Jakarta, ICMES: Perdana Menteri Irak Haeder Abadi akhirnya mendeklarasikan “kemenangan besar” atas kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Mosul, ibu kota provinsi Nineveh, Irak utara.
Gencatan senjata yang diumumkan oleh segi tiga Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Yordania telah diterapkan di tiga provinsi di Suriah selatan, dan dengan demikian kecamuk senjata di front-front utama pertempuran mereda.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dalam kontak telefon dengan Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini menyatakan bahwa Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain tetap akan berusaha menekan Qatar agar mengubah sikap.
Tak kurang dari 13 anggota senior kelompok teroris takfiri ISIS tewas diterjang serangan jet-jet tempur Rusia terhadap posisi-posisi mereka di kota Mayadin, provinsi Deir Ezzor, Suriah.
Berita selengkapnya;
Mosul Bebas Dari Cengkraman ISIS, PM Irak Umumkan “Kemenangan Besar”
Perdana Menteri Irak Haeder Abadi akhirnya mendeklarasikan “kemenangan besar” atas kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Mosul, ibu kota provinsi Nineveh, Irak utara, Minggu malam (9/7/2017).
Begitu tiba di kantor gubernur provinsi Nineveh, Nufal al-Sultani, Haider mengatakan bahwa dunia tidak membayangkan pasukan Irak dapat menumpas sedemikian ISIS.
“Kita mengemban misi besar untuk memulihkan layanan dan konstruksi infratsruktur, dan kita beruntung dapat melihat pulihnya kehidupan warga, dan semua ini merupakan hasil pengorbanan para pejuang gagah berani yang telah memukau dunia dengan keberanian mereka.”
Abadi selaku panglima tertinggi angkatan bersenjata Irak berkeliling kota bersama para petinggi militernya dengan melintasi jalanan dari bagian timur hingga bagian barat Mosul yang telah bebas sepenuhnya dari cengkraman ISIS.
TV al-Iraqia milik pemerintah Irak melaporkan bahwa Ibadi berkeliling kota di tengah sambutan warga dari bagian timur hingga bagian barat Mosul dengan menyeberang Sungai Tigris hingga mencapai gedung gubernur Nineveh.
Dalam deklarasinya, Abadi menyebut pembebasan ini sebagai “kemenangan besar” atas ISIS.
Para pengamat menyatakan bahwa pembebasan Mosul ini merupakan pukulan yang sangat telak bagi ISIS meskipun tidak lantas berarti kelimpok teroris beraliran Wahabi ini sudah tamat riwayatnya.
Mosul jatuh ke tangan ISIS pada Juni 2014 dan setelah itu pemimpin kelompok bengis ini, Abu Bakar al-Baghdadi, mendeklarasikan “kekhalifahan” di Masjid Agung al-Nuri di bagian barat kota ini pada Juli 2014.
Sejak itu Mosul menjadi salah satu ibu kota “kekhalifahan” bersama kota Raqqah di Suriah. Mosul menjadi pusat pengendalian urusan semua kawasan yang dikuasai ISIS. Karena itu para kombatan ISIS mempertahankan kota ini mati-matian selama sekira sembilan bulan melalui perang kota yang berlangsung sengit melawan puluhan ribu pasukan Irak.
Ribuan teroris ISIS yang banyak di antaranya adalah warga negara asing tewas digempur pasukan Irak dalam perang ini hingga akhirnya Perdana Menteri Irak mengumumkan kemenangan besar Minggu malam kemarin.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa kombatan ISIS masih ada yang tersisa dan terkepung di “beberapa jengkal terakhir” sehingga tertumpaskannya mereka hanya tinggal menunggu waktu.
Menteri Pertahanan Iran Brigjen Hossein Dehghan mengucapkan selamat atas bebasnya kota Mosul melalui surat terpisah masing-masing kepada sejawat Iraknya dan komandan pasukan relawan Irak atas kemenangan dan bebasnya Mosul. (rayalyoum/alalam)
AS Dan Rusia Jalin Perjanjian, Gencatan Senjata Diterapkan Di Suriah Selatan
Gencatan senjata yang diumumkan oleh segi tiga Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Yordania telah diterapkan di tiga provinsi di Suriah selatan, Minggu (9/7/2017), dan dengan demikian kecamuk senjata di front-front utama pertempuran mereda.
