Jakarta, ICMES. Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran Brigjen Abolfazl Shekarchi menyatakan bahwa jika Amerika Serikat (AS) melakukan kesalahan strategis maka akan mendapat tamparan lebih besar dan fatal daripada sebelumnya.

Juru bicara sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ) Abu Hamzah mengumumkan berakhirnya latihan perang mereka yang bersandi “Tekad Orang-orang Yang Benar†dan melibatkan ratusan pejuang dari sejumlah medan operasi mereka di Jalur Gaza.
Kementerian pertahanan Suriah menyatakan bahwa ssedikitnya 11 tentara dan dua warga sipil tewas dalam serangan di Suriah utara setelah sebuah bus sipil menjadi sasaran di jalan raya yang menghubungkan kota Raqqa dan Homs.
Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Polyansky menyatakan bahwa para pejabat Ukraina telah menjual senjata-senjata Barat, yang kemudian terselundupkan dari Ukraina sehingga bahkan terlihat di provinsi Idlib, Suriah.
Berita Selengkapnya:
Jenderal Iran: Pesawat Pembom AS dan Jet Tempur Israel di Teluk Persia Cuma Pamer Belaka
Amerika Serikat (AS) lebih mengetahui daripada pihak lain bahwa jika AS melakukan kesalahan strategis maka akan mendapat tamparan lebih besar dan fatal daripada sebelumnya, demikian ditegaskan oleh juru bicara Angkatan Bersenjata Iran Brigjen Abolfazl Shekarchi, Senin (20/6), sembari menyebutkan bahwa penerbangan pesawat pembom AS dan jet tempur Israel di angkasa Teluk Persia hanyalah aksi pamer semata.
Shekarchi menganggap pergerakan Israel di kawasan dan sejumlah negara Teluk justru menunjukkan ketidak berdayaan Israel, dan menyebutkan bahwa para pejabat Zionis mengakui cepatnya proses keruntuhan mereka sehingga mereka pun sengaja mengandal normalisasi hubungan dengan sejumlah negara kawasan.
Secara terpisah, Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami menegaskan bahwa Iran tak akan membiarkan musuh mengusik keamanan bangsa Iran.
Dia mengatakan, “Musuh menabuh genderang fitnah untuk membangkitkan kegaduhan dan mengusik perasaan warga negara Iran. Tapi kami tegaskan bahwa kami bertekad melayani rakyat, berpegang teguh pada spirit pengorbanan dan keberfanaan, dan tak kan pernah membiarkan musuh mengusik keamanan negara.â€
Juru bicara Kemlu Iran kepada Al-Alam menyinggung rencana Rezim Zionis untuk mengacaukan keamanan kawasan dan memperingatkan negara-negara regional ihwal rencana ini.
Rencana-rencana kaum Zionis di kawasan Teluk Persia itu terlihat dari pernyataan Menteri Pertahanannya, Benny Gantz, bahwa Israel membangun aliansi pertahanan udara di Timur Tengah dengan pimpinan AS.
Gantz mengklaim bahwa aliansi ini telah berhasil menggagalkan upaya-upaya serangan Iran, dan bahwa aliansi ini bisa jadi akan menguat dengan adanya kunjungan Presiden AS Joe Biden pada bulan mendatang.
Israel berusaha mendekati negara-negara Arab Teluk Persia dan mengendalikan kekayaan minyak mereka di tengah krisis bahan bakar yang sedang mendera dunia, sembari mengandalkan perang psikologis dan menebar Iranfobia di kawasan ini. (alalam)
Rusia Sebut Senjata Barat yang Dijual Pejabat Ukraina Terlihat di Idlib Suriah
Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Polyansky menyatakan bahwa para pejabat Ukraina telah menjual senjata-senjata Barat, yang kemudian terselundupkan dari Ukraina sehingga bahkan terlihat di provinsi Idlib, Suriah.
“Di Idlib, senjata Barat yang dijual oleh para pejabat Ukraina yang korup mulai muncul lebih banyak. Pasar senjata gelap yang berkembang di Eropa telah menjadi harta nyata tidak hanya bagi mereka, melainkan bagi para Islamis radikal di seluruh Timur Tengah,†ungkapnya, Senin (20/6).
Sementara itu, kantor berita Sputnik milik Rusia melaporkan bahwa jumlah truk yang dibawa tentara AS dalam beberapa hari terakhir ke pangkalan-pangkalan ilegalnya di timur laut Suriah bertambah menjadi 130, setelah kedatangan konvoi baru sebanyak 30 truk.
