Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 24 Februari 2020

israel membuldoser mayat pejuang palestinaJakarta, ICMES. Israel melancarkan serangan udara dengan membom beberapa lokasi di Jalur Gaza, Ahad (23/2/2020), setelah kelompok-kelompok pejuang  Palestina menembakkan roket ke Israel sebagai pembalasan atas tindakan pasukan Israel membunuh dan membuldoser jenazah seorang pemuda Palestina sehari sebelumnya.

Website saluran TV al-Alam melaporkan bahwa negara republik Islam ini transparan dalam memberitakan kasus-kasus positif virus Corona alias Covid-19 di wilayahnya, sementara negara-negara jirannya tidak demikian.

Pasukan Turki menangkap puluhan militan pendukungnya di Suriah utara karena menolak berpartisipasi dalam pertempuran di Provinsi Idlib, Suriah barat laut.

Berita selengkapnya:

Brutal, Israel Membuldoser Jenazah Pemuda Palestina

Israel melancarkan serangan udara dengan membom beberapa lokasi di Jalur Gaza, Ahad (23/2/2020), setelah kelompok-kelompok pejuang  Palestina menembakkan roket ke Israel sebagai pembalasan atas tindakan pasukan Israel membunuh dan membuldoser jenazah seorang pemuda Palestina sehari sebelumnya.

Pusat Informasi Palestina melaporkan pada hari Senin pagi bahwa serangan udara oleh jet-jet tempur Israel itu terjadi di utara, barat dan timur Jalur Gaza.

Posisi-posisi para pejuang Palestina di sebelah barat Khan Yunis dan di daerah Rafah di Gaza selatan juga diserang.

Menurut laporan awal, sedikitnya enam orang Palestina terluka akibat serangan itu.

Militer Israel di Twitter menyatakan serangan itu ditujukan terhadap kelompok Jihad Islam Palestina di Gaza.

Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa serangan roket pembalasan Palestina dalam tiga gelombang telah menyasar daerah dan kota yang dekat dengan Jalur Gaza, terutama kota Ashkelon dan Sderot.

Faksi  Jihad Islam Palestina dalam statemennya menegaskan bahwa  serangan roket itu merupakan reaksi atas tindakan pasukan Israel sehari sebelumnya yang menembak mati anggota Jihad Islam Mohammed al-Naem, 27 tahun, di dekat pagar pemisah Gaza-Israel (Palestina pendudukan 1948) di  timur Khan Yunis.

Sebuah video beredar viral dan memperlihatkan aksi brutal pasukan Israel di mana satu unit buldoser Israel bergerak cepat ke tempat kejadian.

Beberapa warga Palestina yang mendekati jenazah Naem untuk mengambilnya terpaksa lari menjauh demi menghindari buldoser itu.  Sesaat kemudian, buldoser itu  menghancurkan dan mengambil jenazah Naem.

Pusat Media Timur Tengah Internasional (IMEMC) melaporkan bahwa empat warga Palestina lainnya menderita  akibat luka tembak dalam insiden itu.

Aksi brutal pasukan Zionis yang terekam video itu praktis mengobarkan kemarahan orang-orang Palestina. Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas dalam sebuah statemennya menyatakan bahwa serangan roket pejuang Palestina merupakan “hasil alami kejahatan rezim pendudukan yang berkelanjutan dan pelanggarannya terhadap orang-orang kita dan warga Gaza yang terblokade “.

Insiden itu terjadi setelah menteri urusan militer Israel Naftali Bennett mengatakan pekan lalu bahwa Israel akan mulai “menimbun” mayat warga Palestina yang dituduh “terorisme” untuk digunakan sebagai “kartu tawar menawar” dalam negosiasi dengan Hamas. (presstv)

Al-Alam: Tak Seperti Negara-Negara Jirannya, Iran Transparan dalam Soal Virus Corona

Website saluran TV al-Alam melaporkan bahwa negara republik Islam ini transparan dalam memberitakan kasus-kasus positif virus Corona alias Covid-19 di wilayahnya, sementara negara-negara jirannya tidak demikian.

Menurut media berbahasa Arab milik Iran ini, ditinjau dari kabar-kabar yang beredar di media sosial, terutama Twitter, terlihat adanya puluhan dan bahkan ratusan orang yang terjangkit virus itu di sejumlah negara dunia yang tampak ketat merahasiakan penyebaran virus ini, terutama negara-negara jiran dan sekitar Iran.

Al-Alam, Ahad (23/2/2020), menyebutkan contoh beberapa negara, termasuk Turki yang di wilayah justru terdapat terdapat lebih dari 250,000 orang China sampai sekarang tidak mengumumkan adanya kasus corona, padahal di beberapa media sosial terdapat laporan dari sebuah rumah sakit Turki mengenai adanya kasus-kasus corona sehingga banyak netizen Turki yang mempertanyakan: “Korona Virüsü Türkiye’ye sıçradı mı?” (Apakah virus corona sudah mencapai Turki)?

