Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 3 September 2019

serangan hizbullahJakarta, ICMES: Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menegaskan bahwa serangan pasukannya merupakan “bagian dari balasan terhadap Israel” sehingga menjadi hari monumental yang harus selalau diingat oleh Israel.

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Libanon memublikasi rekaman video serangannya terhadap mobil lapis baja Israel  yang terjadi di wilayah perbatasan Libanon-Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi serangan Hizbullah terhadap pasukan Israel dengan menegaskan tekad pemerintahannya untuk melindungi  segenap warganya.

Berita selengkapnya:

Nasrallah: Serangan Kami adalah Bagian dari Balasan terhadap Israel

Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menegaskan bahwa serangan pasukannya pada Ahad lalu (1/9/2019) merupakan “bagian dari balasan terhadap Israel” sehingga menjadi hari monumental yang harus selalau diingat oleh Israel.

Dalam pidato pada acara hari-hari peringatan Tragedi Asyura, Senin (2/9/2019), dia mengingatkan bahwa Poros Resistensi telah mengukuhkan perimbangan daya pencegahan, dan mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, “Anda harus tahu bahwa kami tak lagi memiliki garis merah karena Anda telah mengubah aturan main.”

Nasrallah mengancam akan menggempur wilayah kedalaman Israel jika rezim Zionis ini melancarkan serangan lagi ke Libanon.

“Sudah kami nyatakan secara terbuka bahwa kami akan membalas, dan kami katakan pula kepada musuh, ‘Tunggulah kami’, dan inilah (aksi) anasir pasukan Poros Resistensi,” tegasnya.

Dia menambahkan, “Apa yang terjadi kemarin ialah bahwa Poros Resistensi telah menghancurkan garis merah terbesar Israel yang sudah berusia puluhan tahun…Serangan terhadap kendaraan Israel Ahad lalu terjadi bukan di daerah pertanian Shebaa yang dipandang Libanon sebagai wilayah pendudukan, melainkan di dalam wilayah pendudukan 1948 yang diakui secara internasional sebagai milik Israel.”

Pemimpin berserban hitam sebagai pertanda keturunan Rasulullah saw ini memperolok tindakan sebagian kalangan yang menakut-nakuti Hizbullah dengan resiko serangan balasan terhadap Israel.

“Operasi serangan Poros Resistensi dilancarkan kemarin di siang bolong, bukan malam hari seperti sebelumnya… Poros Resistensi telah membidik sasaran, dan jelas-jelas telah menimpanya,” terangnya.

Dia mengancam Israel, “Jika kalian menyerang kami maka semua perbatasan, pasukan, dan daerah jajahan kalian akan masuk dalam lingkaran sasaran dan balasan.”

Sembari menyebut Israel “sombong dan melampaui batas”, dia mengatakan bahwa rezim penjajah Palestina itu telah menaikkan status waspada keamanannya ke level tertinggi yang bahkan “luar biasa”  serta “mengaktifkan semua fasilitas pertahanan udaranya”, mengosongkan secara total semua posisi dan baraknya di dekat perbatasan setelah terjadi serangan Hizbullah yang menghancurkan mobil lapis baja Israel yang sedang bergerak di jalur yang menuju ke kamp militer Avivim.

Mengenai penerbangan dua drone Israel ke Libanon pekan lalu, Sayid Nasrallah menjelaskan bahwa drone pertama terjatuh sehingga misinya gagal, sementara misi drone kedua juga gagal.

“Balasan kami (atas penerbangan dua drone itu) terdiri atas dua tema, pertama berkenaan dengan kondisi lapangan di perbatasan (Libanon) dengan Palestina pendudukan 1948, dan kedua berkenaan dengan drone,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Pihak musuh telah meninggalkan perbatasan sehingga kami tidak melihat pasukan ataupun peralatan mereka di sepanjang perbatasan. Poros Resistensi melancarkan operasinya di perbatasan di siang bolong, dan sengaja kami tidak melakukan di malam hari….Tentara Libanon masih ada di perbatasan, sementara pasukan Poros Resistensi ada di manapun mereka merasa perlu ada.”

