Rangkuman Berita Utama Timteng Selasa 13 Desember 2022

Jakarta, ICMES. Pasukan Zionis Israel membunuh seorang gadis Palestina berusia 16 tahun dalam serangan militer di kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGc) Iran Mayjen Hossein Salami menegaskan pihaknya mengetahui cara menghadapi musuh di segala bidang.

Menyusul adanya  pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa dia akan pergi ke Qatar untuk menghadiri pertandingan semifinal antara timnas Prancis dan timnas Maroko di Qatar, Rabu (14/12), muncul seruan yang mengajak para suporter Arab dan Islam untuk secara serempak melantunkan Shalawat Nabi di tribun di hadapan Macron.

Berita Selengkapnya:

Pasukan Israel Bunuh Gadis Palestina di Jenin, Hamas Serukan Konfrontasi

Pasukan Zionis Israel membunuh seorang gadis Palestina berusia 16 tahun dalam serangan militer di kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa gadis bernama Jana Majdi Zakarneh itu ditembak di bagian kepalanya oleh pasukan Zionis pada dini hari Senin (12/12).

Media setempat menyebutkan bahwa Zakarneh ditembak mati ketika sedang berdiri di atap rumahnya, dan sedikitnya dua warga Palestina lainnya terluka oleh tembakan pasukan Israel dalam serangan itu.

Pasukan khusus Israel Ahad lalu menyerbu  Jenin dan kamp pengungsinya pada sekitar pukul 22:00 waktu setempat serta melakukan penangkapan dan terlibat konfrontasi dengan para pemuda dan militan pejuang Palestina.

Militer Israel  semula menyatakan pihaknya “menyadari adanya tuduhan pembunuhan seorang wanita Palestina”, dan sedang menyelidiki masalah tersebut.

Associated Press kemudian melaporkan bahwa militer Israel mengakui bahwa pasukannya secara fatal menembak seorang gadis remaja Palestina, dan menyatakan bahwa dia terkena tembakan tak disengaja, yang ditujukan kepada orang-orang bersenjata di daerah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel menyatakan penyelidikan awal menemukan gadis itu “terkena tembakan yang tidak disengaja yang ditujukan kepada orang-orang bersenjata” di atap terdekat.

Pernyataan itu menambahkan pasukan Israel melepaskan tembakan setelah gerilyawan lokal melemparkan bom molotov dan melepaskan tembakan ke arah mereka.

Atta Abu Rmeileh, seorang pejabat lokal di Jenin, mengumumkan aksi mogok umum di kota ini pada hari Senin untuk berkabung atas gugurnya Zakarneh.

Bersamaan dengan ini, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyerukan mobilisasi massa melawan pasukan militer Israel dan melancarkan serangan terhadap pemukim Zionis di seluruh wilayah pendudukan.

Zakarneh adalah satu di antara 50-an anak Palestina di bawah umur yang dibunuh oleh Israel sepanjang tahun ini di wilayah pendudukan Tepi Barat, Quds  Timur, dan Jalur Gaza. Dia juga merupakan satu di antara total 215 orang Palestina, termasuk 17 wanita, yang terbunuh pada tahun 2022.

PBB menyatakan bahwa tahun 2022 telah menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak tahun 2006.

Situasi di lapangan bergolak sejak tahun lalu. Aksi Penggerebekan dan pembunuhan yang dilancarkan oleh militer Israel di pelbagai kota dan desa Palestina terjadi hampir setiap hari, bersamaan dengan meningkatnya serangan bersenjata Palestina, serta peningkatan serangan pemukim Zionis terhadap warga Palestina.

Penggerebekan terutama difokuskan pada kota Jenin dan Nablus di bagian utara Tepi Barat, tempat tumbuhnya perlawanan bersenjata Palestina.

Pada Kamis pekan lalu pasukan Israel membunuh empat warga Palestina, termasuk remaja Diaa Rimawi, 15 tahun, dalam serbuan di Jenin dan Ramallah. (aljazeera/presstv)

Panglima IRGC: Kami Tahu Cara Menghadapi Musuh di Semua Bidang

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGc) Iran Mayjen Hossein Salami menegaskan pihaknya mengetahui cara menghadapi musuh di segala bidang.

