Rangkuman Berita Utama Timteng  Selasa 16 September 2024

Jakarta, ICMES. Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah pada hari Senin (16/9) menyiarkan video detik-detik peluncuran rudal balistik hipersoniknya yang menghantam Palestina pendudukan sehari sebelumnya.

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menerima kunjungan para ulama, imam Jumat, dan kepala sekolah-sekolah agama Ahlussunnah Iran, Senin (16/9), pada momen Pekan Persatuan Islam, yang diperingati setiap tahun bersamaan dengan momen peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.

Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Syeikh Ali Damoush menyatakan bahwa sejauh ini kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon ini belum menggunakan rudal-rudal strategis dan presisinya terhadap Rezim Zionis Israel.

Berita selengkapnya:

Yaman Pamerkan Video Peluncuran Rudal Hipersoniknya ke Israel, Sinwar Sampaikan Pesan kepada Sayid Al-Houthi

Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah pada hari Senin (16/9) menyiarkan video detik-detik peluncuran rudal balistik hipersoniknya yang menghantam Palestina pendudukan sehari sebelumnya.

Disebutkan bahwa rudal balistik itu dinamai “Palestine 2, yang memiliki jangkauan 2.150 kilometer, beroperasi dengan bahan bakar padat dalam dua tahap, berteknologi siluman, berkemampuan manuver tinggi untuk melewati sistem pertahanan udara terbaru, termasuk Iron Dome.”

Pasukan Yaman itu menyatakan rudal  tipe Palestina 2  yang telah ditembakkan pada 15 September ke bagian tengah Palestina pendudukan terbukti tak tercegat oleh semua sistem pertahanan udara Israel.

Tentara dan media Israel menyatakan bahwa pada Ahad lalu, Israel diserang dengan rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman dan mendarat di dekat Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, meskipun ada upaya sistem pertahanan untuk mencegatnya.

Angkatan Bersenjata Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka membom sasaran militer di daerah Yafa (Tel Aviv) bagian tengah Palestina pendudukan dengan rudal balistik hipersonik, dan diperkirakan menempuh jarak 2.040 kilometer dan tempo 11 setengah menit.

Terkait dengan serangan yang menghebohkan ini, Pemimpin Ansarullah Yaman, Sayid Abdul-Malik al-Houthi, menerima pesan khusus dari pemimpin Hamas, Yahya al-Sinwar, yang berisi pernyataan terima kasih  atas kesungguhan dan optimalitas dukungan Yaman kepada Gaza dan Palestina.

Sinwar mengatakan, “Kami berterima kasih kepada Ansarullah atas ketulusan empati mereka, dan keteguhan kehendak mereka yang kami lihat di lapangan dan pesan-pesan mereka. Saya mengucapkan selamat atas sampainya rudal-rudal Anda ke kedalaman entitas pendudukan, menembus lapis-lapis pertahanan dan sistem intersepsi. Palestina terjaga atas berita operasi militer Anda pada fase kelima pertisipasi Anda dalam perang Badai Al-Aqsa ini.”

Sinwar menambahkan, “Prajurit Angkatan Bersenjata Yaman telah berinovasi mengembangkan kekuatan militer hingga mencapai kedalaman wilayah entitas penjajah (Israel). Saya berkirim pesan antusias kepada bangsa besar Yaman, yang sepanjang sejarahnya terus mendukung bangsa Palestina dan cita-citanya yang adil, dan berbagai alun-alun Yaman pun setiap minggu sejak dimulainya Perang Badai Al-Aqsa juga terus diwarnai pernyataan sikap bangsa Yaman kepada cita-cita Palestina.”

Pemimpin Hamas juga menyatakan, “Rakyat kami di Jalur Gaza menderita agresi dan blokade, namun di saat yang sama juga melakukan perlawanan gagah berani yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam. Brigade Al-Qassam pada 7 Oktober 2023 telah melancarkan serangan yang langka, dan sejauh ini telah menjalani perang pertahanan selama satu tahun penuh hingga membuat pasukan musuh loyo dan keteteran di dalamnya.”

Yahya Sinwar kemudian menyatakan, “Kami memastikan kepada Anda bahwa para pejuang (di Gaza) baik-baik saja, dan bahwa apa yang dinyatakan oleh musuh hanyalah dusta dan perang psikologis belaka. Kami telah menyiapkan diri kami untuk menjalani perang atrisi panjang, yang mematahkan kehendak politik musuh sebagaimana Badai Al-Aqsa telah mematahkan kehendak militernya.”

Ditujukan kepada Sayid Al-Houthi, Sinwar juga menyatakan, “Melimpahnya jerih payah kami bersama jerih payah Anda serta saudara-saudara pejuang gagah berani kita di Lebanon dan Irak akan menghancurkan dan mengalahkan musuh.” (alalam)

Ditemui Para Ulama Ahlussunnah, Ayatullah Khamenei Tekankan Kepedulian kepada Palestina

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menerima kunjungan para ulama, imam Jumat, dan kepala sekolah-sekolah agama Ahlussunnah Iran, Senin (16/9), pada momen Pekan Persatuan Islam, yang diperingati setiap tahun bersamaan dengan momen peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.

