Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 29 Maret 2022

Jakarta, ICMES. Kelompok Wartawan Palestina dalam sebuah pernyataan, Senin (28/3), membantah klaim dan laporan bahwa pelaku serangan tembakan di Hadera, Israel (Palestina pendudukan 1948), yang terjadi Ahad lalu adalah anggota kelompok teroris IS/ISIS/ISIL/DAESH.

Republik Islam Iran mengutuk keras pertemuan para menlu dari empat negara Arab dengan para pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) di kota Negev.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengecam pertemuan para menlu dari empat negara Arab dengan para pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) di kota Negev, Israel.

Kemhan Rusia mengumumkan jumlah kerugian yang diderita pihak Ukraina di medan pertempuran sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina

Berita Selengkapnya:

Kelompok Wartawan Palestina Bantah Pelaku Penembakan di Israel Anggota ISIS

Kelompok Wartawan Palestina dalam sebuah pernyataan, Senin (28/3), membantah klaim dan laporan bahwa pelaku serangan tembakan di Hadera, Israel (Palestina pendudukan 1948), yang terjadi Ahad lalu adalah anggota kelompok teroris IS/ISIS/ISIL/DAESH.

“Rezim pendudukan (Israel) sengaja mencap pelaku operasi anti Zionis Ahad kemarin di jantung tanah pendudukan sebagai ekstrimis dan anggota ISIS dengan tujuan mencemarkan nama baik tenaga-tenaga resistensi,” bunyi pernyataan itu.

Kelompok Wartawan Palestina menambahkan, “Dengan cara ini Rezim Zionis mencari simpati dan pesan-pesan kutukan terhadap operasi ini agar terkesan bahwa rezim ini sedang berhadapan dengan serangan teror, tapi semua itu adalah kebohongan-kebohongan yang dibuat dan dilontarkan di sarang-sarang intelijen rezim ini.”

Di bagian akhir pernyataan itu mereka menegaskan bahwa upaya penyesatan opini publik yang dilakukan Israel itu “harus dibantah dan dilawan” agar jangan sampai ada orang yang termakan oleh kebohongan kaum Zionis.

Seperti pernah diberitakan, dua polisi Israel tewas dan beberapa lainnya terluka terkena serangan tembakan oleh dua pelaku aksi heroik Palestina di Hadera, Israel (Palestina pendudukan 1948). Dua pelaku pemuda Palestina itu kemudian gugur ditembak oleh pihak Israel.

Aksi heroik itu dilancarkan menjelang pertemuan para menlu Mesir, Uni Emirat Arab, Maroko dan Bahrain dengan para sejawat mereka dari Israel dan Amerika Serikat di kawasan Negev, Israel.

Kelompok-kelompok pejuang resistensi Palestina serta Hizbullah di Lebanon dan Ansarullah di Yaman memuji aksi heroik dua pemuda Palestina itu dan menyebutnya sebagai tamparan bagi para penguasa Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel.

Beberapa media menyebutkan bahwa ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. (fna)

Iran Sebut Pertemuan Arab-Israel-AS di Negev “Pertemuan Keji”

Republik Islam Iran mengutuk keras pertemuan para menlu dari empat negara Arab dengan para pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) di kota Negev, Israel (Palestina pendudukan 1948).

Jubir Kemlu Iran Saeed Khatibzadeh, Senin (28/3), menyebut pertemuan itu sebagai “pertemuan keji” dan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.

Pertemuan itu sendiri melibatkan para menlu dari tiga negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020,  yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Maroko, dengan para pejabat Israel dan Menlu AS  Antony Blinken.  Pertemuan ini juga dihadiri Menlu Mesir, Sameh Shoukry.

Khatibzadeh menegaskan, “Langkah apapun untuk menormalisasi dan membangun hubungan dengan teroris Zionis dan penjajah Quds adalah tikaman ke punggung bangsa tertindas Palestina dan merupakan hadiah bagi rezim pembunuh anak-anak Israel untuk melanjutkan pembunuhan orang-orang (Palestina) dan pendudukan tanah mereka.”

Dia menambahkan, “Pengalaman sejarah sudah membuktikan bahwa proses kompromi dan ketundukan tidak membawa apa-apa kecuali kekalahan dan kehinaan bagi para pendukungnya.”

Juru bicara Kemlu Iran memastikan Palestina tak bisa dibebaskan kecuali melalui perlawanan bangsa Palestina dan dukungan dari negara-negara Muslim.

