Jakarta, ICMES. Surat kabar The National Interest menyebutkan bahwa pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia oleh Iran dapat mengganggu keseimbangan kekuatan udara di Timur Tengah.

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyatakan bahwa para perusuh yang didukung asing di Iran berlagak memrotes kelemahan yang ada di negara ini, padahal maksud mereka yang sebenarnya justru menghancurkan kekuatan.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata, Mayjen Mohammad Bagheri, menegaskan negaranya telah memberikan pukulan telak bagi kepentingan kekuatan arogan sehingga kekuatan mendalangi kerusuhan sempat melanda berbagai kota dan daerah Iran beberapa waktu lalu.
Surat kabar Haaretz ) melaporkanbahwa badan intelijen Turki belakangan ini mulai membatasi pergerakan para pemimpin Hamas di wilayah Turki menyusul adanya rekonsiliasi antara Ankara dan Tel Aviv.
Berita Selengkapnya:
Ini yang Terjadi jika Iran Mendapatkan Jet Tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia
Surat kabar The National Interest yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia oleh Iran dapat mengganggu keseimbangan kekuatan udara di Timur Tengah.
Berbagai laporan pers Barat menyatakan bahwa Iran akan mendapatkan pesawat itu dari Rusia, sebagai imbalan atas keberhasilan Rusia memperoleh rudal jarak jauh dan pesawat nirawak Iran secara kontinyu.
The National Interest dalam sebuah artikelnya yang terbit 6 Januari lalu menyebutkan, “Barter pesawat tempur Su-35 Rusia yang ambisius dengan imbalan drone Iran, dan mungkin rudal balistik, memanifestasikan kalkulus suram bagi Barat. Transaksi militer kontemporer antara Teheran dan Moskow telah mengungkap episode geopolitik baru. Washington dan sekutunya kini menghadapi poros yang lebih agresif dan bermusuhan dari sebelumnya.â€
Surat kabar ini menambahkan, “Mengingat persenjataan perang udara Teheran yang sudah usang dan wilayah udara yang sangat luas, Su-35 adalah tangkapan yang sangat menguntungkan. Berasal dari garis dasar Flanker, Su-35 adalah pesawat tempur superioritas udara generasi ke-4,5 Rusia yang memiliki rasio dorong-ke-berat yang lebih baik daripada pendahulunya, Su-27. Platform ini super-manuver, artinya mampu melakukan manuver terkontrol yang tidak mungkin dilakukan melalui aerodinamika biasa.â€
The National Interest menilai bahwa meskipun pembelian Su-35 Iran saja “tidak akan membalikkan keseimbangan militer Timur Tengah, namun itu pasti akan membuat wilayah udara Iran menjadi tempat yang lebih merusak bagi operasi serangan,” terutama dalam kasus di mana Israel menyerukan serangan preventif terhadap program nuklir Iran.
Surat kabar itu juga menyebutkan bahwa tidak ada ahli yang dapat mengklaim keunggulan mutlak pesawat Barat generasi ke-4 dan ke-4,5 atas Su-35.
Tampaknya Rusia tidak lagi memberlakukan larangan pembelian pesawat tempurnya akibat perang Ukraina serta kebutuhan untuk memenangi perang itu demi melawan Barat dan AS. (thenataionalinterest)
Ayatullah Khamenei: Perusuh Berlagak Protes Kelemahan, Padahal Ingin Hancurkan Kekuatan
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (9/1) menyatakan bahwa para perusuh yang didukung asing di Iran berlagak memrotes kelemahan yang ada di negara ini, padahal maksud mereka yang sebenarnya justru menghancurkan kekuatan.
Dalam pidato kepada masyarakat dari kota Qom pada peringatan kebangkitan rakyat kota ini melawan rezim Pahlavi pada tahun 1978, Ayatullah Khamenei memastikan para perusuh tidak benar-benar turun ke jalan untuk memprotes kesulitan ekonomi yang dialami bangsa Iran akibat sanksi Barat.
“Tidak ada keraguan bahwa kita dilanda masalah ekonomi dan mata pencaharian sekarang. Tapi, apakah masalah ini bisa diselesaikan dengan membakar tong sampah, turun ke jalan, dan menyulut kerusuhan? Mereka tidak ingin memperbaiki kekurangan, melainkan berusaha melenyapkan kekuatan bangsa Iran,†ujarnya.
