Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 14 Februari 2023
Jakarta, ICMES. Tim penyelamat di Turki telah menyelamatkan beberapa anak hidup-hidup dari puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa terburuk dalam sejarah modern negara ini, tapi harapan untuk menemukan lebih banyak korban yang selamat memudar dan jumlah korban tewas terus melambung tinggi.

Seorang polisi Rezim Zionis Israel yang bertugas dalam apa yang disebut “penjaga perbatasan” tewas tak lama setelah terluka akibat serangan penikaman di pos pemeriksaan kamp pengungsi Shuafat di kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki Zionis.
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi saat akan bertolak dari Teheran menuju Beijing, ibu kota China, menyebut negaranya dan China memiliki pendirian yang sama dalam melawan unilateralisme di kancah internasional.
Berita Selengkapnya:
Jumlah Korban Gempa Turki-Suriah Melambung Tinggi, Harapan akan Temuan Korban Hidup Memudar
Tim penyelamat di Turki, Senin (13/2), telah menyelamatkan beberapa anak hidup-hidup dari puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa terburuk dalam sejarah modern negara ini, tapi harapan untuk menemukan lebih banyak korban yang selamat memudar dan jumlah korban tewas terus melambung tinggi.
Di satu kota, tim penyelamat menggali jalan untuk menjangkau seorang nenek, ibu, dan anak dari satu keluarga yang tampaknya masih hidup setelah gempa berkekuatan 7,8 pada 6 Februari dan gempa susulan yang menewaskan lebih dari 37.000 orang di Turki dan Suriah .
Namun, tim penyelamat lain sedang bersiap untuk pembatasan operasi yang tak terhindarkan karena cuaca dingin memangkas peluang yang sudah tipis untuk pertahanan hidup korban yang terjebak, dan beberapa penyelamat dari Polandia mengumumkan mereka akan pulang pada hari Rabu.
Di Aleppo, Suriah, Koordinator Bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan fase penyelamatan “hampir selesai”, sehingga fokus bergeser pada penyediaan tempat berlindung, makanan, dan pendidikan bagi korban selamat.
Secercah harapan, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun diselamatkan setelah menghabiskan 182 jam di bawah reruntuhan sebuah bangunan di provinsi Hatay, Turki selatan hari ini, Senin.
Para pejabat mengatakan seorang gadis kecil bernama Miray diselamatkan di kota Adiyaman, Turki tenggara, sementara saluran berita TRT melaporkan bahwa seorang gadis berusia 10 tahun telah diselamatkan di provinsi KahramanmaraÅŸ.
Setidaknya dua anak lain dan tiga orang dewasa dilaporkan telah diselamatkan.
Dalam salah satu upaya penyelamatan dramatis di kota KahramanmaraÅŸ, tim penyelamat mengaku berkomunikasi dengan seorang nenek, ibu dan anak yang terperangkap di sebuah ruangan di antara puing-puing bangunan tiga lantai. Petugas penyelamat sedang menggali jalur lain untuk menjangkau mereka setelah jalur pertama buntu.
“Saya memiliki perasaan yang sangat kuat bahwa kami akan menjangkau mereka,” kata Borko Baldov, yang mengepalai tim perawatan kesehatan sukarela Turki.
“Ini benar-benar keajaiban. Setelah tujuh hari terbiarkan di sana tanpa air atau makanan, mereka dalam kondisi baik,†imbuhnya.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat mengatakan jumlah korban tewas di Turki sekarang melebihi total 31.643 orang yang meninggal dalam gempa tahun 1939, sehingga gempa yang terjadi pada hari Senin 6 Februari lalu itu tercatat sebagai yang terburuk dalam sejarah modern Turki.
Total korban tewas di Suriah, yang dilanda pemberontakan dan terorisme selama lebih dari satu dekade, kini telah mencapai 5.714, termasuk mereka yang berada di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak dan lainnya di beberapa daerah yang dikuasai pemerintah.
Ini adalah bencana alam paling mematikan keenam pada abad ini, setelah gempa tahun 2005 yang menewaskan sedikitnya 73.000 orang di Pakistan.
Federasi Bisnis dan Usaha Turki mengatakan gempa tersebut meninggalkan kerusakan yang dapat merugikan Ankara hingga US$ 84,1 miliar. (raialyoum)
Satu Polisi Israel Tewas Ditikam Anak Palestina di Al-Quds
Seorang polisi Rezim Zionis Israel yang bertugas dalam apa yang disebut “penjaga perbatasan” tewas pada Senin malam (13/2), tak lama setelah terluka akibat serangan penikaman di pos pemeriksaan kamp pengungsi Shuafat di kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki Zionis.
