Jakarta, ICMES. Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 SR meluluh lantakkan berbagai kota dan daerah di Turki dan negara jirannya, Suriah, serta menewaskan ribuan orang dengan jumlah rinci yang diperkirakan akan meningkat di tengah jerih payah tim penyelamat mencari korban di antara reruntuhan yang tersebar luas.

Gempa bumi kuat membuat bangunan bertingkat runtuh dan rata dengan tanah di beberapa bagian Turki dan Suriah, serta menewaskan ribuan orang saat operasi penyelamatan berlanjut.
Berita Selengkapnya:
Gempa Dahsyat di Turki dan Suriah Tewaskan Ribuan Orang, Cuaca Beku Hambat Pencarian Korban
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 SR meluluh lantakkan berbagai kota dan daerah di Turki dan negara jirannya, Suriah, serta menewaskan ribuan orang dengan jumlah rinci yang diperkirakan akan meningkat di tengah jerih payah tim penyelamat mencari korban di antara reruntuhan yang tersebar luas.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut gempa kembar hari Senin sebagai “bencana terbesar” sejak gempa bumi Erzincan 1939, yang menewaskan sekitar 33.000 orang.
Gempa berkekuatan 7,7 SR pertama, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota dan menimbulkan banyak kehancuran pada jutaan warga Suriah yang terlantar akibat perang bertahun-tahun.
Cuaca musim dingin yang membeku menambah penderitaan ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal serta menghambat upaya pencarian korban selamat.
Huseyin Yayman, seorang legislator dari provinsi Hatay Turki, mengatakan beberapa anggota keluarganya terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka yang runtuh.
“Ada begitu banyak orang lain yang juga terjebak. Banyak bangunan yang rusak. Orang-orang berada di jalanan. Hujan, ini musim dingin,†katanya kepada televisi HaberTurk melalui telepon.
Gempa bumi pertama terjadi sebelum matahari terbit dalam cuaca buruk dan diikuti oleh gempa besar berkekuatan 7,6 skala Richter pada siang hari, menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).
Gempa kedua merobohkan lebih banyak bangunan dan, seperti yang pertama, terasa di seluruh kawasan itu serta membahayakan penyelamat yang berjuang untuk menarik korban dari puing-puing.
Selain Kahramanmaras, provinsi tenggara Gaziantep, Diyarbakir, Elazig, Malatya, Adıyaman, Kilis, Hatay, Osmaniye, dan Bingol juga dilanda gempa.
Menurut AFAD, jumlah korban tewas di Turki mencapai 2.316, dan korban luka sekitar 12.000 orang. Di Suriah, sedikitnya 1.293 orang dilaporkan tewas.
Pejabat AFAD Orhan Tatar dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin malam mengatakan lebih dari 5.500 bangunan runtuh. Lebih dari 6.400 orang diselamatkan dari bangunan yang runtuh di tenggara Turki.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan wilayah itu merasakan setidaknya 145 gempa susulan, dan tiga gempa lebih kuat dari 6 SR.
El Mostafa Benlamlih, koordinator residen dan kemanusiaan PBB di Suriah, mengatakan infrastruktur rusak parah di seluruh wilayah.
“Air (sumber) telah rusak. Kami sangat mengandalkan tangki air. Banyak dari mereka yang membutuhkan perbaikan serius atau perlu diganti,†katanya.
Dia menambahkan bahan bakar tidak tersedia dan beberapa rumah sakit rusak. “Kami membutuhkan banyak bantuan di sini,†ujarnya.
Suhu yang sangat dingin dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan tim penyelamat untuk menyelamatkan korban selamat yang terperangkap, kata Dr Steven Godby, pakar bahaya alam di Nottingham Trent University.
Suhu di beberapa daerah diperkirakan turun di bawah titik beku dalam semalam, kondisi yang memburuk bagi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan atau kehilangan tempat tinggal. Hujan dan salju turun di seluruh wilayah.
Presiden Erdogan menyebutnya sebagai bencana bersejarah dan menyatakan tujuh hari berkabung.
“Setiap orang berusaha dengan sepenuh hati meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,†katanya.
