Jakarta, ICMES. Kelompok pejuang Hizbullah Lebanon pada hari Ahad mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan udara dengan satu skuadron pesawat nirawak di Pangkalan Angkatan Laut Haifa, dan memastikan sasarannya terkena serangan itu “secara akurat.”
Setidaknya sembilan orang gugur pada hari Ahad akibat serangan Israel terhadap sebuah bangunan di daerah Sayyidah Zainab, selatan Damaskus, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Serangan brutal Israel yang sedang berlangsung pada hari ke-37 operasi militer di Gaza Utara menggugurkan 42 warga Palestina.
Berita selengkapnya:
Hizbullah Gempur Pangkalan Haifa Israel
Kelompok pejuang Hizbullah Lebanon pada hari Ahad (10/11) mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan udara dengan satu skuadron pesawat nirawak di Pangkalan Angkatan Laut Haifa, dan memastikan sasarannya terkena serangan itu “secara akurat.”
“Perlawanan Islam (Hizbullah) telah melancarkan serangan udara dengan satu skuadron pesawat nirawak penyerang di Pangkalan Angkatan Laut Haifa (milik Angkatan Laut Israel, yang mencakup armada kapal rudal dan kapal selam) di Teluk Haifa, dan mencapai sasarannya secara akurat,” ungkap Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah juga mengaku melancarkan serangan drone ke pangkalan Naoura (markas besar Divisi ke-36, yang mencakup gudang darurat untuk brigade cadangan), dan memastikan serangan ini juga tepat mengena sasaran. Pangkalan Naoura berjarak sekira 50 km dari perbatasan Lebanon.
Di pihak lain, Israel melancarkan serangan yang mengugurkan sedikitnya 38 orang di berbagai wilayah Lebanon pada hari Minggu, termasuk 23 orang dalam serangan udara di desa Almat di Lebanon, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Almat adalah desa mayoritas penduduknya Muslim Syiah di distrik Jbeil, berjarak sekitar 30 km di utara ibu kota Beirut, dan terletak di daerah yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen.
Desa tersebut berada di luar benteng tradisional Hizbullah di Beirut selatan dan Lebanon selatan dan timur, yang telah dibombardir Israel sejak akhir September dalam perangnya melawan kelompok yang didukung Iran tersebut.
“Serangan musuh, Israel, terhadap Almat di distrik Jbeil mengugurkan 23 orang, termasuk tujuh anak, dalam jumlah korban yang diperbarui tapi belum final,” kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu. (railyoum/aljazeera)
Israel Serang Bangunan di Daerah Sayyidah Zainab, Suriah, 9 Orang Gugur
Setidaknya sembilan orang gugur pada hari Ahad (10/11) akibat serangan Israel terhadap sebuah bangunan di daerah Sayyidah Zainab, selatan Damaskus, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR)
SOHR dalam laporan terbarunya menyebutkan, “Jumlah korban tewas dalam serangan di daerah Sayyida Zeinab bertambah menjadi 4 warga sipil (seorang wanita dan tiga anaknya) berkewarganegaraan Suriah, dan 5 orang, termasuk seorang komandan Hizbullah Lebanon, dan sisanya adalah tidak teridentifikasi.”
Jumlah korban sebelumnya yang dilaporkan oleh SOHR menyebutkan sedikitnya 7 orang terbunuh dalam serangan itu.
SOHR menambahkan bahwa serangan itu menyasar “sebuah apartemen yang dihuni oleh keluarga Lebanon dan anggota Hizbullah.”
Direktur SOHR Rami Abdel Rahman menjelaskan bahwa komandan Hizbullah yang terbunuh dalam serangan itu “aktif di Suriah dan berkewarganegaraan Lebanon.”
Kantor Berita resmi Suriah, SANA, mengutip sumber militer dan melaporkan, “Israel melancarkan agresi udara dari arah wilayah pendudukan Golan Suriah, dan menyasar sebuah bangunan tempat tinggal di daerah Sayyidah Zainab di pinggiran Damaskus.”
