Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 26 Maret 2019

dampak rudal J-80 hamasJakarta, ICMES: Media Israel menyebutkan bahwa telah terjadi ledakan besar di utara Tel Aviv yang menghancurkan dua bangunan tempat tinggal di komplek Mashmirat di kawasan Sharoun. Dalam beberapa foto yang beredar terlihat bangunan rumah luluh lantak.

Sirine dibunyikan di bagian selatan Israel sebagai peringatan adanya serangan rudal, justru tak lama setelah Hamas mengumumkan berlanjutnya gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah telah menerima kunjungan delegasi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyusul meningkatnya ketegangan antara Rezim Zionis Israel dan kubu pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Berita selengkapnya:

Wow, Begini Kehancuran Akibat Gempuran Rudal Hamas

 “Apa yang terjadi ini sangat berbahaya, merupakan serangan langsung terhadap sebuah bangunan di utara Tel Aviv. Hamas telah menembakkan rudal buatannya dari posisi-posisinya di kawasan Rafah. Kami memandang Hamas bertanggungjawab atas segala yang terjadi di Jalur Gaza,” demikian militer Israel mengungkapkan keterpukulannya oleh dampak serangan rudal yang menerjang wilayah kedalaman Israel alias Palestina pendudukan 1948, yang dikabarkan telah menjatuhkan sedikitnya 7 korban luka pada dini hari Senin (25/3/2019) waktu setempat.

Media Israel menyebutkan bahwa telah terjadi ledakan besar di utara Tel Aviv yang menghancurkan dua bangunan tempat tinggal di komplek Mashmirat di kawasan Sharoun.

Dalam beberapa foto yang beredar terlihat bangunan rumah luluh lantak, dan disebutkan bahwa pemandangan mengerikan bagi orang Israel itu terjadi setelah sirine dipekikkan dan sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) kebanggaan Israel gagal mencegat masuknya rudal yang melesat dari Jalur Gaza.

Media dan para pakar militer Israel menyatakan bahwa rudal itu membawa “sidik jari” Brigade Ezzeddin al-Qassam, sayap militer Hamas, dan bahwa itu adalah rudal jenis J80 yang pernah digunakan Hamas dalam perang melawan Israel pada tahun 2014.

Apa Itu Rudal J80?

Rudal J80 atau “Jaabari 80” adalah rudal milik Brigade Ezzeddin al-Qassam yang dibuat sepenuhnya di wilayah Jalur Gaza, dan pernah digunakan untuk melawan agresi Israel terhadap Gaza dalam perang yang berkobar pada bulan Juli 2014.

Menurut sayap militer Hamas itu, rudal itu dinamai “Jaabari” yang merupakan nama belakang wakil komandan umum Brigade al-Qassam, Ahmad al-Jaabari, yang telah gugur diterjang serangan jet tempur Israel pada 14 November 2012 dalam perang kedua di Jalur Gaza. Dengan demikian “J” adalah inisial al-Jaabari.  Sedangkan angka 80 mengacu pada jarak tempuhnya, 80 kilometer.

Rudal ini membawa hulu ledak seberat 125 kilogram, dan dilengkapi dengan teknologi khusus untuk mengecoh sistem Kubah Besi sehingga, setidaknya kali ini, dapat dengan mudah menjangkau utara Tel Aviv tanpa tercegat sama sekali oleh rudal Kubah Besi.

Para pakar militer Israel mengatakan bahwa J80 melesat bukan dengan gerakan yang teratur, melainkan bergelombang, dan dilengkapi teknologi khusus yang membuatnya dapat berkelit dari rudal Kubah Besi. Brigade al-Qassam belakangan menghasilkan generasi baru rudal ini dengan nama “J90”. (arabicpost)

Diserang Rudal Lagi, Israel Bunyikan Sirine Di Bagian Selatan

Sirine dibunyikan di bagian selatan Israel (Palestina pendudukan 1948) sebagai peringatan adanya serangan rudal, justru tak lama setelah Hamas pada Senin malam (26/3/2019) mengumumkan berlanjutnya gencatan senjata di Jalur Gaza menyusul campurtangan Mesir terkait dengan gelombang kekerasan baru di Gaza.

Belum ada berita segera mengenai akibat serangan rudal tersebut.

Jubir Hamas Fawzi Barhoum menyatakan, “Upaya Mesir berhasil untuk gencata senjata antara rezim pendudukan (Israel) dan faksi-faksi muqawamah (resistensi).”

