Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 19 Desember 2023

Jakarta, ICMES. Serangan udara pasukan Zionis Israel di Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza, mengugurkan lebih dari 100 orang Palestina dan melukai puluhan lainnya.

Faksi-faksi perlawanan Palestina terus menghadapi pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza, dan menyerang pemukiman Israel dan situs-situs militer dengan salvo rudal.

Angkatan bersenjata Yaman melancarkan serangan terhadap dua kapal yang berlayar menuju Israel di Laut Merah, sebagai kelanjutan dari upaya Yaman menekan Israel dan sekutunya agar menghentikan serangan brutal di Jalur Gaza.

Berita Selengkapnya:

Serangan Israel di Kamp Terbesar di Gaza Gugurkan 100-an Orang

Serangan udara pasukan Zionis Israel di Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza, mengugurkan lebih dari 100 orang Palestina dan melukai puluhan lainnya.

Laporan pada hari Senin (18/12), menyebutkan 100 orang masih tertimbun reruntuhan, dan sedikitnya 20 lainnya terluka.

Israel telah menyerang kamp pengungsi Jabalia beberapa kali sejak 7 Oktober, ketika rezim Zionis tersebut melancarkan perang di Gaza setelah Hamas melancarkan operasi serangan fajar bersandi Badai Al-Aqsa.

Pada Ahad lalu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel telah menyerbu rumah sakit al-Awda di Jabalia dan menahan staf medis setelah beberapa hari melakukan pengepungan dan pemboman.

Juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan direktur rumah sakit al-Awda Ahmed Muhanna ditahan dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.

Dia menambahkan bahwa staf medis lainnya ditangkap, ditelanjangi dan diinterogasi selama empat jam dalam “kondisi yang tidak manusiawi” sebelum dibebaskan.

Al-Qudra juga meminta organisasi internasional campur tangan dalam upaya melindungi rumah sakit dari serangan Israel.

Israel mengobarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Sejak dimulainya serangan gencar di Gaza, rezim Tel Aviv telah membunuh lebih dari 19.000 orang  Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 51.000 lainnya.

Ribuan lainnya juga hilang dan diperkirakan gugur di bawah reruntuhan di Jalur Gaza. (presstv)

Tentara Zionis Keteteran Digempur Pejuang Al-Qassam di Gaza

Faksi-faksi perlawanan Palestina terus menghadapi pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza, dan menyerang pemukiman Israel dan situs-situs militer dengan salvo rudal.

Sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, pada hari Senin (18/12) merilis video serangan terhadap jip Hummer pasukan Israel dengan rudal anti-tank Kornet di timur laut Beit Lahia.

Al-Qassam juga mengumumkan serangannya terhadap sebuah truk yang membawa sejumlah besar tentara pendudukan di Beit Lahia dengan peluru TBG, dan kemudian terlibat kontak senjata sengit hingga menyebabkan beberapa tentara Zionis tewas dan terluka.

Pejuang resistensi menghancurkan tank  Merkava  Israel dengan peluru  Tandem  di timur Beit Lahia.

Mereka meledakkan bom anti-personil  terhadap pasukan Israel bersembunyi di dalam sebuah gedung di Beit Lahia dan kemudian digempur pula dengan peluru  TBG . Mereka mengaku  menyerang sekelompok pasukan infantri Zionis dan bentrok dengan mereka pada jarak dekat hingga semua pasukan itu terbunuh.

Para pejuang menghancurkan satu unit kendaraan pengangkut pasukan Israel dan sebuah buldoser militer D9 dengan dua peluru  Al-Yassin 105  di Beit Lahia. Mereka kemudian meledakkan sejumlah perangkat anti-personil terhadap tentara pendudukan yang mencoba menyelamatkan tentara yang terluka.

Al-Qassam juga menargetkan sebuah jip militer Israel dengan rudal anti-tank di sekitar daerah Abraj al-Nada di Jalur Gaza utara, sehingga menjatuhkan korban luka dan atau tewas.

Di Khan Yunis, Brigade Al-Qassam menggempur tank  Merkava dengan peluru  Al-Yassin 105. Mujahidin Al-Qassam juga menyerang truk militer yang pembawa muatan dan tentara Zionis dengan peluru anti-personil di timur kota tersebut.

