Jakarta, ICMES. Kelompok militan Taliban menyatakan bahwa perang di Afghanistan sudah selesai, dan dalam waktu dekat ini akan jelas jenis pemerintahan yang akan didirikan di negara ini.
Jubir Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh menjelaskan kondisi lima perwakilan negaranya di Afghanistan sembari menyebutkan bahwa para staf di Kedubes Iran di Kabul dikurangi namun dengan jumlah yang tak sampai melumpuhkan kegiatan pokok.
Sumber-sumber keamanan Iran membantah kabar adanya kontak senjata antara Taliban dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di perbatasan Iran-Afghanistan.
Dubes Iran untuk Irak di Baghdad, Iraj Masjedi, menyatakan bahwa perundingan antara Iran dan Saudi menyentuh masalah pembukaan kembali kedubes antara kedua negara.
Berita Selengkapnya:
Kuasai Kabul, Taliban Nyatakan Perang di Afghanistan Sudah Berakhir
Kelompok militan Taliban menyatakan bahwa perang di Afghanistan sudah selesai, dan dalam waktu dekat ini akan jelas jenis pemerintahan yang akan didirikan di negara ini. Bersamaan dengan ini presiden pelarian Afghanistan Ashraf Ghani mengakui kemenangan Taliban.
“Kami pastikan kepada semua pihak bahwa kami menjamin keamanan warga dan perwakilan diplomatik. Kami siap berdialog dengan semua tokoh Afghanistan, dan kami menjamin mereka perlindungan yang diperlukan,†ungkap  Jubir Biro Politik Taliban Mohammad Naim kepada saluran Al-Jazeera, Ahad (15/8).
Dia menambahkan, “Kami tidak akan pernah membiarkan siapapun menggunakan tanah-tanah kami untuk menyerang pihak manapun, dan kami tak bermaksud mencelakakan orang lain. Kami tak ingin mencampuri urusan orang-orang lain, dan juga tak akan membiarkan mereka mencampuri urusan kami.â€
Jubir Taliban juga menyatakan pihaknya yakin pasukan asing tak akan mengulangi “pengalaman mereka yang gagal sekali lagi di Afghanistan.â€
“Kami bergerak dengan penuh tanggungjawab di setiap saat, dan kami pastikan bahwa kami berdamai dengan semua orang. Kami siap menghilangkan kekhawatiran masyarakat internasional melalui dialog,†pungkasnya.
Di pihak lain, presiden pelarian Afghanistan Ashraf Ghani mengakui kemenangan Taliban sembari mengatakan bahwa dia lari ke luar negeri demi menghindari “pertumpahan darahâ€.
Tanpa menyebutkan di mana sekarang dia berada, melalui akunnya di Facebook dia mengatakan, “Sejumlah besar warga akan terbunuh dan Kabul akan hancur†apabila dia masih bertahan di Afghanistan.
Dia menambahkan, “Taliban menang, dan mereka sekarang bertanggungjawab menjaga kehormatan negaranya.â€
Pernyataan ini merupakan yang pertama kalinya sejak dia meninggalkan negaranya meski tanpa menyebutkan di mana dia sekarang berada.
Dia pergi setelah gerilyawan Taliban memasuki Kabul, ibu kota Afghanistan, dari berbagai penjuru dan kemudian menguasai istana kepresidenan.
Seorang pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyebutkan bahwa Ghani telah bertolak dari Kabul menuju Tajikistan. Â (aljazeera/railayoum)
Kemlu Iran Jelaskan Kondisi Perwakilannya di Afghanistan
Jubir Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh menjelaskan kondisi lima perwakilan negaranya di Afghanistan sembari menyebutkan bahwa para staf di Kedubes Iran di Kabul dikurangi namun dengan jumlah yang tak sampai melumpuhkan kegiatan pokok.
Dalam jumpa pers di Teheran Ahad malam dia mengatakan, “Mengenai perwakilan Republik Islam Iran di Afghanistan, kondisinya ialah bahwa lima perwakilan negara kami di Afghanistan yang mencakup Kabul, Mazar-i Sharif, Jalalabad, Herat dan Kandahar, rekan-rekan kami beberapa jam lalu telah keluar dari tiga perwakilan yang mencakup Mazar-i Sharif, Jalalabad dan Kandahar, dan melanjutkan kegiatan mereka melalui Kabul.â€
Meski demikian, dia menyebutkan bahwa tak ada pengumuman penutupan tiga perwakilan itu, dan di sana hanya ada para petugas keamaan dan para staf lokal.
Dia menambahkan, “Mengenai Kedubes Iran di Kabul, jumlah stafnya dikurangi, dan rekan-rekan telah pulang pada batas di mana aktivitas yang darurat tak sampai lumpuh.â€
Sementara itu, di malam yang sama Menlu Iran Mohamamd Javad Zarif menyatakan negaranya masih terus mengupayakan rekonsiliasi di Afghanistan.