Kubu pejuang Palestina telah menembakkan beberapa rudal dari Jalur Gaza ke Israel beberapa jam setelah Israel pada Senin sore melancarkan serangkaian serangan udara ke berbagai posisi di Jalur Gaza sebagai reaksi atas penembakan rudal yang telah menjatuhkan beberapa korban luka di bagian utara Tel Aviv.

Militer Israel mengaku “segera membom posisi-posisi teroris Hamas di Jalur Gaza.” Para saksi mata di Gaza mengatakan bahwa beberapa helikopter Israel telah melancarkan sedikitnya tiga serangan ke bagian barat Gaza dengan sasaran posisi Brigade Ezzeddin al-Qassam, sayap militer Hamas, sementara Hamas mengutuk serangan udara Israel terhadap kantor Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Gaza.

Saksi mata menjelaskan bahwa sebuah bangunan dua lantai milik sebuah perusahaan asuransi  yang oleh Israel disebut sebagai milik badan intelijen Hamas dan satu bangunan lain milik lembaga keamanan lokal hancur di pusat kota Gaza akibat serangan Israel. Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban akibat serangan ini.

Serangan udara itu terjadi bersamaan dengan tibanya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih untuk menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang baru meneken dekrit pengakuan AS atas kedaulatan Israel terhadap Dataran Tinggi Golan milik Suriah.

Sebelumnya, rudal yang dilesatkan dari Gaza telah menimpa sebuah rumah di utara Tel Aviv dan menjatuhkan tujuh korban luka pada dini hari Senin. Eskalasi ini terjadi dalam situasi yang sangat sensitif menjelang pemilu parlemen Israel pada 9 April mendatang.

Militer Israel menuding Hamas telah menembakkan rudal dari kota Rafah, Jalur Gaza, namun seorang pejabat Hamas yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP bahwa pelakunya bukan Hamas. Dia menambahkan bahwa pesan demikian juga telah disampaikan kepada Mesir selaku mediator antara Israel dan Hamas.

Namun Israel menyatakan siap membalasnya dengan sengit dan mengumumkan pengiriman dua brigade pasukan tambahan ke kawasan sekitar Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Polisi Israel menyatakan bahwa serangan rudal tersebut ditembakkan dari jarak 120 kilometer dan menimpa rumah di sebuah komplek yang terletak di 20 kilometer utara Tel Aviv. Pihak rumah sakit Israel menyatakan telah menerima sebanyak tujuh korban luka yang enam di antaranya dari satu keluarga akibat serangan tersebut. (mm/raialyoum)

Gaza Meradang, Delegasi Hamas Jumpai Sekjen Hizbullah

Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah telah menerima kunjungan delegasi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Senin (25/3/2019), menyusul meningkatnya ketegangan antara Rezim Zionis Israel dan kubu pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Delegasi Hamas itu dipimpin oleh Wakil Ketua Biro Politik Hamas Salih al-Arouri, dan dalam pertemuan itu kedua pihak telah membahas perkembangan situasi terkini di Palestina dan kawasan sekitar, terutama terkait dengan agresi terbaru Israel terhadap Jalur Gaza. Kedua pihak juga telah membicarakan kerjasama dan koordinasi bilateral terkait dengan berbagai perkembangan situasi.

Sementara itu, faksi Jihad Islam Palestina melalui sekjennya, Ziyad al-Nakhaleh, mengingatkan ihwal agresi Israel ke Gaza.

“Para pemimpin rezim pendudukan hendaknya mengetahui bahwa kami akan membalas sengit agresi mereka,” tegasnya al-Nakhaleh.

Komite Ekskutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengikuti perkembangan situasi di Gaza dengan “sangat prihatin.”

Komite itu juga menyebutkan, “Pemerintahan Netanyahu menggunakan perkembangan situasi untuk lelang pemilu Israel pada awal-awal bulan mendatang, memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi Netanyahu dan para sekutunya dari kalangan ekstremis kanan melalui pengetatan embargo laut dan darat terhadap Jalur Gaza.”

Jubir Hamas Fawzi Barhoum di halaman Twitter-nya menegaskan, “Segala tindakan bodoh yang dilakukan rezim pendudukan Israel terhadap Gaza dan kubu resistensinya akan mendatangkan biaya yang melebihi perkiraan mereka.” (raialyoum)