Jakarta, ICMES. Kelompok pejuang Ansarullah Yaman mengumumkan bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah kembali membom ibu kota Yaman, Sanaa.
Pangkalan udara Ain al-Asad yang menampung pasukan AS di Irak kembali diserang oleh Pasukan Resistensi Irak (IRI), yang menentang dukungan AS terhadap invasi militer Zionis Israel di Gaza.
Tentara pendudukan Zionis Israel mengakui tewasnya tiga perwiranya dan terlukanya tiga tentara lain dalam pertempuran di Khan Yunis di bagian selatan Jalur Gaza.
Berita Selengkapnya:
AS dan Inggris Serang Ibu Kota Yaman Setelah Pasukan Serang Kapal AS
Kelompok pejuang Ansarullah Yaman mengumumkan bahwa pasukan Amerika Serikar (AS) dan Inggris telah kembali membom ibu kota Yaman, Sanaa.
Situs web Ansarullah pada Senin malam (22/1) melaporkan “agresi AS-Inggris terhadap Sanaa,” tanpa rincian lebih lanjut.
Penduduk setempat mengatakan bahwa “ledakan dahsyat mengguncang wilayah utara ibu kota, Sanaa, bertepatan dengan adanya sebuah pesawat terbang.”
Pada hari Senin, tentara AS membantah pemberitaan kelompok Ansarullah terkait peluncuran serangan rudal terhadap kapal kargo militer AS (Ocean Gas) di Teluk Aden.
Komando Pusat Angkatan Laut AS menyatakan, “Laporan Houthi yang didukung Iran tentang dugaan serangan yang berhasil terhadap kapal Ocean Gas adalah murni rekayasa. Komando Pusat Angkatan Laut AS terus berkomunikasi dengan Ocean Gas selama transit yang aman.”
Tentara Yaman kubu Ansarullah pada hari Senin mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal militer AS di lepas pantai Yaman, namun AS membantahnya.
Juru bicara resmi tentara Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengatakan, “Angkatan Laut Yaman melakukan operasi militer yang menargetkan kapal kargo militer Amerika (OCEAN JAZZ) di Teluk Aden dengan rudal maritim yang sesuai.”
Pasukan AS dan Inggris telah melancarkan serangan di seluruh Yaman terhadap pasukan Yaman dalam beberapa pekan terakhir sebagai tanggapan atas serangan Yaman selama berbulan-bulan terhadap kapal-kapal Laut Merah sebagai respon terhadap perang Israel di Gaza.
Sejak November, pasukan Yaman telah menyerang puluhan kapal komersial yang berlayar di Laut Merah dan terkait dengan Israel.
Tentara Yaman awalnya mengaku menyerang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel, namun kemudian memperluas targetnya hingga mencakup kapal-kapal yang terkait dengan AS dan Inggris,.
Serangan itu dilakukan demi membela warga Palestina yang dikepung dan dibombardir oleh pasukan Israel di Gaza selama lebih dari tiga bulan.
Serangan darat Israel di Gaza telah menggugurkan lebih dari 25.000 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Sejauh ini, aktivitas pasukan Yaman terkonsentrasi di selat sempit Bab al-Mandeb, yang menghubungkan Teluk Aden dengan Laut Merah. Sekitar 50 kapal berlayar melalui selat ini setiap hari, menuju dan dari Terusan Suez – arteri utama perdagangan maritim global.
Beberapa perusahaan pelayaran terbesar di dunia telah menangguhkan transit di wilayah tersebut, sehingga memaksa kapal-kapal berlayar di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan. (raialyoum/aljazeera)
Para Pejuang Irak Gempur Pangkalan Militer AS
Pangkalan udara Ain al-Asad yang menampung pasukan AS di Irak kembali diserang oleh Pasukan Resistensi Irak (IRI), yang menentang dukungan AS terhadap invasi militer Zionis Israel di Gaza.