Erdogan mengatakan 45 negara telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan. (aljazeera)
Tiga Sebab Mengapa Gempa Bumi Turki-Suriah Sedemikian Mematikan
Gempa bumi kuat membuat bangunan bertingkat runtuh dan rata dengan tanah di beberapa bagian Turki dan Suriah, serta menewaskan ribuan orang saat operasi penyelamatan berlanjut.

Dua garis patahan utama di sepanjang Lempeng Anatolia telah menghasilkan sejumlah gempa besar. Getaran awal berkekuatan 7,8 pada Senin pagi (6/2), yang diikuti oleh gempa berkekuatan 7,6 beberapa jam kemudian. Kekuatan gempa itu sama dengan gempa yang menewaskan sekitar 30.000 orang pada tahun 1939 di timur laut Turki.
Sebuah gempa berkekuatan 7,4 juga pernah melanda kota barat Izmit dan menewaskan lebih dari 17.000 orang pada tahun 1999.
Para ahli mengatakan beberapa faktor telah memperparah peristiwa seismik tersebut.
1. Kualitas Bangunan
“Salah satu alasan mengapa jumlah korban begitu tinggi adalah kualitas bangunan yang buruk,†kata Mustafa Erdik, profesor di Kandilli Observatory and Earthquake Research Institute, Universitas Bogazici, Istanbul.
Strategi dan Rencana Aksi Gempa Nasional Turki (PDF) untuk 2012 hingga 2023 menyoroti bagaimana migrasi besar-besaran dan cepat selama tahun 1950-an menyebabkan pembangunan perkotaan tidak diawasi dengan baik, sehingga membuat kota-kota “sangat rentan†terhadap bencana alam.
Setelah gempa bumi pada tahun 1999, institusi Turki mengakui kebutuhan mendesak untuk mengurangi risiko di negara yang rawan gempa, dan tahun berikutnya, undang-undang disetujui untuk memberlakukan pemeriksaan desain wajib dan inspeksi konstruksi pada semua bangunan.
Betapapun demikian, bangunan yang dibangun sesuai dengan kode desain tahan gempa masih merupakan minoritas.
“Yang sudah runtuh tanggalnya sebelum tahun 2000,†kata Erdik.
Lebih dari 5.600 bangunan di tenggara Turki telah runtuh, menurut badan bencana negara itu. Setidaknya dua rumah sakit, satu di Hatay dan satu di Iskenderun, termasuk di antaranya.
Dia menambahkan besarnya banyak gedung bertingkat mempersulit upaya penyelamatan karena gempa susulan yang dahsyat masih terjadi.
Waktu Gempa
Alasan lain tingginya angka korban adalah saat gempa pertama kali terjadi, yaitu ketika orang-orang tidur pada pukul 04:17 waktu setempat dan banyak yang terjebak di bawah reruntuhan.
Otoritas Turki mengukur gempa lain berkekuatan 7,6 pada pukul 13:24 di empat kilometer selatan-tenggara kota Ekinozu di Kahramanmaras, tempat gempa berkekuatan 7,8 terjadi beberapa jam sebelumnya.
Tayangan langsung media lokal menunjukkan lebih banyak bangunan runtuh di kota Malatya selama gempa besar terbaru.
Bangunan modern bukan satu-satunya yang rusak. Kastil Gaziantep, yang berasal dari kerajaan Het dan diperluas di bawah Kekaisaran Romawi, sebagian telah runtuh.
Pemerintah Turki telah mengumumkan keadaan darurat tingkat 4, yang mencakup permintaan bantuan internasional serta mobilisasi semua pasukan nasional.
Kedalaman Gempa
Chris Elders, profesor di Universitas Curtin Australia, mengatakan kedalaman gempa awal sekitar 18 km juga turut membuatnya sangat dahsyat.
Dia menjelaskan bahwa pada kedalaman yang dangkal, “energi yang dilepaskan oleh gempa akan terasa cukup dekat dengan permukaan dan dengan intensitas yang jauh lebih besar daripada jika lebih dalam di kerak bumi.â€
Naci Gorur, seismolog di Akademi Ilmu Pengetahuan Turki, mendesak pejabat setempat untuk segera memeriksa retakan pada bendungan di kawasan itu untuk mencegah potensi bencana banjir. (mm/aljazeera)