Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 27 Maret 2023

Jakarta, ICMES. Ratusan ribu orang Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menentang rencana kontroversial reformasi sistem peradilan, sementara Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyerukan penghentian rencana itu.

Dua tentara Israel telah terluka dalam peristiwa penembakan yang diklaim oleh kelompok bersenjata Palestina di kota Huwara, Tepi Barat, sementara satu warga Palestina gugur diserang tentara Israel dalam peristiwa lain.

Pemerintah Iran dan Suriah mengutuk serangan  Amerika Serikat (AS) di wilayah Suriah, yang menurut Washington dilakukan sebagai reaksi atas serangan drone terhadap pasukan AS.

Berita Selengkapnya:

Ratusan Ribu Massa Israel Berdemo, Menhan Serukan Penghentian Rencana Perombakan Yudisial

Ratusan ribu orang Israel berunjuk rasa di Tel Aviv pada hari Sabtu (25/3) menentang rencana kontroversial reformasi sistem peradilan, sementara Menteri Pertahanan Yoav Gallant menyerukan penghentian rencana itu.

Gallant menyerukan kepada pemerintah sayap kanan untuk menghentikan rencana perombakan peradilan karena ratusan ribu orang memprotes rencana tersebut.

 “Perpecahan yang semakin dalam merembes ke dalam institusi militer dan pertahanan. Ini adalah bahaya yang jelas, langsung dan nyata bagi keamanan Israel,” ungkap Gallant dalam pernyataan singkat di televisi, Sabtu (25/3).

Pernyataan ini menandai perpecahan pertama dalam tubuh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Gallant mengatakan pemerintah koalisi Netanyahu perlu mengadakan pembicaraan dengan oposisi dan menunggu sampai setelah liburan Paskah Yahudi, yang dimulai pada 5 April, sebelum mendorong perubahan peradilan.

Israel dilanda gelombang aksi protes besar-besaran sejak pemerintah mengumumkan usulan reformasi peradilan pada bulan Januari lalu. Ribuan demonstran berhadapan dengan polisi di jalanan setiap minggu.

Aksi protes terbaru melibatkan puluhan ribu massa di Tel Aviv pada hari Sabtu. Media lokal memperkirakan 200.000 orang mengikuti demonstrasi tersebut.

Pemerintah telah mendorong perubahan yang akan membatasi kekuasaan Mahkamah Agung untuk memerintah terhadap cabang legislatif dan eksekutif pemerintah dan memberi lebih banyak kekuatan kepada anggota parlemen koalisi dalam menunjuk hakim.

Panel untuk memilih hakim membutuhkan politisi dan hakim yang duduk di atasnya untuk menyepakati pengangkatan. Proposal ini akan mengubah hal itu, dan memberi pemerintah koalisi pengaruh yang menentukan.

Kritikus mengatakan perubahan itu akan melemahkan pengadilan dan menyerahkan kekuasaan yang tak terkendali kepada pemerintah, membahayakan hak dan kebebasan dengan efek bencana bagi ekonomi dan hubungan dengan sekutu Barat, yang telah menyuarakan keprihatinannya.

Mereka juga khawatir Netanyahu ingin memanfaatkan dorongan yudisial untuk membekukan atau membatalkan persidangannya atas tuduhan korupsi, yang dia bantah. Dia juga membantah memiliki rencana demikian.

“Saya tidak akan ambil bagian dalam hal ini,” kata Gallant,  tanpa merinci apa yang akan dia lakukan jika pemerintah melanjutkan rencananya. Pernyataan ini memperlihatkan keretakan pertama dalam koalisi Netanyahu, pemerintahan paling sayap kanan dalam sejarah Israel.

Dalam beberapa minggu terakhir, ketidakpuasan atas perombakan tersebut bahkan telah melonjak di dalam tentara Israel, yang selama ini dianggap sebagai institusi yang paling mempersatukan Israel.

Gallant sebelumnya menyuarakan kekhawatiran tentang gelombang orang Israel yang telah berjanji tidak akan mengindahkan panggilan untuk tugas cadangan militer jika reformasi dilanjutkan. Dia mengatakan itu bisa melemahkan kesiapan perang dan kohesi nasional.