Dikutip Sputnik, sumber lokal di pedesaan Hasaka mengatakan, “Pasukan pendudukan Amerika mendatangkan 30 truk penuh dengan senjata dan peralatan militer melalui perbatasan ilegal Al-Waleed dengan Irak ke pangkalan-pangkalan ilegalnya di provinsi Hasaka dan Deir Ezzor, beberapa hari setelahmasuknya konvoi serupa dalam jumlah dan peralatan.”
Sumber itu menjelaskan, “Dengan adanya konvoi baru itu, jumlah truk yang didatangkan tentara AS ke Suriah selama empat hari meningkat menjadi 136, setelah mendatangkan konvoi militer besar yang terdiri atas puluhan truk hingga sebanyak 76 truk pada Kamis 16 Juni, dan dianggap sebagai salah satu konvoi militer terbesar ke Provinsi Hasakah yang datang dari wilayah Kurdistan Irak melalui perbatasan ilegal Al-Waleed dengan Irak.â€
Di sisi lain, sumber informasi di pedesaan Hasaka mengungkapkan kepada Sputnik bahwa Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang berafiliasi dengan tentara AS telah menggali terowongan yang menghubungkan distrik Sinjar di Provinsi Nineveh, Irak, dengan wilayah kontrol mereka di Provinsi Hasakah, Suriah.
Menurut sumber itu, SDF mengangkut pasukan, senjata dan peralatan militer melalui terowongan, yang panjangnya sekitar 12 km, dari Irak ke Suriah, dan sekira 300 balok beton telah digunakan dalam pembangunan terowongan.
Sumber itu menyebutkan SDF belum lama ini mengirim sejumlah besar pasukan ke Suriah melalui terowongan tersebut, setelah Turki mengumumkan niatnya melancarkan operasi militer untuk mengendalikan kota-kota Manbij dan Tal Rifaat, Suriah. (alalam/raialyoum)
Akhiri Latihan Perang, Brigade Quds Mengaku Capai Kemajuan Signifikan
Juru bicara sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ) Abu Hamzah mengumumkan berakhirnya latihan perang mereka yang bersandi “Tekad Orang-orang Yang Benar†dan melibatkan ratusan pejuang dari sejumlah medan operasi mereka di Jalur Gaza.
“Kami mendapat hasil-hasil yang maju dari segi kesiapan tempur para mujahidin kami, demikian pula akurasi dalam penembakan serta waktu dan tempat, yang sekiranya akan memperkuat kemampuan di lapangan,†ujar Abu Hamzah, Senin (20/6).
Dia menambahkan, “Dengan berakhirnya manuver itu Brigade Al-Quds akan selalu teguh pada prasangka baik para mujahid kami serta negara-negara Arab dan Islam kami. Kami akan menghadapi kebodohan musuh kami dengan segala keberanian dan kekuatan. Kami akan melindungi tahanan kami, orang-orang kami, dan tempat-tempat suci kami dengan sekuat tenaga.”
Terkait manuver militer ini, beredar video Brigade Al-Quds meluncurkan rudal ke arah Laut Gaza sebagai bagian dari manuver.
Dua hari lalu, Brigade Al-Quds mengumumkan peluncuran latihan militer skala besar di Jalur Gaza. Beberapa formasi Brigade Al-Quds berpartisipasi di dalamnya, terutama roket dan artileri, dari semua provinsi di Jalur Gaza, dengan tujuan mengintegrasikan taktik dan mengukur kesiapan koordinat unit-unit pasukan dan mengetahui akurasinya.
Manuver itu mensimulasikan skenario pemboman target tunggal secara bersamaan dan intensif dari beberapa wilayah, dan diimplementasikan dalam kelompok operasi di provinsi-provinsi Jalur Gaza. (almayadeen/aljazeera)
Serangan Teror Tewaskan 11 Tentara dan Dua Warga Sipil Suriah
Kementerian pertahanan Suriah menyatakan bahwa ssedikitnya 11 tentara dan dua warga sipil tewas dalam serangan di Suriah utara setelah sebuah bus sipil menjadi sasaran di jalan raya yang menghubungkan kota Raqqa dan Homs.
“Sekitar 6:30 [03:30 GMT] pagi ini, sebuah bus sipil menjadi sasaran serangan teroris di jalan raya Raqqa-Homs di daerah al-Jira,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (20/6), sembari menambahkan bahwa tiga personel tentara lainnya terluka.
Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) melaporkan bahwa sel-sel ISIS telah menyerang sebuah “bus militer†di daerah Jabal al-Bashari di gurun al-Raqqah.
“Jumlah korban tewas diyakini akan meningkat karena ada beberapa orang terluka parah,” kata SOHR.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu sejauh ini, namun ISIS yang pernah menguasai wilayah itu terus melakukan serangan sejak kekalahan ISIS di medan perang tiga tahun lalu. (aljazeera)