Jakarta, ICMES. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa Hizbullah hanya memiliki kurang dari sepertiga roket dan peluru yang tersisa, dan pada hari yang sama, Hizbullah melakukan operasi khusus terhadap Israel hingga menjatuhkan banyak korban jiwa dan luka di pihak tentara Zionis.
Petinggi Hamas Osama Hamdan bahwa mengatakan Hamas sedang melakukan serangkaian kontak politik internasional untuk penghentian genosida yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza dengan cara membunuhi dan melaparkan penduduknya untuk mengosongkan Jalur Gaza utara dari populasinya.
Perusahaan Penyiaran Israel melaporkan bahwa Tel Aviv merencanakan serangan “besar dan luas” terhadap Lebanon, sebagai tanggapan atas serangan drone Hizbullah di pangkalan Brigade Golani di Haifa, Israel utara, yang menewaskan sedikitnya tentara dan melukai puluhan lainnya.
Berita selengkapnya:
Hizbullah Lancarakan 70 Operasi Serangan, Bunuhi Tentara Zionis dan Rilis Video Pernyataan
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Ahad lalu (13/1) menyatakan bahwa Hizbullah hanya memiliki kurang dari sepertiga roket dan peluru yang tersisa, dan pada hari yang sama, Hizbullah melakukan operasi khusus terhadap Israel hingga menjatuhkan banyak korban jiwa dan luka di pihak tentara Zionis.
Yoav Gallant dalam pertemuan dengan kepala Divisi Strategi tentara pendudukan menyebutkan bahwa Hizbullah sekarang memiliki “kurang dari sepertiga roket dan rudal yang mereka miliki.”
Gallant menyatakan demikian pada hari di mana Hizbullah menyelesaikan 38 operasi serangan terhadap pasukan pendudukan Israel, jumlah operasi terbesar yang diluncurkan sejak 8 Oktober 2023 dalam membela Gaza.
Puluhan operasi Hizbullah tersebut antara lain berupa serangan dengan drone, yang salah satunya menyerang pangkalan pelatihan militer unit Golani di Binyamina, selatan Haifa, yang menurut pengakuan militer Israel, menewaskan sedikitnya empat tentara dan melukai puluhan lainnya, sementara menurut media Israel, jumlah kematian dan cedera jauh lebih besar daripada jumlah yang diakui.
Hizbullah pada hari Senin (14/10) mengaku telah melancarkan 33 operasi serangan terhadap tentara pendudukan Israel dengan menggunakan rudal dan peluru artileri.
Media militer Hizbullah merilis video yang memastikan kemampuan kelompok pejuang Lebanon ini masih “sangat baik,” dan memperlihatkan sejumlah drone dan gambar para pemimpin Hizbullah yang dibunuh oleh Israel.
Tampaknya video itu direkam baru-baru ini, karena latar belakangnya memperlihatkan gambar Syahid Hassan Nasrallah disertai kalimat “Syahid Suci Kami”, sehingga menandakan bahwa pembuatan film tersebut dilakukan setelah bulan September.
Rekaman tersebut juga mendokumentasikan anggota Hizbullah yang mempersiapkan drone untuk diluncurkan, dan video tersebut diakhiri dengan kalimat, “Kemampuan kami bagus.”
Hizbullah pada dini Senin juga mengeluarkan peringatan bahwa mereka akan menjadikan Haifa dan kota-kota lain terjangkau oleh rudal dan drone Hizbullah sebagaimana kota dan daerah terdekat dengan perbatasan seperti Kiryat Shmona, Metulla, dan pemukiman lainnya.
Sepanjang hari Senin, beberapa video beredar terkait dampak serangan Hizbullah ke berbagai kota daerah di Israel, termasuk mobil-mobil yang terbakar di jalan. (alalam)
Hamas: Ada Upaya Internasional untuk Hentikan Genosida, Termasuk dengan Robot, di Jalur Gaza Utara
Petinggi Hamas Osama Hamdan bahwa mengatakan Hamas sedang melakukan serangkaian kontak politik internasional untuk penghentian genosida yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza dengan cara membunuhi dan melaparkan penduduknya untuk mengosongkan Jalur Gaza utara dari populasinya.
“Gerakan ini melakukan serangkaian kontak politik untuk menghentikan agresi, dan saya yakin komunitas internasional dan PBB sedang menghadapi ujian praktis yang serius,” kata Hamdan dalam wawancara dengan saluran Al Jazeera, hari Senin (14/10).
