Jakarta, ICMES. Iran mengaku telah mengetahui lebih dari 90% rincian peristiwa jet tempur F-15 milik Amerika Serikat (AS) membayangi pesawat sipil Iran hingga menyebabkan kepanikan kepada para penumpang pada Kamis pekan lalu.
Militer Israel mengumumkan satu pesawat nirawak (drone) miliknya terjatuh di wilayah Libanon setelah mereka belakangan ini menggalakkan penerbangan drone di dekat perbatasan utara Israel.
Hizbullah mengatakan perang total pihaknya dengan Rezim Zionis Israel tidak akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang meskipun ketegangan antara keduanya dewasa ini meningkat.
Gerakan Ansarullah di Yaman mengaku berada dalam satu barisan dengan Iran berperang secara terbuka melawan Amerika Serikat  dan Israel di kawasan Timur Tengah.
Berita selengkapnya:
Iran Ungkap Motif Jet Tempur AS Bayangi Pesawat Sipil Iran
Iran mengaku telah mengetahui lebih dari 90% rincian peristiwa jet tempur F-15 milik Amerika Serikat (AS) membayangi pesawat sipil Iran hingga menyebabkan kepanikan kepada para penumpang pada Kamis pekan lalu.
“Iran sudah memastikan pangkalan udara yang digunakan jet tempur AS untuk menghadang pesawat sipil Iran di angkasa Suriah pada Kamis malam lalu… Otoritas Iran sudah mengungkap lebih 90% rincian peristiwa ini,†ungkap Wakil Ketua Parlemen Iran untuk Urusan Internasional Hossein Amir Abdollahian dalam sebuah wawancara televisi, Ahad (26/7/2020).
“Ini bukan peristiwa biasa, ada berbagai analisa mengenai peristiwa ini, antara lain (bahwa jet tempur AS itu) bertujuan mengelabui jet tempur Suriah agar menembak jatuh pesawat sipil Iran,†lanjut Abdollahian.
Dua Kali Lecehkan Pesawat Sipil Iran
Laporan terbaru menyebutkan bahwa pada peristiwa itu jet tempur AS dua kali dalam enam menit “melecehkan†pesawat sipil yang terbang dari Teheran menuju Beirut itu.
Beberapa sumber informasi mengatakan kepada Press TV bahwa pelecehan pertama kali terjadi ketika pesawat Iran terbang di atas wilayah strategis al-Tanf, Suriah, dekat perbatasan Suriah dengan Yordania dan Irak, sedangkan pelecehan kedua kalinya terjadi di perbatasan Suriah-Libanon.
Mereka juga menyebutkan bahwa jet tempur AS itu lepas landas dari Pangkalan Udara al-Azraq, Yordania, yang bisa jadi juga merupakan pangkalan yang digunakan AS dalam menerbangkan drone-nya untuk membunuh komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Letjen Qassem Soleimani, di dekat Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada awal Januari 2020.
Sumber-sumber itu menambahkan bahwa pilot pesawat Mahan Air terpaksa segera menurunkan ketinggian demi menghindari tabrakan dengan pesawat tempur AS di perbatasan Suriah-Lebanon.
Seperti pernah diberitakan, peristiwa itu telah menyebabkan beberapa penumpang cidera akibat benturan ketika pilot mendadak menurunkan ketinggian. (raialyoum/presstv)
Militer Israel Nyatakan Pesawat Nirawaknya Jatuh di Libanon
Militer Israel mengumumkan satu pesawat nirawak (drone) miliknya terjatuh di wilayah Libanon pada hari Ahad (26/7/2020), setelah mereka belakangan ini menggalakkan penerbangan drone di dekat perbatasan utara Israel (Palestina pendudukan 1948) dengan Libanon.
Dalam sebuah pernyataannya militer Israel menyebutkan bahwa drone itu jatuh “dalam operasi militer di perbatasan,” namun  “tidak ada kekhawatiran ihwal keterungkapan informasi.”
Israel secara teratur menerbangkan drone di wilayah Lebanon untuk memantau pergerakan para pejuang Hizbullah yang bersekutu dengan Iran.
Saat meninjau pangkalan militer di dekat perbatasan dengan Lebanon, Ahad, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mendesak “Libanon dan Suriah bertanggung jawab atas apa yang terjadi di dan dari wilayah keduanya.”
Dia mengaku pihaknya  “tidak berusaha memperburuk keadaan,” namun memperingatkan bahwa akan ada “reaksi yang sengit” untuk segala tindakan yang bertujuan menguji kekuatan Israel.
