Jakarta, ICMES. Wartawan dan juru kamera saluran TV Al-Alam milik Iran telah melakukan liputan investigasi di kota Albu Kamal, provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, yang belum lama ini mendapat serangan dari Israel, dan dari situ terungkap kepalsuan klaim-klaim mengenai dampak serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memperingatkan Amerika Serikat (AS) ihwal penerbangan pesawat pembom B-52 di atas Teluk Persia dengan menegaskan bahwa Teheran tidak akan ragu untuk menghancurkan agresor.
Pemerintahan presiden terpilih AS Joe Biden dilaporkan telah memberitahukan kepada para pejabat Israel bahwa mereka telah memulai kemunikasi rahasia dan tenang dengan para pejabat Iran mengenai pemulihan perjanjian nuklir Iran, JCPOA.
Anggota biro politik gerakan Ansarullah di Yaman Abdul Wahhab Al-Mahbashi menuding Arab Saudi berada di balik keputusan AS mencantumkan Ansarullah dalam daftar organisasi teroris asing.
Berita Selengkapnya:
Media Iran Bantah Rumor Besarnya Dampak Serangan Udara Israel di Suriah Timur
Wartawan dan juru kamera saluran TV Al-Alam milik Iran telah melakukan liputan investigasi di kota Albu Kamal, provinsi Deir Ezzor, Suriah timur, yang belum lama ini mendapat serangan dari Israel, dan dari situ terungkap kepalsuan klaim-klaim mengenai dampak serangan tersebut.
Reporter Al-Alam, Ahad (17/1), melaporkan bahwa pasukan yang terafiliasi dengan negara-negara musuh Suriah telah menebar kebohongan publik melalui media dalam pemberitaan mengenai kondisi Deir Ezzor sebagai bentuk perang urat saraf dan tekanan mental terhadap penduduk yang telah kembali hidup normal setelah kawasan itu terbebaskan dari pendudukan kelompok teroris ISIS, dan sebagai gangguan terhadap kinerja pemerintah Suriah dalam proyek rekonstruksi secara ekstensif di bagian timur Deir Ezzor hingga Al-Qaim yang merupakan pintu perbatasan wilayahnya dengan Irak.
Reporter Al-Alam membantah rumor jatuhnya korban jiwa puluhan orang akibat serangan udara Israel, dan memastikan bahwa para pejabat dan penduduk setempat mengkonfirmasi tak ada satupun korban jiwa maupun luka dari kalangan penasehat militer Iran yang bekerja di sana.
Menurut Al-Alam, ketatnya koordinasi pasukan Suriah, Irak, dan penasehat Iran satu sama lain di sana telah mengandaskan tujuan Israel dalam serangan tersebut sehingga tak menghasilkan apapun kecuali gegap gempita media yang diupayakan oleh pihak musuh.
Mengutip sumber-sumber lokal, Al-Alam menyebutkan bahwa korban tewas akibat serangan udara Israel hanya satu orang dari pihak tentara Suriah, sedangkan korban luka sedang dan ringan 14 orang yang sebagian besar sudah mendapat perawatan dengan baik dan keluar dari rumah sakit. (alalam)
Tanggapi Penerbangan Pembom AS, Iran Tegas Tak Ragu Hancurkan Agresor
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memperingatkan Amerika Serikat (AS) ihwal penerbangan pesawat pembom B-52 di atas Teluk Persia dengan menegaskan bahwa Teheran tidak akan ragu untuk menghancurkan agresor.
Ditujukan kepada pihak AS, Zarif di halaman Twitternya, Ahad (17/1) mengatakan, “Jika Patroli Kehadiran B-52H Anda dimaksudkan untuk mengintimidasi atau memperingatkan Iran, Anda seharusnya membelanjakan $ miliaran itu pada kesehatan pembayar pajak Anda.”
Zarif menambahkan, “Meskipun kami tidak memulai perang selama lebih dari 200 tahun, kami tidak malu untuk menghancurkan para penyerang. Tanyakan saja BFF (teman terbaik) Anda yang mendukung Saddam,†tambahnya.
Sebelumnya pada hari itu Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan bahwa dua pesawat pembom B-52 H terbang di angkasa kawasan Timur Tengah.
“Kru B-52H melakukan patroli kehadiran kedua di Timur Tengah tahun 2021 sebagai bagian penting dari postur pertahanan CENTCOM,†ungkap CENTCOM di Twitter.