“Ketentraman mewarnai Suriah selatan bersamaan dengan penerapan kesepakatan AS, Rusia, dan Yordania Minggu siang (waktu Damaskus),” ungkap Direktur Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) Rami Abdulrahman kepada AFP.
Dia menjelaskan, “Pertempuran dan pemboman berhenti di front-front utama di Daraa, Quneitra, dan Suwaida yang menjadi tempat pasukan pemerintah dan faksi-faksi oposisi berbagi kekuasaan sejak pagi hari ini, kecuali jatuhnya beberapa mortir secara sporadis pada tengah hari yang dilepaskan oleh pasukan pemerintah sebelum waktu ke kawasan-kawasan yang dikuasai faksi-faksi oposisi di kota Daraa.”
Menlu Rusia Sergei Lavrov di kota Hamburg, Jerman, Jumat (7/7/2017), mengumumkan kesepakatan negaranya dengan AS dan Yordania mengenai gencatan senjata di Suriah selatan.
Tiga provinsi di bagian selatan Suriah merupakan satu di antara empat kawasan yang tercatat dalam memo “kawasan de-eskalasi” yang telah diteken Rusia dan Iran selaku sekutu Suriah, dan Turki selaku pendukung kubu oposisi di Astana, ibu kota Kazakhstan, pada 5 Mei lalu.
Pada pertemuan Rabu lalu (5/7/2017) tiga negara itu menjalin perjanjian lagi mengenai rincian batasan kawasan de-eskalasi.
Sementara itu, kelompok-kelompok ekstrimis bersenjata terlibat kontak senjata satu sama lain di kawasan Ghouta Timur Damaskus hingga menjatuhkan puluhan korban tewas dan luka setelah kelompok Jabhat al-Nusra menguasai lima area pertanian di daerah al-Asy’ari.
Para aktivis menyebutkan bahwa pertempuran berlangsung sejak Jumat lalu antara Jaish al-Islam di satu pihak dan al-Failaq dan al-Nusra di pihak lain. (rayalyoum)
Mesir Tegaskan Tekad Untuk Memaksa Qatar Mengubah Sikap
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dalam kontak telefon dengan Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini menyatakan bahwa Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Bahrain tetap akan berusaha menekan Qatar agar mengubah sikap.
Tentang ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Abu Zeid di halaman Twitternya menuliskan, “Shoukry menekankan (kepada Mogherini) tekad Mesir, Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab upaya pengubahan kebijakan Qatar yang berada di balik kekacauan stabilitas regional melalui dukungan, pendanaan, dan perlindungan kepada organisasi-organisasi teroris.”
Dia juga menyebutkan bahwa Mogherini dalam kontak telefon itu telah menyatakan belasungkawa atas tragedi teror yang di Rafah, mengungkapkan solidaritas Uni Eropa kepaa Mesir dalam perang melawan teroris, dan mengapresiasi seruan Mesir untuk melawan fenomena terorisme dengan semua aspek pemikiran, finansial dan keorganisasiannya.
Ahmed Abu Zeid juga menyebutkan bahwa dalam kontak telefon juga telah dibicarakan mengenai persiapan dewan partisipasi antara Mesir dan Uni Eropa yang akan diselenggarakan pada akhir-akhir bulan ini. (rayalyoum)
Serangan Udara Rusia Tewaskan 13 Senior ISIS
Tak kurang dari 13 anggota senior kelompok teroris takfiri ISIS tewas diterjang serangan jet-jet tempur Rusia terhadap posisi-posisi mereka di kota Mayadin, provinsi Deir Ezzor, Suriah, Minggu (9/7/2017).
Beberapa sumber yang dikutip channel Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut, Lebanon, menjelaskan bahwa bekerjasama dengan kelompok operasi Iran, Irak, Suriah dan Rusia, sejumlah jet tempur Negeri Beruang Merah itu telah membombardir posisi-posisi teroris di Mayadin hingga menewaskan 13 pemimpin ISIS.
Pada 29 Mei lalu Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) juga telah menggempur beberapa markas ISIS di provinsi Deir Ezzor, termasuk kota Mayadin, dengan rudal jarak menengah yang diluncurkan dari wilayah Iran sendiri hingga banyak anggota dan petinggi ISIS tewas. (irna)