Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 16 April 2019

khamenei dan para qariJakarta, ICMES: Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan para qari dunia peserta Musabaqah Tilatail Qur’an (MTQ) Internasional ke-36 Iran menegaskan bahwa apa yang dilakukan pihak musuh terhadap Iran sekarang hanyalah merupakan nafas-nafas terakhir sepak terjang musuh terhadap Iran.

Juru bicara resmi angkatan bersenjata Yaman yang bersekutu dengan kelompok pejuang Ansarullah (Houthi), Brigjen Yahya Sarie, menyatakan negara ini akan memberikan kejutan lagi dengan senjata baru.

Para mantan pejabat Eropa meneken petisi anti-kebijakan “sepihak” Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam masalah konflik Palestina-Israel, dan menyerukan penolakan terhadap prakarsa Washington  jika tidak adil terhadap bangsa Palestina.

Mantan imam Masjidil Haram, Mekkah al-Mukarramah, Arab Saudi, Syeikh Adil al-Kalbani menyampaikan “fatwa” yang membolehkan tarian atau joget dan bernyanyi pada acara-acara pesta.

Berita selengkapnya:

Ditemui Para Qari Dunia, Ayatullah Khamenei Tegaskan Kesolidan Bangsa Iran Di Depan Musuh

Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan para qari dunia peserta Musabaqah Tilatail Qur’an (MTQ) Internasional ke-36 di Teheran, ibu kota Iran, Senin (15/4/2019), menegaskan bahwa apa yang dilakukan pihak musuh terhadap Iran sekarang hanyalah merupakan nafas-nafas terakhir sepak terjang permusuhan mereka terhadap Iran, sementara negara republik Islam ini semakin ditekan justru semakin bertekad melawan.

Mengenai kitab suci al-Quran sendiri dia berpesan bahwa al-Quran haruslah menjadi pedoman yang diterapkan dalam kehidupan agar menjadi sumber kebahagiaan di dunia sebelum di akhirat, dan bahwa banyak problema umat Islam dan masyarakat manusia terjadi karena ajaran al-Quran tidak diterapkan.

“Berkat anugerah Allah, di Republik Islam (Iran) sekarang terdapat sambutan yang besar dan terus meningkat, terutama dari kalangan pemuda, untuk wawasan Qur’ani dan keteguhan kepada ajarannya, dan keteguhan ini akan menjadi kunci kebahagiaan dan kekuatan kami serta kejayaan pemerintahan Islam,” ungkapnya.

Sembari mengapresiasi panitia penyelenggara MTQ Iran, Ayatullah Khamenei menambahkan bahwa tilawat dan keakraban dengan al-Quran masih merupakan satu pendahuluan untuk memahami kandungan al-Quran dan penanamannya secara mendalam dalam kalbu dan pikiran manusia.

Dia mengingatkan bahwa banyak penyimpangan dan kesalahan dalam pemahaman serta pengkhianatan dan penyerahan diri kepada thaghut terjadi akibat keterjauhan dari al-Quran dan spritualitas yang memancar darinya.

“Sayang sekali, sebagian pemimpin negara Islam tidak menerapkan ajaran Qur’ani. Alih-alih berpendirian keras terhadap kaum kafir mereka justru menjadi budak bagi Amerika Serika (AS) dan kaum Zionis. Alih-alih berkasih sayang dengan sesama, mereka malah menebar pertikaian dan perang sebagaimana perang di Suriah dan Yaman serta genosida terhadap kaum Muslimin,” lanjutnya.

Mengenai gencarnya permusuhan dan tekanan negara-negara neo-imperialis Barat, terutama AS, terhadap Iran, Sayyid Khamenei menegaskan, “Konspirasi tampak lebih besar dan keras daripada sebelumnya, tapi semua ini hanyalah nafas-nafas terakhir serangan musuh terhadap Republik Islam.”

Dia kemudian menegaskan bahwa semakin berat tantangan yang dihadapi Iran dan kemudian semakin teguh pula tekad bangsa ini dalam menghayati dan mengamalkan al-Quran maka hasilnya adalah semakin besar kesolidan dan kekuatan mereka. (alalam)

Ansarullah Yaman Hari Ini Akan Tunjukkan Senjata Baru Untuk Melawan Saudi Dan Sekutunya

Juru bicara resmi angkatan bersenjata Yaman yang bersekutu dengan kelompok pejuang Ansarullah (Houthi), Brigjen Yahya Sarie, menyatakan negara ini akan memberikan kejutan lagi dengan senjata baru untuk melawan intervensi militer aliansi pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman.

“Pada momen peringatan haul pertama kesyahidan Presiden Yaman Salih al-Samad pada Selasa besok, dan sebagai implementasi janji Sayyid Abdel Malik al-Houthi (pemimpin Ansarullah) akan diungkap senjata baru setelah rampung operasi-operasi pelatihan, dan risetnya telah berhasil di beberapa operasi yang terdokumentasi secara audio visual,” tuturnya, Senin (15/4/2019).