Para pejuang membombardir dengan mortir kerumunan pasukan pendudukan yang memasuki utara kota Khan Yunis, dan meledakkan bom anti-personil pada pasukan pendudukan yang berjalan kaki di sebelah timur kota, menyebabkan sejumlah anggotanya tewas dan terluka. .

Al-Qassam menggempur pasukan pendudukan Israel yang bersembunyi di dalam sebuah bangunan di daerah Al-Mughraqa di Jalur Gaza tengah dengan senjata TBG dan peluru RPG. Mereka juga bertempur hingga menyebabkan beberapa pasukan Zionis tersebut tewas atau terluka.

Al-Qassam juga mengebom situs militer Kissufim dengan salvo rudal.

Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, mengumumkan penembakan terhadap dua tentara Israel di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Kota Gaza.

Brigade Al-Quds mengumumkan penargetan konsentrasi militer pendudukan di daerah Juhr al-Dik dan di Nahal Oz dengan serangan roket dan mortir kaliber berat.

Selain itu, Brigade Al-Quds mengambil kendali atas pesawat pengintai pendudukan Israel, sebuah drone “EVO Max 4T” milik pasukan infanteri, di sebelah timur Khan Yunis.

Brigade Al-Quds mengebom dengan mortir sebuah kendaraan militer Zionis yang ditempatkan di garis pemisah timur Rafah. (raialyoum)

Bela Palestina, Pasukan Yaman Serang Dua Kapal Lagi di Laut Merah

Angkatan bersenjata Yaman melancarkan serangan terhadap dua kapal yang berlayar menuju Israel di Laut Merah, sebagai kelanjutan dari upaya Yaman menekan Israel dan sekutunya agar menghentikan serangan brutal di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X pada hari Senin (18/12), juru bicara angkatan bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree menyatakan bahwa dua kapal yang diserang di Laut Merah pada hari sebelumnya itu bernama Swan Atlantic dan MSC Clara.

Saree menyebutkan pihaknya  telah menggunakan drone untuk menyerang kapal-kapal tersebut sebagai bentuk “solidaritas terhadap rakyat Palestina sehubungan dengan agresi terhadap Gaza.”

Serangan tersebut adalah yang terbaru di tengah kampanye Yaman untuk  menekan rezim Israel dan Amerika Serikat serta sekutu lainnya agar mengakhiri perang di Gaza yang telah menggugurkan lebih dari 19.000 orang sejak awal Oktober.

Kampanye ini merupakan bagian dari gerakan militer regional anti-Israel yang juga melibatkan kelompok-kelompok pejuang perlawanan di Irak dan Lebanon.

Komandan Zona Militer Kelima Yaman Mayor Jenderal Yusuf al-Madani mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa negara Arab tersebut siap menghadapi reaksi apa pun terhadap serangan anti-Israel di kawasan.

Al-Madani mengatakan bahwa angkatan bersenjata Yaman dapat secara signifikan meningkatkan daya tembak mereka untuk menanggapi setiap ancaman dari “pihak mana pun yang berupaya membuat perpecahan antara kami dan Palestina.”

Dia juga memperingatkan bahwa tindakan apa pun yang meningkatkan ketegangan di Gaza akan menyebabkan peningkatan ketegangan di Laut Merah.

Peringatan ini disampaikan di tengah beredarnya laporan bahwa AS dan sekutunya mungkin akan membentuk satuan tugas maritim regional untuk melawan ancaman terhadap pelayaran di Laut Merah.

Hal ini juga terjadi hanya beberapa jam sebelum perusahaan raksasa minyak BP mengumumkan pihaknya telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas transit minyak melalui rute Laut Merah karena ancaman yang berasal dari pasukan Yaman.

Perusahaan pelayaran internasional besar telah mengubah arah kapal mereka di wilayah tersebut setelah Yaman mengatakan pada awal bulan ini bahwa setiap kapal yang menuju Israel akan menjadi sasaran yang sah sampai rezim Israel menghentikan agresinya terhadap Gaza. (presstv)