Pada kesempatan itu Ayatullah Khamenei mengangkat masalah keumatan dan isu Palestina serta menekankan keharusan mengindahkan identitas keislaman yang disebutnya melampaui nasionalisme dan melampaui batas-batas  geografis.

“Persoalan identitas umat Islam adalah persoalan mendasar yang melampaui nasionalisme, dan batas-batas geografis  tidak mengubah hakikat dan jati diri umat Islam,” tuturnya, sembari menyebutkan adanya upaya-upaya musuh untuk membuat umat Islam mengabaikan identitas keislaman ini.

Ayatullah Khamenei lantas mengingatkan kewajiban setiap Muslim peduli kepada penderitaan Muslim lainnya.

“Ketidak pedulian Muslim kepada penderitaan Muslim lainnya, di Gaza ataupun di tempat lain di dunia berseberangan dengan ajaran Islam,” ungkapnya.

Dia menambahkan, “Kewajiban yang ditekankan sekarang ialah membela orang-orang tertindas di Gaza dan Palestina, dan orang yang menyalahi kewajiban yang ditekankan ini pastika akan ditanya di hadapan Allah.”

Ayatullah Khamenei juga mengingatkan adanya pihak-pihak kontra Iran dan Islam yang bertujuan mengobarkan perselisihan di dunia Islam, khususnya di Iran.

“Dengan menggunakan instrumen intelektual, propaganda, dan ekonomi, mereka berusaha memisahkan antara Syiah dan Sunni di negara kita dan di negara Islam mana pun, dan membangkitkan pertentangan dan perselisihan melalui tindakan-tindakan seperti memaksa orang-orang di kedua belah pihak untuk menebar dusta,” ujarnya.

Ayatullah Khamenei lantas mengingatkan bahwa persatuan adalah jalan terbaik dalam menghadapi konspirasi tersebut.

“Masalah persatuan bukanlah sebuah taktik, melainkan sebuah prinsip Al-Quran,” sambungnya.

Pemimpin Besar Iran menyayangkan tindakan-tindakan yang, disadari atau tidak, bertujuan merusak persatuan antara Ahlussunnah dan Syiah.

Namun dia menambahkan, “Tentu saja, meskipun banyak konspirasi, masyarakat Sunni kita serius melawan dorongan permusuhan ini, seperti yang terlihat dari syahidnya 15.000 orang Sunni pada masa Pertahanan Suci (Perang Irak-Irak) dan waktu-waktu lain, serta kesyahidan sejumlah besar ulama Sunni di jalan kebenaran dan revolusi.” (alalam)

Hizbullah: Rudal-Rudal Strategis Kami Tersimpan dan Belum Terpakai

Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Syeikh Ali Damoush menyatakan bahwa sejauh ini kelompok pejuang yang berbasis di Lebanon ini belum menggunakan rudal-rudal strategis dan presisinya terhadap Rezim Zionis Israel.

Dia memastikan bahwa sehebat apapun Israel terus melakukan agresi, rezim  Zionis ini tidak akan mampu melemahkan kemampuan kubu resistensi ataupun menghancurkan situs Imad 4 dan situs-situs lain yang berisi rudal-rudal strategis yang masih tersimpan di arsenal dan menunggu sinyal dari pimpinan Hizbullah untuk digunakan jika diperlukan.

Sheikh Damoush menyebutkan bahwa sebagai balasan atas eskalasi dan perluasan serangan Israel terhadap Lebanon, Hizbullah memperluas tanggapannya dan menjadikan pemukiman-permukiman Zionis baru serta pangkalan dan situs mata-mata serta militer di wilayah utara Palestina pendudukan sebagai target operasi militer.

“Kubu perlawanan kami bertekad untuk menghadapi serangan Zionis di negara kami dengan serangan paralel. Serangan (Israel) terhadap desa, kota, dan masyarakat kami tidak akan berlalu tanpa belasan setimpal di mana musuh harus membayar harga yang setara dengan agresinya,” ungkap Syeikh Damoush

Dia juga menegaskan, “Kegagalan menyeluruh menghantui musuh, pemerintahannya, dan tentaranya, dan karakteristik umum Netanyahu adalah frustrasi, ketidakberdayaan, kebingungan, stagnasi, dan kurangnya pilihan. Karena itu, dia mengancam dan mengintimidasi kita dengan perang. Namun perang apa pun di Lebanon tidak akan mengembalikan para pemukim (Zionis) ke utara, juga tidak akan membawa keamanan bagi pemukiman lainnya. Sebaliknya, akan memperluas lingkaran pengungsian, musuh akan membayar mahal, dan tidak akan keluar dari sana kecuali dalam keadaan kalah.” (alalam)