Rangkuman Berita Utama Timteng  Selasa 6 Agustus 2024

Jakarta, ICMES. Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan negaranya “tidak ingin perang menyebar di kawasan (Timur Tengah), namun pasti akan menanggapi kejahatan Israel.”

Teheran mengeluarkan pemberitahuan kepada para pilot dan otoritas penerbangan untuk menghindari wilayah udaranya, menurut surat kabar AS Wall Street Journal, di tengah berlanjutnya ancaman Iran untuk menyerang Israel.

Mantan ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Yaakov Amidror, memperkirakan tanggapan Iran atas pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, akan menjangkau instalasi-instalasi vital di Israel.

Berita selengkapnya:

Ditemui Petinggi Rusia, Pezeshkian: Iran Tak Ingin Perluas Perang, Tapi akan Balas Kejahatan Israel

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan negaranya “tidak ingin perang menyebar di kawasan (Timur Tengah), namun pasti akan menanggapi kejahatan Israel.”

 “Israel ingin menyulut konflik di kawasan ini, dan pembunuhan (kepala biro politik Hamas, Ismail) Haniyeh adalah contoh nyata pelanggaran semua hukum dan norma internasional,” kata Pezeshkian dalam pertemuan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, di ibu kota, Teheran, Senin (7/8).

Pezeshkian juga menyebutkan bahwa kebijakan luar negeri Iran mengutamakan antara lain peningkatan hubungan strategisnya dengan Rusia.

 “Kerja sama antara Iran dan Rusia untuk mendorong dunia multipolar tentu akan menghasilkan keamanan yang lebih besar dan menjamin perdamaian dunia,” tuturnya.

Di pihak lain, Shoigu mengatakan bahwa Rusia memandang Iran sebagai salah satu mitra terpentingnya.

Dia mengungkapkan kebahagiaannya atas upaya bersama kedua negara menjamin multipolaritas dan keamanan di kawasan.

 “Rusia sangat mementingkan kerja sama dengan Iran di organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kelompok BRICS, dan Organisasi Kerjasama Shanghai. Kami akan berupaya memperluas kerangka kerja sama di antara kami,” ujarnya.

Shoigu juga mengadakan pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, yang dalam pertemuan itu mengatakan hubungan antara negaranya dan Rusia “mendalam dan strategis.”

Bagheri menyampaikan terima kasih atas kerja sama trilateral yang terjalin antara Iran, Rusia, dan Tiongkok. (raialoum)

Bersiap Serang Israel, Teheran Larang Para Pilot Terbang di Zona Udara Iran

Teheran mengeluarkan pemberitahuan kepada para pilot dan otoritas penerbangan untuk menghindari wilayah udaranya, menurut surat kabar AS Wall Street Journal, di tengah berlanjutnya ancaman Iran untuk menyerang Israel.

Beberapa maskapai penerbangan mengumumkan penangguhan penerbangan mereka ke Iran, Israel dan Lebanon akibat ketegangan yang terjadi belakangan ini.

Dilaporkan bahwa pemberitahuan Iran itu dinyatakan pada hari Senin setelah Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan kepada para menteri luar negeri G7 melalui panggilan telepon pada hari Minggu lalu bahwa Teheran dapat menyerang Israel dalam waktu 24-48 jam, menurut diplomat yang mengetahui panggilan tersebut.

Blinken tidak mengatakan bentuk serangan apa yang akan dilakukan.

Blinken mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa AS  sedang melakukan upaya untuk memutus siklus eskalasi, dan meminta menteri luar negeri lainnya untuk memberikan tekanan diplomatik terhadap Iran, Hizbullah Lebanon, dan Israel untuk menahan diri secara maksimal.

Ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul peristiwa pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas di Teheran, pada hari Rabu pekan lalu, sehari setelah serangan Israel di Beirut menggugurkan Fuad Shukr, seorang komandan militer senior di Hizbullah, yang bersekutu dengan Iran.

