Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut sejarah Maulid Nabi Besar Muhammad saw sebagai awal periode baru kehidupan manusia dalam menikmati anugerah Allah SWT, dan menegaskan bahwa persatuan umat Islam bukanlah taktik melainkan prinsip.

Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) menyerukan kepada orang-orang Palestina untuk berkonfrontasi dengan Rezim Zionis Israel demi membela para tahanan Palestina yang melakukan aksi protes terhadap penahanan administratif dengan cara melakukan aksi mogok makan di penjara-penjara Israel.
Pakar militer Israel Ron Ben-Yishai menyatakan bahwa serangan rudal dan drone yang terjadi Rabu pekan lalu terhadap Pangkalan Al-Tanf yang ditempati pasukan AS di segi tiga perbatasan Suriah-Irak-Yordania mengisyaratkan peningkatan kebijakan garis keras Pasukan Quds Korps Garda Revolusi (IRGC) Iran di Suriah.
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di kota Sochi, Rusia, telah membuat pernyataan yang mengesankan peringatan kepada Bennett ihwal serangan udara Israel terhadap Suriah.
Berita Selengkapnya:
Ayatullah Khamenei Tegaskan Persatuan Islam adalah “Prinsip, Bukan Taktikâ€
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut sejarah Maulid Nabi Besar Muhammad saw sebagai awal periode baru kehidupan manusia dalam menikmati anugerah Allah SWT, dan menegaskan bahwa persatuan umat Islam bukanlah taktik melainkan prinsip.
Dalam kata sambutan pada tatap muka dengan para pejabat senior Iran serta peserta Konferensi Persatuan Islam ke-35 di Teheran, ibu kota Iran, Ahad (24/10), Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa persatuan umat Islam merupakan “fardhu†(kewajiban) yang ditekankan oleh kitab suci Al-Quran Al-Karim.
“Kami di Republik Islam (Iran) menekankan persatuan Muslimin adalah karena ada upaya-upaya berkelanjutan untuk menebar perpecahan antara Syiah dan Sunnah, karena isu Sunnah dan Syiah sudah lama dikemukakan dalam literatur politik AS,†terangnya.
Dia juga mengatakan, “Para antek bayaran AS akan terus menebar fitnah di dunia Islam di manapun mereka dapat melakukannya, dan contohnya yang paling jelas ialah peristiwa-peristiwa tragis di Afghanistan di mana dua masjid meledak ketika orang-orang Islam sedang menunaikan shalat.â€
Menurutnya, ISIS sebagai pelaku utama peledakan itu “adalah kelompok yang Partai Demokrat AS pernah blak-blakan mengaku telah menciptakannya namun sekarang mereka memungkirinyaâ€.
Ayatullah Ali Khamenei menilai pertemuan tahunan mengenai persatuan Islam belum cukup untuk diskusi, perencanaan, motivasi dan pembagian tugas di bidang ini secara kontinyu.
“Salah satu jalan untuk mencegah terulangnya tragedi seperti ini di Afghanistan ialah hadirnya para pejabat negara ini di pusat-pusat, masjid-masjid, atau memotivasi saudara-saudara Ahlussunnah untuk ikut serta dalam pertemuan-pertemuan bersama,†lanjutnya.
Dia juga menekankan bahwa peradaban baru Islam tak akan terwujud kecuali melalui persatuan Sunni dan Syiah.
Dia lantas menyinggung isu Palestina dengan mengatakan, “Indikator utama persatuan Muslimin adalah urusan Palestina di mana tindakan untuk pemulihan hak orang-orang Palestina akan andil serius dalam penguatan persatuan Islam.â€
Dia juga menyebutkan bahwa upaya beberapa negara Arab dan Islam untuk normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel merupakan “kesalahan besarâ€. Dia mengimbau negara-negara itu berhenti melakukan “tindakan-tindakan yang bertolak belakang dengan persatuan Islamâ€. (alalam)
Bela Tahanan yang Mogok Makan, Jihad Islam Palestina Serukan Konfrontasi dengan Israel
Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) menyerukan kepada orang-orang Palestina untuk berkonfrontasi dengan Rezim Zionis Israel demi membela para tahanan Palestina yang melakukan aksi protes terhadap penahanan administratif dengan cara melakukan aksi mogok makan di penjara-penjara Israel.
Sebelumnya, lembaga swadaya masyarakat Klub Tahanan Palestina menyatakan bahwa enam tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan kini telah memasuki tahap yang sangat kritis di tengah kekhawatiran akan kemungkinan kematian mereka akibat aksi itu.
Penahanan adminitratif adalah pemenjaraan selama 4-6 bulan tanpa proses pengadilan dan hanya dengan mengacu pada “berkas rahasia†yang diajukan oleh badan-badan intelijen Israel, dan penahanan itu dapat diperpanjang berulang kali.
