Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 1 Juli 2019

sistem-pertahanan-udara-suriahJakarta, ICMES: Sistem pertahanan udara Suriah telah melawan serangan rudal di kawasan sekitar Damaskus dan kawasan lain di bagian tengah negara ini pada Ahad malam.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan penolakan negaranya terhadap prakarsa “Perjanjian Abad Ini” yang dipersiapkan oleh AS untuk meredakan konflik Palestina-Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji pernyataan Menlu Bahrain Khalid bin Ahmad Al-Khalifa belakangan ini mengenai Israel.

Sedikitnya lima pengunjuk rasa tewas ketika puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di berbagai penjuru negara ini untuk menekan para jenderal yang berkuasa agar menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil.

Berita selengkapnya:

Pertahanan Udara Suriah Hadapi Serangan Udara Israel

Sistem pertahanan udara Suriah telah melawan serangan rudal di kawasan sekitar Damaskus dan kawasan lain di bagian tengah negara ini pada Ahad malam (31/5/2019), sebagaimana dilaporkan SANA.

Dalam laporan segeranya, kantor berita resmi Suriah itu menyatakan, “Sistem pertahanan udara telah mencegat serangan rudal di pinggiran Damaskus dan Homs.”

SANA menambahkan bahwa sistem itu dapat merontokkan beberapa rudal di antaranya.  Meski tidak disebutkan serangan itu berasal dari mana, namun sistem itu biasanya dikerahkan untuk melawan serangan udara atau rudal Israel ke posisi-posisi militer di Suriah.

Reporter AFP mengaku mendengar suara beberapa ledakan keras di Damaskus, sebagaimana di waktu yang sama juga terdengar ledakan keras di provinsi Homs ketika sistem payung udara Suriah menembak sasaran di angkasa.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa sistem itu telah mencegat sejumlah rudal di sekitar daerah al-Kiswah dan al-Daimas, masing-masing di selatan dan barat Damaskus.

Harian al-Ekhbariya Suriah melaporkan bahwa sistem itu melawan serangan di pinggiran Damaskus, dan ada pula laporan yang menyebutkan bahwa sebuah pusat penelitian di Jamraya menjadi sasaran serangan rudal musuh.

Media resmi Suriah memberitakan bahwa sistem pertahanan udara telah menjatuhkan tiga rudal di angkasa pinggiran selatan Damaskus.

Satu sumber anonim menyatakan bahwa rudal Israel telah menyasar pusat riset sains di kawasan Jamrayah di Damaskus dan terdengar ledakan yang mengguncang kawasan itu.

Laporan terbaru reporter Al-Alam menyebutkan bahwa ledakan sisa rudal yang tak tertangkis oleh sistem itu telah menjatuhkan beberapa korban luka serta kerugian materi pada sejumlah rumah dan tempat perdagangan di kawasan Ashrafiya Sahnaya di selatan Damaskus.

Sumber militer Suriah mengatakan kepada Sputnik bahwa peristiwa itu merupakan “serangan Israel dengan sasaran sejumlah posisi militer di pinggiran barat daya Damaskus dan pinggiran selatan Homs.”

Dia menambahkan, “Rudal-rudal itu ditembakkan dari enam jet tempur dari angkasa Libanon ke beberapa posisi militer kami. Pertahanan udara kami dapat merontokkan sejumlah rudal di antaranya sebelumnya mencapai sasaran, dan ada korban luka di antara pasukan kami, sebagaimana juga ada kerugian materi.” (alalam)

Erdogan: Mustahil Turki Menerima “Perjanjian Abad Ini”

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan penolakan negaranya terhadap prakarsa “Perjanjian Abad Ini” yang dipersiapkan oleh AS untuk meredakan konflik Palestina-Israel.

“Mustahil Turki menerimanya dengan positif, selamanya,” ujar Erdodan dalam wawancara dengan saluran NTV milik Turki, Ahad (31/6/2019).

Presiden AS Donald Trump di masa kampanye pemilu presiden pada tahun 2016 menyatakan bahwa penyelesaian konflik Palestina merupakan salah satu agenda utama pemerintahannya jika terpilih sebagai presiden.

Dia juga mengatakan bahwa timnya sedang bekerja untuk membuat rencana perdamaian yang belakangan dinamai “Perjanjian Abad Ini”.

