Jakarta, ICMES. Liga Arab kembali menegaskan dukungannya kepada Irak terkait dengan ancaman serangan Israel terhadap Negeri 1001 Malam tersebut, dan menyerukan intervensi internasional untuk mencegah serangan itu.
Kelompok pejuang Hizbullah, yang bertempur dengan pasukan agresor Zionis di Lebanon selatan, merilis rekaman video serangannya ke pemukiman Maalot-Tarshiha, wilayah utara Palestina pendudukan pada hari Minggu
Pasukan Israel secara sistematis menjadikan serangan terhadap rumah sakit di Jalur Gaza sebagai bagian dari rencana untuk melumpuhkan sistem perawatan kesehatan di wilayah yang terblokade tersebut, ungkap kantor media Gaza.
Berita selengkapnya:
Liga Arab Dukung Irak di Depan Ancaman Serangan Israel
Liga Arab kembali menegaskan dukungannya kepada Irak terkait dengan ancaman serangan Israel terhadap Negeri 1001 Malam tersebut, dan menyerukan intervensi internasional untuk mencegah serangan itu.
Seruan tersebut disampaikan pada sesi luar biasa Dewan Liga Negara-negara Arab di tingkat delegasi tetap, di bawah pimpinan Yaman, pada hari Minggu (24/11), di mana cara-cara untuk menghadapi ancaman Israel terhadap Irak dibahas.
Dalam sebuah pernyataan, para peserta pertemuan tersebut mengutuk upaya Israel memperluas konflik di kawasan, dan menekankan perlunya mendukung penjagaan integritas dan kedaulatan Irak.
Mereka juga meminta Sekjen Liga Arab untuk menyampaikan sikap organisasi regional ini dalam sebuah pesan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendukung Irak, dan menyampaikan pula penentangannya yang tegas terhadap klaim menteri luar negeri Israel belakangan ini.
Liga Arab lebih lanjut menekankan perlunya mengambil langkah-langkah mendesak untuk menghentikan permusuhan yang sedang berlangsung di Timur Tengah guna menjaga perdamaian dan keamanan global.
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Irak di Kairo, Muhannad Mohsen Alwan, mengatakan, “Liga Arab dan semua negara saudara mendukung Irak dan menunjukkan sejauh mana kepercayaan mereka serta dukungan permanen dan berkelanjutan untuk menjaga integritas dan kedaulatan teritorialnya dan untuk mendukung pemerintah Irak.”
Dia menambahkan bahwa rezim Israel berusaha mengarang alasan untuk memperluas praktik agresifnya di kawasan, dan menekankan bahwa “entitas Zionis melanggar hukum, piagam, dan norma.”
“Pemerintah Irak serius menunjukkan sejauh mana komitmennya terhadap konvensi dan forum internasional,” kata Alwan.
Pada hari Senin lalu, menteri luar negeri Israel Gideon Sa’ar mengirim surat kepada Dewan Keamanan PBB dan meminta badan ini menekan pemerintah Irak agar mengakhiri serangan para pejuang perlawanan Irak terhadap Israel.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia’ al-Sudani mengecam surat Israel tersebut dan menyebutnya sebagai “dalih untuk membenarkan agresi terhadap Irak ” dan sejalan dengan upaya Israel memperluas perang.
Menanggapi ancaman Israel untuk melakukan aksi militer terhadap Irak, Kementerian Luar Negeri Irak mengirimkan surat resmi kepada berbagai organisasi regional dan internasional, dan memperingatkan bahwa rezim pendudukan tersebut menjadikan serangan balasan kelompok perlawanan Irak sebagai dalih untuk memperluas agresinya.
Kelompok Resistensi Islam Irak (IRI) kerap melancarkan serangan terhadap target-target sensitif yang tersebar di seluruh wilayah pendudukan Israel sejak 7 Oktober tahun lalu, ketika entitas Zionis tersebut mulai melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza.