Jubir PIJ Tariq Izzuddin dalam siaran persnya menyatakan, “Kami menyerukan kepada seluruh publik bangsa kami untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan untuk mendukung para tahanan yang melakukan aksi mogok makan, dan bergerak menuju titik-titik konfrontasi dengan rezim pendudukan demi membela anak-anak dan saudara-saudara kita yang melawan terorisme rezim pendudukan dengan lapar dan haus mereka.â€
Dia menambahkan, “Kondisi kesehatan enam tahanan administratif yang melakukan aksi mogok makan sangat kritis.â€
Satu dari enam tahanan itu melakukan aksi mogok makan sejak lebih dari 100 hari lalu, sedangkan lima lainnya masing-masing sejak 96, 79, 70, 62 dan 33 hari lalu. Sedangkan jumlah tahanan administratif Palestina sekira 520 orang dari total jumlah sekira 4600 tahanan Palestina. (raialyoum)
Israel: Gempur Pangkalan Al-Tanf, Iran Tunjukkan Kesiapan Berkonfrontasi dengan AS
Pakar militer Israel Ron Ben-Yishai menyatakan bahwa serangan rudal dan drone yang terjadi Rabu pekan lalu terhadap Pangkalan Al-Tanf yang ditempati pasukan AS di segi tiga perbatasan Suriah-Irak-Yordania mengisyaratkan peningkatan kebijakan garis keras Pasukan Quds Korps Garda Revolusi (IRGC) Iran di Suriah, yang mungkin juga ditujukan untuk menekan AS dalam perundingan pemulihan perjanjian nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Dikutip Rai Al-Youm, Ahad (24/10), Ben-Yishai yang dikenal sangat dekat dengan lembaga keamanan Israel dalam artikelnya yang dimuat di situs berita Israel YNET menyebutkan bahwa serangan langsung terhadap pangkalan Al-Tanf memperlihatkan bahwa perang yang terjadi di Suriah antar berbagai pihak belakangan ini mengalami perubahan, termasuk dalam pola operasi militer yang dikaitkan oleh media asing kepada Israel.
Mengacu pada keterangan sumber-sumber papan atas lembaga keamanan Israel, Ben-Yishai menjelaskan, “Iran tampak memahami situasi dengan baik, tapi berbeda dengan sebelumnya, (kali ini) mereka memutuskan untuk melancarkan serangan ke Pangkalan Al-Tanf dengan drone sebagaimana pernah mereka lakukan di Saudi pada dua tahun lalu.â€
Dia menambahkan, “Serangan ini dengan sendirinya mungkin mengisyaratkan pengetatan garis kebijakan Iran dan kesiapannya memasuki konfrontasi dengan AS di wilayah Suriah, hal yang tak dilakukan Iran di masa lalu, dan hanya milisi-milisi Irak yang menjadi proksinya yang berani bertindak demikian di wilayah Irak.â€
Analis militer Israel ini menyimpulkan artikelnya dengan pertanyaan bagaimana reaksi AS nanti terhadap eskalasi militer yang dilakukan Iran tersebut.
Dia juga menuliskan, “Kami harus waspada karena serangan terhadap Al-Tanf dilakukan sebagai belasan atas serangan-serangan udara yang dikaitkan kepada Israel, dan bukan kepada AS sendiri.â€
Sementara itu, Menteri Keuangan Israel Avigdor Lieberman bersumbar bahwa konfrontasi dengan Israel hanyalah persoalan waktu, yang tidak akan memakan waktu lama, karena konfrontasi adalah “satu-satunya jalan untuk mencegah Republik Islam Iran dari memiliki kekuatan nuklirâ€. (raialyoum)
Putin Ingatkan Bennett Soal Serangan Udara Israel ke Suriah
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di kota Sochi, Rusia, telah membuat pernyataan yang mengesankan peringatan kepada Bennett ihwal serangan udara Israel terhadap Suriah.
Radio militer Israel dalam laporannya mengenai pernyataan itu, Ahad (24/10), menyebutkan bahwa isyarat peringatan itu diberikan demi mencegah resiko terkenanya tentara Rusia oleh serangan udara tersebut.
Mengutip pernyataan seorang pejabat Israel, radio itu menyebutkan, “Rusia meminta kita berhati-hati agar jangan sampai menyasar tentara mereka di Suriah…. Dan Bennett telah menyampaikan pesan yang mengkonfirmasi bahwa Israel ekstra hati-hati dalam serangannya.â€
Sementara itu, Menteri Urusan Yerusalem dan Menteri Perumahan dan Konstruksi Israel, Ze’ev Elkin, yang menghadiri pertemuan Putin-Bennett sebagai penerjemah menyebut pertemuan itu sangat hangat, dan telah disepakati beberapa hal operasional.
Dalam pernyataan kepada radio itu Elkin juga menilai pertemuan itu penting dan sukses serta berlangsung selama lima setengah jam dengan agenda utama antara lain masalah Suriah, isu nuklir Iran dan berbagai persoalan regional lain. (raialyoum)