Jakarta, ICMES. Media militer perlawanan Islam Hizbullah di Lebanon pada hari Senin (22/10) merilis rekaman video serangannya terhadap sekelompok tentara Israel di dekat lokasi Ramia, di perbatasan dengan Palestina pendudukan, dengan dua peluru kendali, pada tanggal 15 Oktober ini.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk “penghancuran yang meluas” terhadap sasaran-sasaran sipil dalam serangan Israel terhadap cabang-cabang lembaga Al-Qard Al-Hassan di berbagai wilayah Lebanon pada malam hari.
Anggota parlemen Lebanon dari pihak Hizbullah, Ali Fayyad, menyatakan bahwa pada fase mendatang kelompok pejuang ini akan memperlihatkan kinerja perlawanan yang lebih kualitatif.
Berita selengkapnya:
Hizbullah Rilis Video Serangannya terhadap Pasukan Zionis
Media militer perlawanan Islam Hizbullah di Lebanon pada hari Senin (22/10) merilis rekaman video serangannya terhadap sekelompok tentara Israel di dekat lokasi Ramia, di perbatasan dengan Palestina pendudukan, dengan dua peluru kendali, pada tanggal 15 Oktober ini.
Rekaman itu mendokumentasi fotografi yang akurat, antara lain pembukaan celah baru pada dinding beton oleh pasukan pendudukan di perbatasan selatan Lebanon dengan Palestina pendudukan, yang digunakan untuk masuknya pasukan Israel yang menjadi sasaran serangan tersebut.
Video itu memperlihatkan kendaraan dan tentara pasukan teknik Brigade Golani Israel, di mana peluru kendali pertama diarahkan ke delapan tentara, diikuti oleh peluru kendali kedua, yang menyasar tiga tentara yang ada di antara kendaraan tersebut.
Selain itu, media militer merilis video spesifikasi rudal Nasr 2 , yang merupakan rudal permukaan-ke-permukaan yang mulai dioperasikan pada tanggal 20 Oktober, dan dibedakan berdasarkan kemampuannya untuk mengecoh sistem pertahanan udara dan sistem kekebalannya terhadap gangguan.
Seperti Nasr 1 dan Qader 2, yang diungkapkan Hizbullah pada tanggal 16 bulan ini, para insinyur kelompok pejuang ini mengembangkan Nasr 2, yang digunakan untuk menyerang sasaran dan fasilitas vital dengan akurasi yang tingkat kesalahannya tidak lebih dari lima meter.
Spesifikasi Nasr 2ialah sebagai berikut:
– Diameter: 302 mm.
– Berat hulu ledak: 140 kg.
– Jarak tempuh: 150 km.
– Berat keseluruhan: 650 kg.
Setelah menerbitkan spesifikasi Nasr 2, media militer merilis video yang mendokumentasikan pemboman kota Haifa dengan rudal ini pada hari Minggu.
Media militer Hizbullah mengumumkan operasi pemboman pangkalan Glilot , yang berafiliasi dengan Unit Intelijen Militer 8200 di pinggiran Tel Aviv dengan rudal tertentu.
Hizbullah menjelaskan bahwa penargetan ini dilakukan sebagai bagian dari serangkaian operasi Khaybar dengan seruan “Labbaika, ya Nasrallah,” dan sebagai respon terhadap serangan dan pembantaian yang dilakukan oleh rezim pendudukan.
Hizbullah juga menyerang kumpulan tentara pendudukan di sekitar kota Aita dan Khallet Warda dengan salvo roket serta berbagai kawasan lain. (raialyoum)
PBB Kecam Agresi Israel di Lebanon
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk “penghancuran yang meluas” terhadap sasaran-sasaran sipil dalam serangan Israel terhadap cabang-cabang lembaga Al-Qard Al-Hassan di berbagai wilayah Lebanon pada malam hari.
