Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 6 Juni 2023

Jakarta, ICMES. Rincian lebih lanjut telah muncul mengenai seorang tentara Mesir yang diduga telah menembak dan membunuh tiga tentara Israel serta melukai dua lainnya di sepanjang perbatasan Israel-Mesir pada akhir pekan lalu.

China mengatakan pihaknya akan bekerja untuk pembentukan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan mendukung rencana pembentukan aliansi maritim regional untuk tujuan ini.

Mantan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, yang juga ketua partai Kamp Resmi, mengatakan  bahwa pemerintah Israel akan mendapat dukungan penuh dari oposisi jika melancarkan operasi militer terhadap Iran.

Berita Selengkapnya:

Ini Dia Foto dan Postingan Terakhir Tentara Mesir yang Habisi Tiga Tentara Zionis di Perbatasan

Rincian lebih lanjut telah muncul mengenai seorang tentara Mesir yang diduga telah menembak dan membunuh tiga tentara Israel serta melukai dua lainnya di sepanjang perbatasan Israel-Mesir pada akhir pekan lalu.

Terduga diketahui bernama Mohammed Salah Ibrahim, 23 tahun, yang bertugas di wilayah Sinai dan berasal dari daerah Ain Shams di Mesir.

Ibrahim, yang tewas dalam baku tembak pada hari Sabtu, dilaporkan suka bepergian, gemar melukis dan membaca, dan orang-orang terdekatnya menegaskan bahwa dinas militernya akan segera berakhir.

Dalam kejadian langka di dekat perbatasan selatan Israel dengan Mesir, tentara penjaga perbatasan Mesir itu terlibat dalam baku tembak yang diyakini terkait dengan aksi penggagalan upaya penyelundupan di sepanjang perbatasan.

Militer Israel mengatakan bahwa tiga tentaranya ditembak mati pada Sabtu pagi oleh Ibrahim, yang melintasi pagar perbatasan dan juga tewas tertembak. Israel rencananya menyerahkan jenazah Ibrahim kepada Mesir dalam beberapa hari mendatang.

Pada hari Minggu lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuntut penyelidikan bersama dengan Kairo, dan menyebut pembunuhan tiga tentara itu serbagai serangan teror.

Juru bicara militer Mesir menyatakan bahwa semua tindakan pencarian, inspeksi dan pengamanan sedang dilakukan untuk area tersebut, serta mengambil tindakan hukum terkait insiden tersebut.

Ibrahim dalam postingan terakhir di akun Facebook-nya menulis, “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah membaikkan orang-orang salih, baikkanlah aku dan jadikan aku salah satu dari mereka.”

Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979, dan perbatasan antara kedua negara seringkali tenang.  Namun, di sisi Mesir telah terjadi beberapa kali upaya penyelundupan narkoba, yang memicu kontak senjata dalam beberapa tahun terakhir antara penyelundup dan tentara Israel yang ditempatkan di sepanjang perbatasan. (alarabiya/raialyoum)

China Dukung Rencana Iran Bentuk Aliansi Maritim Regional dengan Negara-Negara Arab Teluk

China mengatakan pihaknya akan bekerja untuk pembentukan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan mendukung rencana pembentukan aliansi maritim regional untuk tujuan ini.

Dalam konferensi pers reguler, Senin (5/6), juru bicara Kemenlu China Wang Wenbin menjawab pertanyaan tentang rencana Iran membentuk aliansi angkatan laut dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara Teluk Persia lainnya yang juga akan mencakup India dan Pakistan untuk melindungi stabilitas kawasan.

“Menjunjung perdamaian dan stabilitas kawasan Teluk (Persia) di Timur Tengah berdampak pada kesejahteraan negara dan masyarakat di kawasan,” katanya.

Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Shahram Irani Sabtu mengatakan bahwa Iran akan segera membentuk aliansi regional dan ekstra-regional baru untuk meningkatkan keamanan.

“Saat ini, negara-negara kawasan telah menyadari bahwa pembentukan keamanan di kawasan memerlukan sinergi dan kerja sama,” kata Irani.

Juru bicara China menekankan “kepentingan vital” perdamaian dan stabilitas di kawasan untuk menjaga perdamaian internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi global dan menjaga stabilitas pasokan energi.