Sejauh ini, setidaknya 44.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, gugur akibat serangan brutal militer Israel. (presstv)
Rudal Hizbullah Mengobrak-abrik Israel
Kelompok pejuang Hizbullah, yang bertempur dengan pasukan agresor Zionis di Lebanon selatan, merilis rekaman video serangannya ke pemukiman Maalot-Tarshiha, wilayah utara Palestina pendudukan pada hari Minggu (24/11).
Video itu memperlihatkan peluncuran misil Hizbullah, dan rekaman video yang diambil oleh pemukim Israel terkait dengan dampak kehancuran yang terjadi akibat serangan Hizbullah.
Hizbullah menyatakan, “Demi mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan serta perlawanan para pejuang mereka, serta demi membela Lebanon dan rakyatnya, para pejuang perlawanan Islam pada hari Ahad pukul 09: 10 (waktu Lebanon) menggempur Pemukiman Maalot-Tarshiha, dengan salvo roket.”
Pada Minggu malam, media militer Hizbullah menyiarkan video pemboman pangkalan militer Israel di Tel Aviv untuk pertama kalinya. Dalam video tersebut Hizbullah menjelaskan bahwa pemboman pangkalan Israel itu dilakukan dengan menggunakan drone dan rudal jenis Fadi 6 dan Qader 2 .
Rekaman tersebut menampakkan momen drone dan rudal jarak jauh diluncurkan pada pagi hari menuju Tel Aviv.
Video juga memperlihatkan para pejuang Hizbullah bersiap meluncurkan rudal Qader 2 terhadap pangkalan Glilot di pinggiran Tel Aviv, yang disebutnya “tangan intelijen Israel”.
Video itu ditutup dengan rekaman kamera pemukim Israel, yang menunjukkan tingkat kehancuran dan kepanikan akibat serangan rudal dari Lebanon.
Hizbullah mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menyerang sasaran militer di Tel Aviv dengan tembakan rudal berkualitas tinggi dan segerombolan drone, dan memastikan bahwa operasi tersebut telah mencapai tujuannya.
Hizbullah mengaku menggempur pangkalan Glilot dan Palmachim di pinggiran Tel Aviv dengan rentetan rudal kualitatif, di samping serangan drone terhadap pangkalan angkatan laut Ashdod, yang berjarak 150 kilometer dari perbatasan.
Radio militer Israel melaporkan bahwa sebanyak hampir 4 juta orang masuk ke tempat-tempat perlindungan di Israel pada hari Minggu ketika 340 rudal diluncurkan dari Lebanon sejak Ahad pagi. (raialyoum)
Kebrutalan Israel di Gaza Tercatat Menewaskan 1000 Tenaga Medis
Pasukan Israel secara sistematis menjadikan serangan terhadap rumah sakit di Jalur Gaza sebagai bagian dari rencana untuk melumpuhkan sistem perawatan kesehatan di wilayah yang terblokade tersebut, ungkap kantor media Gaza.
Kantor media pemerintah dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (24/11) menyatakan bahwa fasilitas medis di Jalur Gaza “telah dinyatakan sebagai target” bagi pasukan militer rezim tersebut.
Pasukan Israel “mengebom, mengepung, dan menyerbu rumah sakit , membunuh dokter dan perawat, melukai yang lain setelah secara langsung menargetkan mereka.”
Kantor itu lantas menyebutkan bahwa lebih dari 1.000 dokter dan perawat telah dibunuh oleh rezim Israel sejak Oktober 2023.
“Lebih dari 310 personel medis lainnya ditangkap, disiksa, dan dieksekusi di penjara,” tambahnya.
Dikatakan bahwa pasukan Zionis juga telah “mencegah masuknya pasokan medis, delegasi kesehatan, dan ratusan ahli bedah ke Gaza.”
Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, terluka dalam serangan udara Israel terhadap fasilitas tersebut pada hari Sabtu.
Rumah sakit Kamal Adwan —salah satu dari tiga fasilitas medis yang hampir tidak beroperasi di daerah tersebut—dibom di semua departemennya sejak Israel mengintensifkan pemboman di wilayah utara dan memblokir masuknya bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang terkepung selama lebih dari 50 hari. (presstv)