Dia menekankan bahwa pihak asing secara terang-terangan terlibat dalam kerusuhan yang melanda Iran beberapa waktu lalu pasca kematian Mahsa Amini, sementara AS dan negara-negara Eropa secara terbuka memicu kerusuhan dengan berbagai cara.
Menurutnya, musuh bertujuan merongrong keamanan nasional Iran, menghentikan kemajuan sains negara ini, menghambat pertumbuhan produksi dalam negeri, merusak sektor yang berkembang pesat seperti pariwisata, dan mereka terlibat dalam kerusuhan baru-baru ini melalui propaganda berbasis internet dan melalui media Barat dan regional tertentu.
Ayatullah Khamenei menyebut bahwa apa yang dilakukan para perusuh adalah pengkhianatan, dan karena itu dia menyerukan kepada lembaga terkait dan pejabat negara agar serius menindak aksi pengkhianatan. (irna)
Jenderal Bagheri: Kepentingannya Terhantam, Kubu Arogan Dunia Berusaha Rusuhkan Iran
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata, Mayjen Mohammad Bagheri, menegaskan negaranya telah memberikan pukulan telak bagi kepentingan kekuatan arogan sehingga kekuatan mendalangi kerusuhan sempat melanda berbagai kota dan daerah Iran beberapa waktu lalu.
Dalam rapat Yayasan Pelestarian Purbakala dan Publikasi Nilai-Nilai Pertahanan Suci Pertahanan Suci, Senin (9/1), Bagheri menyinggung perang hibrida kekuatan imperialis dunia terhadap bangsa Iran.
“Musuh yang di masa lalu telah mencoba namun gagal dalam semua jenis perang, tipu daya dan konspirasi, sekarang menggunakan segala macam ancaman terhadap bangsa Iran yang besar ini,†tuturnya.
Dia melanjutkan, “Aktivitas musuh dalam 115 hari terakhir menunjukkan bahwa revolusi Islam memberikan telah pukulan fatal bagi kepentingan kubu arogan dunia, dan membahayakan semua investasi mereka yang telah berusia berabad-abad dalam dominasi mereka atas dunia.â€
Menurutnya, kekuatan neo-imperialis dunia mengerahkan semua kemampuannya terhadap bangsa Ian dengan tujuan menghambat gerakan revolusi Islam.
“Kita di negara ini tak punya preseden di mana para gembong arogan dunia turun ke lapangan untuk menghadapi bangsa ini dengan cara sedemikian telanjang dan menyokong aksi kerusuhan dengan cara ini,†katanya.
Dia menambahkan, “Kaum arogan dunia telah menggunakan semua alat hukum dan internasionalnya di bidang ini, dan telah memberikan citra buruk dan membangkitkan kekacauan dengan mengerahkan kemampuan intelijen dan spionase serta menggunakan imperium media.â€
Dia juga menyebutkan, “Pada selang waktu ini musuh menyokong para teroris dengan menyelundupkan senjata ke Iran dan mendorong kekacauan agar kekerasan dan pembunuhan orang-orang yang tak berdosa meningkat.†(alalam)
Turki Makin Menekan Hamas Usai Rekonsiliasi Ankara-Tel Aviv
Surat kabar Haaretz, Senin (9/1) melaporkanbahwa badan intelijen Turki belakangan ini mulai membatasi pergerakan para pemimpin Hamas di wilayah Turki menyusul adanya rekonsiliasi antara Ankara dan Tel Aviv.
Menurut surat kabar Israel itu, meskipun Ankara tidak menanggapi permintaan lama Israel untuk mengusir semua aktivis Hamas dari wilayahnya, namun Turki membatasi upaya Hamas untuk menetap di sana.
Haaretz menyebut bahwa langkah-langkah Turki tidak ketat, tapi mereka memaksa setidaknya Saleh al-Arouri, yang bertanggung jawab atas kepemimpinan Hamas di Tepi Barat dan kantor aktifnya di Istanbul, untuk menghabiskan waktu tambahan bergerak antara Turki dan Lebanon, sementara kebebasan para aktivis Hamas di Turki berkurang. (raialyoum)