Sejak diumumkannya proses penyusunan rencana itu sampai sekarang pemerintahan Trump yang dibantu oleh para penasehat seniornya, terutama menantunya sendiri, Jared Kushner, belum menjelaskan rincian yang terkandung di dalamnya.

Hal ini menyebabkan menjamurnya berbagai spekulasi dan rumor tentang itu, yang semuanya mengacu pada konsesi-konsesi yang harus diberikan oleh pihak Palestina kepada Rezim Zionis Israel. (rt)

Netanyahu Puji Pernyataan Menlu Bahrain Mengenai Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji pernyataan Menlu Bahrain Khalid bin Ahmad Al-Khalifa belakangan ini mengenai Israel yang notabene negara ilegal Zionis penjajah Palestina tersebut.

Dalam pembukaan rapat mingguan kabinetnya, Sabtu (30/6/2019), Netanyahu mengutip pernyataan Ahmad aAl-Khalifa bahwa Israel merupakan satu negara yang sah di Timur Tengah dan bagian dari warisan kawasan ini.

Netanyahu mengatakan, “Saya ingin Anda mendengar apa yang dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Bahrain, Khalid Al Khalifa, pada minggu lalu: ‘Israel adalah negara di Timur Tengah. Israel adalah bagian dari warisan seluruh wilayah ini. Orang-orang Yahudi memiliki tempat di antara kita.’”

Dia melanjutkan, “Publik Israel perlu percaya bahwa ada negara-negara di kawasan yang ingin memiliki perdamaian dan mendorong rakyat Palestina untuk melakukannya. ’Ini adalah pernyataan yang sangat penting. Ini adalah hasil langsung dari kebijakan kami, yang mengubah Israel menjadi kekuatan regional dan global yang meningkat.”

Hal tersebut dinyatakan Netanyahu beberapa hari setelah lokakarya bertema “Damai untuk Kesejahteraan” yang diselenggarakan atas prakarsa AS di Manama, ibukota Bahrain.

Menurut media Israel, konferensi yang berlangsung pada 25-26 Mei 2019  itu dihadiri oleh lebih dari 300 pemimpin bisnis dari negara-negara Arab Timur Tengah serta dari Israel dan Palestina. Namun, berbagai media Arab menyebutkan bahwa sebagian besar negara Arab serta Palestina memboikot konferensi yang ditujukan untuk mempromosikan prakarsa AS “Perjanjian Abad Ini” untuk perdamaian Palestina-Israel tersebut.

Netanyahu mencatat bahwa pernyataan Al-Khalifa itu merupakan satu terobosan yang dibuat oleh para pejabat Arab yang telah secara terbuka mengakui “Negara Yahudi” dan bagian permanen dan integral dari Timur Tengah.

Al-Khalifa menyatakan demikian dalam wawancara dengan para wartawan Israel yang datang ke Manama untuk meliput konferensi itu.

Di sisi lain, Netanyahu mengecam otoritas Palestina dan gerakan Hamas sembari menyebutkan bahwa orang-orang Palestina masih saja bersikukuh pada konflik meskipun mengorbankan kesejahteraan mereka sendiri. (raialyoum/thejewishvoice)

Gelombang Unjuk Rasa  Melanda Sudan Lagi, 7 Orang Tewas

Para dokter di Sudan mengatakan sedikitnya lima pengunjuk rasa tewas ketika puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di berbagai penjuru negara ini untuk menekan para jenderal yang berkuasa agar menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil, Ahad (31/6/2019).

Demonstrasi akbar yang dinamai “Pawai Jutaan” itu merupakan yang pertama sejak aksi kekerasan pasukan keamanan terhadap massa demonstran di luar markas militer pada 3 Juni lalu menewaskan lebih dari 100 orang.

Para pengunjuk rasa mengatakan massa di ibukota, Khartoum, tetap besar meskipun layanan internet ditutup untuk sementara waktu. Mereka menambahkan bahwa militer dan polisi anti huru hara menggunakan gas air mata, amunisi, dan granat kejut untuk membubarkan kerumunan.

Komite Pusat Dokter Sudan, yang terkait dengan gerakan protes, mengatakan setidaknya lima warga sipil tewas.  Namun, kantor berita Sudan, SUNA, mengutip pernyataan seorang pejabat kementerian kesehatan pada Ahad malam bahwa jumlah korban tewas bertambah menjadi tujuh orang, sementara korban luka  181 orang. (aljazeera)