“Tiongkok mendukung negara-negara kawasan dalam menyelesaikan perselisihan dan membina hubungan baik dan persahabatan melalui dialog dan konsultasi,” tuturnya.

Dia memastikan Beijing akan terus memainkan peran positif dan konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan.

Pernyataan Laksamana Muda Irani mengenai pembentukan aliansi maritim bersama membuat para pejabat AS kesal. Juru Bicara Armada 5 dan Gabungan Maritim Tim Hawkins mengatakan pihaknya “menentang alasan” bagi Iran untuk menjadi bagian dari aliansi angkatan laut regional, dan mengklaim bahwa Iran justru alasan utama ketidakamanan maritim di wilayah Teluk Persia.

Kontur aliansi regional mulai terbentuk setahun setelah rezim Israel mengumumkan bahwa mereka, bersama dengan AS dan sekutu Arab regional mereka, akan membentuk apa yang mereka sebut “NATO Timur Tengah” untuk melawan pengaruh Iran di kawasan.

Konsep tersebut digembar-gemborkan oleh pejabat militer AS dan Israel menjelang kunjungan Presiden Joe Biden ke Asia Barat pada bulan Juli. Tujuannya adalah menjalin koordinasi yang lebih baik antara sekutu untuk saling melindungi dari ‘ancaman’ Iran.

Impian Israel akan aliansi anti-Iran pada akhirnya pupus karena sejumlah negara Arab Teluk Persia, yang dipimpin oleh Arab Saudi, mulai mengubah aliansi mereka dan memulihkan hubungan mereka dengan Iran. (presstv)

Mantan Menhan Dorong Israel Lancarkan Serangan Besar terhadap Iran

Mantan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, yang juga ketua partai Kamp Resmi, mengatakan  bahwa pemerintah Israel akan mendapat dukungan penuh dari oposisi jika melancarkan operasi militer terhadap Iran.

Hal itu disampaikan Gantz dalam pidatonya saat konferensi yang diadakan oleh surat kabar The Jerusalem Post di New York City, Senin (5/6), menurut laporan media Israel, termasuk surat kabar Maariv.

“Kami menyaksikan perkembangan ancaman nyata dari nuklir Iran. Ini akan menjadi ancaman global yang akan membahayakan stabilitas di Timur Tengah,” katanya.

Dia menambahkan, “Jika saatnya tiba ketika kita harus bertindak terhadap Iran, pemerintah akan mendapat dukungan penuh dari oposisi untuk setiap tindakan tegas, tepat dan bertanggung jawab, yang akan mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.”

Dia juga mengatakan, “Karena kita sedang melalui momen-momen krusial seperti itu, koordinasi kita dengan masyarakat internasional dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Iran menjadi sangat penting.”

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam Badan Energi Atom Internasional (IAEA) setelah pada Rabu lalu memutuskan untuk menutup penyelidikan terhadap fasilitas nuklir Iran yang diduga mengandung jejak uranium.

Netanyahu pada saat rapat kabinet mingguannya mengatakan, “Iran terus berbohong kepada IAEA. Mengalahnya badan ini pada tekanan Iran merupakan noda hitam dalam catatannya.”

Dia menambahkan,“Jika IAEA menjadi sebuah organisasi politik, maka aktivitas pengawasannya di Iran menjadi tidak penting, begitu pula laporannya tentang aktivitas nuklir Iran.”

Menanggapi kecaman ini, Dirjen IAEA, Rafael Grossi, membantah anggapan bahwa lembaga ini melonggarkan standar penyelidikan terhadap aktivitas Iran.

 â€œKami tidak pernah menurunkan standar kami. Kami mematuhinya dan menerapkannya,” tegasnya pada konferensi pers di sela-sela pertemuan dewan gubernur IAEA di Wina, Senin.

Dia menjelaskan, “Kami tetap berpegang pada standar kami dan kami menerapkan standar kami. Yang telah kami lakukan dalam proses yang rumit ini, seperti yang Anda amati, adalah bahwa kami bersikap ketat, secara teknis imparsial, dan sangat tegas,  adil tapi tegas. Jadi kami tidak pernah melakukan pelonggaran atau menyesuaikan sesuatu dengan iklim politik.” (raialyoum/toi)