Semakin banyak tentara cadangan Israel yang mengancam akan menarik diri dari tugas sukarela dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini menimbulkan tantangan besar bagi Netanyahu saat dia melanjutkan reformasi ketika diadili karena korupsi.

Gallant dalam pidatonya di televisi setelah akhir Sabat Yahudi mengatakan, “Peristiwa yang terjadi di masyarakat Israel tidak luput dari pasukan pertahanan Israel. Dari semua sisi, perasaan marah, sakit, dan kecewa muncul dengan intensitas yang belum pernah saya temui sebelumnya. Saya melihat bagaimana sumber kekuatan kita sedang terkikis.”

Gallant mengaku mendukung reformasi sistem peradilan tapi dengan catatan harus dilakukan dengan kesepakatan luas.

Menteri polisi sayap kanan Itamar Ben-Gvir mendesak Netahyahu memecat Gallant segera setelah pernyataan itu. (railyoum/aljazeera)

Dua Tentara Israel Terluka Ditembak Pejuang Palestina, Satu Warga Palestina Gugur

Dua tentara Israel telah terluka dalam peristiwa penembakan yang diklaim oleh kelompok bersenjata Palestina di kota Huwara, Tepi Barat, sementara satu warga Palestina gugur diserang tentara Israel dalam peristiwa lain.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PLFP) dalam sebuah pernyataan, Sabtu (25/3), menyatakan pihaknya telah melakukan penembakan di Huwara, sementara pihak militer Israel menyatakan sedang mengejar tersangka.

Peristiwa itu tercatat sebagai penembakan ketiga dalam sebulan di Huwara, sebuah kota yang telah menjadi fokus serangan militer Israel dan amukan pemukim Zionis dalam beberapa pekan terakhir.

Insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi selama bulan suci Ramadhan yang sebagian bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi.

Militer Israel menyatakan seorang tentara terluka parah, dan satu prajurit lainnya menderita luka sedang.

Segera setelah penembakan itu, jalan raya utama menuju Huwara dan pertokoan ditutup, dan pos pemeriksaan di sekitar kota mencegah orang untuk lewat.

Sementara itu, satu pemuda Palestina bernama Omar Sawaed (20 tahun) ditembak mati oleh polisi Israel, Minggu (26/3), di kota Kafr Yasif di Galilea, di dalam Garis Hijau. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, dan di sana staf medis kemudian mengumumkan kematiannya.

Menurut saksi mata, korban berada di dalam kendaraan ketika dia ditembak oleh seorang petugas polisi Israel, dan pemuda itu dibiarkan tergeletak bersimbah darah.

Kemungkinan besar polisi tersebut menembakkan peluru langsung ke pemuda tersebut, hingga mengenai bagian atas tubuhnya, sedangkan alasan penembak matian itu tidak diketahui. Polisi Israel tidak mengeluarkan pernyataan tentang apa yang terjadi, namun mengaku sedang melakukan penyelidikan. (raialyoum)

Iran dan Suriah Kutuk serangan AS terhadap Fasilitas terkait Iran

Pemerintah Iran dan Suriah mengutuk serangan  Amerika Serikat (AS) di wilayah Suriah, yang menurut Washington dilakukan sebagai reaksi atas serangan drone terhadap pasukan AS.

Kemlu Iran dan Kemlu Suriah pada Sabtu malam (25/3) mengecam serangan udara AS diwilayah strategis Deir ez-Zor yang berbatasan dengan Irak.

Juru bicara Kemlu Iran Nasser Kanani mengatakan serangan “teroris” oleh AS menimpa sasaran sipil dan merupakan pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Suriah.

Kemlu Suriah juga mengutuk serangan “brutal” yang dilaporkan telah menewaskan sejumlah orang itu, dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap integritas teritorialnya

Kemlu Suriah menyatakan serangan itu merupakan kelanjutan dari serangan Israel, dan bersumpah akan  “mengakhiri pendudukan Amerika”.

AS menyatakan serangannya itu menyasar apa yang diklaimnya sebagai fasilitas yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, dan dilakukan sebagai tanggapan atas serangan drone pada awal pekan ini, yang menewaskan seorang kontraktor AS di Suriah.

Setelah serangan itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS “tidak mencari konflik dengan Iran, tapi siap bertindak tegas untuk melindungi rakyat kami”. (aljazeera)