Kantor HAM PBB di Timur Tengah dan Afrika Utara dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (21/10) menyatakan, “Kami mengutuk pemboman kejam Israel di berbagai daerah perkotaan dan pemukiman di pinggiran selatan Beirut, Lebanon selatan, dan Bekaa selama 24 jam terakhir, di mana IDF menyatakan menyerang berbagai fasilitas milik Asosiasi Keuangan Al-Qard al-Hassan.”
PBB menyebut serangan-serangan itu menyebabkan “kehancuran luas pada properti tempat tinggal, infrastruktur sipil, dan bangunan komersial, selain kepanikan yang tak terkira dan gelombang pengungsian lainnya di antara penduduk di daerah-daerah tersebut.”
“Berdasarkan hukum humaniter internasional, benda-benda yang berkontribusi secara ekonomi atau finansial terhadap upaya perang salah satu pihak dalam konflik tidak dapat dianggap sebagai sasaran serangan yang sah atas dasar ini saja karena benda-benda tersebut tidak memenuhi definisi tujuan militer,” tambahnya. .
PBB menekankan bahwa “hukum kemanusiaan internasional harus dihormati, dan warga sipil dan infrastruktur sipil bukanlah target.”
Kantor Berita Nasional Lebanon, NNA, melaporkan bahwa pada Minggu malam, pesawat Israel melancarkan lebih dari sepuluh serangan di pinggiran selatan Beirut, yang merupakan basis Hizbullah, dan satu di antaranya membidik cabang Al-Qard Al-Hassan di dekat Bandara Internasional Rafik Hariri di pinggiran pinggiran selatan. (raialyoum)
Anggota Parlemen Lebanon: Hizbullah Pulih dan akan Bertempur Lebih Baik
Anggota parlemen Lebanon dari pihak Hizbullah, Ali Fayyad, menyatakan bahwa pada fase mendatang kelompok pejuang ini akan memperlihatkan kinerja perlawanan yang lebih kualitatif, dan menekankan bahwa Hizbullah telah memulihkan semua struktur kepemimpinan dan struktur lapangannya di tengah perang yang sedang berlangsung melawan pasukan Zionis Israel di Lebanon selatan.
“Musuh telah kehabisan sasarannya, dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Saat ini mereka berada dalam dilema, dan belum mencapai prestasi apa pun di lapangan selama 15 hari terakhir,” ungkap Fayyad, sembari menyebutkan bahwa strategi Hizbullah didasarkan pada upaya melelahkan tentara pendudukan dan tidak membiarkannya menjadi stabil.
Dia menekankan bahwa setiap keputusan rezim pendudukan untuk menyerbu Lebanon selatan “akan menempatkan wilayah itu berada di bawah serangan perlawanan, yang akan menimbulkan kerugian besar”.
Dia mengimbau kepada semua orang untuk tidak terburu-buru membaca situasi di lapangan.
Mengenai upaya gencatan senjata, Fayyad mengatakan bahwa mereka memisahkan tahap konfrontasi lapangan dari tindakan diplomatik, namun dia menjelaskan bahwa prioritasnya adalah “mengakhiri agresi dan mencapai gencatan senjata.”
Fayyad menambahkan bahwa kekuatan perlawanan dalam menghadapi agresi merupakan pilar fundamental dari posisi politik pemerintah, dan “apa yang dilakukan musuh di lapangan tidak memiliki dampak taktis.”
Hal ini terjadi mengingat adanya jaminan dari para pemimpin Hizbullah untuk beralih dari front dukungan ke arah perang, terutama sejak tanggal 17 September lalu, setelah terjadi peledakan pager, yang disusul dengan pembunuhan Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah pada tanggal 27 September, dan kemudian serangan dan pemboman terus menerus dilancarkan oleh Israel terhadap kota-kota Lebanon, dan Hizbullah pun menanggapinya dengan membom permukiman dan situs militer Israel. (aljazeera)