Dilaporkan bahwa untuk pengungkapan senjata baru itu rencananya akan digelar konferensi pers di Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai Ansarullah, pada hari ini, Selasa (16/4/2019). Ada dugaan bahwa senjata itu adalah rudal balistik berpresisi tinggi, atau pesawat nirawak yang sangat canggih. (raialyoum/alalam)

Para Mantan Pejabat Eropa Teken Petisi Anti-AS Soal Konflik Palestina-Israel

Para mantan pejabat Eropa mengkritik kebijakan “sepihak” Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam masalah konflik Palestina-Israel, dan menyerukan penolakan terhadap prakarsa Washington  jika tidak adil terhadap bangsa Palestina.

Kritikan itu dinyatakan dalam sebuah surat petisi yang diteken oleh dua mantan sekretaris Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), enam mantan perdana menteri, dan 25 mantan menteri juru bicara.

Surat itu berisi desakan kepada para pembuat keputusan Eropa agar menolak prakarsa damai AS jika tidak adil bagi Palestina, dan menyerukan solusi dua negara Palestina-Israel.

Surat itu dilayangkan kepada Perwakilan Tinggi Urusan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini dan pemerintah negara-negara Eropa serta surat kabar Inggris The Guardian yang telah memuatnya dalam sebuah artikel khusus.

“Sudah tiba waktunya bagi Eropa untuk mendukung standar mendasar kami untuk perdamaian di Israel dan Palestina,” bunyi surat itu.

Para penandatangan Petisi menyerukan kepada Eropa untuk “menolak rencana perdamaian yang tidak menciptakan negara Palestina bersama Israel di mana Yerusalem (al-Quds/Baitul Maqdis) adalah ibu kota bersama kedua negara.”

Pada pertengahan Februari lalu penasihat perdamaian Timur Tengah Presiden AS, Jared Kushner, mengumumkan bahwa Washington akan mempresentasikan rencana perdamaian antara Palestina-Israel setelah pemilihan parlemen Israel, dan  “kedua pihak Palestina dan Israel harus membuat konsesi.”

Surat para mantan petinggi Eropa itu mengecam “unilateralisme di Yerusalem”.

“Sayangnya, pemerintahan AS sekarang menjauh dari dasar-dasar kebijakan AS sebelumnya,” ungkap surat itu dalam mengkritik pengakuan Trump atas Yerussalem.

Para penandatangan Petisi antara lain mantan perdana menteri Perancis, Swedia, Polandia, Italia, Belgia, dan Romania yang masing-masing adalah Jean-Marc Ayrault, Carl Bildt, Włodzimierz Cimoszewicz, Massimo D’alema, Guy Verhofstadt dan Dacian Cioloș.

Selain itu, ada pula mantan sekjen NATO Willy Claes dan Javier Solana, serta mantan presiden Irlandia Mary Robinson, mantan menteri luar negeri Inggris David Miliband dan Jack Straw.

Sementara itu, Liga Arab mengumumkan pihaknya akan menyelenggaran pertemuan darurat para menteri luar negeri Arab pada hari Ahad mendatang (21/4/2019), di Kairo, Mesir, untuk membahas perkembangan terbaru dalam masalah Palestina, menurut Kantor Berita Palestina, Wafa. (raialyoum)

Mantan Imam Masjidil Haram Halalkan Joget dan Nyanyi

Mantan imam Masjidil Haram, Mekkah al-Mukarramah, Arab Saudi, Syeikh Adil al-Kalbani menyampaikan “fatwa” yang membolehkan tarian atau joget dan bernyanyi pada acara-acara pesta.

Dalam sebuah penggalan video yang viral di kalangan netizen Arab terlihat al-Kalbani membacakan pertanyaan dari seseorang yang meminta fatwa kepadanya, “Manakah yang lebih baik antara berjoget/menari (raqs) dan bersorak sorai (tashfiq) saat menghadiri acara-acara pesta (haflah)?”

Dia lantas menjawab, “Laki-laki atau perempuan dituntut untuk berbuat apa yang dapat dia lakukan dengan baik, jika Anda dapat berjoget maka silakan berjoget, jika Anda dapat bersorak maka bersoraklah, dan jika Anda dapat bernyanyi maka bernyanyilah.”

Pernyataan al-Kalbani mengundang kontroversi dan kecaman di tengah netizen Arab. Sebagian netizen menyebutkan bahwa dia tak layak berfatwa karena seorang qari dan imam masjid.

Di antara mereka ada menyoal di Twitter, “Siapa yang mengatakan Adil al-Kalbani tergolong ulama, atau bahkan orang yang berakal?”

Al-Kalbani adalah mantan imam dan khatib Masjid Jami’ al-Malik Khalid, Riyadh, dan pernah ditugasi secara resmi menjadi imam shalat tarawih Masjidil Haram pada bulan suci Ramadhan tahun 2008.

Pada pertengahan musim panas tahun 2010 dia juga secara terbuka di sebuah media telah menghalalkan nyanyian dan tarian sembari menyebutkan tak ada dalil yang mengharamkannya, namun saat itu segera mendapat kecaman keras dari sejumlah da’i Saudi, terutama Mufti Besar. (raialyoum)