Menurut SANA, serangan udara itu menyebabkan “tujuh warga sipil gugur syahid, termasuk anak-anak dan wanita, melukai dua puluh lainnya, dan terjadi kerusakan material pada properti pribadi.”
Di daerah tersebut terdapat makam suci Sayyidah Zainab binti Ali bin Abi Thalib as.
Menurut SOHR, serangan itu terjadi setelah lima orang gugur akibat serangan Israel yang menyasar Suriah utara dan barat laut pada dini hari Jumat-Sabtu.
Pada hari Selasa, serangan udara Israel menyasar kota Qusayr, Suriah tengah, dekat perbatasan dengan Lebanon, menurut media resmi Suriah, sementara tentara Israel mengaku telah menyerang depot senjata milik Hizbullah..
Selain itu, tentara Israel pada hari Senin mengklaim telah membom markas intelijen Hizbullah di Suriah dalam serangan di Damaskus.
Sejak dimulainya konflik di Suriah pada tahun 2011, Israel melancarkan ratusan serangan udara terhadap Suriah.
Laju serangan Israel ke Suriah meningkat dalam beberapa pekan terakhir seiring dengan semakin intensifnya konflik di Lebanon antara Israel dan Hizbullah, yang dimulai pada tanggal 23 September.
Israel belakangan ini membidik titik-titik di dekat perlintasan perbatasan yang menghubungkan Suriah dan Lebanon dengan dalih mencegah Hizbullah memindahkan “alat militer” dari Suriah ke Lebanon. (raialyoum)
Keganasan Terbaru Israel Gugurkan 42 Orang Palestina di Gaza
Serangan brutal Israel yang sedang berlangsung pada hari ke-37 operasi militer di Gaza Utara menggugurkan 42 warga Palestina.
Sumber medis mengatakan bahwa pemboman terhadap rumah yang dihuni keluarga Alloush di kota Jabalia di Jalur Gaza utara menggugurkan 36 warga Palestina, termasuk 15 anak.
Mereka menyatakan masih ada sejumlah pengungsi dan pemilik rumah yang hilang di bawah reruntuhan rumah yang hancur, dan tidak ada kemungkinan untuk mengeluarkan mereka.
Para saksi mata mengatakan bahwa pencarian orang hilang di bawah reruntuhan rumah yang hancur sangat sulit karena kurangnya kemampuan dan tidak adanya layanan pertahanan sipil dan ambulan.
Para saksi juga mengatakan bahwa kebakaran terjadi di rumah-rumah yang menjadi sasaran di daerah Abu Qamar, sementara tentara Israel meledakkan bangunan tempat tinggal di kamp Jabalia.
Empat warga Palestina, termasuk seorang anak, gugur dan beberapa lainnya terluka pada hari Minggu dalam dua serangan Israel di Kota Gaza dan Jalur tengah, yang dilanda aksi genosida dan pembersihan etnis selama lebih dari setahun.
Sumber medis melaporkan bahwa tiga warga Palestina gugur dan beberapa lainnya terluka dalam pemboman Israel yang menyasar mereka di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Dalam insiden terpisah, seorang anak gugur dan orang tuanya terluka akibat pemboman drone Israel yang menyasar mereka di lingkungan Sheikh Radwan, utara Kota Gaza, menurut sumber medis di Rumah Sakit Al-Shifa.
Pada tanggal 5 Oktober, tentara Israel memulai invasi darat di Jalur Gaza utara, dengan dalih “mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuasaannya di wilayah tersebut.”
Sementara warga Palestina mengatakan bahwa Israel ingin menduduki Jalur Gaza bagian utara dan mengubahnya menjadi zona penyangga setelah menggusur penduduknya, di bawah beban pemboman yang terus menerus dan blokade ketat yang menghalangi masuknya makanan, air, dan obat-obatan. (mm/raialyoum)