Jakarta, ICMES. Para pejabat intelijen umum Mesir dilaporkan telah mengaktifkan kanal-kanal komunikasi rahasia dengan kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Libanon.
Sistem pertahanan udara Suriah berhasil merontokkan semua rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel dalam serangan terbaru ke Suriah, demikian dilaporkan kantor berita Sputnik Rusia pada Ahad malam.
Pesawat-pesawat pengintai Israel telah membom sebuah sasaran di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada Ahad malam.
Sebuah kelompok pejuang Irak yang menamakan dirinya Liwa’ al-Thairin, Sabtu (24/7), merilis video serangan mereka ke pangkalan Al-Harir yang ditempati oleh pasukan AS di kota Arbil, Kurdistan Irak.
Berita Selengkapnya:
Mesir Diam-Diam Hubungi Hizbullah, Bahas Isu Gaza, Krisis Libanon dan Iran
Para pejabat intelijen umum Mesir dilaporkan telah mengaktifkan kanal-kanal komunikasi rahasia dengan kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Libanon.
Sumber-sumber Mesir yang mengaku mengetahui komunikasi tersebut mengatakan bahwa menyusul adanya serangkaian perubahan situasi di kawasan Timur Tengah, Kairo mengadakan komunikasi tersebut demi memainkan multi-peran di masa mendatang serta untuk mengembangkan pengaruh dan mendapatkan raihan-raihan tersebut dalam perimbangan internasional.
Surat kabar Al-Arabi Al-Jadid yang berbasis di London, Ahad (25/7), memuat laporan tentang komunikasi tersebut sembari mengutip keterangan beberapa sumber khusus Mesir.
Dikutip Fars, surat kabar yang dekat dengan pemerintah Qatar itu menyebutkan; “Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu yang relatif lama, terjadi kontak langsung antara seorang pejabat tinggi dinas (rahasia Mesir) ini dengan Wakil Sekjen Hizbullah Libanon, Naim Qassem. Dalam kontak ini telah dibicarakan beberapa isu penting bersama, terutama situasi Jalur Gaza dan mediasi Mesir untuk kelompok-kelompok Palestina. Selain itu kriris Suriah, peran Hizbullah di sisi pemerintah Suriah, dan krisis parah di Libanon juga dirundingkan oleh kedua pihak.â€
Sumber-sumber itu menyebutkan bahwa ada titik temu kepentingan antara Mesir dan Hizbullah, terutama karena Hizbullah juga berpengaruh di Palestina.
Menurut Al-Arabi Al-Jadid, Mesir bukan hanya mencari kartu kemenangan di depan negara-negara Barat dalam isu Timteng, melainkan juga untuk menambah raihannya di hadapan negara-negara Teluk yang notabene sekutunya sendiri.
Dalam konteks ini pula, Mesir mulai bermaksud menampilkan dirinya sebagai mediator untuk mengelola hubungan dan pergesekan antara poros Iran dan poros negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
Sebelumnya, beberapa sumber Mesir mengatakan kepada Al-Arabi Al-Jadid bahwa sedang berlangsung pembicaraan antara Mesir dan Iran untuk pemulihan hubungan bilateral dan pendekatan persepsi antara keduanya mengenai sejumlah isu Timur Tengah.
Sumber-sumber itu bahkan menyebutkan bahwa pada awal-awal bulan ini delegasi intelijen Iran telah berkunjung ke Kairo dan mengadakan pembicaraan dengan para sejawat Mesir mereka mengenai beberapa isu yang sensitif bagi kedua pihak. (fna)
Dibantu Rusia, Suriah Rontokkan Semua Rudal yang Ditembakkan Jet Tempur Israel ke Damaskus
Sistem pertahanan udara Suriah berhasil merontokkan semua rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel dalam serangan terbaru ke Suriah, demikian dilaporkan kantor berita Sputnik Rusia pada Ahad malam (25/7).
Mengutip pernyataan Wakil Direktur Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah Laksamana Muda Vadim Kolet, Sputnik menyebutkan, “Pertahanan udara Suriah telah merontokkan semua rudal yang ditembakkan oleh jet-jet tempur F-16 Israel ke kawasan sekitar Damaskus.â€
Kolet dalam sebuah pernyataannya menjelaskan, “Pada pukul 5.40-5.54 tanggal 25 Juli dua tempur F-16 milik Angkatan Udara Israel telah melancarkan serangan dari arah barat daya tanpa memasuki zona udara Republik Arab Suriah dengan menembakkan dua rudal ke arah instalasi di distrik Sayyidah Zainab di Provinsi Damaskus.â€
Dia menambahkan, “Semua rudal itu telah dihancurkan dengan menggunakan sistem Buk-M1-2 buatan Rusia yang tersedia di unit pertahanan udara Republik Arab Suriah.â€
Serangan ini tercatat sebagai yang ketiga kalinya dari upaya Israel menyerang wilayah Suriah selama satu pekan lalu. Dua serangan sebelumnya terjadi pada 19 Juli dengan delapan rudal ke arah beberapa posisi Provinsi Aleppo dan pada 22 Juli dengan empat rudal ke arah beberapa instalasi di Homs.
