Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayidd Ali Khamenei dalam pertemuan dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Teheran menyatakan bahwa pengalaman panjang kedua negara telah membuktikan betapa perlawanan adalah satu-satunya cara untuk menghadapi sanksi dan tekanan AS.

Komandan Angkatan Laut Korps GardaRevolusi Islam Iran Laksamana Muda Alireza Tangsiri memperingatkan negara-negara Arab pesisir Teluk Persia bahwa kawasan ini tak akan aman dan stabil jika mereka memberi pijakan bagi Israel.
Maskapai Penerbangan Iran Mahan Air Iran membantah laporan bahwa pesawat yang disita di Argentina milik maskapai penerbangan sipil Iran.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) megutuk serangan Israel terhadap Suriah dan menilai agresi itu terjadi karena Tel Aviv selama ini gagal menundukkan pemerintah Damaskus.
Berita Selengkapnya:
Dijumpai Presiden Maduro, Ayatullah Khamenei Puji Keberanian Venezuela terhadap AS dan Israel
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayidd Ali Khamenei dalam pertemuan dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Teheran, Sabtu (11/6), menyatakan bahwa pengalaman panjang kedua negara telah membuktikan betapa perlawanan adalah satu-satunya cara untuk menghadapi sanksi dan tekanan AS.
“Pengalaman sukses kedua negara menunjukkan bahwa perlawanan adalah satu-satunya cara untuk melawan tekanan demikian,†ujarya.
Ayatullah Khamenei memuji kemenangan pemerintah dan bangsa Venezuela dalam perjuangan melawan AS.
“Perlawanan Anda dan rakyat Venezuela sangat berharga karena meningkatkan nilai, status dan jasa suatu bangsa dan negara serta para pemimpinnya. Hari ini, AS memandang Venezuela dengan (cara) yang berbeda dibandingkan dengan masa lalu,†katanya.
Ayatullah Khamenei menyinggung kemajuan sains dan teknologi Iran di tengah badai sanksi AS.
“Langkah-langkah besar demikian telah diambil ketika sanksi dan tekanan terberat dan belum pernah terjadi sebelumnya telah dijatuhkan pada bangsa Iran, dan orang Amerika sendiri menyebutnya ‘tekanan maksimum’ (kebijakan),†terangnya.
Pemimpin Besar Iran menyambut baik perjanjian kemitraan 20 tahun antara Teheran dan Caracas yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, dan menekankan keharusan pemerintah Iran dan Venezuela lebih memperkuat hubungan.
Dia mengatakan, “Kedua negara tidak memiliki hubungan sedemikian dekat dengan negara (lain), dan Republik Islam Iran telah menunjukkan bahwa mereka mengambil risiko pada saat bahaya dan menjulurkan tangan bantuan kepada teman-temannya.”
Ayatullah Khamenei juga memuji semangat anti-Zionisme Maduro dan menyebutnya “sangat tulus dan berani”.
Di pihak lain, dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Presiden Iran Ebrahim Rayeesi itu, Presiden Venezuela mengapresiasi dukungan Iran kepada perjuangan Venezuela melawan tekanan AS.
Menyinggung parahnya kondisi ekonomi Venezuela dalam beberapa tahun terakhir, dia menyebut AS telah memulai perang bertahap dan multi-dimensi terhadap Venezuela.
Namun, lanjut Maduro, Venezuela berhasil dalam perlawanannya terhadap agresi AS dan dapat memanfaatkan peluang yang justru muncul akibat dari sanksi. Menurutnya, kondisi Venezuela kini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.
Dia juga mencatat bahwa Venezuela sedang menyusun peta jalan yang tepat untuk meningkatkan kerja sama dengan Iran di berbagai bidang, terutama sains dan teknologi.
Maduro menilai dukungan Venezuali kepada Palestina telah memicu konspirasi rezim Zionis Israel anti-Caracas melalui agen dinas intelijen Israel Mossad. (fna)
IRGC Peringatkan Negara Arab Teluk yang “Beri Pijakan†bagi Israel
Komandan Angkatan Laut Korps GardaRevolusi Islam (IRGC) Iran Laksamana Muda Alireza Tangsiri memperingatkan negara-negara Arab pesisir Teluk Persia bahwa kawasan ini tak akan aman dan stabil jika mereka memberi pijakan bagi Israel.
“Kami menyarankan para sahabat dan saudara di Teluk Persia untuk tidak menjalin hubungan dengan rezim Zionis, karena dengan melakukan itu, mereka akan merusak keamanan kawasan ini,†kata Tangsiri saat berkunjung ke pulau Tunb Besar di Teluk Persia , Sabtu (11/6).
Sembari menyebut Israel “rezim pembunuh anak”, dia mengatakan bahwa jika suatu negara Arab Teluk memperkenankan Israel membangun pijakan di kawasan ini maka negara itu dan seluruh wilayah akan mengalami ketidakamanan, kekacauan, dan ketidakstabilan.