Contoh lain adalah Uni Emirat Arab yang hanya menyebutkan 13 kasus yang 3 di antaranya dinyatakan sembuh, sementara kabar-kabar yang beredar di media sosial menyebutkan sedikitnya 50 kasus dengan jumlah kematian yang mencapai sedikitnya 18 orang.

Kondisi yang sama juga tampak di Pakistan yang merahasiakan adanya puluhan kasus, dan beberapa orang meninggal tanpa diketahui penyebabnya oleh pihak medis, sementara menteri kesehatannya melaporkan adanya kepulangan para mahasiswa negara ini dari China.

Turkemnistan dan Afghanistan juga tidak mengumumkan adanya kasus-kasus corona, sementara kabar yang beredar di media sosial dan disertai dokumen visual memperlihatkan adanya kasus-kasus keterjangkitan virus yang berasal dari daratan Tionghoa tersebut.

Al-Alam melanjutkan bahwa tak seperti negara-negara itu, Iran sepenuhnya transparan dalam melaporkan kasus-kasus infeksi Covid-19 beserta jumlah kematian akibat paparan virus ini dan berbagai upaya maksimal yang dilakukan untuk mencegah penyebarannya.

Iran bersikap terbuka justru di saat negara ini berada di urutan yang terakhir di antara beberapa negara yang sejauh ini telah dikonfirmasi terjangkit kasus corona, yaitu China, Arab Saudi, Korea, Amerika Serikat, Palestina Pendudukan (Israel), Italia, dan Uni Emirat Arab. Belakangan ini, dari Libanon juga ada laporan kasus corona setelah Iran.

Wabah corona di Iran ditemukan pertama kali pada hari Rabu lalu dua orang di Qom dilaporkan meninggalkan akibat serangan virus ini.

Sebelumnya, Iran telah memulangkan sekitar 60 mahasiswanya dari Wuhan, kota pusat penyebaran virus corona di China.

Menteri Kesehatan Saeed Namaki mengatakan 60 mahasiswa yang kembali dari Wuhan telah dikarantina selama 14 hari dan dinyatakan sehat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanport, Ahad kemarin, kepada media menyatakan adanya 15 kasus tambahan positif virus corona hanya dalam jangka waktu 24 jam, dan dengan demikian jumlah kasus infeksi virus corona di Iran menjadi sebanyak 43 kasus dengan jumlah kematian sebanyak lima pasien.

Namun, seakan menyindir sikap ketakutan yang berlebihan banyak negara terhadap virus ini, kantor kepresidenan Iran merilis pernyataan Presiden Hassan Rouhani; “Seperti halnya sanksi AS (terhadap Iran), ketakutan terhadap virus corona lebih besar daripada faktanya.” (alalam/cnn)

Enggan Bertempur di Idlib, Puluhan Militan Ditangkap oleh Pasukan Turki

Pasukan Turki menangkap puluhan militan pendukungnya di Suriah utara karena menolak berpartisipasi dalam pertempuran di Provinsi Idlib, Suriah barat laut. Demikian dilaporkan oleh kantor berita Suriah, SANA, Ahad (23/2/2020).

Disebutkan bahwa puluhan militan itu berasal kawasan Ras al-Ain di bagian barat laut Provinsi Hasakah. Mereka ditangkap ketika berusaha masuk ke wilayah Turki demi menghindari keterlibatan dalam perang melawan Pasukan Arab Suriah (SAA) di Idlib, sementara Turki menutup perbatasan demi mencegah kaburnya militan yang selama ini didukungnya.

Idlib sendiri diwarnai kecamuk perang SAA terhadap kelompok-kelompok bersenjata pro-Turki yang belakangan ini berkobar di bagian selatan provinsi ini.

Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) melaporkan bahwa SAA melakukan pengerahan kekuatan militernya di kawasan Jabal Zawiyah.

Lembaga yang dekat dengan kubu oposisi Suriah ini juga menyebutkan pengerahan kekuatan baru militer Turki berupa sebuah konvoi militer yang terlihat di pintu perbatasan Kfar Lousin.

Konvoi itu terdiri atas sekitar 65 unit mobil tempur serta sejumlah personil dan peralatan berat, yang bergerak menuju daerah-daerah Isham dan al-Barah serta kawasan Kfar Nabal di Jabal Zawiyah, Idlib selatan, bersamaan dengan pengerahan kekuatan militer SAA secara besar-besaran yang mencapai daerah Kfar Sajnah dan Jabal Zawiyah.

Di sisi lain, SAA melancarkan serangan rudal dan artileri ke kubu-kubu pertahanan kawanan bersenjata serta daerah-daerah infiltrasi mereka di sejumlah desa dan distrik kawasan sekitar Maarat al-Nouman, Idlib selatan. (railayoum)