Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 10 Februari 2020

peluncuran satelit iranJakarta, ICMES. Iran meluncurkan satelit barunya, “Zafar” (Kemenangan), dengan menggunakan roket “Simorgh” (Phoenix) yang dilesatkan di Provinsi Semnan , Ahad (9/2/2020), namun gagal menempatkannya ke orbit akibat kecepatan roket yang tidak memadai.

Iran juga mengungkap rudal canggih baru yang diberi nama  ‘Ra’d-500 (Lightning-500),’ dan dilengkapi dengan blok mesin komposit serta generasi baru propelan untuk rudal dan roket pembawa satelit.

Pasukan Arab Suriah (SAA) terus bergerak maju dan kini hampir menguasai penuh jalur antarnegara Aleppo – Damaskus, setelah berada di lokasi yang hanya berjarjak dua kilometer dari jalur itu.

Berita selengkapnya:

Luncurkan Satelit Baru, Iran Gagal Mengorbitkannya

Iran meluncurkan satelit barunya, “Zafar” (Kemenangan), dengan menggunakan roket “Simorgh” (Phoenix) yang dilesatkan di Provinsi Semnan , Ahad (9/2/2020), namun gagal menempatkannya ke orbit akibat kecepatan roket yang tidak memadai.

Menteri Komunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi di Twitter menyebutkan bahwa peluncuran satelit komunikasi itu gagal, namun sembari menyatakan bahwa negaranya masih memiliki satelit bagus lain yang akan datang.

“Tapi kami TIDAK BISA DIHENTIKAN! Kami memiliki lebih banyak satelit bagus Iran yang akan datang!” cuit Jahromi dalam bahasa Inggris.

Sementara itu, televisi resmi Iran mengutip pernyataan Ahmad Hosseini, seorang pejabat di Unit Antariksa di Kementerian Pertahanan, bahwa roket Simorgh “berhasil meluncurkan” satelit ke luar angkasa, “tetapi tidak mencapai kecepatan yang diperlukan untuk menempatkan satelit di orbit yang direncanakan” .

Menurutnya, satelit itu diluncurkan pada pukul 19:15 waktu setempat dan menyelesaikan “90 persen jalur penerbangan yang direncanakan”, pada ketinggian 540 km.

Meski gagal, dia tetap menilai peluncuran itu sebagai pencapaian “luar biasa” dalam program luar angkasa Iran.

Dia juga menyatakan, “Dengan bantuan Allah dan perbaikan yang akan kami lakukan  pada peluncuran mendatang, bagian misi ini akan berhasil diselesaikan.”

Dia menambahkan, “Kami telah mencapai sebagian besar tujuan kami dan memperoleh data, dan dalam waktu dekat dan dengan analisis data kami akan menyelesaikan tahapan berikutnya.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampak bergembira atas kegagalan Iran itu. Di Twitter segera mengomentarinya dengan menyatakan, “Iran gagal meluncurkan satelit hari ini. Mereka juga gagal menyelundupkan senjata ke Suriah dan Lebanon karena kami selalu bekerja di sana. ”

Pada tahun lalu Iran juga gagal dalam pengorbitan satelit Payam dan Doosti. Tiga kegagalan berturut-turut ini menimbulkan kecurigaan campur tangan luar dalam program Iran.

Selama satu dekade terakhir, Iran berhasil mengirim beberapa satelit berumur pendek ke orbit, dan pada 2013 telah meluncurkan monyet ke luar angkasa.

Peluncuran yang terbaru Ahad kemarin dilakukan di tengah eskalasi ketegangan antara Iran dan AS sejak Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan beberapa negara terkemuka dunia.

Sebagai reaksi atas pengkhianatan AS itu, sejak 2018 Iran mulai mengurangi komitmennya kepada perjanjian yang membatasi pengayaan uraniumnya tersebut.  (alalam/raialyoum/nyt)

Iran Luncurkan Rudal Canggih Baru “Ra’d  500”

Iran telah meluncurkan rudal canggih baru yang diberi nama  ‘Ra’d-500 (Lightning-500),’ dan dilengkapi dengan blok mesin komposit serta generasi baru propelan untuk rudal dan roket pembawa satelit.

Dalam seremoni yang dihadiri oleh panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami dan komandan Divisi Dirgantara IRGC General Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Ahad (9/2/2020), diumumkan bahwa rudal baru itu menggunakan dua jenis blok mesin komposit dan nozzle yang dapat disetel.