Menanggapi pernyataan Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Twitter, Zarif menyatakan, “Kekerasan dan perang, sebagaimana pendudukan, sama sekali tak akan pernah dapat menyelesaikan problematika Afghanistan.â€
Dia menambahkan, “Inisiatif saudara-saudara di Dewan Koodinasi dan para pemimpin Afghanistan lainnya membuka peluang dialog dan peralihan secara damai kepada perdamaian yang stabil. Republik Islam akan melanjutkan upayanya untuk rekonsiliasi di Afghanistan.â€
Karzai sendiri dalam cuitannya menyebutkan bahwa menyusul kepergian Presiden Afghanistan Ashraf Ghani ke luar negeri setelah Taliban bergerak memasuki Kabul telah dibentuk Dewan Koordinasi yang terdiri atas para tokoh terhormat, yaitu Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah, pemimpin jihad dan Partai Islam Afghanistan Gulbuddin Hekmatyar dan mantan presiden Hamid Karzai dengan tujuan mengelola urusan perdamaian dan peralihan kekuasaan secara damai.
“Dewan ini meminta pasukan keamanan pemerintah dan pasukan keamanan Islam Taliban menahan diri dan menghindari konfrontasi, huru hara dan penggerakan orang-orang yang tak bertanggungjawab dan tak berkompeten,†ungkap Karzai.
Seperti diketahui, gerilyawan Taliban pada hari Ahad telah memasuki Kabul, ibu kota Afghanistan, dari berbagai penjuru dan kemudian menguasai istana kepresidenan, dan Ashraf Ghanipun bertolak meninggalkan negaranya dengan alasan demi menghindari pertumpahan darah dan jatuhnya banyak korban sipil. (alalam)
Iran Bantah Kontak Senjata IRGC dengan Taliban di Perbatasan
Sumber-sumber keamanan Iran membantah kabar adanya kontak senjata antara Taliban dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di perbatasan Iran-Afghanistan.
Dikutip Rai Al-Youm, Ahad (15/8), sumber-sumber anonim itu menyebutkan bahwa ada anggota Taliban yang salah masuk ke wilayah Iran sehingga ditangkap tapi kemudian diserahkan kepada pihak Afghanistan.
Menurut sumber-sumber itu, pos perbatasan yang menjadi lokasi peristiwa tersebut maupun semua pos perbatasan lain antara Iran dan Adfganistan berada dalam kondisi “sepenuhnya amanâ€.
Sebelumnya, Jubir Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada kantor berita Tasnim, “Kami pastikan kepada otoritas Iran bahwa tak akan ada ancaman apapun bagi wilayahnya.â€
Jumat lalu Teheran menyerukan kepada segenap pihak terkait untuk menjamin keamanan konsulatnya di Herat yang berjarak kurang dari 150 km dari perbatasan timur Iran, setelah kota itu jatuh ke tangan Talibanon. Teheran juga menegaskan pihaknya masih berkomunikasi dengan para diplomat dan staf di konsulat tersebut.
Iran sudah lama menampung sebanyak hampir 3.5 juta pengungsi Afghanistan, menurut catatan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Dalam beberapa bulan lalu Iran berulang kali menyerukan solusi politik untuk krisis Afghanistan. Pada Juli lalu Teheran menjadi tuan rumah pertemuan pemerintah Afghanistan dan gerakan Taliban, dan menyerukan kepada mereka untuk mengambil “keputusan-keputusan sulit†demi masa depan Afghanistan.
Ahad kemarin Menlu Iran Mohammad Javad Zarif di Twitter menegaskan lagi bahwa “kekerasan dan perang, sebagaimana pendudukan, sama sekali tak akan pernah dapat menyelesaikan problematika Afghanistan.†(raialyoum/alalam)
Iran dan Arab Saudi Rundingkan Pembukaan Kedubes Kedua Negara
Dubes Iran untuk Irak di Baghdad, Iraj Masjedi, menyatakan bahwa perundingan antara Iran dan Saudi menyentuh masalah pembukaan kembali kedubes antara kedua negara.
“Beberapa putaran perundingan antara Iran dan Saudi telah diselenggarakan di Irak, namun berhenti untuk sementara waktu karena terjadi peralihan kekuasaan di Iran,†ungkap Masjedi kepada Al-Alam, Ahad (15/8).
Dia menambahkan, “Perundingan itu menjangkau pembukaan kedubes kedua negara, dan kami berharap akan tercapai hasil-hasil positif dalam putaran-putaran yang akan datang.â€
Mengenai keamanan regional, Masjedi mengatakan, “Negara-negara kawasan harus siap mengemban tanggungjawab menjamin perlindungan yang cukup bagi keamanan regionalnya menyusul penarikan pasukan AS.â€
Dia juga menegaskan bahwa Teheran secara terbuka menolak keberadaan AS di kawasan, terutama Irak.
Sebelumnya, Presiden Irak Barham Salih menyatakan bahwa Baghdad belakangan ini telah beberapa kali menjadi tuan rumah dialog antara Saudi dan Iran.
Jubir Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh menyatakan Teheran siap mengadakan perundingan dengan Saudi di semua level. (alalam)