Beberapa media Sabtu lalu melaporkan bahwa Rusia telah memperkuat sistem pertahanan udara Suriah sehingga membatasi serangan udara Israel.
Surat kabar Daily Sabah mengutip laporan surat kabar Asharq al-Awsat bahwa Rusia sudah habis kesabarannya terhadap Israel di Suriah. Menurut laporan ini, tindakan Moskow tersebut merupakan hasil perundingan Rusia dengan AS, yang sudah tak lagi merestui berlanjutnya serangan Israel ke Suriah.
Dilaporkan pula bahwa zona udara sekarang sudah terbuka bagi Rusia untuk secara leluasa mendukung tentara Suriah, dan dengan menggunakan sistem dan teknologi pertahanan udara canggih Suriah kini lebih berkemampuan mengatasi serangan Israel.
Belum lama ini Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyatakan negaranya telah menguji coba lebih 320 jenis senjata di Suriah, termasuk helikopter baru.
Kementerian Pertahanan Rusia beberapa hari lalu juga mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara Suriah telah merontokkan empat rudal yang dilesatkan oleh jet tempur Israel. (alalam/raialyoum)
Balas Serangan Balon Api, Jet Tempur Serang Jalur Gaza
Pesawat-pesawat pengintai Israel telah membom sebuah sasaran di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada Ahad malam (25/7).
Mengutip keterangan sumber-sumber lokal, reporter RT melaporkan bahwa satu sasaran lain di bagian barat laut Jalur Gaza juga diserang oleh jet tempur Israel.
Sebelumnya di hari yang sama tentara Israel mengimtimidasi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dengan pernyataan bahwa faksi pejuang yang berkuasa di Jalur Gaza ini bertanggungjawab atas konsekuensi kekerasan terhadap orang-orang Israel.
Dalam konteks ini, tentara Israel menuduh Hamas telah menggerakkan serangan ke Israel yang dilakukan dengan menerbangkan balon-balon api yang menyebabkan terjadinya kebakaran di wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948).
Di pihak lain, anggota biro politik Hamas, Husam Badran, dalam sebuah pernyataannya yang dimuat di website faksi ini menegaskan bahwa goyahnya perundingan gencatan senjata antara Gaza dan Tel Aviv terjadi akibat pemerubahan pemerintah Israel.
“Penyebab utama goyahnya perundingan gencatan senjata adalah perubahan pemerintahan Israel yang tak punya pengalaman politik serta perselisihan internalnya yang meluas,†ungkap Badran. (raialyoum)
Kelompok Pejuang Irak Rilis Video Serangan Drone Terbarunya ke Pangkalan Militer AS
Sebuah kelompok pejuang Irak yang menamakan dirinya Liwa’ al-Thairin, Sabtu (24/7), merilis video serangan mereka ke pangkalan Al-Harir yang ditempati oleh pasukan AS di kota Arbil, Kurdistan Irak.
Melalui aplikasi telegram, kelompok itu mengabarkan bahwa serangan itu dilancarkan pada dini hari Jumat lalu dengan menggunakan drone kamikaze.
“Kami bertanggungjawab atas operasi serangan terhadap pangkalan Al-Harir di Arbil, Kurdistan Irak, yang menjadi sarang pasukan pendudukan pengecut serta para agen intelijen AS dan para antekmereka. Operasi yang dilancarkan dengan menggunakan drone pada dini hari Jumat pukul 02.00 ini menimpakan banyak kerugian pada perlengkapan militer AS,†ungkap Liwa’ Al-Thairin.
Di pihak lain, juru bicara pasukan koalisi yang dipimpin AS Wyne Marotto menyatakan bahwa sebuah posisi pasukan AS di Arbil telah mendapat serangan.
“Sebuah pesawat nirawak (UAV) telah menyasar salah satu posisi koalisi internasional di kawasan Kurdistan pada dini hari Jumat pukul 1.30,†kata Marotto dalam wawancara dengan saluran Kurdi Rudaw.
Meski demikian, dia mengklaim bahwa serangan ini tidak menyebabkan jatuhnya korban ataupun kerusakan fisik.
Pangkalan militer AS di Bandara Arbil sebelumnya juga telah mendapat beberapa kali serangan roket dan pesawat nirawak, dan serangan demikian meningkat dalam beberapa pekan terakhir. (alalam)