Menurut saluran Channel 13 Israel, polisi itu mencoba menangkap seorang anak Palestina berusia 13 tahun karena diduga mencoba menarik pisau untuk menikamnya, tapi seorang penjaga keamanan di tempat kejadian melepaskan tembakan dan menyebabkan polisi itu menderita luka berat hingga tak lama kemudian diumumkan tewas.
Dia menunjukkan bahwa anak yang melakukan serangan itu ditangkap dan dipindahkan untuk penyelidikan.
Sebelumnya, seorang pemukim Zionis terluka ringan di bahu dan dirawat, sementara seorang warga Palestina berusia 14 tahun dari kamp Shuafat ditangkap, diduga mencoba menikam pemukim tersebut.
Di pihak lain, juru bicara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Abdel Latif al-Qanou, menyatakan, “Serangan penikaman di kota Al-Quds adalah perpanjangan dari revolusi rakyat Palestina melawan arogansi dan kejahatan pendudukan Israel.â€
Dia menambahkan, “Operasi heroik di kota pendudukan Al-Quds hari ini adalah pesan tantangan bagi kabinet rezim pendudukan Israel dan para pemimpin ekstremisnya, dan merupakan tanggapan atas keputusannya untuk menyerang kota Al-Quds dan rakyatnya dan untuk melegalkan pos-pos pemukiman di Tepi Barat.â€
Al-Qanou juga menegaskan, “Rakyat Palestina dan pemuda revolusionernya akan menghadapi agresi rezim pendudukan dan fasisme pemerintahan ekstremisnya dengan keberanian dan kekerasan serta dengan operasi yang lebih heroik. Perilaku pemerintah pendudukan ekstremis dan keputusan fasis yang menyasar tanah dan kesucian akan mengubah tanah menjadi kobaran api di bawah kaki para pemukim.â€
Dia menyerukan pelipat gandaan tanggapan terhadap kejahatan pendudukan dan mempertahankan tanah dan kesucian. (raialyoum)
Kunjungi China, Presiden Raisi: Iran dan China Sama-Sama Melawan Unilateralisme
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi saat akan bertolak dari Teheran menuju Beijing, ibu kota China, Senin (13/2), menyebut negaranya dan China memiliki pendirian yang sama dalam melawan unilateralisme di kancah internasional.
Dia mengatakan kedua negara adalah anggota Shanghai Cooperation Organization (SCO) dan keanggotaan ini membantu keduanya memiliki hubungan dekat dengan negara-negara di kawasan dan tempat lain di Asia.
Dia menambahkan bahwa keanggotaan dalam SCO telah menyelesaikan koneksi Iran ke infrastruktur regional dan telah memberi Teheran landasan yang baik untuk mempererat hubungannya dengan negara-negara Asia, termasuk China.
“Kami memiliki kontak global dan internasional yang baik dan memiliki sikap yang sama dengan China dalam melawan unilateralisme dan (mempertahankan) kemerdekaan politik kami,†kata Raisi.
Dia melanjutkan, “Sikap ini telah membawa kami lebih dekat, dan kami memiliki kerjasama yang baik dengan China di bidang politik dan ekonomi serta terkait dengan berbagai masalah di tingkat regional dan global.â€
Dia juga mengatakan, “Potensi kedua negara untuk meningkatkan hubungan, terutama di bidang perdagangan, terabaikan dan, sayangnya, kami menghadapi kelambatan besar dalam hal ini.â€
Presiden Raisi menjelaskan, “Negara-negara seperti China dan Iran memiliki banyak potensi, dan sebagai dua negara merdeka, memiliki kepentingan yang sama di kawasan dan dunia dan dapat memperluas hubungan mereka lebih jauh. Karena itu, kita harus menebus ketertinggalan yang ada selama ini sehubungan dengan China.â€
Dia mencatat bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, potensi kedua negara harus diidentifikasi secara tepat, terutama yang berkaitan dengan perdagangan dan pertukaran ekonomi.
“Kami memiliki hubungan dengan China di berbagai bidang ekonomi, energi, keuangan, dan moneter dan hubungan ini harus dilanjutkan. Menteri kami akan menandatangani perjanjian dalam perjalanan ini. Secara keseluruhan, 20 perjanjian akan ditandatangani oleh pejabat tinggi kedua negara.â€
Dalam kunjungan pertamanya ke China, Sayid Raisi didampingi oleh menteri luar negeri, menteri ekonomi, menteri jalan dan transportasi,menteri perminyakan, menteri perindustrian, pertambangan dan perdagangan, dan menteri pertanian.
Delegasinya juga mencakup gubernur Bank Sentral Iran dan wakil menteri luar negeri untuk urusan politik dan negosiator utama Iran dalam pembicaraan pemulikan kesepakatan nuklir Iran 2015.
Kunjungan Raisi ke China adalah perjalanan luar negerinya yang ke-10 selama satu setengah tahun terakhir dan telah dilakukan atas undangan resmi sejawatnya dari China, Xi Jinping. (presstv)