Jakarta, ICMES. Kelompok pejuang Hamas Palestina memuji “keberanian” kelompok pejuang Hizbullah Lebanon, yang telah melepaskan salvo rudal dan drone ke Israel utara, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya konflik dan transformasinya menjadi perang total dan regional.
Kelompok pejuang Resistensi Islam Irak (IRI) pada hari Minggu (22/9) menyatakan pihaknya telah melancarkan serangan drone terhadap target Israel di wilayah pendudukan Lembah Yordan.
Berita selengkapnya:
Hamas Puji Sengitnya Serangan Balasan Hizbullah terhadap Israel
Kelompok pejuang Hamas Palestina memuji “keberanian” kelompok pejuang Hizbullah Lebanon, yang telah melepaskan salvo rudal dan drone ke Israel utara, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan meluasnya konflik dan transformasinya menjadi perang total dan regional.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (22/9), Hamas memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para pejuang Hizbullah atas keteguhan dan keberanian mereka dalam menghadapi mesin perang Zionis, serta tekad mereka untuk terus berjuang membela rakyat dan pejuang Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menganggap “jelas” bahwa baik Israel maupun Hamas “tidak menginginkan” gencatan senjata.
“Bagi saya, jelas kedua pihak tidak tertarik dengan gencatan senjata. Ini adalah sebuah tragedi karena ini adalah perang yang harus diakhiri” ujarnya dalam wawancara yang disiarkan CNN di hari yang sama.
Kepala Staf Angkatan Darat Israel Letjen Herzi Halevy pada hari itu bersumpah untuk “menyerang pihak mana pun yang mengancam” Israel, sembari menyebutkan bahwa operasi militer yang sedang berlangsung terhadap Hizbullah Lebanon merupakan “pesan” kepada musuh-musuh Israel di kawasan Timteng dan sekitarnya.
Letnan Jenderal Herzi Halevy dalam sebuah pernyataan video mengatakan, “Operasi melawan hirarki kepemimpinan di Hizbullah ini adalah pesan yang jelas kepada Hizbullah, namun juga merupakan pesan bagiTimur Tengah dan sekitarnya: Kami akan menyerang pihak mana pun yang mengancam warga negara Israel.”
Dalam perkembangan selanjutnya, satu orang gugur dan tiga lainnya terluka pada hari Ahad dalam serangan Israel di kota Al-Malikiyah di Lebanon selatan. Israel juga juga menyerang tiga kota di Kegubernuran Nabatieh dengan pemboman artileri dan fosfor.
Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan,“Serangan Israel di kota Al-Malikiyah menyebabkan gugurnya satu orang (tanpa menyebutkan kewarganegaraannya) dan melukai tiga orang lainnya.”
Kantor berita resmi Lebanon, NNA, melaporkan: “Sejak dini hari, jet-jet tempur Israel melakukan agresi udara besar-besaran, melancarkan serangkaian serangan yang menyasar kota-kota perbatasan dan kawasan hutan dan terbuka di selatan dan barat Beka, dan tercatat pelaksanaan lebih dari 60 serangan udara terhadap sedikitnya 16 distrik Lebanon selatan, termasuk Al-Khiyam.”
Serangan udara ini terjadi sehari setelah Hizbullah mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan dengan membombardir situs-situs militer di kota Haifa, Israel utara, dengan rudal Fadi 1 dan Fadi 2, untuk pertama kalinya selama konfrontasi perbatasan dengan Israel sejak sekitar setahun yang lalu.
Serangan Hizbullah itu sendiri merupakan “respon awal” atas serangan siber Israel yang menyebabkan ledakan massal perangkat komunikasi dan elektronik di berbagai wilayah di Lebanon dan menjatuhkan banyak korban jiwa dan luka, terutama para anggota dan simpatisan Hizbullah.
Dalam sepekan terakhir konfrontasi antara Hizbullah dan Israel meningkat menyusul ledakan perangkat komunikasi yang terjadi pada hari Selasa dan Rabu (17-18/9), yang menyebabkan 37 orang gugur dan lebih dari 3.250 orang terluka, selain serangan udara yang menargetkan pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat, yang menyebabkan 45 orang gugur , termasuk anak-anak, wanita, dan seorang pemimpin terkemuka di Hizbullah, Ibrahim Aqil, dan 68 orang terluka, menurut statistik sementara yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon. (raialyoum)
Para Pejuang Irak Serang Target Israel di Lembah Yordania
Kelompok pejuang Resistensi Islam Irak (IRI) pada hari Minggu (22/9) menyatakan pihaknya telah melancarkan serangan drone terhadap target Israel di wilayah pendudukan Lembah Yordan.
IRI juga menegaskan bahwa “operasi terus dilakukan untuk menghancurkan benteng musuh dengan kecepatan yang semakin meningkat.”
Tentara Israel menyatakan pihaknya telah menembakkan rudal untuk mencegat drone-drone yang diluncurkan dari Irak dan menyeberang dari Suriah ke Israel.
IRI yang bersekutu dengan Iran itu mengatakan bahwa drone mereka menyerang sasaran di wilayah pendudukan Lembah Yordan, namun tidak memberikan rinciannya.
Sumber-sumber Israel melaporkan bahwa sirene dibunyikan terkait dengan peluncuran drone menuju Golan, sebagaimana sirene juga dibunyikan di Beit Shean dan Tiberias di Lembah Yordan untuk pertama kalinya sejak Oktober.
Surat kabar swasta Israel Yedioth Ahronoth menyebutkanbahwa sirene berbunyi di wilayah selatan Dataran Tinggi Golan dan Danau Tiberias, karena tentara Israel khawatir akan masuknya drone ke dua wilayah tersebut.
Menurut surat kabar ini, tentara Israel menjajaki kemungkinan mendeteksi drone atau rudal.
Radio militer Israel menyatakan bahwa “benda-benda tersebut datang dari timur.”
Channel 12 melaporkan, “Setidaknya satu intersepsi terdeteksi setelah serangkaian sirene di wilayah Beit Shean dan Tiberias.”
Rekaman video telah mendokumentasikan upaya pencegatan drone di Lembah Jordan dan Dataran Tinggi Golan bagian selatan.
Diperkirakan telah dilakukan upaya penetrasi beberapa drone dari arah timur ke beberapa pemukiman di kawasan Tiberias dan Beit Shean.
Juru bicara militer Israel mengatakan,“Sirene diaktifkan di beberapa daerah di Lembah Beit Shean dan Golan selatan, rinciannya masih diselidiki, dan sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan.”
Sebuah sumber militer menyatakan bahwa suara ledakan yang terdengar di Suriah selatan berasal dari wilayah pendudukan Golan Suriah, dan sejauh ini belum ada pemboman yang berdampak pada wilayah Suriah. (raialyoum)