Menurut media Israel, dalam beberapa hari terakhir militer Israel memperkuat keberadaannya di perbatasan utara Israel dengan Lebanon serta menutup beberapa jalur lalu lintas.
Militer Israel sendiri Selasa lalu mengumumkan peningkatan eksistensinya setelah melancarkan serangan rudalnya ke daerah Damaskus, ibu kota Suriah, Damaskus.
Di pihak lain, Hizbullah mengumumkan satu anggotanya terbunuh akibat serangan itu dan menyatakan akan membalas.
Pada Jumat lalu militer Israel mengumumkan pengerahan pasukan tambahan di perbatasan serta “meningkatkan status siaga terhadap berbagai tindakan yang mungkin dilakukan musuh.”
Pada hari itu pula Israel menyerang sasaran militer di Suriah selatan dengan dalih membalas tembakan dari wilayah Suriah ke daerah Golan Suriah yang diduduki Israel.
Israel secara teknis terlibat perang dengan Libanon dan Suriah, ketika Hizbullah dan Iran secara militer mendukung pemerintahan Presiden Bashar Assad dalam konflik di Suriah.(raialyoum/alalam)
Hizbullah Tepis Kemungkinan Perang Total dengan Israel dalam Beberapa Bulan Mendatang
Hizbullah mengatakan perang total pihaknya dengan Rezim Zionis Israel tidak akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang meskipun ketegangan antara keduanya dewasa ini meningkat.
Wakil Sekjen Hizbullah, Syeikh Naim Qassem,  mengatakan “atmosfir tidak mengindikasikan perang†meski serangan Israel telah menyebabkan kematian seorang anggota Hizbullah di Suriah.
“ Tidak mungkin, atmosfir perang dalam beberapa bulan mendatang,” ujarnyanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Libanon Al-Mayadeen, seperti dikutip Al-Jazeera, Ahad (26/7/2020).
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Israel dengan Suriah dan Libanon setelah Hizbullah Libanon mengatakan salah satu komandannya terbunuh dalam serangan Israel di pinggiran selatan Damaskus pekan lalu, dan kelompok itu menyatakan akan membalas.
Al-Mayadeen melaporkan pada Sabtu malam lalu bahwa Israel lantas mengirim pesan kepada Hizbullah bahwa pihaknya secara tidak sengaja telah membunuh salah satu pejuang kelompok yang berbasis di Libanon itu dalam serangan pada Senin malam tersebut.
Hizbullah sendiri menyalahkan “agresi Zionis” atas keterbunuhan anggota Hizbullah bernama Ali Kamel Muhsin itu.
Israel mengirim pesan itu melalui PBB untuk menyatakan bahwa tidak Israel mengetahui bahwa Ali Muhsin berada di lokasi yang terkena serangan. (aljazeera)
Ansarullah Yaman Mengaku Bersama Iran Berperang Terbuka Melawan AS dan Israel
Gerakan Ansarullah (Houthi) di Yaman mengaku berada dalam satu barisan dengan Iran berperang secara terbuka melawan Amerika Serikat (AS) dan Israel di kawasan Timur Tengah.
Dalam wawancara dengan Radio Sputnik milik Rusia, Ahad (26/7/2020), anggota Biro Politik Gerakan Ansarullah di Yaman, Mohammad al-Bukhaiti  mengatakan bahwa reaksi Ansarullah terkait dengan pelecehan jet tempur AS terhadap pesawat sipil Iran “terpasrah kepada waktunyaâ€, dan dalam hal ini Ansarullah bukan mewakili Iran, mengingat bahwa Ansarullah memang berada dalam “satu poros†dengan Iran.
“Statemen Biro Politik Ansarullah menegaskan kebersamaan bangsa Yaman dengan semua umat yang melawan kedurjanaan AS,†katanya.
Dia menambahkan, “Ansarullah sebagai gerakan resistensi dan poros resistensi adalah satu entitas yang sama melawan dominasi AS… Bentuk reaksinya terpasrah pada saatnya… Kelompok ini dan Iran ada di satu poros perang terbuka melawan AS dan Israel di kawasan.â€
Seperti diketahui, pada Kamis pekan lalu jet tempur F-15 AS membayangi pesawat sipil Iran di angkasa Suriah hingga menyebabkan kepanikan dan cideranya sejumlah penumpang ketika pilot terpaksa mendadak menurunkan ketinggian “demi menhindari tabrakan dengan jet tempur ASâ€.
Al-Bukhaiti menegaskan bahwa tindakan Angkatan Udara AS itu merupakan agresi yang fatal, aksi teror, dan pelanggaran terhadap konvensi internasional mengenai penerbangan. (raialyoum)