Dalam pidato pada peringatan Pekan Riset Nasional, Senin (12/12), Salami mengatakan, “Jika ingin mewujudkan peradaban baru Islam maka kita harus mengetahui dengan baik ilmu keislaman dan teknologi serta menyandingkan keduanya. IRGC memegang panji perjuangan menunaikan misi ini.”

Dia menegaskan, “Kubu musuh, meskipun memiliki banyak alat dan media,  gagal melawan Revolusi Islam dan bangsa Iran berkat kemampuan dan kekuatan yang telah didapat oleh pemerintahan Islam dari aneka peristiwa dan insiden selama empat dekade ini terakhir.”

Mayjen Salami lantas memastikan bahwa IRGC mengetahui cara menghadapi musuh di segala bidang.

“Pada tahap saat ini, semua musuh kita telah datang ke lapangan untuk mengalahkan Revolusi Islam, tetapi meskipun memiliki semua alat, mereka tidak dapat melakukan apapun terhadap kita,  semua jalan darat , udara dan laut tertutup bagi mereka,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Mengetahui masalah ini, musuh menyerang melalui ruang virtual serta membidik pikiran serta keyakinan, namun dalam hal inipun kita harus menggagalkan konspirasi dengan pengetahuan terhadap musuh, kesadaran, dan pemahaman taktik psikologis dan media musuh.”

Dia menambahkan, “Perbendaharaan kami dalam melawan musuh adalah rakyat, dan IRGC senantiasa berbakti kepada rakyat sebagai modal utama revolusi Islam.”

Kamandan IRGC juga menyebutkan bahwa pemimpin besar dan rakyat merupakan kombinasi penting kekuatan revolusi Islam, sementara pihak musuh berusaha menimbulkan keretakan antar elemen revolusi Islam.

“Kita harus bersenjatakan ilmu agar dapat mengalahkan musuh,” pungkasnya.

Sementara itu, di hari yang sama, Komandan Angkatan Laut (AS) IRGC memastikan Iran “tidak akan membiarkan musuh menyerang barang satu meter dari tanah negara ini”.

“AL IRGC saat ini telah mencapai ketinggian mental dan kesiapan tempur serta pengembangan peralatan dan kemampuan, sehingga siap sepenuhnya untuk menjalankan misi apa pun,” tandasnya.

Dia juga menegaskan, “Tidak ada kekuatan yang dapat mendiktekan kekuatannya terhadap bangsa Iran tercinta. Orang-orang Amerika akan ditampar oleh tentara kita selagi mereka berwatak arogan dan zalim.” (tasnim/almayadeen)

Presiden Macron akan Hadiri Laga Maroko vs Prancis, Muncul Seruan Pengumandangan Shawalat

Menyusul adanya  pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa dia akan pergi ke Qatar untuk menghadiri pertandingan semifinal antara timnas Prancis dan timnas Maroko di Qatar, Rabu (14/12), muncul seruan yang mengajak para suporter Arab dan Islam untuk secara serempak melantunkan Shalawat Nabi di tribun di hadapan Macron.

Seruan ini datang sebagai tanggapan atas pernyataan Macron sebelumnya bahwa dia menganggap penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw sebagai kebebasan berpendapat, setelah sebuah surat kabar Prancis menerbitkan kartun yang menghina Nabi Muhammad saw.

Dilaporkan bahwa seruan itu dinyatakan oleh Sekjen Persatuan Ulama Muslimin Internasional (IUMS), Syeikh Qaradhai, melalui Twitter, namun mendapat tanggapan pro dan kontra dari sejumlah tokoh Arab.

Tanggapan pro antara lain  dinyatakan oleh Syeikh Mohammad Al-Shaghir, Sekjen Dewan Dunia untuk Pembelaan Nabi Islam dan anggota Dewan Pengawas IUMS.

Sedangkan tanggapan kontra dikemukakan antara lain oleh Dr. Ali Farhat dari Mesir dengan dalih bahwa sepak bola tak ada urusannya dengan kebangsaan, ras dan agama.  (raialyoum)