Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 23 Januari 2023

Jakarta, ICMES. Demo protes terhadap kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali melanda negara ilegal Zionis ini.

Panglima Angkatan Laut (AL) di Angkatan Bersenjata Iran, Laksamana Shahram Irani, menegaskan bahwa Korps  Garda Revolusi Islam  (IRGC) Iran akan terus membela kaum tertindas sebagai misi

Berita Selengkapnya:

Israel Kembali Dilanda Demo Protes Besar-Besar

Demo protes terhadap kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali melanda negara ilegal Zionis ini.

Sebanyak Lebih dari 100.000 orang berkumpul di Tel Aviv selama tiga minggu untuk memprotes perubahan hukum yang dapat melemahkan Mahkamah Agung Israel.

Puluhan ribu orang Israel telah berkumpul di Tel Aviv untuk memprotes rencana pemerintah baru Netanyahu umerombak sistem peradilan negara dan melemahkan kewenangan Mahkamah Agung.

Media Israel mengutip keterangan polisi bahwa  lebih dari 100.000 orang bergabung dalam aksi protes hpada ari Sabtu.

Unjuk rasa itu menyusul demonstrasi lain pekan lalu yang juga melibatkan  puluhan ribu orang dalam tantangan awal terhadap Netanyahu dan pemerintahan ultranasionalis dan ultraortodoksnya, sayap paling kanan dalam sejarah Israel.

Dia menyatakan bahwa perubahan yudisial diperlukan untuk mengekang jangkauan hakim yang berlebihan, tetapi rencana tersebut telah mengundang penolakan keras, termasuk kalangan pengacara, dan menimbulkan kekhawatiran di antara para pemuka bisnis.

Mereka menyatakan perubahan demikian mengancam pemeriksaan dan keseimbangan demokrasi pada para menteri oleh pengadilan.

“Mereka ingin mengubah kami menjadi kediktatoran, mereka ingin menghancurkan demokrasi,” kata kepala Asosiasi Pengacara Israel, Avi Chimi.

“Mereka ingin menghancurkan otoritas yudisial, tidak ada negara demokrasi tanpa otoritas yudisial,” sambungnya.

Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi, telah berjanji untuk melanjutkan perubahan.

Para pengunjuk rasa membawa bendera Israel dan spanduk bertuliskan “Anak-anak Kami Tidak Akan Hidup dalam Kediktatoran”. Mereka menegaskan bahwa masa depan demokrasi Israel dipertaruhkan jika pemerintah berhasil mendorong rencana tersebut karena mereka akan memperketat kontrol politik atas penunjukan hakim dan membatasi kekuasaan Mahkamah Agung untuk membatalkan keputusan pemerintah atau undang-undang Knesset.

Mereka menyebutkan bahwa selain mengancam independensi hakim dan melemahkan pengawasan pemerintah dan parlemen, rencana itu akan merusak hak-hak minoritas dan membuka pintu lebih banyak korupsi.

“Semua generasi prihatin. Ini bukan lelucon, ini adalah redefinisi demokrasi yang lengkap,” kata Lior Student, seorang pengunjuk rasa.

Pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri Yair Lapid, yang bergabung dalam protes tersebut, menegaskan, “Ini adalah protes untuk membela negara. Orang-orang datang ke sini hari ini untuk melindungi demokrasi mereka.”

Protes lainnya terjadi di kota-kota Yerusalem, Haifa dan Bersheba.

Unjuk rasa itu terjadi beberapa hari setelah Mahkamah Agung memerintahkan Netanyahu untuk memecat Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri, yang memimpin partai agama Shas, atas tuduhan pajak baru-baru ini.

Pemerintahan baru, yang dilantik bulan ini, adalah aliansi partai Likud Netanyahu dengan sekelompok kecil partai agama dan nasionalis sayap kanan yang mengatakan mereka memiliki mandat untuk perubahan besar.

Politisi Likud telah lama menuduh Mahkamah Agung didominasi oleh hakim sayap kiri yang menurut mereka melanggar batas wilayah di luar kewenangan mereka karena alasan politik. (aljazeera)

AL Iran: IRGC akan Terus Berjuang Membela Kaum Tertindas

Panglima Angkatan Laut (AL) di Angkatan Bersenjata Iran, Laksamana Shahram Irani, menegaskan bahwa Korps  Garda Revolusi Islam  (IRGC) Iran akan terus membela kaum tertindas sebagai misi, dan menekankan bahwa tujuan kehadiran AL Iran di berbagai kawasan dunia adalah  memberi keamanan, dan dalam rangka ini lebih dari seribu orang saat ini bertugas mengawal kapal yang berlayar di berbagai kawasan.

“Laut merupakan berkah tak tergantikan yang dinikmati Iran saat ini di utara dan selatan serta sampai batas tertentu di Barat, karena memiliki tempat khusus dalam geografi politik maritim dalam pertimbangan regional dan internasional,” ujarnya.

Irani menambahkan, “Di antara program kami juga ada di kedalaman laut dan di wilayah mana pun di mana ada kepentingan Iran yang harus dijaga.”

Dia menjelaskan, “Budaya Islam Iran berasaskan cinta kemanusiaan, sehingga pekerjaan paling sederhana kami di laut adalah mengibarkan bendera Iran, yang melambangkan kekuatan Iran dan kekuatan sains dan industrinya, terutama jika kehadirannya menginspirasi dan tidak menginginkan agresi atau superioritas atas orang lain.”

Menyinggung peran Angkatan Laut dalam IRGC di bidang diplomasi ekonomi, Laksamana Irani menjelaskan bahwa sejak awal periode Pertahanan Suci (perang Iran-Irak 1980-1988), Iran hadir di bidang ini sebagaimana juga  akan terus hadir di masa mendatang, karena keamanan dianggap sebagai dasar pertumbuhan dan pembangunan serta kemakmuran ekonomi.

Menanggapi terorisasi IRGC oleh Parlemen Eropa, dia mengatakan, “Kami telah menyaksikan secara jelas dalam sejarah bahwa setiap kali kami kuat kami selalu diserang, dan sekarang sekarang ini dilakukan dalam bentuk yang komplek dan menggunakan semua fasilitas.”

Dia juga mengatakan, “Kepemilikan mereka atas media tak kan pernah bermanfaat bagi mereka kecuali mengusik telinga orang lain, dan rekan-rekan kami di IRGC membela kaum tertindas sejak empat dekade silam dan akan terus melanjutkannya karena hal itu sudah merupakan misi mereka.” (alalam)