IRI pada hari Senin melancarkan serangan drone ke pangkalan yang terletak di provinsi barat Anbar.
Serangan itu terjadi hanya dua hari setelah IRI menembakkan beberapa rudal balistik dan roket ke Ain al-Asad, yang dilaporkan menyebabkan cedera otak traumatis bagi personel di pangkalan tersebut.
Komando Pusat AS mengkonfirmasi serangan itu pada Sabtu malam, dan mengatakan bahwa “sejumlah” personel AS sedang dievaluasi karena cedera otak traumatis.
Serangan hari Sabtu terhadap pasukan AS adalah yang terbesar dalam cakupan dan ukuran sejak awal Oktober ketika kelompok perlawanan di Irak mulai menyerang posisi AS di Irak dan di Suriah dalam upaya memaksa AS menarik dukungannya kepada invasi militer Israel di Gaza.
IRI pada hari Senin mengaku telah menyerang posisi militer AS di Koniko, sebuah daerah di provinsi Deir Elzor di Suriah timur yang merupakan rumah bagi ladang minyak utama. Pasukan AS di Koniko diserang dua kali dalam waktu satu jam pada Senin tengah hari.
IRI mencakup beberapa kelompok paramiliter yang diakui oleh pemerintah Irak sebagai kekuatan sah dalam perang melawan terorisme.
Kelompok-kelompok tersebut telah mendesak diakhirinya kehadiran pasukan asing di Irak lebih dari satu dekade setelah koalisi pimpinan AS menyerbu negara Arab tersebut dengan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan dengan dalih menemukan senjata pemusnah massal. Namun, senjata demikian tidak pernah ditemukan di Irak.
Serangan IRI terhadap kepentingan AS dan Israel di kawasan telah meluas dalam beberapa pekan terakhir hingga mencakup sasaran di dekat atau di dalam wilayah pendudukan.
Pernyataan IRI pada hari Minggu menyebutkan bahwa mereka telah melancarkan serangan drone pertama terhadap sasaran yang dikendalikan oleh rezim Israel di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan. (presstv)
Israel Mengaku Tiga Perwiranya Tewas dalam Pertempuran Sengit di Khan Yunis
Tentara pendudukan Zionis Israel pada hari Senin (23/1) mengakui tewasnya tiga perwiranya dan terlukanya tiga tentara lain dalam pertempuran di Khan Yunis di bagian selatan Jalur Gaza.
Media Israel menyebut hari itu “sangat sulit,” dan menjelaskan bahwa para perwira yang tewas berasal dari Batalyon 202 Brigade Pasukan Terjun Payung.
Media Israel mempublikasikan nama tiga orang yang tewas: Mayor David Nati Al-Fassi, wakil komandan batalion, Mayor Eli Levy, seorang komandan kompi di batalion, dan Kapten Eyal Mabaruch Tuito, seorang komandan peleton di batalion.
Dengan terbunuhnya para perwira itu maka jumlah kematian tentara Israel yang diumumkan sejak dimulainya pertempuran darat di Jalur Gaza bertambah menjadi 200 orang, dan menjadi 535 orang sejak dimulainya perang.
Sebelumnya di hari yang sama media Israel mengakui bahwa 405 tentara Israel terluka parah sejak awal perang, dan situs Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa hingga Senin pagi sebanyak 233 tentara dirawat di rumah sakit, 48 di antaranya dalam kondisi parah.
Namun demikian, patut dicatat bahwa video-video yang disiarkan oleh kelompok perlawanan Palestina yang mendokumentasikan target-targetnya menunjukkan bahwa jumlah sebenarnya yang tewas dan terluka di pihak tentara Israel jauh lebih tinggi daripada yang dipublikasikan Israel, karena institusi militer Israel memperketat kendalinya atas perilisan jumlah yang sebenarnya sebagai upaya menyembunyikan besarnya kerugian yang dideritanya. (almayadeen)