam dalam peringatan ini adalah Iran, yang mayoritas penduduknya bermazhab Syiah. Penduduk berbagai kota dan daerah di negeri mullah ini menggelar majelis-majelis dukacita sembari menerapkan protokol kesehatan, antara lain pemakaian masker dan penjarakan sosial, sesuai pesan yang pernah ditekankan oleh Pemimpin Besar Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

Dalam majelis-majelis yang memajang bendera-bendara Imam Husain itu hadirin memperbaharui sumpah setia mereka kepada Sang Imam dan mengungkapkan tekad mereka untuk terus mengikuti jejaknya dalam melawan kezaliman.

Di Yaman, berbagai wilayah, termasuk ibu kotanya, Sanaa, penduduk mengadakan majelis dan menggelar pawai akbar di berbagai kawasan. Selain diisi dengan pembacaan narasi Tragedi Asyura dan ceramah-ceramah mengenai hikmah kebangkitan Imam Husain serta keutamaan Ahlul Bait atau keluarga Nabi Muhammad saw, majelis dan forum juga dihiasi dengan pelantunan syair-syair epik.

Selain itu, dengan semangat perjuangan Imam Husain, para pecinta Ahlul Bait di Yaman bersumpah akan terus melawan agresi militer Arab Saudi dan sekutunya yang didukung AS. Mereka juga menegaskan dukungan dan solidaritasnya dengan bangsa Palestina yang berjuang melawan agresi Israel yang juga didukung oleh AS. (alalam)

Nasrallah: Gerakan Asing Anti-Hizbullah Kali Ini Terparah Dalam 50 Tahun Terakhir

Pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyatakan bahwa kedutaan besar asing dan negara-negara Arab Teluk Persia telah menggelontorkan dana puluhan miliar dolar kepada media agar menyudutkan Hizbullah melalui berita-berita hoax.

“Mereka mengeluarkan dana demi penyebaran racun. Mereka melampaui batasan dusta hingga mencapai provokasi, makian, dan hujatan anti Hizbullah,” ujarnya dalam pidato pada momen peringatan Hari Asyura yang ditayangkan saluran TV Al-Manar milik Hizbullah, Ahad (30/8/2020).

Menurutnya, apa yang mereka lakukan sekarang merupakan yang terparah dalam kurun waktu empat atau lima dekade terakhir. Karena itu, dia menyerukan pemboikotan terhadap media yang bercorak demikian, penguatan kemampuan media internal, dan eksistensi rakyat di media sosial secara efektif.

Dia juga menyebutkan bahwa Hizbullah sendiri pernah ditawari dana yang besar, kekuasaan, dan pengembangan sistem politik asalkan bersedia menanggalkan visi dan misinya, namun Hizbullah menolaknya.

Mengenai tragedi ledakan Pelabuhan Beirut, Nasrallah juga meminta kepada militer Libanon mengumumkan hasil penyelidikan insiden 4 Agustus 2020 yang menjatuhkan ratusan korban tewas dan ribuan korban luka tersebut.

Dia juga memperbaharui penolakan tegasnya terhadap Israel meskipun seandainya seluruh dunia mengakui eksistensi negara ilegal Zionis tersebut, dan Hizbullah tetap akan membalas darah anggota seniornya yang terbunuh oleh serangan Israel di Damaskus, meski bukan berarti segera terlibat dalam konfrontasi di perbatasan Libanon dengan Israel (Palestina pendudukan 1948).

“Israel hendaklah mengetahui; ketika kamu membunuh satu pejuang kami maka kamipun akan membunuh satu tentaramu. Inilah perimbangan itu, masalahnya adalah masalah lapangan, masalahnya adalah waktu,” tegasnya.

Nasrallah mengatakan, “Ada pihak yang ingin memaksakan pendudukan melalui kekuatan, pembunuhan, pelaparan, dan blokade ekonomi. Dalam perlawanan terhadap kebatilan ini, ada pihak lain yang bersiteguh pada kebenaran, berjuang demi ini, dan dari berbagai negara, bangsa dan gerakan-gerakan resistensi mereka melawan pendudukan ini.”

Dia lantas mengutuk semua upaya pengakuan atas Israel yang dilakukan oleh negara, kelompok, tokoh, dan partai apapun, termasuk para pejabat Uni Emirat Arab (UEA) yang semula terselubung kini terang-terangan melakukannya.

Sekjen Hizbullah itu meningatkan bahwa Israel menentang penjualan jet tempur F-25 AS kepada UEA karena rezim Zionis itu memang tidak percaya kepada bangsa manapun dan ingin mempertahankan superioritas militernya.

“Begitulah mereka memperlakukan orang yang justru merangkak kepada mereka; damai berbalas hinaan dan celaan,” ujarnya.

Nasrallah juga menyebut-nyebut nama kelompok teroris Negara Islam (IS/ISIS/DAESH) dengan mengatakan bahwa dewasa ini ada upaya-upaya baru untuk mereproduksinya di Irak dan Suriah.

Dia juga menyinggung pandemi Covid-19 dengan menekankan bahwa kepatuhan kepada protokol kesehatan merupakan kewajiban syar’i dan diniyah sehingga pelanggaran atasnya merupakan maksiat yang akan diminta pertanggungjawabannya pada hari kiamat. (raialyoum/alalam)

Iran Diduga Kerahkan Sistem Pertahanan Udaranya di Dekat Perbatasan Suriah-Lebanon

Publikasi Rusia Avia.pro, Ahad (30/8/2020), memublikasi citra satelit terkait dengan apa yang mereka klaim sebagai sistem pertahanan udara Iran yang dikerahkan di daerah dekat perbatasan Suriah-Lebanon.

Media Rusia itu memposting gambar satelit yang diduga menunjukkan penyebaran sistem pertahanan udara Khordad-3 buatan Iran di daerah tersebut. Gambar itu menunjukkan setidaknya tiga sistem Khordad-3 buatan Iran di perbatasan Suriah-Lebanon di kawasan yang selama ini paling rawan dijadikan sebagai zona serangan jet tempur F-16 Israel.

Publikasi itu menyebutkan bahwa jarak efektif penghancuran target yang terakhir adalah dari 75 hingga 105 kilometer, yang cukup untuk mengatasi jet tempur Israel jika terjadi serangan baru di Suriah.

Menurut Avia.pro, pemindahan unit pertahanan udara itu ke Suriah bisa jadi dilakukan Iran melalui jalur udara.

“Harus diklarifikasi bahwa kemunculan sistem pertahanan udara Iran di wilayah Suriah ini adalah kejutan yang cukup besar,” tulisnya.

Avia.pro menambahkan bahwa kemunculan sistem pertahanan udara ini terjadi hanya sebulan setelah Iran berjanji untuk meningkatkan pertahanan udara Suriah. (amn)