Rabu lalu, Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memperingatkan bahwa negara-negara Arab Teluk Persia yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada akhirnya akan menjadi obyek eksploitasi Israel.
“Pemerintah Arab dan non-Arab yang bergerak menuju normalisasi hubungan mereka dengan rezim Zionis – bertentangan dengan keinginan negara mereka dan sejalan dengan keinginan AS,- harus tahu bahwa interaksi ini tidak akan membawa apa-apa selain eksploitasi di tangan Rezim Zionis,†ujarnya.
Dia juga menyebut Israel sebagai wabah yang menyebar ke seluruh dunia Islam.
Sementara itu, komandan Pasukan Pertahanan Udara Iran Brigjen Alireza Sabahi Fard, Ahad (12/6), memastikan tak ada musuh yang berani menyerang Iran berkat pesatnya perkembangan dan kemandirian Iran di bidang militer dan alutsista.
“Berkat peralatan dan teknologi perang paling modern di dunia, kekuatan pertahanan udara Iran adalah kekuatan pertahanan yang tak terbantahkan di panggung internasional,†katanya. (fna)
Iran Bantah Pesawatnya Disita di Argentina
Maskapai Penerbangan Iran Mahan Air Iran membantah laporan bahwa pesawat yang disita di Argentina milik maskapai penerbangan sipil Iran.
“Pesawat yang disita di Argentina adalah milik Venezuela dan tidak ada hubungannya dengan Mahan Airlines,” kata manajer hubungan masyarakat Mahan Air, Zol Anvari, Ahad (12/6).
Dia menambahkan bahwa pesawat tersebut sudah satu tahun dijual ke perusahaan Venezuela, dan ada tendensi politik di balik pengangkatan nama Mahan Air dalam laporan mengenai penyitaan tersebut.
Anwari menyatakan bahwa para kru pesawat itu juga tidak ada hubungannya dengan Mahan Air.
Sebelumnya di hari yang sama tersiar laporan bahwa pemerintah Argentina telah menyita sebuah pesawat Venezuela milik Mahan Air Iran.
Menurut laporan itu, awak pesawat kargo tersebut sekarang berada di Argentina dan belum dapat kembali ke Venezuela karena paspor mereka disita.
Laporan lain mengatakan bahwa pesawat itu membawa suku cadang mobil untuk sebuah perusahaan mobil dan tidak ada kargo mencurigakan yang ditemukan di dalamnya. (fna)
Hamas: Suriah Diserang karena Israel Gagal Menundukkan Damaskus
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) megutuk serangan Israel terhadap Suriah dan menilai agresi itu terjadi karena Tel Aviv selama ini gagal menundukkan pemerintah Damaskus.
Kepala Kantor Hubungan Arab dan Islam Khalil al-Hayya kepada saluran TV Al-Aqsa, Ahad (12/6), mengatakan, “Kami mengutuk agresi Israel terhadap Suriah dan menegaskan integritas wilayah Suriah. Kami berharap perdamaian dan stabilitas untuk Suriah, dan negara ini dapat berperan utama di kawasan .”
Dia menambahkan, “Suriah penting bagi kami setiap saat, mengingat kedalaman status Arabnya dan kedudukannya di masa lalu, dan insya Allah juga di masa mendatang.â€
Al-Hayya lantas mengatakan bahwa rezim penjajah Palestina melanjutkan agresi terhadap Suriah, “karena ketidakmampuannya menaklukkan Damaskus dan menggabungkannya dengan barisan negara-negara penormalisasi (hubungan dengan Israel).â€
Dia menekankan bahwa Poros Resistensi adalah “pihak yang menentukan waktu konfrontasi, bagaimana pertempuran dimulai, dan bagaimana itu akan berakhirâ€.
Menurutnya, Israel sangat gigih dalam upaya Yudaisasi kota Quds (Yerusalem), menyingkirkan penduduk pribuminya, dan bekerja untuk membanjirinya dengan pendatang Zionis dan mengembangkan permukiman Zionis.
Al-Hayya memperingatkan bahwa Masjid Al-Aqsa dibayangi bahaya besar kelanjutan proses Yudaisasi dan pembagian jadwal dan tempat kunjung serta penggalian di bawahnya.
Dia menjelaskan bahwa rezim pendudukan memblokir akses orang Palestina dari Tepi Barat dan Palestina pendudukan 1948 ke Quds dan Masjid Al-Aqsa.
Dia juga memastikan orang-orang Palestina tetap bersabar dan teguh melindungi Masjid Al-Aqsa.
“Quds dan Al-Aqsa adalah ibu kota dan ‘kiblat’ kami, kami pantang menerima pembagian ataupun agresi terhadapnya, dan seluruh umat ini harus maju dengan segala cara untuk menyokongnya,†pungkas Al-Hayya. (alalam)