Jakarta, ICMES. Jubir Kemlu Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi telah mengundang Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi untuk melakukan kunjungan resmi ke Iran, menyusul kesepakatan rekonsiliasi antara kedua negara berpengaruh di Timteng ini.
Media Israel melaporkan bahwa sekelompok peretas dari Indonesia telah meretas situs sejumlah situs kementerian Israel, menyita data, dan menerbitkan sebagian darinya.
Jumlah korban tewas akibat pertempuran antara tentara reguler dan para militer Pasukan Pendukung Cepat (Rapid Support Forces/RSF) di Sudan membangkak menjadi 97 orang, dan jatuh pula korban luka dalam jumlah besar, menurut pengumuman Sindikat Dokter Sudan.
Berita Selengkapnya:
Makin Hangat, Presiden Iran Undang Raja Salman ke Iran
Jubir Kemlu Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi telah mengundang Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi untuk melakukan kunjungan resmi ke Iran, menyusul kesepakatan rekonsiliasi antara kedua negara berpengaruh di Timteng ini.
Kanaan dalam jumpa press mingguannnya, Senin (17/4), Kanaani mengatakan bahwa Presiden Raisi telah menyampaikan undangan kepada Raja Salman untuk mengunjungi Teheran, dan bahwa Presiden Iran telah menawarkan untuk secara timbal balik menjamu Raja Saudi setelah menerima undangan darinya untuk mengunjungi Riyadh.
Kanaani menyebutkan bahwa Teheran dan Riyadh sedang menjalani proses implementasi kesepakatan untuk pembukaan kembali kedutaan besar, dan misi tersebut akan mulai beroperasi selambat-lambatnya tanggal 9 Mei.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa hubungan politik antara kedua belah pihak praktis telahdipulihkan, mereka tidak menghadapi hambatan untuk membuka kembali misi diplomatik, dan keduanya sekarang bertukar delegasi teknis mengenai masalah tersebut.
“Untungnya, kami telah mengambil langkah positif. Para pejabat kedua negara menyambut delegasi teknis dengan sangat baik,†katanya.
“Kedua belah pihak bersikukuh bahwa misi memulai pekerjaan mereka pada waktu yang tepat untuk memfasilitasi penyediaan layanan konsuler bagi jemaah haji Iran menjelang musim haji,†sambungnya.
Kanaani menjelaskan bahwa hubungan Teheran dengan Riyadh “tidak memiliki kaitan khusus” dengan masalah kesepakatan nuklir Iran 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
“Hubungan antara Iran dan Arab Saudi bersifat independen, dan tidak memiliki kaitan khusus dengan JCPOA. Kita berharap akan menyaksikan implementasi kesepakatan bersama di bidang politik, ekonomi dan ikatan antar bangsa, selangkah demi selangkah,†harapnya.
Iran dan Arab Saudi pada 10 Maret lalu mengumumkan sebuah kesepakatan yang ditengahi China untuk memulihkan hubungan, setelah tujuh tahun terputus. Dalam pernyataan bersama setelah penandatanganan perjanjian, Teheran dan Riyadh menekankan prinsip saling menghormati kedaulatan nasional dan menahan diri untuk tidak saling mencampuri urusan dalam negeri.
Pada awal April lalu, Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian dan sejawatnya dari Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud bertatap muka di China dalam pertemuan resmi pertama diplomat tertinggi kedua negara sejak tujuh tahun silam.
Amir-Abdollahian dan bin Farhan merilis pernyataan bersama setelah pertemuan itu, dan menyuarakan kesiapan mereka untuk membuka kembali kedutaan besar dan bekerja untuk membangun keamanan dan stabilitas di Timteng. (fna)
Media Israel: Kelompok Peretas Indonesia Serang Situs-Situs Kementerian Israel
Media Israel melaporkan bahwa sekelompok peretas dari Indonesia telah meretas situs sejumlah situs kementerian Israel, menyita data, dan menerbitkan sebagian darinya.