Blok mesin komposit rudal baru, yang mengandung serat karbon, dapat menahan tekanan setinggi 100 bar dan suhu 3000 derajat Celcius, sementara komponen komposit memungkinkan insinyur Iran untuk mengurangi berat rudal secara signifikan; bobot rudal Ra’d-500 menjadi hanya separuh bobot rudal Fateh-110, sedangkan jangkauannya justru bertambah 200 kilometer.

Rudal baru Iran ini membuka jalan bagi produksi roket baru pembawa satelit yang beroperasi dengan bahan bakar padat, dan memungkinkan rudal permukaan-ke-permukaan Iran menembus berbagai jenis payung rudal dengan memproyeksikan penampang kecil di layar radar.

Komandan Divisi Dirgantara IRGC Amir Ali Hajizadeh menjelaskan bahwa pengembangan teknologi nozzle yang dapat diatur memungkinkan pengendalian rudal berbahan bakar padat di luar atmosfer dalam wahana antariksa, pembawa satelit, dan misil anti-baja.

Senin lalu Wakil Menteri Pertahanan Iran Brigjen Qassem Taqizadeh menyatakan negara republik Islam ini sekarang masuk dalam lima besar negara produsen rudal anti-baja di dunia, serta memiliki kapasitas yang besar untuk membuat rudal jelajah dan perangkat pertahanan lainnya.

“Iran saat ini berdiri di antara lima besar produsen rudal anti-baja dunia,” ujarnya.

Iran telah berulang kali menegaskan militernya bukanlah ancaman bagi negara lain dengan alasan bahwa doktrin pertahanannya didasarkan pada upaya pencegahan. (presstv)

Tentara Suriah Hampir Kuasai Penuh Jalur Aleppo-Damaskus

Pasukan Arab Suriah (SAA) terus bergerak maju dan kini hampir menguasai penuh jalur antarnegara Aleppo – Damaskus, setelah berada di lokasi yang hanya berjarjak dua kilometer dari jalur itu, Ahad (9/2/2020).

Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) yang berafiliasi dengan kubu oposisi menyebutkan bahwa SAA “membuat kemajuan baru pada hari Ahad dan meraih kendali atas sejumlah desa di dekat jalur itu” di pinggiran barat daya provinsi Aleppo.

SOHR menambahkan bahwa “hanya dua kilometer yang memisahkan mereka dari pemulihan penuh” kendalinya atas jalur yang terhubung dengan kota Aleppo dari sisi barat tersebut.

Memulihkan kekuasaan atas yang jalur yang dinamai “M5” itu sekarang menjadi target utama Damaskus, dan secara bertahap SAA telah berhasil mengendalikan sebagian besar jalur itu dalam serangan militer selama beberapa tahun terakhir.

Seperti diketahui, tentara pemerintah Suriah itu sejak Desember 2019 menggelar operasi militer besar-besaran di provinsi Idlib dan sekitarnya, yang sejak beberapa tahun lalu dikuasai oleh kelompok-kelompok teroris dan pemberontak, terutama Hay’at Tahrir Sham alias Jabhat Al-Nusra.

Serangan itu difokuskan pada pedesaan selatan dan tenggara Idlib serta daerah yang bersebelahan dengannya di barat daya Aleppo, di mana jalur “M5”, yang menghubungkan kota Aleppo dengan Damaskus, melintasi beberapa kota utama dari Hama dan Homs hingga perbatasan selatan dengan Yordania.

Sejauh ini, SAA telah menguasai puluhan kota dan desa di provinsi Idlib dan Aleppo, dan yang terbaru di antaranya adalah kota Saraqib yang mereka rebut pada Sabtu lalu. Kota ini dilintasi jalur antarnegara di bagian tenggara provinsi Idlib.

Ahad kemarin SAA mengumumkan pihaknya meraih prestasi tersendiri di lapangan sehingga pasukannya yang datang dari arah Idlib timur telah bertemu dengan pasukannya yang datang dari arah Aleppo selatan.

SAA juga mengaku telah memegang kendali atas wilayah geografis seluas lebih dari 600 kilometer persegi dan telah memperkuat kontrolnya atas puluhan kota, desa dan bukit. (raialyoum)