Jakarta, ICMES. Para peneliti dan pakar intelijen Iran sedang menyelidiki dugaan wabah Covid-19 di Iran merupakan hasil serangan biologis.
Unit Pertahanan Udara Angkatan Bersenjata Iran menghalau jet tempur F-18 yang mendekati wilayah perbatasan negara ini dari arah selatan.
Lembaga Fatwa Mesir (Darul Ifta’ al-Mashriyyah) menanggapi dan mengecam anjuran yang beredar di media sosial untuk pengobatan penyakit Covid-19 dengan menggunakan kitab suci al-Quran secara klenik.
Uni Eropa (UE) menjanjikan bantuan sebesar € 20 juta kepada Iran dan Venezuela dalam upaya pemberantasan pandemi virus corona alias Covid-19, dan mendesak masyarakat internasional agar mengikuti langkah UE ini.
Berita selengkapnya:
Wabah Covid-19, Iran Selidiki Dugaan Serangan Biologis
Para peneliti dan pakar intelijen Iran sedang menyelidiki dugaan wabah Covid-19 di Iran merupakan hasil serangan biologis.
“Hipotesis ini sedang diselidiki secara menyeluruh dan kemungkinan virus corona merupakan serangan biologis belum dikesampingkan,” ungkap Jenderal Nasrollah Fathian, koordinator operasi eksekutif di Markas Nasional Pemberantasan Covid-19, Senin (23/3/2020).
Dia menjelaskan, “Ini sedang diperiksa dari sudut pandang medis dan intelijen. Sejauh ini, kami tidak memiliki bukti kuat yang dapat membuktikan hipotesis ini, tapi akan mengumumkan temuan baru dalam hal ini.”
Dia menambahkan, “Bahkan ada spekulasi bahwa virus ini telah diciptakan untuk secara khusus menyasar populasi Iran mengingat sifat genetik mereka. Tapi untuk sekarang, semua teori ini sedang diteliti.”
Mengenai upaya Iran menanggulangi wabah ini, dia menyebutkan sebanyak 20 rumah sakit bergerak telah tersedia dan dapat dipasang dengan cepat di tempat mana pun yang diminta oleh Departemen Kesehatan, dan sebanyak 4.000 dari total 6.000 tempat tidur rumah sakit militer telah dialokasikan untuk perawatan pasien korona, yang sebagian besar adalah warga sipil.
Laporan pada Senin kemarin mencatat di negara ini terdapat 1.812 pasien Covid-19 meninggal, 23.049 kasus infeksi, dan 8.376 orang sembuh. (fna)
Tentara Iran Nyaris Tembak Jatuh Jet Tempur F-18
Unit Pertahanan Udara Angkatan Bersenjata Iran menghalau jet tempur F-18 yang mendekati wilayah perbatasan negara ini dari arah selatan.
Sebuah video menunjukkan Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Darat Iran beberapa kali memperingatkan jet tempur F-18 yang mengganggu di Iran selatan, dan memaksanya untuk segera meninggalkan zona udara negara ini.
Menurut laporan FNA, Senin (23/3/2020), video itu dirilis oleh Republik Islam Iran Broadcasting (IRIB), dan memperlihatkan detik-detik Pasukan Pertahanan Udara Iran pada Jumat lalu mengancam akan merudal jet tempur itu jika tetap melesat menuju wilayah udara Iran, namun tak disebutkan jet ini milik negara mana.
Dilaporkan bahwa jet tempur itu segera mengubah arahnya dan meninggalkan wilayah udara Iran setelah mendapat peringatan keras.
Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) pada 20 Juni 2019 menembak jatuh satu unit pesawat nirawak pengintai supercanggih milik AS yang menerobos zona udara Iran di angkasa perairan dekat Selat Hormuz.
Presiden AS Donald Trump kemudian menyatakan bahwa Angkatan Udara AS akan membalas dengan menyerang tiga sasaran Iran, tapi kemudian dia mengaku membatalkan rencana serangan itu pada 10 menit menjelang waktu yang dijadwalkan dengan dalih demi menghindari jatuhnya banyak korban tewas. (fna)
Lembaga Fatwa Mesir Kecam Anjuran Klenik Pengobatan Covid-19 dengan Menggunakan Al-Quran
Lembaga Fatwa Mesir (Darul Ifta’ al-Mashriyyah) menanggapi dan mengecam anjuran yang beredar di media sosial untuk pengobatan penyakit Covid-19 dengan menggunakan kitab suci al-Quran secara klenik.
Anjuran itu sendiri berbunyi; “Barangsiapa meletakkan rambutnya pada kitab suci ini di bagian surat al-Baqarah yang diletakkan di air lalu air itu diminum maka ini menjadi penyembuhan untuk penyakit virus corona.”
Lembaga Fatwa Mesir, Senin (23/3/2020), menyatakan bahwa anjuran ini “tergolong khurafat”, dan karena itu masyarakat hendaklah “mengikuti protokol kesehatan yang telah dijelaskan oleh Kementerian Kesehatan dan tidak mengindahkan khurafat sedemikian rupa.”
Sebelumnya, Kementerian Wakaf Mesir mengumumkan penghentian untuk sementara waktu penyelenggaraan shalat jamaah dan Jumat di semua masjid selama dua minggu, sebagaimana Gereja Koptik di negara ini juga meliburkan aktivitasnya demi mencegah eskalasi wabah.
Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad al-Tayib juga meliburkan shalat jamaah dan Jumat di Universitas al-Azhar sampai terhentinya penyebaran wabah corona, dengan dalil antara lain qaidah syar’i yang menyatakan bahwa “kesehatan jasmani lebih diutamakan kesehatan ibadah”. (mm/rt)
UE Janjikan Bantuan € 20 Juta kepada Iran dan Venezuela untuk Penanggulangan Pandemi Covid-19
Uni Eropa (UE) menjanjikan bantuan sebesar € 20 juta kepada Iran dan Venezuela dalam upaya pemberantasan pandemi virus corona alias Covid-19, dan mendesak masyarakat internasional agar mengikuti langkah UE ini.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, Senin (23/3/2020), menyatakan bahwa UE sedang bersiap untuk mengirim bantuan kemanusiaan senilai 20 juta euro ke Iran dan Venezuela dalam beberapa minggu mendatang.
Borrell mengatakan Teheran dan Caracas sama-sama berada di bawah sanksi AS yang ditujukan untuk membuat Iran dan Venezuela menderita kelaparan.
Menurutnya, sanksi AS terhadap industri minyak Iran telah membuat negara republik Islam ini berada dalam situasi yang sangat sulit di tengah krisis Covid-19.
Borrell menyatakan pengiriman makanan, obat-obatan dan peralatan medis ke dua negara ini seharusnya tidak terpengaruh oleh sanksi AS, dan ini harus ditegaskan kembali karena banyak pihak kuatir bahwa jika mereka berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan semacam ini maka mereka dikenai sanksi oleh AS.
Bukan ini masalahnya, lanjut Borrel, tapi harus ditegaskan kembali agar setiap orang mengerti bahwa mereka dapat berpartisipasi dalam bantuan kemanusiaan semacam ini.
Dia kemudian menyatakan dukungannya kepada kebijakan Iran meminta bantuan keuangan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dalam upayanya memberantas wabah yang mendunia ini. (presstv)