Kementerian Pertahanan AS pada hari Jumat mengumumkan AS akan mengerahkan pesawat tempur tambahan dan kapal perang Angkatan Laut ke Timur Tengah.

Presiden AS Joe Biden pada hari Minggu menyatakan harapannya bahwa Iran akan mengubah pendiriannya, meskipun ada ancaman untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami menyebut Israel berada di tengah “pusaran api yang dibuat sendiri” .

 “Mereka (Israel) berpikir tindakan demikian akan membuatnya berhasil memperpanjang kelangsungan hidup mereka,”  ujar Salami.

Dia menambahkan, “Bagaimanapun juga hal merupakan lubang yang mereka gali sendiri, dan secara bertahap akan mengubur diri mereka di dalamnya,”

Salami menegaskan, “Setelah mereka menerima tanggapan yang kuat, mereka akan memahami bahwa mereka telah melakukan kesalahan perhitungan lagi .”

Sebelumnya, pernyataan senada juga dilontarkan oleh Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei setelah pembunuhan Haniyeh, di mana Pemimpin Revolusi Islam memperingatkan akan adanya “respon keras” terhadap kekejaman tersebut, dan menegaskan kembali kewajiban Republik Islam membalas darah pemimpin kubu perlawanan Palestina tersebut.  (presstv/raialyoum)

Iran Mengincar Fasilitas Vital Israel

Mantan ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Yaakov Amidror, memperkirakan tanggapan Iran atas pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, akan menjangkau instalasi-instalasi vital di Israel.

Dalam sebuah wawancara dengan pejabat Otoritas Penyiaran Israel, Amidror memperkirakan “respon Iran akan lebih kuat dibandingkan dengan responnya atas pemboman konsulatnya di Damaskus pada April lalu.”

Menurut mantan pejabat militer Zionis tersebut, “target (di Israel) mungkin berbeda dan mempengaruhi instalasi penting.”

Amidror menilai bahwa “serangan pendahuluan Israel terhadap Hizbullah (di Lebanon) mungkin terjadi, namun langkah serupa terhadap Iran mungkin akan rumit mengingat jarak antara kedua negara.”

Israel mengantisipasi kemungkian Iran membalas dengan menyerang situs militer dan vital di wilayah antara Tel Aviv di tengah dan utara negara, dan berjanji untuk memukul mencegatnya dengan meningkatkan kondisi militer, kesehatan, dan kesiapan internal.

Di saat yang sama, AS memastikan akan membantu Israel menangkis serangan yang diperkirakan akan terjadi, meskipun ada dugaan terjadi perselisihan pendapat antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Perkiraan di Israel menyebutkan bahwa bahwa Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, yang ingin membalas dendam atas pembunuhan pemimpin militer terkemukanya, Fuad Shukr, di ibu kota Lebanon, Beirut, akan berfokus pada instalasi militer di Israel utara dan tengah.

Sementara itu, tiga pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa tentara AS terluka akibat serangan terhadap pangkalan militer di Irak pada hari Senin.

Para pejabat anonim itu menambahkan bahwa dugaan serangan roket menyasar pangkalan udara Ain al-Asad di Irak.

Mereka menyatakan bahwa sumbernya adalah informasi awal yang bisa berubah.

Disebutkan bahwa roket itu ditembakkan beberapa hari setelah empat pejuang Irak pro-Iran terbunuh dalam serangan AS, dan di tengah kekhawatiran akan eskalasi regional, menurut laporan sumber-sumber Irak.

Sebuah sumber militer mengatakan bahwa “beberapa roket ditembakkan ke pangkalan Ain al-Assad” di Provinsi Anbar, sebagian di antaranya “mendarat di dalam pangkalan tersebut,” sementara satu roket jatuh di desa terdekat.

Seorang pejabat di faksi yang didukung Iran mengatakan kepada AFP bahwa “pangkalan itu menjadi sasaran setidaknya dua roket,” tanpa menyebutkan siapa yang melakukan serangan tersebut. (mm/raialyoum)