Dia juga menegaskan, “Poros Resistensi telah menghantam kedalaman wilayah rezim pendudukan meskipun mereka melakukan segala tindakan dengan semua tujuannya yang ilusif belaka.” (raialyoum)

Hizbullah Publikasi Video Serangannya terhadap Israel

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Libanon memublikasi rekaman video serangannya terhadap mobil lapis baja Israel  yang terjadi di wilayah perbatasan Libanon-Israel pada Ahad lalu (1/9/2019).

Rekaman itu disebar luaskan oleh Hizbullah, Senin (2/9/2019), melalui website saluran TV al-Manar miliknya, dan segera setelah itu beredar ke berbagai media resmi dan viral di jejaring sosial, karena kelompok itu sebelumnya sudah menyatakan memiliki rekaman video serangan itu dan berjanji jika akan memublikasikannya jika dirasa perlu, sehingga banyak orang menantikannya.

Hizbullah menyatakan bahwa serangan yang terjadi dekat kamp militer Avivim di Israel (Palestina pendudukan 1948) utara itu telah menewaskan dan melukai tentara Israel yang ada di dalam mobil.

Dalam rekaman itu disebutkan dan terlihat anggota Hizbullah melesatkan dua roket secara beruntun dan tepat mengena sasaran berupa satu unit mobil baja sehingga terlihat pula ledakan dahsyat sebanyak dua kali pada mobil itu, yang kemudian disusul dengan kepulan asap tebal.

Suara komentator dalam video itu menyebutkan bahwa roket yang ditembakkan adalah jenis kornet yang dilesatkan dari dua titik lokasi yang berjarak sekitar 4 kilometer, sedangkan obyek target berada di lokasi yang berjarak sekira satu setengah kilometer dari perbatasan Libanon.

Seperti pernah diberitakan, Israel membantah klaim Hizbullah bahwa tentara Zionis yang ada di dalam mobil itu tewas dan terluka, namun media Israel sendiri melaporkan bahwa dua tentara telah dibawa ke rumah sakit.

Video serangan Hizbullah itu diawali dengan sorotan kamera drone ke hamparan luas kawasan yang menjadi target serangan Hizbullah serta memperlihat dan menjelaskan kamp militer Avivim yang diincar Hizbullah. (raialyoum)

Ini Komentar Netanyahu Soal Serangan Hizbullah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi serangan Hizbullah terhadap pasukan Israel dengan menegaskan tekad pemerintahannya untuk melindungi  segenap warganya.

“Kami telah berbuat dengan tekad dan tanggungjawab, kemarin…. Kami telah membuat warga kami tetap aman, dan kami menjaga keselamatan pasukan kami,” ujarnya, Senin (2/9/2019), sebagaimana dilaporkan oleh website Jerussalem Post.

Menyinggung pemimpin Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah, Netanyahu mengatakan, “Orang itu bersembunyi di Beirut dan tahu persis faktor keberadaannya di sana.”

Netanyahu melanjutkan, “Kami akan terus maksimal mengupayakan segala sesuatu yang urgen untuk menjaga keamanan Israel di laut, darat, dan udara, dan kami melanjutkan tindakan melawan ancaman rudal presisi tinggi Hizbullah.”

Seperti diketahui, Hizbullah pada Ahad (1/9/2019) telah menyerang dan menghancurkan mobil lapis baja Israel di dekat kamp militer Avivim di wilayah utara Israel dekat perbatasan Libanon. Hizbullah mengklaim serangan itu menewaskan dan melukai beberapa tentara Israel yang ada di dalam mobil tersebut.

Serangan ini merupakan pembuktian atas janji Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah untuk membalas aksi pelanggaran dua drone Israel atas zona udara Libanon. Dua drone itu sendiri terjatuh di kawasan pinggiran selatan Beirut, ibu kota Libanon.

Beberapa media menyebutkan bahwa Netanyahu meminta pemerintah AS dan Perancis turun tangan untuk mencegah eskalasi.

Sementara itu, narasumber di Kementerian Luar Negeri Suriah memuji serangan tersebut, dan mengaku “bangga atas operasi khusus yang dilancarkan oleh pasukan resistensi nasional Libanon terhadap patroli militer rezim Zionis.”

Dia mengatakan, “Suriah memperbarui dukungan penuhnya kepada resistensi nasional Libanon dan haknya yang sah, baru membahu dengan tentara Libanon dalam menjaga kedaulatan Libanon dan pembebasan daerah-daerahnya yang diduduki, serta melawan agresi rezim Israel yang berkelanjutan.” (raialyoum)