Khatibzadeh mengakiri komentar pedasnya itu dengan memperingatkan Israel untuk tidak mencoba menebar hasutan dan kerusakan di kawasan Timur Tengah.

Dia juga menekankan kesiapan Iran bekerjasama dan memperluas hubungannya dengan negara-negara regional demi mengandaskan sepak terjang dan persekongkolan Zionis dan AS untuk membangkitkan perselisihan dan instabilitas di kawasan.

Para diplomat senior dari Mesir, UEA, Maroko, Bahrain, AS, dan Israel mengakhiri pertemuan dua hari mereka di gurun Negev pada hari Senin. Pertemuan itu bertujuan melanjutkan normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel yang dimediasi oleh AS. (alalam)

Perdana Menteri Palestina: Pertemuan Arab-Israel-AS di Negev Hanyalah Fatamorgana

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengecam pertemuan para menlu dari empat negara Arab dengan para pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) di kota Negev, Israel (Palestina pendudukan 1948).

Dikutip kantor berita Palestina Wafa, Shtayyeh dalam kabinet mingguan di Ramallah, Senin (28/3), menyebut pertemuan mengenai normalisasi hubungan Arab-Israel itu hanyalah ilusi dan fatamorgana belaka ketika Israel masih melanjutkan pendudukannya atas wilayah Palestina.

Pertemuan itu sendiri dilakukan oleh para menlu Uni Emirat Arab (UEA), Maroko, Mesir, Bahrain, Amerika Serikat (AS), dan Israel dengan tujuan mempertahankan dan menguatkan normalisasi hubungan negara-negara Arab dan rezim Israel.

“Kami memantau dengan prihatin gerakan Israel di kawasan. Pertemuan normalisasi Arab tanpa mengakhiri pendudukan Israel atas Palestina hanyalah ilusi, fatamorgana, dan hadiah gratis untuk Israel,” ujar Shtayyeh.

Dia juga mengatakan, “Israel mengabaikan perkara rakyat kami, yang setengah dari mereka berada di bawah pendudukan dan setengah lainnya di kamp-kamp pengungsi, di pengasingan dan diaspora.”

Dia menyatakan bahwa tindakan Israel mengabaikan hak-hak Palestina, memperluas pemukiman kolonialnya, dan menghancurkan setiap peluang perdamaian tak meluruhkan tekad Palestina dalam menghadapi Israel, yang disebutnya sebagai “mesin penghancur tanah, rakyat, dan kesucian” Palestina.

Sebelumnya, Gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan faksi Jihad Islam Palestina juga mengutuk pertemuan di Negev, di mana Israel berencana untuk membangun pemukiman Zionis ilegal baru.

Israel semakin menggalakkan pembangunan pemukiman Zionis sejak menjalin kesepakatan normalisasi hubungan dengan UEA, dan Bahrain melalui mediasi AS pada September 2020. Maroko dan Sudan kemudian mencapai kesepakatan serupa dengan Israel.

Kesepakatan itu dikutuk dan disebut oleh Palestina sebagai pengkhianatan secara blak-blakan terhadap perkara Palestina. (presstv)

Mencengangkan, Ini Jumlah Kerugian Ukraina Menurut Kemhan Rusia

Kemhan Rusia mengumumkan jumlah kerugian yang diderita pihak Ukraina di medan pertempuran sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina.

Dikutip RT, Jubir resmi Kemhan Rusia, Jenderal Igor Konashenkov, Senin (28/2) mengklaim bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan hampir 200 jet tempur dan helikopter serta lebih dari 300 drone milik Ukraina.

“Sebanyak 123 pesawat, 74 helikopter, 309 drone, 1.721 tank dan kendaraan lapis baja, 172 peluncur roket, 721 artileri dan mortir lapangan, dan 1.568 kendaraan militer khusus telah dihancurkan sejak dimulainya operasi militer khusus,” ungkap Konashenkov.

Seperti diketahui, pada 24 Februari, Rusia memulai apa yang disebutnya “operasi militer khusus” dengan dalih melindungi wilayah Donbass ditenggara Ukraina.

Negara-negara Barat dan beberapa negara lain lantas memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia .

Sanksi itu menyasar Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, ratusan anggota parlemen dan sejumlah tokoh elit Rusia, serta melarang transaksi Rusia melalui sistem perbankan internasional (SWIFT) dan pembekuan aset Bank Sentral Rusia di negara-negara Barat, dan menerapkan zona larangan terbang untuk pesawat Rusia. (raialyoum)