Komandan CENTCOM Jenderal Frank Mackenzie menyatakan bahwa dalam jangka pendek, pengerahan barang-barang strategis merupakan bagian penting dari sikap pertahanan AS di kawasan.
Dia juga menyebutkan, “Kesempatan untuk pelatihan dan integrasi berkelanjutan dengan mitra regional meningkatkan kesiapan dan memberikan pesan yang jelas dan konsisten di lingkungan operasional baik untuk sahabat maupun lawan potensial.” (mna/raialyoum)
Pihak Presiden Terpilih AS Beritahu Israel Dimulai Komunikasi dengan Iran Soal Perjanjian Nuklir
Pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah memberitahukan kepada para pejabat Israel bahwa mereka telah memulai kemunikasi rahasia dan tenang dengan para pejabat Iran mengenai pemulihan perjanjian nuklir Iran, JCPOA.
Pemberitahuan ini sesuai dengan apa yang diperkirakan oleh Israel sendiri sebelumnya bahwa AS dan Iran telah memulai dialog secara tidak langsung.
Direktur dinas rahasia Israel, Mossad, Yossi Cohen, sedang berada di Washington, AS, dan menemui para pejabat pemerintahan presiden petahanan Donal Trump yang akan segera berakhir, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.
Menurut norma diplomatik, Cohen seharusnya tidak mengadakan pembicaraan dengan pemerintahan yang baru terpilih sebelum resmi menjabat, namun Channel 12 milik Israel melaporkan bahwa Cohen ternyata juga mengadakan pembicaraan dengan staf keamanan Biden.
Pemberitahuan dari pihak Biden kepada Israel tersebut diberikan manakala Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sedang membentuk tim untuk merumuskan strategi Israel dalam pembicaraan awal dengan pemerintahan Biden mengenai program nuklir Iran.
Rabu lalu, situs Walla milik Israel mengutip pernyataan pejabat di kantor Netanyahu bahwa tim tersebut akan mencakup perwakilan dari Dewan Keamanan Nasional, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keamanan, tentara Israel, Mossad, dan Komisi Energi Atom.
Netanyahu berniat menunjuk seorang pejabat senior untuk memimpin tim itu dan menjadi utusan khusus untuk berbicara dengan pemerintah baru AS sebelum AS kembali kepada kesepakatan nuklir dengan Iran.
Para pengamat keamanan menduga kuat bahwa Netanyahu, yang masa jabatannya akan berakhir pada Juni mendatang, telah menunjuk Cohen sebagai kepala tim tersebut, atau duta besar Israel untuk Washington, Ron Dermer, yang merupakan salah satu penasihat paling dekat Netanyahu.
Ada dugaan di Israel bahwa akan terjadi pergesekan pemerintahan Biden dan rezim Zionis Israel akibat perbedaan besar antara keduanya dalam masalah Iran.
Dalam kampanye pemilu presiden AS, Biden pernah mengumumkan bahwa dia akan memasuki negosiasi dengan Iran dan kembali ke JCPOA jika Iran kembali kepada implementasinya secara penuh, sementara Netanyahu menganggap langkah demikian sebagai “kesalahan fatal.” (raialyoum)
Ansarullah Sebut Saudi Ada di Balik Terorisasi Gerakan ini oleh AS
Anggota biro politik gerakan Ansarullah di Yaman Abdul Wahhab Al-Mahbashi menuding Arab Saudi berada di balik keputusan Amerika Serikat (AS) mencantumkan Ansarullah dalam daftar organisasi teroris asing.
“Rezim Saudi-lah pihak yang telah mendanai keputusan AS menyenaraikan Ansarullah dalam daftar organisasi teroris,†ungkap Al-Mahbashi dalam wawancara dengan saluran TV Al-Alam milik Iran, Ahad (17/1).
“Tindakan AS itu datang sebagai pesan perpisahan untuk Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman (MbS) serta pembayaran tunggakan yang sebelumnya dibayarkan Bin Salman kepada pemerintah Amerika,†lanjutnya.
Al-Mahbashi menyebutkan bahwa MbS tidak akan pernah dapat menuai kemenangan di Yaman, sementara AS “membayar tunggakan itu di waktu yang hilangâ€.
Seperti pernah diberitakan, Kementerian Luar Negeri AS telah mengumumkan penyenaraian Ansarullah dalam daftar organisasi internasional.
Hal ini mengundang beragaman reaksi kecaman dari berbagai pihak internasional, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut keputusan itu akan berdampak buruk bagi upaya penyaluran bantuan kemanusiaan. (rta)