Surat kabar Jerusalem Post mengatakan bahwa kelompok peretas Indonesia, yang menamakan dirinya “VulzSecTeamâ€, mengklaim telah meretas kementerian pendidikan, kesehatan dan luar negeri Israel, serta kepolisian Israel dan perusahaan bus dan kereta api dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, kelompok Anonymous Sudan dilaporkan melakukan beberapa serangan siber selama bulan April ini terhadap sasaran-sasaran Israel, termasuk situs web bank dan Kantor Pos Israel, dan terhadap raksasa keamanan sicer Israel, Check Point.
Grup tersebut juga meretas situs web beberapa universitas besar di Israel, dan membuatnya tidak aktif selama beberapa jam.
Serangan ini adalah bagian dari kampanye yang disebut OPIsrael, di mana para aktivis berupaya menyerang target-target Israel di Internet. (raialyoum)
Kekhawatiran Makin Membengkak, Jumlah Korban Tewas Pertempuran di Sudan Capai 97 Orang
Jumlah korban tewas akibat pertempuran antara tentara reguler dan para militer Pasukan Pendukung Cepat (Rapid Support Forces/RSF) di Sudan membangkak menjadi 97 orang, dan jatuh pula korban luka dalam jumlah besar, menurut pengumuman Sindikat Dokter Sudan, Senin (17/4).
Dalam sebuah pernyataan, Sindikat itu menyatakan, “Tak kurang dari 97 orang telah tewas sejak pecahnya bentrokan di negara itu, pada hari Sabtu.â€
Disebutkan pula bahwa jumlah itu tidak mencakup semua korban tewas, karena banyak korban lain tidak dipindahkan ke rumah sakit akibat kesulitan transportasi.
Pernyataan itu menambahkan bahwa “365 orang terluka”.
Pertempuran berlanjut di Khartoum, ibu kota Sudan, pada hari Senin, untuk hari ketiga berturut-turut, antara tentara dan RSF, sehingga terdengar kecamuk tembakan dan ledakan.
Ketegangan antara komandan militer, Abdel Fattah al-Burhan, dan pemimpin RSF, Muhammad Hamdan Dagalo alias Humaidati, berubah menjadi konfrontasi kekerasan pada hari Sabtu di tengah meningkatnya perselisihan politik dalam beberapa minggu terakhir.
Sementara itu, Mantan Perdana Menteri Sudan Abdallah Hamdok Ahad lalu menyerukan kepada semua pihak untuk segera menghentikan pertempuran, karena melewati “keadaan sulit dan situasi bencana.â€
“Kami menyerukan segera diakhirinya perang di Sudan, dan perdamaian adalah satu-satunya pilihan yang tersedia bagi rakyat Sudan untuk menghindari ketergelinciran ke dalam perang saudara,†ungkapnya dalam konferensi pers di Abu Dhabi.
Hamdok menambahkan, “Sudan sedang mengalami keadaan sulit dan situasi bencana sebagai akibat dari perang yang menghancurkan segalanya saat ini.â€
Dia menuntut diakhirinya campur tangan asing dalam urusan internal Sudan, dmeminta masyarakat internasional memainkan peran positif, dan mengimbau negara-negara Arab dan Afrika mendukung rakyat Sudan “dalam cobaan yang sulit ini.
Dia mengaku berkomunikasi dengan para pemimpin tentara dan RSF sebelum pecahnya perang, dan berbicara panjang lebar dengan mereka serta meminta mereka “mengutamakan bahasa dialog dan aksi damai.â€
Sementara itu, komandan RSF, Muhammad Hamdan Dagalo, di di Twitter, Senin, menyatakan bahwa masyarakat internasional harus bertindak dan campur tangan melawan “kejahatan” kepala Dewan Kedaulatan Sudan, Abdel Fattah al-Burhan, yang disebut oleh Dagalo sebagai “Islamis ekstremis yang membom warga sipil dari udara”.
“Pasukannya melancarkan serangan brutal terhadap orang tak berdosa, membom mereka dengan pesawat MiG,” tudingnya. (raialyoum)