“Apa yang terjadi di Jalur Gaza adalah perkembangan dari proses genosida terhadap rakyat Palestina, dan komunitas internasional harus mengambil sikap tegas untuk menghentikan agresi tersebut,” sambungnya.
Dia menjelaskan,“Kami berkomunikasi dengan anggota Dewan Keamanan PBB, negara-negara regional, dan pihak-pihak Arab dan Islam untuk mengambil tindakan guna menghentikan agresi Israel.”
Dia menambahkan, “Kami menerima tanggapan positif dari beberapa pihak termasuk berkenaan dengan upaya menyerukan sidang Dewan Keamanan.”
Mengenai “rencana para jenderal” Israel, Hamdan menjelaskan bahwa “Israel meluncurkan rencana ini untuk mempermainkan emosi masyarakat Israel dan memuaskan para komandan tentara pendudukan.”
Dia menjelaskan bahwa rencana tersebut “bertujuan mengisolasi Jalur Gaza utara dengan melakukan pengepungan dan membuat wilayah tersebut menderita kelaparan disertai tekanan di manan penduduk dihabisi ataupun dipaksakan menyerah dan menuruti kemauan Israel dalam upayanya membuat citra kemenangan.”
Robot Peledak
Sementara itu, Ismail Al-Thawabta, Dirjen Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza, pada hari Senin mengatakan bahwa tentara Israel menggunakan “robot peledak dan tong peledak” di Jalur Gaza utara sebagai bagian dari perang genosida yang dilancarkan sejak 7 Oktober 2023.
Al-Thawabta menjelaskan, “Robot-robot bergerak semakin banyak digunakan, yaitu perangkat yang dikendalikan dari jarak jauh dan memasuki jalan-jalan dan rumah-rumah warga Palestina, lalu meledak, menyebabkan kerugian besar baik manusia maupun material dalam bentuk genosida yang brutal.”
Pada hari Sabtu lalu, sumber keamanan mengatakan bahwa senjata itu digunakan untuk pertama kalinya dalam invasi ke bekas kamp Jabalia pada Mei lalu, ketika orang-orang Palestina mendapati kendaraan pengangkut pasukan Israel memasuki rumah-rumah pemukiman.
Dia menyebutakan bahwa para pejuang Palestina mengira kendaraan itu berawak sehingga mereka menyerangnya dan menyebabkan ledakan besar di daerah tersebut yang kemudian berubah menjadi “robot yang membawa tong api yang dapat meledak.”
Al-Thawabta mengatakan, “Robot digunakan dengan sengaja dan sistematis untuk menghancurkan infrastruktur dan lingkungan pemukiman, menyebabkan kerusakan luas di wilayah yang ditargetkan, dan menyebabkan puluhan korban jiwa serta cedera.” (raialyoum)
Haifa dan Tel Aviv Digempur Hizbullah, Israel Rencanakan Serangan Besar ke Lebanon
Perusahaan Penyiaran Israel melaporkan bahwa Tel Aviv merencanakan serangan “besar dan luas” terhadap Lebanon, sebagai tanggapan atas serangan drone Hizbullah di pangkalan Brigade Golani di Haifa, Israel utara, yang menewaskan sedikitnya tentara dan melukai puluhan lainnya.
Dilaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam konsultasi keamanan yang diadakan di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv (tengah) pada Senin malam (14/10) membahas tanggapan Israel terhadap Hizbullah, selain kemungkinan serangan Israel terhadap Iran.
Sejak awal Oktober ini, Teheran telah mengantisipasi kemungkinan serangan yang akan dilancarkan Tel Aviv terhadapnya, setelah Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel.
Iran mengatakan bahwa serangannya tersebut merupakan balasan atas pembunuhan Israel terhadap kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut, serta pembantaian yang sedang berlangsung” di Jalur Gaza dan Lebanon.
Sumber informasi Israel mengatakan bahwa Tel Aviv “sedang merencanakan respon besar terhadap serangan drone di wilayah Israel.”
Pangkalan pelatihan Brigade Golani di Binyamina, selatan Haifa, Israel utara, pada Ahad lalu dihantam drone kamikaze Hizbullah. Menurut laporan resmi, serangan ini menewaskan sedikitnya tentara dan melukai 61 lainnya, delapan di antaranya serius, namun berbagai laporan lain menyatakan jumlah korban yang sebenarnya jauh lebih besar.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa pemboman rudal besar-besaran dari Lebanon terhadap Haifa dan wilayah Gush Dan (Tel Aviv Raya) pada Senin pagi juga akan mengarah pada “respon Israel dalam skala besar, bahkan mungkin di Beirut.” (raialyoum)