Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 21 Februari 2023

Jakarta, ICMES. Gempa dangkal berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) melanda wilayah perbatasan Turki-Suriah, dua negara yang sebagian wilayah masing-masing sebelumnya sudah luluh lantak akibat gempa dua pekan  lalu yang menewaskan puluhan ribu orang.

Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi menolak laporan yang mengklaim bahwa Teheran telah memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 84 persen, dan memastikan bahwa negara republik Islam ini tidak pernah memperkaya uranium dengan kemurnian lebih dari 60%.

Teheran menanggapi tudingan musuh bebuyutan regionalnya, Rezim Zionis Israel, bahwa Iran  berada di balik serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak pada awal bulan ini.

Berita Selengkapnya:

Gempa Kembali Guncang Turki dan Suriah, Sejumlah Orang Tewas

Gempa dangkal berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) melanda wilayah perbatasan Turki-Suriah, dua negara yang sebagian wilayah masing-masing sebelumnya sudah luluh lantak akibat gempa dua pekan  lalu yang menewaskan puluhan ribu orang.

Pusat Seismologi Mediterania Eropa mengumumkan bahwa gempa susulan pada Senin malam (20/2) berpusat di provinsi paling selatan Turki Hatay pada kedalaman 2 km.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan tiga orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka.

Gempa tersebut menggguncang kota Defne pada pukul 20:04 waktu setempat, dan getarannya terasa kuat di ibu kota terdekat Hatay, Antakya dan di Adana, 200 km (300 mil) ke utara.

Gempa kedua berkekuatan 5,8 mengguncang wilayah itu beberapa menit kemudian, dan berpusat di distrik Samandag, Hatay, menurut badan manajemen bencana Turki..

Kantor berita Turki, Anadolu, mengatakan gempa dirasakan di Suriah, Yordania, Israel, dan Mesir.

Provinsi Hatay berada di pesisir Laut Mediterania. Badan bencana mengimbau masyarakat menjauh dari pantai, dan memperingatkan bahwa gempa dapat menyebabkan permukaan laut naik setinggi 50 cm.

Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan enam orang terluka di Aleppo akibat puing-puing yang berjatuhan, sementara walikota Hatay mengatakan sejumlah bangunan runtuh dan menjebak orang di dalamnya.

Media Turki melaporkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sudah meninggalkan Hatay sebelum dilanda dua gempa berkekuatan 6,4 dan 5,8 SR.

CNN Turk melaporkan, “Presiden tidak berada di Hatay pada saat gempa,” dan memastikan dia telah menyelesaikan pertemuannya sebelum gempa terjadi dan berangkat ke KahramanmaraÅŸ, yang mengalami getaran kecil akibat gempa tersebut.

Korban tewas akibat gempa dua minggu lalu bertambah pada hari Senin menjadi 41.156 di Turki, dan diperkirakan akan terus meningkat, sementara korban tewas di Suriah Sekitar 6.000 orang.

Diperkirakan sebanyak 385.000 apartemen hancur atau rusak parah, dan banyak orang masih hilang akibat bencana 6 Februari tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pembangunan hampir 200.000 apartemen di 11 provinsi yang dilanda gempa akan dimulai bulan depan. (aljazeera/raialyoum)

Iran Bantah Perkaya Uranium 84%

Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi menolak laporan yang mengklaim bahwa Teheran telah memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 84 persen, dan memastikan bahwa negara republik Islam ini tidak pernah memperkaya uranium dengan kemurnian lebih dari 60%.

Sebelumnya, Media AS Bloomberg melaporkan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sedang mencoba mengklarifikasi bagaimana “Iran mengakumulasi uranium yang diperkaya hingga kemurnian 84%”.

Dilaporkan pula bahwa inspektur IAEA telah menemukan partikel uranium yang sangat diperkaya “di dalam jaringan pipa yang menghubungkan sentrifugal yang digunakan untuk memisahkan isotop uranium”.

Pejabat Iran kepada kantor berita Fars Ahad lalu mengatakan bahwa laporan Bloomberg tendensius dan bertujuan mendistorsi fakta.

“Keberadaan partikel semacam itu adalah masalah yang sangat normal dalam proses pengayaan uranium dan dapat terjadi bahkan ketika bahan baku yang memasuki kaskade sentrifugal menurun sesaat,” ungkap Kamalvandi

“Yang penting adalah produk akhir, dan Republik Islam Iran tidak pernah memulai pengayaan (uranium) pada tingkat di atas 60 persen,” imbuhnya.

Mengenai IAEA dengan mengatakan, “IAEA sangat mengetahui bahwa masalah seperti itu terjadi selama pekerjaan (nuklir) sebagai dalam berbagai kasus di masa lalu, tingkat pengayaan yang berbeda telah diamati dan telah diperhitungkan, dan masalah terbaru ini pasti akan diklarifikasi juga.”

Menurutnya, IAEA biasanya tidak memberi tahu anggotanya masalah demikian.

“Memublikasikan masalah ini melalui media, sekali lagi menunjukkan bahwa, sayangnya, IAEA telah kehilangan profesionalitas dan netralitasnya sejak lama,” kecam Kamalvandi.

“Itu sengaja memberikan informasi teknis kepada media Barat, dan tak  diragukan lagi, tindakan ini akan semakin mendiskreditkan organisasi internasional penting ini,” sambungnya.

Iran telah berulang kali mengecam IAEA karena merilis laporan yang menyesatkan tentang program nuklir damai negara ini, dan menyebut pendekatan pengawas nuklir PBB dalam pengungkapan informasi rahasia dan tidak terverifikasi sebagai tidak profesional dan tidak dapat diterima. (fna)

Dituding Serang Kapal Israel, Ini Tanggapan Sengit Iran

Teheran menanggapi tudingan musuh bebuyutan regionalnya, Rezim Zionis Israel, bahwa Iran  berada di balik serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak pada awal bulan ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani kepada wartawan dalam konferensi pers pada hari Senin (20/2) menegaskan Teheran “menolak keras” tuduhan itu

“Rezim Zionis telah terbiasa melontarkan tuduhan terhadap Republik Islam Iran, seperti sekutu utamanya, pemerintah Amerika Serikat,” ujarnya.

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Iran atas serangan terhadap kapal tanker minyak Campo Square yang terkait dengan Israel pada 10 Februari, dan bersumbar bahwa Israel akan melanjutkan upayanya melawan Teheran.

Kanaani menyebut Israel telah bertindak lancang terhadap keamanan negara lain sepanjang “sejarahnya yang memalukan” sehingga tak patut menuduh pihak lain melakukan pelanggaran yang membahayakan keamanan regional.

Kapal tanker Campo Square yang berbendera Liberia itu diduga diserang oleh pesawat nirawak.  Perusahaan Eletson dari Yunani yang mengelola kapal tersebut melaporkan bahwa kapal itu “ditabrak oleh benda yang terbawa udara saat berada di Laut Arab”, namun kapal dan awaknya selamat, dan hanya kapal yang mengalami kerusakan ringan.

Perusahaan tersebut diduga terkait dengan perusahaan pelayaran Inggris yang didirikan dan diketuai oleh Eyal Ofer dari Israel.

Iran dan Israel telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun yang belakangan semakin terbuka di tengah meningkatnya ketegangan dan kebuntuan perundingan pemulihan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan beberapa negara terkemuka dunia.

Israel pada hari Minggu melancarkan serangan udara ke Damaskus, ibu kota Suriah, yang menewaskan lima orang dan melukai 15 lainnya.

Kata saksi mata, serangan itu menyasar sebuah bangunan di lingkungan Kafr Sousa di Damaskus pusat dekat sebuah kompleks keamanan besar yang dijaga ketat dekat dengan instalasi Iran.

Teheran sebelumnya menuduh Israel berada di balik serangan gagal drone di situs kementerian pertahanan di provinsi Isfahan pada Januari lalu. (fna/aljazeera)